Headline
Regulasi Penyiaran Jangan Batasi Kreativitas
Konten film, serial, hingga siniar yang tayang dalam platform digital bakal diatur dengan munculnya revisi Undang-Undang Penyiaran.
Konten film, serial, hingga siniar yang tayang dalam platform digital bakal diatur dengan munculnya revisi Undang-Undang Penyiaran.
Pekan ini, seri kedua Proliga 2024 mulai bergulir. Seperti apa persiapan dan peluang tiap tim?
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Klaten bersama PT Tirta Investama dan Institut Pertanian Stiper Yogyakarta berkomitmen melindungi habibat alami burung hantu (Tyto javanica) guna mendukung produktivitas pertanian di daerah sepadan Sungai Pusur.
Sementara itu, Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta telah melakukan penelitian dan kajian habitat alami burung hantu di sub-DAS Pusur yang meliputi tiga wilayah kecamatan, yakni Tulung, Polanharjo, dan Juwiring.
Keberadaan burung hantu sebagai predator alami sangat diperlukan, khususnya di daerah pertanian seperti di Klaten. Burung hantu sebagai predator alami dapat mengendalikan hama tikus. Sehingga, hasil pertanian bisa meningkat.
Baca juga: Gubernur Kalimantan Tengah Bangun Kawasan Tambak Udang Vaname
Komitmen bersama Pemkab Klaten, PT Tirta Investama, dan Instiper Yogyakarta, dalam upaya perlindungan habitat alami burung hantu atau tyto javanica, adalah bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dan pertanian di Klaten.
Menurut I Ketut Muwaranata dari PT Tirta Investama, keberadaan habitat alami burung hantu di Taman Kehati (Keragaman Hayati) di sepadan Sungai Pusur, diharapkan dapat menjaga keseimbangan ekosistem dan produktivitas pertanian.
Selain meningkatkan produktivitas pertanian, lanjut Ketut, keberadaan burung hantu juga sekaligus untuk menjaga kelestarian lingkungan. Pasalnya, petani kini tidak lagi mengandalkan bahan kimia untuk membasmi tikus.
"Nah, upaya pelestarian habitat alami burung hantu harus dibarengi dengan adanya regulasi, yakni untuk memastikan areal habitat alaminya tidak diubah. Pun burung pemangsa tikus itu agar tidak diburu masyarakat," ujarnya.
Terkait upaya perlindungan satwa liar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Klaten Srihadi mengatakan, bahwa pemkab telah menerbitkan Perda No 2/2018 tentang perburuan burung, ikan, dan satwa liar di Klaten.
"Dengan adanya komitmen bersama dalam upaya perlindungan habitat alami burung hantu untuk mendukung produktivitas pertanian itu menjadi penguat pentingnya menjaga kelestarian burung hantu sebagai predator tikus," jelasnya.
Wakil Bupati Yoga Hardaya yang hadir dalam paparan kajian perlindungan habitat alami burung hantu di Ruang C-2 Pemkab Klaten, Selasa (19/10), berharap habitat burung pemangsa tikus itu dapat dikembangkan di seluruh wilayah Kabupaten Klaten.
Untuk itu, DLHK dan Dinas Pertanian diminta untuk segera menyiapkan sebanyak-banyaknya rumah burung hantu (rubuha) di semua wilayah pertanian. Jadi, keberadaan habitat alami burung hantu tidak hanya di tiga wilayah kecamatan tersebut.
Peneliti habitat alami burung hantu, Nanda Satya Nugraha, dosen Instiper Yogyakarta, kepada Media Indonesia mengungkapkan, burung hantu mampu memproteksi tanaman pertanian sampai lima hektare dari sepadan Sungai Pusur.
"Itu hasil kajian habitat alami burung hantu yang kami lakukan di sub-DAS Pusur. Ke depan habitat alami burung hantu sebagai predator tikus dapat dikembangkan dan diimplementasikan di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Klaten," pungkasnya. (OL-1)
Sudirman tercatat sebagai pengembang Rubuha terbanyak di Indonesia serta aktif menggiatkan pelestarian burung hantu untuk pertanian.
MEMASUKI musim hujan, ancaman berbagai penyakit juga ikut bermunculan. Salah satu penyakit yang potensi penyebarannya meningkat di musim hujan adalah penyakit leptospirosis.
Para etani CSA di wilayah binaan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sawitto, menempatkan Rumah Burung Hantu (Rubuhan) di lahan Demplot CSA.
Kegiatan ini juga menjadi wadah interaksi dan pertemuan pelaku bisnis dan pemangku kepentingan lainnya pada proses pertukaran inovasi teknologi terkini dalam industri pengendalian hama.
hama tikus merebak di beberapa wilayah Kabupaten Klaten, antara lain di Kecamatan Jatinom dengan luas serangan 7 ha, Pedan 3 ha, Wonosari 7 ha, Karangdowo 2 ha, dan Juwiring 12 ha.
Hewan pengerat yang kini berkembang pesat di kota itu, juga ikut berkeliaran di gang-gang di belakang restoran, bar, dan klub.
Pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN) membawa lightstick
Mari kita pelajari bersama ciri khusus beberapa jenis hewan sebagaimana dilansir buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas VI yang disusun oleh Ari Pitoyo dan Sri Purwaningtyas.
Copyright @ 2024 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved