Rabu, 8 Mei 2024

Terkait Unjuk Rasa di SMAN 1 Prateng, Sekolah Tunggu Keputusan Dikbud NTB

- Jumat, 2 Juni 2023 | 13:00 WIB
TUNGGU KEPUTUSAN DIKBUD: Sejumlah karyawan dan guru dari SMAN 1 Praya Tengah duduk santai di depan sekolah usai para siswa lakukan unjuk rasa, Rabu (31/5) lalu. (Dewi/Lombok Post)
TUNGGU KEPUTUSAN DIKBUD: Sejumlah karyawan dan guru dari SMAN 1 Praya Tengah duduk santai di depan sekolah usai para siswa lakukan unjuk rasa, Rabu (31/5) lalu. (Dewi/Lombok Post)

PRAYA-Pihak SMA Negeri 1 Praya Tengah (Prateng) masih menunggu keputusan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) NTB. Terkait aksi para siswa yang menuntut agar M Amrullah turun dari jabatannya sebagai kepala sekolah.

"Kita masih tunggu keputusan dari provinsi (Disdikbud NTB) terkait masalah ini," ucap Wakasek Bidang Sarana Prasarana SMAN 1 Praya Tengah Farid yang dikonfirmasi, Kamis (1/6).

Saat menggelar unjuk rasa, para siswa pun menuliskan tuntutannya dalam kertas yang mereka bawa saat aksi. ‘Kami tidak butuh kepsek arogan’, ‘jabatan tinggi jangan sampai lupa mati, dan ‘ganti kepsek’ adalah beberapa di antaranya.

"Tuntutan anak-anak mereka ingin bapak kepala sekolah mundur, alasannya ya mereka sendiri yang tahu. Awalnya karena ada masalah dengan satu siswa, sehingga turun juga pihak desa yang memediasi kepala sekolah. Kami anggap saat itu sudah selesai, anak yang bersangkutan juga tetap sekolah seperti biasa," bebernya.

Munculnya unjuk rasa lanjutan, diakui Farid kurang diketahui. Apakah masalah awal atau ada yang lain, karena menganggap untuk masalah pertama sudah klir karena telah dilakukan mediasi. "Kami hanya bisa mengarahkan anak-anak agar belajar seperti biasa, imbau juga pada mereka agar tidak anarkis saat unjuk rasa," kata Farid.

Ia berharap, aksi unjuk rasa tak lagi dilakukan para siswa karena akan mengganggu kegiatan belajar. Menurutnya, tuntutan mereka sudah tersampaikan ke provinsi dan tinggal menunggu hasil putusan. "Syukurlah imbauan ini masih mau di dengar anak-anak, kita tunggu putusan provinsi," pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua OSIS Sriulati mengatakan, unjuk rasa yang dilakukan merupakan bentuk solidaritas dan prihatin terhadap salah satu siswa yang kerap kali mendapat cemoohan oleh kepala sekolah. Bahkan sering dilakukan, sehungga Amrullah dinilai para siswa telah melakukan perundungan.

"Bukan masalah Faizal (siswa yang diduga mengalami perundungan, Red) saja yang membuat kami geram. Selama ini banyak hal-hal yang membuat kita (lakukan aksi, Red) kok ada yang berbeda di sekolah ini. Makanya kita melakukan aksi demo itu," tegasnya.

Selain itu, para siswa dari organisasi ekstra sekolah yang ikut melakukan demonstrasi disebut memiliki tuntutan berbeda-beda. Menurutnya, perasaan tertekan atas cara Amrullah memperlakukan siswa tidak hanya dirasakan oleh OSIS, melainkan oleh organisasi ekstra seperti PMR, Paskibra, dan Remaja Musala di sekolah tersebut. (ewi/r5)

Editor: Rury Anjas Andita

Tags

Terkini

Indeks Daya Saing Loteng Urutan Empat di NTB

Selasa, 7 Mei 2024 | 09:33 WIB
X