Headline

Tetap Waspadai Gelombang Panas

Kemungkinan gelombang panas ekstrem terjadi di Indonesia kecil. Meski demikian, langkah mitigasi tetap harus disiapkan.

Fokus

Tumpukan Pekerjaan Rumah Kurikulum Merdeka

Pemerintahan baru diharap untuk tidak secara mudah mengubah kurikulum pendidikan yang sudah ada di sekolah-sekolah.

Mengetahui Daur Hidup Kupu-Kupu, Proses Metamorfosis

Anggi Putri Lestari
22/10/2021 11:45
Mengetahui Daur Hidup Kupu-Kupu, Proses Metamorfosis
Kupu kupu memiliki siklus hidup yang unik yang disebut dengan metamorfosis.(Ant/Syaiful Arif)

TAHUKAH kalian sebelum menjadi kupu-kupu yang memiliki warna dan bentuknya yang cantik, ia melalui proses daur hidup atau metamorfosis, loh teman-teman.

Metamorfosis sendiri yaitu proses perubahan bentuk yang terjadi pada hewan dengan melibatkan perubahan penampilan fisik dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan.

Berbicara tentang metamorfosis kupu-kupu berarti mempelajari daur hidup kupu-kupu dari awal hingga akhir.

Baca juga : Populasi Kupu-kupu Raja di Meksiko Menyusut Drastis

Kupu-kupu merupakan serangga yang termasuk ke dalam ordo Lepidoptera atau serangga yang permukaan sayapnya dipenuhi sisik bercorak dan berwarna.

Metamorfosis, Daur Hidup Kupu Kupu

Metamorfosis daur hidup kupu kupu

Metamorfosis Kupu kupu. Sumber foto: Butterfly metamorphosis composition, macrovector.

Serangga cantik ini memiliki banyak jenis dan umumnya aktif di siang hari (diurnal). Kupu-kupu digolongkan ke dalam subordo Rhopalocera karena memiliki sifat diurnal atau aktif di siang hari.

Baca juga : Mengenal Daur Hidup Kecoa dari Telur hingga Dewasa

Secara cara singkat metamorfosis pada kupu-kupu adalah: Telur - Ulat - Kepompong / Pupa - Kupu-kupu.

Penjelasan Metamorfosis dari Telur hingga Kupu-kupu

Kupu-kupu melalui metamorfosis sempurna, mulai dari telur, ulat, pupa (kepompong), sampai wujud sempurna. Yuk, cari tahu tahapan-tahapan daur hidup kupu-kupu satu per satu!

1. Telur

Tahap pertama adalah telur. Ini merupakan wujud terkecil, atau bentuk pertama kupu-kupu saat lahir. Saat menetas, telur ditempelkan pada bagian bawah daun agar terhindar dari pemangsa.

Baca juga : Apa Itu Metamorfosis tidak Sempurna?

Uniknya, sampai sekarang para peneliti belum tahu bagaimana cara kupu-kupu menempelkan telur di bawah daun.

Mereka hanya tahu bahwa telur menempel berkat zat perekat yang keluar dari induk, tetapi nama zatnya belum teridentifikasi.

Zat perekat itu cukup kuat untuk menempelkan telur pada daun dalam jangka waktu yang lama. Selain sebagai perekat, zat lengket itu juga berguna sebagai pelindung lapisan luar telur.

Baca juga : Contoh Hewan-Hewan yang Menjalani Metamorfosis Sempurna

Telur kupu-kupu bisa bertahan di udara panas dan dingin karena kulitnya cukup keras. Telur kupu-kupu membutuhkan waktu satu bulan lebih untuk menetas.

2. Menjadi Ulat

Selanjutnya, begitu telur menetas, ia akan berubah menjadi ulat atau larva. Ulat memiliki warna dan ukuran yang berbeda-beda, tergantung induk dan jenisnya.

Sebagai upaya melindungi diri, ulat memiliki racun yang dapat menimbulkan gatal dan alergi pada kulit. Bahkan, racun tersebut bisa membunuh serangga 10 kali lebih besar dari tubuhnya

Baca juga : Jumlah Kupu-kupu Monarki di Meksiko Turun Drastis

Pada tahap ini, ulat mengumpulkan energi untuk persiapan daur hidup tahap selanjutnya. Caranya adalah dengan banyak makan.

Makanan utama ulat kupu-kupu tentunya daun hijau segar. Daun mengandung nutrisi yang tinggi, sehingga cukup memasok kebutuhan ulat selama masa persiapan menjadi kepompong. Ulat akan berubah menjadi kepompong setelah panjangnya mencapai 5 cm.

3. Kepompong / Pupa

Setelah persiapan energi atau makanan sudah terpenuhi, ulat akan berhenti makan dan bersiap berubah menjadi kepompong.

Baca juga : 8 Cara Membasmi Rayap di Lemari dan Furnitur Kayu. Ampuh!

Pada tahap ini, ulat dewasa berubah menjadi sebuah tempurung yang terbuat dari benang alami.

Benang alami itu terbuat dari daun-daun yang diolah oleh tubuh ulat dan mengandung sutera. Tahap kepompong berlangsung selama 10-12 hari.

Dalam kurun waktu tersebut, ulat akan tidur dan mencerna dirinya sendiri dengan menggunakan cairan enzim yang keluar dari tubuhnya.

Baca juga : Di Kolombia, Kayu Hasil Pembalakan Liar Dimanfaatkan untuk Sarang Lebah

Pasalnya, ulat yang bersemayam di dalam kepompong akan kehilangan 3 kali berat badannya karena banyaknya enzim yang dikeluarkan. Maka dari itu, kupu-kupu muda yang keluar dari kepompong akan langsung pergi mencari sumber makanan.

4. Kupu-Kupu

Setelah melewati fase yang panjang, ulat di dalam kepompong akhirnya berubah menjadi bentuk dewasa, yaitu kupu-kupu.

Kupu-kupu akan mengeluarkan hormon yang bisa melembutkan kepompong, sehingga memudahkannya untuk keluar.

Baca juga : Korea Selatan Nyatakan Perang kepada Kutu Busuk

Kupu-kupu akan melewati fase pengeringan dan perkembangan yang akan berlangsung selama beberapa jam saja.

Pada saat itulah, kupu-kupu tidak memiliki energi dan sangat mudah menjadi mangsa bagi hewan lain. Oleh karena itu, kupu-kupu hanya akan mengandalkan makanan di sekitarnya untuk mengisi energinya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Setelah badannya dirasa sudah kuat membentangkan sayap, mereka baru berani terbang dan bepergian sesuka hati.

Baca juga : Partikel Polusi Udara Menjadi Penyebab Penurunan Populasi Serangga

Itulah daur hidup kupu-kupu, mulai dari tahap telur hingga menjadi kupu-kupu. Semoga bermanfaat. (OL-13)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya