pilpres 2024

Siapa Presiden RI ke 8 Sesuai Suara Raja Joyoboyo

tn, trustnews.id
Minggu, 06 Februari 2022 | 17:15 WIB


 Siapa Presiden RI ke 8 Sesuai Suara Raja Joyoboyo
pilpres 2024
Jakarta, Pemilu Presiden Tahun 2024 masih tiga tahun lagi, tetapi angin ribut terkait pencalonan Presiden sepertinya sudah mulai berhembus di tahun ini. Kira-kira, siapakah yang akan menggantikan Jokowi setalah putra Solo ini benar-benar lengser.

Ki Sastro Sulistyo  Pengamat Budaya Nasional mengtakan , Jika dikaitkan dengan Ramalan Prabu Jayabaya maka urutan pimpinan nasional akan membentuk kata Notonogoro yang memiliki arti menata negara.

Ki Sastro Sulistyo  menyebutkan, setelah menjabat selama 5 tahun dari 2014 hingga 2019 lalu, Presiden Jokowi kembali menduduki kursi RI 1 pada pemilu tahun 2019 yang lalu.

“Pencapaian tersebut mengikuti Presiden SBY sebelumnya yang berhasil merengkuh jabatan Presiden selama 2 periode dari 2004 hingga 2014. Di tahun 2024 nanti, dapat dipastikan Indonesia akan memiliki pemimpin baru menggantikan Jokowi,” kata Ki Sastro Sulistyo   Minggu (6/2/2022).

 

Lantas, nama-nama siapakah yang mencuat sebagai calon kandidat terkuat pengganti Jokowi nantinya?

 

Menurut dia, isi Ramalan Jayabaya ada berbagai hal terkait prediksi Negara Indonesia, salah satunya soal pemimpin negara.

 

Ramalan Jayabaya yang paling popular soal pemimpin negara Indonesia hingga munculnya Satrio Piningit.

 

Setelah itu huruf Go atau Ga, masyarakat mulai menghubungkan dengan nama yang diisukan akan maju dalam Pilpres 2024 yang memiliki akhiran nama tersebut.

 

Ada pun kedua nama tersebut yaitu Ganjar Pranowo dan Gatot Nurmanto, dalam aksara jawa kedua nama tersebut memiliki nama Ga atau Go.

 

Selain itu, baik Ganjar dan Gatot kerap dikaitkan dengan deretan prestasi saat memimpin daerah dan pasukanya.

 

Bahkan, disisi lain muncul kandidat kuat lainya seperti Anies Baswedan dan Prabowo Subianto yang sama sekali namanya tidak ada dalam Jongko Joyoboyo Noto Nogoro

 

 

Siapa Go/Ga Yang Menjadi Presiden RI  ke-8

 

Lebih lanjut  dia mengungkapkan, Jika menganut perhitungan Noto Nogoro atau Nata Niagara yang merupakan ramalan Prabu Jayabaya tersebut, maka nama-nama calon Presiden yang mungkin akan memimpin Indonesia tahun 2024 nanti adalah Tokoh yang namanya ada kata Ga atau Go , tentunya jika No itu Sukarno, To itu Suharto, No itu Yudhoyono dan Jokowi yang nama kecil nya adalah Mulyono maka pakem untuk presiden yang namanya ada dalam kalimat Noto Nogoro yang terdiri kata No,To,No,Go dan Ro  haruslah ada dibelakang nama dari setiap presiden RI

 

“Kalau nama mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo karena memiliki kesamaan dengan kata ‘Ga’ atau ‘Go’ dalam ramalan tersebut tapi menyalahi pakem dari susunan Noto Nogoro karena kedua Tokoh tersebut walau namanya ada kata Go atau Ga, tidak berdiri bebas alias Gat dan Gan, serta Ga atau Go ada didepan nama mereka,” bebernya.

 

lalu siapa tokoh politik dan pejabat negara yang punya kans besar dengan mudah dicalonkan sebagai Capres pada pemilu 2024 oleh Partai politik yang memiliki kursi di DPR RI ?

 

“Tentu saja hanya Airlangga Hartarto yang memiliki nama asli Airlangga     sejak lahir yang diberikan oleh Orang Tua sedangkan Hartarto ( Menteri Perindustrian di era pemerintahan Presiden Suharto) itu adalah nama dari Ayahnya Airlangga yang dipakai oleh Airlangga sebagai  nama keluarga,”ucapnya.

 

Menurut dia, artinya Nama Airlangga lah yang masuk dalam pakem Noto Nogoro, sebab Airlangga jika diucapkan dalam bahasa Jawa itu menjadi Airlonggo, yang artinya tetap sama dengan kata Airlangga, yaitu air yang mengalir

 

tetapi jika dipaksakan nama Ganjar dan Gatot, hurup  A yang ada pada nama tersebut diganti hurup O maka menjadi Gonjor dan Gotot yang membuat makna nya berbeda

 

Dari penelusuran kami ditempat sekolah SD, SMP, SMA  dan UGM dimana Airlangga Hartarto ber sekolah ternyata Ketua Umum Golkar dan juga Menko Perekonomian ini tercatat hanya bernama Airlangga saja tanpa embel embel nama Ayahnya.

Ramalan di atas boleh kamu percaya ataupun tidak dan tidak ada satu pihak pun yang dapat memastikan perhitungan itu.