TIMES MALANG, MALANG – Malang Fashion Runway 2023 kini kembali hadir dalam membangkitkan industri kreatif di bidang fashion desainer. Kegiatan yang diinisiasi oleh Malang Town Square (Matos) ini bakal terselenggara pada 27 dan 28 Agustus 2022 mendatang.

Ada yang baru pada kegiatan MFR yang sempat vakum selama dua tahun akibat Pandemi Covid-19. MFR 2023 kini memberi ruang para desainer khusus untuk fashion anak atau "kids" menunjukkan karya-karyanya.

Direktur Mal Matos, Fifi Trisjanti mengatakan, pihaknya sebagai penyelenggara kini memberi ruang 30 persen khusus untuk penampilan dari busana-busana anak.

Direktur Mal Matos, Fifi Trisjanti saat membuka konferensi pers persiapan MFR 2023. (Foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

Fifi ingin dengan adanya ruang baru khusus untuk desainer pakaian anak ini bisa menunjukkan bagaimana pakaian-pakaian anak yang stylis dengan tak menghilangkan identitas anak.

"Saya ingin benar-benar kalau kids ya kids. Gak perlu dipaksa menjadi dewasa. Gak perlu pakaian seksi dan pakai sepatu high heels. Anak kecil ya anak kecil. Pakai bando, pakaian lebar dan pakai sneaker," ujar Fifi, Jumat (19/8/2022).

Setidaknya dalam kegiatan MFR 2023 ini bakal diikuti oleh 34 Top Model Jawa Timur dari karya 45 desainer. Untuk Kids Fashion Runway setidaknya bakal diikuti oleh hampir 100 model anak-anak untuk mensukseskan MFR 2023.

"Dengan adanya Kids Fashion Runway dimana industri fashion anak yang saat ini memiliki minat pasar yang cukup tinggi dapat terbuka peluangnya melalui MFR setelah tidur lama akibat Pandemi Covid-19. Jadi kita bangkitkan melalui MFR ini," ungkapnya.

Sementara, TIMES Indonesia berhasil menemui tiga desainer khusus busana anak yang bakal memperlihatkan hasil karyanya. Ketiga desainer kids tersebut diantaranya Boy Barja dengan brand Naeos, Andinil dengan brand Omah Jahit Fir dan John Cataleya.

Sejumlah model bersama desainer saat berada di atas panggung bersama dalam kegiatan MFR 2023. (Foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

John sendiri bakal mempertontonkan dua koleksinya dengan masing-masing tema Peri dan Goldigger yang dikhususkan untuk remaja menuju dewasa.

"Yang kids saya membayangkan anak-anak jadi peri turun ke bumi. Untuk yang teen temanya Goldigger, karena saya ingin kembali ke era Prancis dimana anak-anak remaja di didik orangtuanya untuk berpenampilan glamour agar dilirik oleh bangsawan Prancis," beber John Cataleya.

Kemudian, untuk Omah Jahit Fir by Andinil bakal memperlihatkan karya busana anak dengan tema Noni Belanda untuk memperlihatkan kelucuan anak-anak Belanda dengan kesan heritage-nya.

"Nonik Belanda itu baju-bajunya lucu gitu dan heritage. Jadi itu akan saya perlihatkan nanti," kata Andinil

Selanjutnya untuk Naeos by Boy Raja bakal memperlihatkan desain lollipop yang memang identik dengan kegemasan anak-anak.

Nantinya seluruh motif bakal terlihat bentuk lollipop yang digunakan oleh model anak di MFR 2023 mendatang.

"Dua tema saya, pertama Lollipop itu nanti kita cetak dengan motif Lollipop di busananya. Kedua adalah bangsawan Inggris yang saya modif, sehingga cocok dengan anak-anak," jelas Boy Barja.

Dengan adanya kegiatan MFR 2023 yang memberi ruang dan mengangkat para desainer dengan tema busana anak-anak, para desainer berharap tema tersebut bisa terus diikut sertakan di MFR selanjutnya.

"Busana anak ini mulai dilirik dan kami berkesempatan menunjukkan karya dan mengembangkannya. Apalagi kita diberi wadah seperti ini dan tentunya harapan kami tema kids ini bisa terus ada di Malang Fashion Runway 2023. Seperti moto Indonesia, yakni kuat dan bangkit," pungkasnya. (*)