Ulik Origami adalah: Sejarah dan Tekniknya

origami adalah

Kursus bahasa Jepang Salah satu seni asal Jepang yang tidak asing di Indonesia adalah origami. 

Hanya dengan menggunakan selembar kertas dan teknik lipatan yang tepat, origami memungkinkan kita untuk menciptakan berbagai bentuk dan karya seni yang menakjubkan. 

Mengulik lebih jauh seputar origami adalah, mulai dari sejarah hingga macam-macam teknik membuatnya berikut ini.

Origami adalah…

Dikutip dari buku berjudul “The World of Origami” (1965) oleh Isao Honda, origami memiliki sejarah panjang yang menarik untuk diketahui. 

Seni dengan menggunakan selembar kertas ini diperkirakan mulai muncul saat kertas mulai diproduksi secara masal. 

Chai Lun, seorang asal China yang menemukan kertas pada tahun 105 Masehi membuat produksi kertas masal yang cukup masif ke seluruh Asia hingga dunia. 

Hingga pada abad keenam, kertas dibawa ke Spanyol dan sampai juga di Jepang pada tahun 610 Masehi oleh seorang bisku Budha. 

Biksu bernama Dokyo dari Semenanjung Korea yang membawa kertas masuk ke tanah Jepang. Bukan hanya kertas, ada juga tinta untuk menuliskan beragam informasi di atasnya. 

Kertas dan tinta dibawa oleh sang biksu ke Jepang di masa pemerintahan Kaisar Suiko. Saat itulah, origami menjadi populer di masyarakat Jepang hingga menjadi seni turun temurun. 

Tahun sekitar 1185 hingga 1333, dimana saat itu merupakan zaman Kamakura. Teknik melipat kertas, origami disebut juga dengan noshi. 

Noshi sendiri berasal dari singkatan kata yaitu noshi-awabi. Bagi sebagian orang Jepang, noshi dianggap membawa keberuntungan sehingga cukup populer di kalangan masyarakat Jepang di berbagai perfektur. 

Ditambahkan dari laman Britannica, pembuat kertas asal Jepang meningkatkan kualitas kertas yang pernah ada sesuai dengan kebutuhan dan persediaan bahan baku. 

Ada seorang penyair dan novelis bernama Ihara Saikaku merujuk origami kupu-kupu. Karya tersebut rilis pada tahun 1680. 

Di lain waktu, seseorang bernama Akisato Rito yang membuat buku instruksi melipat kertas yang diproduksi pada tahun 1797. 

Dalam buku tersebut, terdapat bagaimana cara melipat burung bangau dari kertas. Ada instruksi yang memperlihatkan caranya memotong dan melipat selembar kertas.

teknik-melipat-kertas-origami
Ilustrasi teknik melipat kertas, origami. Sumber gambar: Freepik.

Perkembangan origami dari berbagai negara 

Masih dalam laman Britannica, seorang pengajar asal Jerman bernama Friedrich Froebel pada tahun 1782. Ia mengajarkan teknik melipat kertas untuk menyalurkan ilmu kepada anak didiknya yang duduk di TK. 

Ada tiga jenis teknik origami yang diajarkan yaitu lipat dasar, lipat dengan prinsip geometri, dan lipat dengan bentuk kotak, segi enam, dan segi delapan. 

Ketiganya punya nama yang berbeda-beda, yaitu Lipat Kehidupan, Lipat Kebenaran, dan Lipat Keindahan. Hasil dari ketekunan Froebel dalam melipat kertas ditunjukkan dan dipajang sebagai dekorasi Natal. 

Hasil lipatannya bahkan juga terkenal dan dikagumi di Jepang. Hingga lipatan Froebel diajarkan kepada anak-anak di sekolah Jepang. Saat itulah menjadi titik balik, jika origami bisa digunakan untuk seni yang memuat nilai kreatifitas tinggi. 

Tak hanya sampai Froebel, masih ada Rudolf Steiner’s first Waldorf school di tahun 1919 yang juga memperkenalkan origami sebagai salah satu teknik melipat untuk menunjukkan kreatifitas. 

Saat itu, kegiatan melipat kerja masuk dalam salah satu pembelajaran di sekolah desain Bauhus. Sekolah tersebut menggunakan seni melipat, origami sebagai sarana utuk melatih siswa dalam mendesain. 

Salah satu pelajar yang terkenal mahir dalam menciptakan lipatan bentuk kubah dari lembaran kertas datar adalah Josef Albers. 

Beralih dari Jerman menuju ke Spanyol. seorang filsuf atau penulis bernama Miguel de Unamuno di tahun 1864 juga berperan penting dalam menyebarkan popularitas origami. 

Dia merupakan seorang pelipat kertas handal yang biasanya dipajang dikafe. Salah satu hasil lipatannya yang terkenal adalah bentuk burung. 

Miguel bahkan mmebahasa caranya melipat kertas dalam karyanya beranam Amor y pedagogia atau Cinta dan Pedadogi.

Ia menggunakannya sebagai metafora untuk diskusi yang lebih mendalam tentang ilmu pengetahuan, filosofi, hingga seni kehidupan. 

Seni melipat kertas juga dipopulerkan oleh seorang dokter asal Argentina bernama Vicente Solórzano Sagredo. Melalui sebuah buku berbahasa Spanyol, Ia menulis cara melipat kertas origami. 

Di Inggris juga ada Margaret Campbell, melalui buku buatannya berjudul Paper Toy Making yang terbit pada tahun 1937. Ia menuliskan cara membuat origami mulai dari tingkat pemula hingga handal. 

Dua tahun kemudian, seorang matematikawan bernama A.H.Stone membuat dan memproduksi kertas lentur yang bisa dilipat dengan berbagai arah dan bentuk. 

Jenis kertas origami yang satu ini bahkan menjadi populer dan banyak dikreasikan oleh masyarakat di dunia. 

Seiring berjalannya waktu, teknik dan desain melipat kertas terus berkembang, menciptakan berbagai inovasi yang menarik.

Hari ini, origami tidak hanya menjadi aktivitas yang menarik bagi pecinta seni dan kreativitas, tetapi juga digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti ilmu matematika, ilmu komputer, dan pengajaran di berbagai tingkatan pendidikan.

Dapatkan Garansi Skor Bahasa Jepang 

Setelah menentukan jumlah kelas, tutor, hingga kelas pengganti. Kamu juga bisa mendapatkan Garansi Skor untuk kelas tertentu. 

Program Garansi Skor sangat menguntungkan kamu, jika ingin mempersiapkan diri menghadapi uji kemahiran bahasa Jepang.

Lister juga menyediakan program bahasa asing khusus korporasi dan instansi dengan berbagai penawaran kelas dan biaya sesuai pengajaran dan fasilitas yang diberikan. Kelas English for Company bisa menjadi salah satu pilihannya.  

Gunakan kode promo BLOGLISTER10 untuk mendapatkan diskon 10 persen, minimal pembelian kelas seharga satu jutaan (maksimal diskon Rp500 ribu). Hubungi WhatsApp untuk pendaftaran sekarang!

Foto utama oleh Freepik.

Share:

Alma Erin Mentari
Alma Erin Mentari
Hobi mendalami imajinasi lewat tulisan. Hidup untuk bercerita dari hati melalui kata.

Social Media

Get The Latest Updates

Subscribe To Our Weekly Newsletter

No spam, notifications only about new products, updates.
Next On

Related Posts

"Langkah Terakhir untuk Klaim Kode Promo 30% dari Lister"

Isikan data diri kamu di sini.