Mohon lengkapi data di bawah ini sebelum melanjutkan.

pengolahan pascapanen
Mendulang Rupiah dari Pemanfaatan Limbah Ikan Patin
Admin
7 Januari 2022
761 kali dilihat
facebook twitter whatsapp
artikel
Mendulang Rupiah dari Pemanfaatan Limbah Ikan Patin.

 

Foto: lalaukan.com

Dalam pasar ekspor, sebagian besar ikan patin dipasarkan dalam bentuk fillet ikan beku yang akan diolah kembali menjadi produk pangan lain. Industri fillet ikan patin menghasilkan produk fillet sekitar 33%, sedangkan sisanya sebanyak 67% merupakan limbah yang berupa kulit, kepala, tulang, isi perut, serta belly. Mengingat jumlahnya yang cukup besar, limbah industri ikan patin yang tidak segera ditangani akan menyebabkan pencemaran lingkungan yang cukup serius berupa bau karena terjadi proses pembusukan. Limbah yang nilainya sangat rendah tentunya akan memberikan nilai tambah yang tinggi jika dimanfaatkan secara optimal. Limbah ikan patin dapat diolah sebagai bahan pangan, tepung ikan, bahan untuk farmasi, atau pupuk.

Dalam konteks pengolahan limbah ikan patin menjadi produk pangan, serpihan daging fillet bahkan dapat meningkatkan nilai tambah sebesar 40–45%. Serpihan daging tersebut dapat diolah menjadi nugget, fish cake, otak-otak, dan siomay. Sedangkan kepala dan isi perut dapat difermentasi menjadi kecap ikan, yang banyak digunakan sebagai bumbu masakan Cina. Adapun bagian bawah perut yang disebut belly memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi sehingga dapat diolah menjadi cooking oil. Telur ikan patin merupakan limbah yang paling berharga dibandingkan limbah lainnya karena dapat dijual di pasar atau supermaket dalam bentuk segar, asap, atau fermentasi, yang dikemas menarik. Sementara itu, limbah kulit ikan patin dapat diolah lebih lanjut menjadi produk makanan seperti kerupuk kulit dan campuran makanan khas Palembang yaitu empek-empek. Secara keseluruhan, limbah ikan patin dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk hidrolisis protein dengan menggunakan enzim protease yang akan menghasilkan produk dengan kandungan asam amino sangat tinggi. 

Selain dimanfaatkan menjadi produk pangan, limbah ikan patin berupa tulang dan kulit  juga dapat diolah menjadi produk industri lain seperti gelatin untuk industri pangan dan farmasi serta  kolagen untuk industri kosmetik. Gelatin yang diolah dari kulit ikan patin yang direndam dalam larutan asam pada pH 3 selama 12 jam dan suhu ekstraksi 90oC menghasilkan rendemen, viskositas, kekuatan gel yang terbaik dan memenuhi persyaratan gelatin mutu pangan kelas A. Gelatin ikan memiliki peluang yang besar terutama di negara-negara dengan mayoritas penduduknya muslim karena selama ini gelatin banyak berasal dari babi dan gelatin yang berasal dari sapi dikhawatirkan mengandung penyakit sapi gila. Tidak hanya bagian tulang dan kulit, limbah padatan lemak sebesar 25% dalam pengolahan surimi dapat dimanfaatkan sebagai alternatif biodiesel serta bahan baku pembuatan sabun mandi, sabun cair, atau sampo. 

Lebih lanjut, limbah ikan patin dapat dimanfaatkan menjadi tepung ikan dan silase sebagai pakan ternak. Tepung ikan yang diolah dari limbah ikan patin yang berupa kepala, isi perut, serta tulang ikan yang mengandung protein dan omega-3 rendah dapat digunakan sebagai pakan ayam dan babi. Selanjutnya, limbah ikan patin juga dapat dimanfaatkan menjadi silase pakan ternak karena kandungan protein yang cukup tinggi yaitu sebesar 17-30%. Banyaknya alternatif pengolahan limbah ikan patin diharapkan dapat mengurangi limbah yang cukup banyak dari industri fillet ikan patin serta dapat meningkatkan pendapatan industri melalui inovasi pengolahan produk samping.

Sumber: Suryaningrum, Dwi. (2008). Ikan Patin: Peluang Ekspor, Penanganan Pascapanen, dan Diversifikasi Produk Olahannya. Jurnal Squalen 3 (1): 16-23.

0 Komentar
?
TAGS
IkanPatin
Pengolahan
Produk
Bagikan:
facebook twitter whatsapp
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Lihat lebih banyak
Lentera DESA

Lentera DESA adalah platform edukasi dan pelatihan online di bidang agrokompleks (pertanian, perikanan, dan peternakan). Lentera DESA menyediakan ruang Diskusi untuk saling bertukar informasi dan menjalin relasi. Lentera DESA dikelola oleh Unit Sistem Informasi dan Media Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada


Copyright © 2021 | Lentera DESA
Beranda
Artikel dan Video
Informasi
Kontak