Hantu-Hantu di Asia Tenggara: dari Manananggal hingga Pocong

2 Januari 2018 14:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pocong, vanpir, kuntilanak, tuyul (Foto: Youtube, Horrorpedia, Hantupedia, Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Pocong, vanpir, kuntilanak, tuyul (Foto: Youtube, Horrorpedia, Hantupedia, Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mayoritas masyarakat Asia Tenggara masih percaya pada kekuatan-kekuatan gaib atau hantu. Berbagai hal yang menyangkut urusan hantu akan jadi sesuatu yang ramai diperbincangkan. Sebagai contoh adalah penampakan perempuan di sebuah karaoke di Probolinggo yang dikira hantu. Nyatanya, perempuan tersebut bukanlah hantu, hanya seorang yang wajahnya tertutup kain hitam transparan sehingga terlihat menyeramkan.
ADVERTISEMENT
Kepercayaan akan kekuatan gaib telah tumbuh dan berkembang jauh sebelum agama masuk ke Asia Tenggara.
Berbagai kekuatan gaib itu dipercaya mampu memberikan perlindungan dan berbagai keuntungan. Tapi, kebanyakan justru menjadi sesuatu yang ditakuti karena menyerang manusia.
Masyarakat Asia Tenggara sendiri pada realitasnya sangat kuat dalam menjaga tradisi lisan. Kisah-kisah mistis dari zaman dahulu tetap lestari hingga sekarang karena adanya tradisi bertutur lisan secara turun menurun. Oleh karena itu, banyak makhluk halus masih dipercaya masyarakat Asia Tenggara di tengah zaman yang telah bergerak menuju kemodernan.
kumparan (kumparan.com) merangkum beberapa kekuatan gaib atau hantu yang dipercaya oleh masyarakat Asia Tenggara. Berikut daftarnya:
1. Manananggal, hantu Filipina yang mirip vampir
Manananggal adalah makhluk halus yang dalam cerita rakyat Filipina mirip dengan vampir. Dikutip dari buku 'Makhluk Mitologi Sedunia' karya Zamidra, Manananggal terkenal di daerah Visayas, terutama di Provinsi Capiz, Iloilo, dan Antique.
ADVERTISEMENT
Manananggal digambarkan sebagai wanita tua yang cantik dan dapat memisahkan tubuh bagian atasnya.
Manananggal terbang pada malam hari dengan menggunakan sayapnya mirip seperti kelelawar. Manananggal mengincar perempuan hamil yang sedang berada di rumah. Hantu ini kemudian menggunakan lidah panjangnya untuk mengisap jantung, janin, atau darah dari korban yang sedang tidur.
Titik lemah Manananggal adalah tubuh bagian bawahnya. Jika bagian itu diberikan garam atau bawang putih maka kedua bagian tubuh Manananggal tidak akan bisa bersatu lagi. Hantu ini akan mati saat fajar tiba.
Orang-orang di daerah Visaya, bagian Filipina tengah, percaya, menggantung bawang putih di dekat pintu atau jendela rumah dapat mencegah dari serangan Manananggal.
2. Ko man-tong & Ko man-lay, sejenis tuyul dari Thailand
ADVERTISEMENT
Makhluk halus sejenis tuyul pada dasarnya tak hanya ada di Indonesia. Makhluk halus berwujud anak kecil botak ini juga ada di Thailand.
Di Thailand, ada dua nama yang digunakan untuk menyebut makhluk serupa tuyul. Pertama adalah Ko-man-tong, digunakan untuk menyebut roh bayi laki-laki. Sementara, Ko-man-lay digunakan untuk menyebut roh bayi perempuan.
Menurut buku Selvianti Yufuf 'Mythical Creatures of Asia: Mitologi Monster Benua Asia', nama Ko-man-tong dan Ko-man-lay berarti anak emas.
Tak seperti tuyul di Indonesia, makhluk halus ini digunakan untuk perlindungan. Pendeta di Thailand akan menangkap roh anak-anak yang penasaran. Para roh tersebut akan diberikan rumah baru berupa patung yang diukir dari pohon, batu karang, atau tulang bayi itu sendiri. Patung itu selanjutnya akan dimandikan dengan darah ayam atau sabun sebagai segel.
ADVERTISEMENT
3. Nat, roh halus yang dipuja masyarakat Myanmar
Ada sebuah kepercayaan kuno masyarakat Myanmar yang masih dijalankan hingga saat ini, yaitu memuja Nat. Kepercayaan ini sudah ada kurang lebih sejak dari 2.000 tahun lalu. Di Myanmar banyak dijumpai kuil Nat berada di sekitar kuil Budha.
Menurut Rena Pederson dalam bukunya 'The Burma Spring', Nat sering diterjemahkan sebagai roh. Namun, Nat lebih dari itu. Nat adalah sebuah campuran peri dan hantu khas Myanmar.
Nat adalah sekelompok roh penjaga manusia. Entah dalam kenyataan atau dongeng belaka, Nat meninggal dunia karena kekerasan atau kesalahan.
Masyarakat Myanmar memanfaatkan kekuatan Nat untuk keberuntungan hidup. Banyak yang memberi persembahan kepada Nat untuk menghindari kemarahannya. Kotak-kotak kecil seperti sangkar burung dapat dijumpai di seluruh Myanmar. Kotak-kotak ini diletakkan di bawah pohon banyan dan disertai potongan bambu muda serta dupa sebagai persembahan. Kadang, juga disisipkan mainan kasur kecil di dalamnya.
ADVERTISEMENT
4. Pontianak dari Malaysia
Jika di Indonesia, Pontianak lazim dikenal sebagai Kuntilanak. Pontianak adalah hantu yang dipercaya merupakan jelmaan dari roh jahat. Mitosnya, Pontianak adalah wanita hamil yang meninggal saat persalinan. Hantu ini kemudian bergentayangan.
Dikutip dari worldofbuzz, Pontianak biasanya memangsa laki-laki. Untuk memikat para laki-laki, mereka akan terlihat seperti perempuan muda yang cantik. Namun, bentuknya sebenarnya adalah makhluk yang mengerikan dengan mata merah, kulit pucat, rambut panjang, dan akan mengenakan gaun putih berlumuran darah.
Legenda mengatakan bahwa mereka cenderung bersemayam di pohon pisang atau pohon-pohon beranting tua yang besar.
Pontianak cenderung muncul saat bulan purnama. Mereka bersuara layaknya bayi kecil yang menangis atau tertawa dan menjerit secara kencang-kencang.
ADVERTISEMENT
Pontianak kerap memakan organ-organ dalam dari para korbannya.
5. Antaboga, ular raksasa dari Bali
Dari dalam negeri sendiri, tak banyak yang tahu akan sosok Antaboga. Menurut Zamidra, Antaboga adalah seekor ular raksasa dalam mitologi Bali.
Diceritakan pada suatu hari Antaboga bermeditasi dan kemudian berubah menjadi seekor penyu bernama Bedawang.
Dalam pewayangan Jawa, Antaboga adalah raja ular yang hidup di dasar bumi dan mengasuh Wisanggeni. Adapun perwujudan Antaboga adalah naga dengan mahkota, memakai badhing berambut, memakai baju serta mengenakan kalung emas.
6. Phi Ton Mai, hantu Thailand yang bersemayam di pohon
Phi Ton Mai berarti hantu yang tinggal di pohon. Dikutip dari thailanguage-school, beberapa pohon di Thailand ditutupi dengan kain, terutama di kawasan kuil atau candi dan di hutan. Hal itu menandakan bahwa dalam pohon tersebut sudah dihuni oleh Phi Ton Mai.
ADVERTISEMENT
Pohon yang sudah dihuni oleh Phi Ton Mai tidak boleh ditebang sembarangan. Penebang pohon terlebih dahulu harus mencarikan pohon baru bagi Phi Ton Mai untuk tinggal. Baru setelah itu pohon dapat ditebang.
Kepercayaan akan adanya Phi Ton Mai kemudian membuat beberapa pohon dikeramatkan di Thailand. Kepercayaan ini dianggap mampu mengurangi illegal logging karena tak sembarang pohon bisa ditebang.
7. Pocong
Pocong adalah hantu yang dikenal masyarakat Indonesia berupa sosok yang terbungkus kain kafan putih. Pocong berjalan dengan melompat-lompat karena kakinya terikat dengan tali.
Hantu pocong di car free day. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hantu pocong di car free day. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Cerita mengenai asal-usul munculnya Pocong berawal dari tanah Jawa. Saat itu ada seorang warga yang meninggal dan telah dikubur. Namun, tali kain kafannya luput tidak dilepas. Mayat tersebut kemudian bangkit dari kubur dan berkelana mencari orang yang dapat melepas tali pocongnya. Pocong akan terus menghantui mereka untuk meminta tolong melepaskan tali yang mengikatnya.
ADVERTISEMENT
Pocong pada realitasnya tidak hanya ada di Indonesia. Di Malaysia pocong dikenal dengan sebutan Hantu Bungkus. Di Malaysia sendiri, Hantu Bungkus akan mengusik orang yang lemah atau tak bersemangat.