13 Contoh Teater Tradisional di Indonesia beserta Asal Daerahnya Lengkap

13 Contoh Teater Tradisional di Indonesia beserta Asal Daerahnya Lengkap – Indonesia dikenal sebagai Negara dengan kekayaan budaya yang sangat beragam, salah satunya adalah seni teater.

Setiap daerah memiliki karakter teater tradisionalnya masing-masing yang dipengaruhi oleh latar belakang, sejarah, dan juga wilayah, contoh teater tradisional di Indonesia seperti wayang, ludruk dan masih banyak lagi

Kata teater berasal dari bahasa Yunani theatron yang artinya tempat untuk menonton, selain itu, teater juga diartikan sebagai pertunjukan drama. Yuk, simak terus!

Ciri-ciri Teater Tradisional

warta.jogjakota.go.id

Berdasarkan rujukan Drama: Classical Versus Modern, teater tradisional memiliki beberapa ciri sebagai berikut:

  • Terdapat unsur supranatural dengan tokoh mitologi seperti dewa, arwah, mantraguna dan lain sebagainya 
  • Latarnya sangat sederhana, namun terkadang tidak realistis
  • Penggunaan bahasa daerah dari etnik asalnya
  • Pertunjukan dilakukan di atas panggung dan di luar ruangan
  • Menggunakan instrumen musik tradisional, kostum, dan latar yang klasik tradisional
  • Menampilkan lebih banyak adegan improvisasi karena tidak ada naskah ataupun sutradara
  • Memungkinkan terjadinya interaksi dengan penonton

Berbagai Jenis Teater Tradisional

Hingga saat ini terdapat tiga jenis teater yang berkembang di Indonesia, diantaranya:

Teater rakyat 

Drama ini lahir dari rakyat kecil yang kehadirannya didorong oleh kebutuhan akan sebuah hiburan semata.

Untuk teater rakyat ini banyak dipertunjukkan ketika ada acara hajatan misalnya untuk pernikahan, khitanan, dan acara lainnya.

Sifat dari teater jenis ini lebih informal dan dengan gerakan dan naskah improvisasi, sebagai contoh teater tradisional di Indonesia ludruk, lenong, dan debus.

Teater klasik 

Teater ini lahir di kalangan bangsawan dan keluarga serta kerabat Kerajaan.

Jenis teater ini hadir dengan tampilan yang lebih rapi, terdapat pakem serta etika khusus dalam setiap pertunjukannya karena dipertunjukkan di depan kalangan terhormat. 

Walaupun tidak serinci teater modern yang dipandu oleh sutradara menggunakan naskah, namun dari segi bahasa dan skenario.

Drama jenis ini mempunyai persiapan yang lebih mendetail serta digarap dengan lebih hati-hati. Contoh teater tradisional di Indonesia tipe klasik antara lain pementasan Ramayana dan wayang. 

Teater Transisi 

Teater transisi merupakan jenis pertunjukan yang memadukan sebuah unsur tradisional dengan unsur modern.

Sehingga penonton dapat menemukan kombinasi antara ketradisionalan dengan isu-isu urban yang dipadukan dalam satu pertunjukan yang sama. 

Fungsi dan Urgensi Melestarikan 

Terdapat beberapa poin fungsi dari teater tradisional sebagai upaya untuk melestarikan;

  • Sebagai sarana hiburan untuk menarik wisatawan dengan kekhasan budaya setiap daerah yang dimiliki
  • Sebagai bentuk apresiasi serta upaya melestarikan peninggalan leluhur
  • Memiliki fungsi spiritual seperti memanggil maupun mengusir kekuatan gaib tertentu 
  • Sebagai pelengkap acara selamatan, upacara adat, pernikahan, khitanan, dan acara-acara sakral atau informal lainnya. 

Teater Tradisional di Indonesia

Di setiap daerah di Indonesia memiliki teater tradisionalnya masing-masing yang pastinya memiliki makna tersendiri di setiap daerah.

1. Wayang Wong dari Jawa

Wayang wong juga disebut dengan wayang orang yakni seni teater tradisional yang sangat berkembang pesat di Pulau Jawa seperti di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan juga di daerah Yogyakarta.

Untuk cerita wayang wong sendiri diadaptasi dari kisah pewayangan dengan alur cerita tertentu yang bersifat tetap.

Semua pemain wayang wong ini menggunakan busana yang menyerupai boneka wayang yang sangat khas dan unik.

Contoh kisah wayang yang biasa dimainkan pada sebuah pertunjukan wayang orang adalah kisah kisah dari Ramayana.

2. Ketoprak dari Yogyakarta

Ketoprak merupakan contoh teater tradisional di Indonesia yang berasal dari Yogyakarta, awal mula kehadiran seni teater ketoprak  dipercaya berasal dari daerah Surakarta.

Hal inilah yang menyebabkan mengapa teater ini sering disebut sebagai Ketoprak Mataram.

Pada mulanya pertunjukan ketoprak menggunakan alat penumbuk padi serta kendang sebagai alat musik pengiring pertunjukan.

Akan tetapi dengan seiring perkembangan zaman maka pertunjukan ketoprak mulai diiringi dengan gamelan Jawa.

Ada begitu banyak jenis cerita yang ditampilkan dalam pertunjukan seperti Kisah 1001 Malam serta cerita Epos Ramayana dengan keunikan yang ada.

Ketoprak mempunyai sebuah kemiripan dengan pertunjukan ludruk, yaitu sama-sama mempertunjukkan teatrikal dengan pertunjukan musikal.

Awal mulanya pertunjukan ini hanyalah merupakan hiburan rakyat biasa, bahkan hanya diadakan di tanah lapang maupun alun-alun. 

3. Mendu dari Kepulauan Riau

Mendu adalah contoh teater tradisional di Indonesia yang berkembang pesat di daerah Kepulauan Riau serta di Kalimantan Barat.

Pertunjukan ini biasanya dikombinasikan dengan drama, seni tari, silat, dan juga pantun.

Ketika pertunjukan pertama dimulai maka akan menampilkan tarian khas daerah melayu, yakni tari zapin atau tari melemang.

Pada tahun 2014 pemerintah Indonesia mengumumkan seni teater Mendu sebagai sebuah bentuk Warisan budaya tak benda milik bersama antara Kalimantan Barat dan Kepulauan Riau lewat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

4. Lenong dari Betawi, Jakarta

Lenong merupakan teater tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Jakarta, berkembang terutama masyarakat yang suku Betawi.

Biasanya pertunjukan akan menampilkan banyolan khas yang membuat perut tertawa dan diiringi dengan musik. Dialog yang digunakan juga menggunakan bahasa Betawi.

5. Ludruk dari Jawa Timur

Seni teater Ludruk merupakan seni teater asal daerah Jawa Timur, pertunjukan ludruk dimainkan oleh grup kesenian  yang diperagakan di atas sebuah panggung dengan mengadaptasi cerita keseharian kehidupan masyarakat sehari-harinya, seperti misalnya cerita perjuangan atau kisah 1001 malam yang sering ditampilkan.

Pada pertunjukan ludruk sendiri tidak semua segmen menampilkan drama, namun juga diselingi sesekali dengan guyonan serta musik.

Pertunjukan ludruk sendiri biasanya dimulai dengan tari remo yang menggunakan bahasa khas daerah Surabaya.

Namun juga sering kali mengundang bintang tamu dari daerah lain, seperti Malang, Madura, Jombang, dan daerah lain sehingga memberikan nuansa logat yang berbeda.

6. Mamanda dari Kalimantan Selatan

Mamanda merupakan contoh teater tradisional di Indonesia yang berkembang pesat di daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

Keunikannya terlihat sangat menonjol dari busana yang digunakan dalam pertunjukannya yang sangat begitu mencolok sebab sangat terkesan mewah serta gemerlap. 

Para penonton juga ikut berinteraksi dengan menyambut setiap banyolan pemeran di atas panggung.

Kebanyakan cerita yang diangkat dalam pertunjukan ini adalah cerita tema istana sentris yang selalu membicarakan setiap aspek kehidupan kerajaan.

Hebatnya pemain karena mampu mengimprovisasikan setiap adegan tanpa adanya sebuah naskah tetap yang diikuti.

7. Randai dari Minangkabau

Teater tradisional selanjutnya adalah Randai yang merupakan teater daerah asal Minangkabau, percakapan yang disampaikan pada pertunjukan.

Randai memiliki irama dendang yang pada umumnya menggunakan gurindam untuk menyampaikan sebuah maksud dan tujuan.

Untuk alat musik pengiring pertunjukan Randai itu sendiri adalah talempong, batang padi, dan gendang.

8. Longser dari Jawa Barat

Longser merupakan contoh teater tradisional di Indonesia yang tumbuh dan berrkembang di daerah Jawa Barat 

Longser sendiri merupakan kependekan dari Melong (yang memiliki arti melihat) dan Seredet (tergugah) sehingga memiliki makna siapapun yang melihat pertunjukan pasti akan tergugah hatinya.

Pada umumnya kesan yang disampaikan pada pertunjukan longser ini sangat sederhana, menghibur, dan juga jenaka, secara umum menceritakan kehidupan sehari-hari rakyat biasa.

9. Dulmuluk dari Sumatera Selatan

Pertunjukan Dulmuluk merupakan contoh teater tradisional di Indonesia dari daerah Sumatera Selatan.

Penyebutan nama teater Dulmuluk diambil dari tokoh dalam Hikayat Abdoel Moeloek.

Pertunjukan yang ditampilkan dalam teater dulmuluk biasanya memadukan unsur seperti drama, nyanyian, dan juga tarian dalam satu segmen yang sama.

10. Kondobuleng dari Makassar

Seni pertunjukan Kondobuleng berasal dari kata Kondo yang artinya Bangau dan Buleng yang berarti putih.

Dan jika digabungkan berarti bangau putih. Pertunjukan tradisional Kondobuleng berasal dari Bugis, Makassar. Adegan yang dimainkan di atas panggung bersifat jenaka dan lucu.

11. Makyong 

Salah satu contoh teater tradisional di Indonesia yang sangat wajib untuk diketahui juga adalah drama bernama Makyong.

Teater Makyong adalah bentuk kesenian asal Melayu yang mengandung berbagai elemen seperti ritual, drama, tari, dan musik  dengan alat musik beragam seperti rebab, gedombak, telempong, kesi, canang, dan lain sebagainya.

Pada dasarnya teater ini dipertunjukkan sebagai bentuk ucapan rasa syukur atas setiap panen yang berhasil, pernikahan, sunatan, dan kelahiran, hingga kesembuhan dari berbagai macam penyakit. 

Uniknya, semua pemeran teater makyong full perempuan, bahkan untuk karakter raja sekalipun juga diperankan oleh perempuan.

Karakter laki-laki pada pertunjukan makyong memang hanya sedikit dan menggunakan properti topeng dan make up sehingga bisa dimainkan oleh pemeran perempuan.

Pertunjukan Makyong ini tidak hanya bisa Anda temukan di Indonesia, namun juga di Negara Malaysia dan Thailand Selatan.

Akan tetapi saat ini pertunjukan ini sudah mulai dilarang di Malaysia sejak Islam masuk sebab dianggap menyalahi norma gender yang berlaku di Negara Malaysia.

12. Ubrug dari Banten

Ubrug contoh teater tradisional di Indonesia berasal dari Banten, sebuah kesenian yang memadukan antara komedi, tari, musik, dan juga drama dalam satu pertunjukan yang sama.

Mengutip dari laman Kemendikbud, ubrug lebih sering dipentaskan saat pernikahan dan khitanan sebagai hiburan pada tengah malam hingga dini hari. 

Untuk pementasannya sendiri terdiri dari beberapa segmen babak, yakni babak tatalu (instrumental musik tradisional), tari jaipong, organ tunggal (seni musik modern), lalu kemudian bodoran (lawakan), dan terakhir lalakon (drama teatrikal) sehingga penonton tidak akan merasa bosan dengan pertunjukan yang disajikan.

13. Sanghyang

Contoh teater tradisional di Indonesia berikutnya adalah sanghyang yang berasal dari daerah Bali.

Sedikit beda dengan kebanyakan drama tradisional yang murni seni. Namun pada pertunjukan sanghyang ada unsur supranatural yang dipertunjukkan secara gambling diatas panggung. 

Pertunjukan ini mempunyai kemiripan dengan reog yang sebelum pementasan harus melakukan ritual khusus terlebih dahulu hingga mencapai suatu tahap tak sadarkan diri.

Konon katanya pertunjukan Sanghyang diinisiasi oleh seorang Raja Bali bernama Sri Gajah Waktera yang waktu itu kehilangan kuda putihnya yang bernama Oncesrawa.

Yang pada akhirnya melakukan sebuah ritual penghormatan kepada kuda tersebut.

Pertunjukan teater yang memasukkan tari sangat khas, dengan gerakan berjingkrak sesuai irama layaknya seekor kuda yang diperankan oleh pelakon.

Demikianlah informasi mengenai ciri, fungsi, jenis, dan contoh teater tradisional di Indonesia yang sangat layak untuk dilestarikan hingga sekarang ini.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta