Headline

Apresiasi bagi Tim Indonesia

Hanya pemain tunggal Jonatan Christie yang sempat memperpanjang napas Indonesia setelah menaklukkan Li Shi Feng.

Fokus

Petaka di Balik Ormas Kelola Tambang

Jika wacana itu diterapkan, dikhawatirkan terjadi kekacauan dalam pengelolaan proyek pertambangan, adanya tumpang tindih pemanfaatan lahan, dan munculnya kerusakan lingkungan

Diagnosa Tepat Penting dalam Penanganan Kanker Paru

Basuki Eka Purnama
16/11/2022 08:45
Diagnosa Tepat Penting dalam Penanganan Kanker Paru
Infografis kanker paru(MI)

DIAGNOSA yang tepat penting dalam menangani kanker paru agar bisa ditangani sejak dini. Hal itu dikatakan Prof Elisna Syahrudin dari  Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI - RSUP Persahabatan.

"Dengan diagnosa yang tepat, pasien dapat memperoleh pengobatan dengan hasil yang optimal dan bertahan hidup lebih lama," kata Elisna dalam bincang-bincang kesehatan, dikutip Rabu (16/11).

Waktu menjadi penting dalam menangani kanker paru agar pasien bisa mendapat pengobatan yang sesuai. 

Baca juga: Waspada, Gejala Kanker Paru Kerap tidak Nampak saat Stadium Awal

Ia menyebut tidak semua pasien kanker paru merasakan gejala. Butuh waktu bertahun-tahun bagi sel kanker untuk bisa terdeteksi.

Dengan diagnosa yang cepat dan tepat, dokter bisa memilihkan terapi yang paling tepat untuk pasien agar penyakit bisa segera ditangani.

Berdasarkan data Globocan 2020, di Indonesia terlihat masalah kanker paru ada dua poin penting yaitu jumlah kasus paru yang terus meningkat dan hanya dapat diatasi dengan melakukan pencegahan atau pengendalian faktor risiko kanker paru.

Masalah kedua masih buruknya prognosis dibanding kanker lain yaitu dengan pendeknya angka harapan hidup akibat sebagian besar penyakit ditemukan pada stadium lanjut.

Maka, usaha skirining atau deteksi dini akan secara langsung akan memperpanjang harapan hidup.

Penyakit ini harus diwaspadai oleh orang dengan faktor risiko atau mereka yang mengalami gejala penyakit respirasi yang serupa dengan penyakit paru lainnya.

Gejala yang timbul pada pasien kanker paru, di antaranya batuk yang persisten, darah pada mukus atau lendir, bernapas pendek, nyeri di area dada, kelelahan yang berlebihan, penurunan bobot badan, dan penurunan nafsu makan.

"Faktor risiko yang berpotensi menyebabkan kanker paru yang paling utama adalah merokok," tegas Elisna.

Melakukan skrining atau deteksi dini pada kelompok berisiko tinggi adalah upaya yang paling baik yang harus dilakukan untuk meningkatkan angka tahan hidup penderita kanker paru.

Skrining dilakukan untuk orang-orang yang tidak punya gejala tetapi punya faktor risiko seperti merokok, punya riwayat keluarga yang mengalami kanker paru, juga bekerja atau tinggal di daerah yang penuh karsinogen seperti dekat pabrik.

Individu yang memenuhi kriteria tersebut harus menjalani CT scan dosis rendah setiap tahun.

Sementara itu, deteksi dini dilakukan bila individu menunjukkan gejala-gejala awal agar dapat segera diobati dan meningkatkan angka tahan hidup. (Ant/OL-1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya