Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/10/2023, 13:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Bustle

KOMPAS.com - Saat mencoba tato permanen untuk pertama kali, tidak sedikit orang yang lalu merasa tergoda untuk melanjutkan dan menambah koleksi tato mereka di tubuhnya.

Seolah-olah tato bikin ketagihan. Sebetulnya, fenomena ini sudah menjadi diskusi umum di kalangan pecinta tato.

Tetapi jika dilihat dari kacamata psikologis, rupanya ada beberapa alasan yang membuat tato bikin ketagihan.

Baca juga: Tak Menyesal Membuat Tato? Pahami Kaitannya dengan Disonansi Kognitif 

Alasan psikologis tato bikin ketagihan

Psikolog, Dr. Sal Raichbach dari Ambrosia Treatment Center mengatakan, banyak orang mengaku ketagihan saat bikin tato, terutama ketika mereka menikmati sakit secara fisik dalam proses pembuatannya.

Pengalaman itu mendorong mereka untuk mencari dan mendapatkan lebih banyak lagi tato di tubuhnya.

"Orang-orang ini kemungkinan besar mengacu pada lonjakan senyawa kimia yang dilepaskan otak secara alami untuk mengatasi rasa sakit fisik."

"Ini adalah mekanisme yang sama seperti penggunaan obat-obatan dan alkohol, namun tubuh tidak menjadi bergantung pada perilaku ini sebagaimana efek dari penyalahgunaan zat," papar dia.

Di sisi lain, penelitian menemukan, membuat tato dapat melepaskan adrenalin dan endorfin.

Kondisi itu membuat seseorang menghilangkan rasa sakit hingga memicu respons emosional yang positif.

Menurut ahli saraf David J. Linden yang berbasis di New York, Amerika Serikat, pelepasan endorfin yang dimaksud mirip seperti mekanisme seseorang setelah berolahraga.

Emosi yang dipicu terbilang positif tapi tampaknya cukup bervariasi pada setiap orang.

"Efek ini mirip seperti ganja di otak, dan endorfin yang diproduksi mirip morfin. Hasilnya? Kenikmatan luar biasa," kata Linden.

Baca juga: Angeline Jolie Punya Tato Baru di Jari Tengah, Apa Maknanya? 

 

Ilustrasi membuat tatoHigh Hopes Tattoo Ilustrasi membuat tato

Lantas, apakah pengalaman membuat tato bisa membuatnya ketagihan?

Menurut ahli lain, pakar kesehatan dan kebugaran, Caleb Backe dari Maple Holistics, alasan seseorang membuat tato karena ingin merasakan endorfin dan adrenalin tinggi.

Kemudian untuk merasakan hidup atau demi mendapatkan pengakuan dan perhatian dari orang lain, kemungkinan dia akan bikin tato lagi setelah puas dengan hasil tato pertama.

"Ada kemungkinan untuk mendapatkan tato baru dan menjadi hal biasa, mereka akan mencari modifikasi lain, dan lainnya," kata dia.

Di satu sisi, psikolog dan pakar tato yang berbasis di AS, Viren Swami menjelaskan, bahasa ketergantungan atau kecanduan tato terdengar kurang tepat.

Sebab, kebanyakan orang membuat tato biasanya tidak didasari oleh keputusan yang gegabah.

"Ada hal lain yang perlu dipikirkan seperti rasa sakit saat membuat tato, hingga desain tato permanen yang sulit dihilangkan," kata dia.

Sehingga dapat disimpulkan, di balik gaya tato seseorang itu pada dasarnya membutuhkan proses dan keputusan yang matang untuk membuat tato selanjutnya.

Sebaiknya, kita juga tidak terburu-buru membuat tato permanen kedua karena rata-rata orang biasanya menunggu antara 2-7 tahun untuk memiliki tato lagi.

Baca juga: Perlu Tahu, Tahapan Perawatan Setelah Pembuatan Tato  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com