Headline

Apresiasi bagi Tim Indonesia

Hanya pemain tunggal Jonatan Christie yang sempat memperpanjang napas Indonesia setelah menaklukkan Li Shi Feng.

Fokus

Petaka di Balik Ormas Kelola Tambang

Jika wacana itu diterapkan, dikhawatirkan terjadi kekacauan dalam pengelolaan proyek pertambangan, adanya tumpang tindih pemanfaatan lahan, dan munculnya kerusakan lingkungan

Alhamdulillah, Jemaah Bisa Kembali Cium Hajar Aswad

Susanto
03/8/2022 15:34
Alhamdulillah, Jemaah Bisa Kembali Cium Hajar Aswad
Mencium Hajar Aswad(Biro Setpres)

JEMAAH kini bisa kembali mencium Hajar Aswad lantaran pagar pembatas yang berada di sekitar Kabah, Masjidil Haram, sudah dibuka pada Rabu (3/8) dini hari waktu Arab Saudi.

Keputusan ini diumumkan oleh Presiden Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Abdulrahman bin Abdulaziz Al-Sudais. Menurut Al-Sudais, kerajaan Arab Saudi telah setuju untuk mengangkat pagar pembatas pelindung di sekitar Kabah bertepatan dengan dimulainya musim umrah.

"Keputusan tersebut merupakan perwujudan dari semangat kepemimpinan yang arif untuk memfasilitasi para jemaah di Masjidil Haram beribadah dalam suasana spiritual yang aman dan menentramkan bersamaan dengan musim umrah," tulis keterangan tersebut.

Selain itu, para jemaah yang ingin tawaf di area Mataf harus melalui aplikasi Eatmarna untuk daftar terlebih dahulu dan wajib memakai ihram bagi jemaah laki-laki. Sebelumnya, seusai puncak haji lalu, jemaah laki-laki sempat bisa melakukan tawaf tanpa memakai kain ihram di area bawah.

Baca juga: Jemaah Haji Diminta Jangan Paksa Diri Cium Hajar Aswad

Pembukaan pagar itu disambut gembira para jemaah. Seusai dibuka, para jemaah umrah langsung berusaha mencium Hajar Aswad dan memegang area sekitar Kabah. Hal yang selama pandemi tidak bisa lagi dilakukan.

Mencium Hajar Aswad memang sangat didambakan para jemaah sesuai dengan teladan yang dilakukan Rasulullah SAW. Seringkali situasi di sekitar area tersebut menjadi rusuh akibat banyaknya orang yang berebut bisa mencium batu tersebut. Bahkan, ada pula yang menjadikannya sebagai “bisnis”, bagi oknum-oknum yang menawarkan jasa untuk bisa membawa jemaah ke sana.

Selama pandemi, otoritas setempat memang membatasi area sekitar Kabah dengan pagar pembatas. Dengan begitu, semua jemaah yang melakukan tawaf tidak bisa menyentuh Kabah, masuk ke Hajar Ismail, dana mencium Hajar Aswad.(OL-5)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya