5 Episode Spongebob Squarepants yang Penuh Pesan Moral
PerbesarADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pencipta serial kartun 'Spongebob Squarepants' , Stephen Hillenburg, sudah meninggalkan dunia fana. Ia mengembuskan napas terakhir dalam usia 57 tahun karena Amyotrophic Lateral Sclerosis atau ALS pada Senin (26/11).
ADVERTISEMENT
Penyakit ALS merupakan gangguan pada saraf-saraf motorik atau sel-sel saraf pada otak dan tulang belakang yang mengatur gerakan otot-otot lurik. Kondisi ini menyebabkan sel-sel tertentu di dalam otak dan sumsum tulang mati secara perlahan.
PerbesarMeski Stephen telah tiada, namun kenangan akan dirinya akan tetap abadi. Salah satunya lewat karakter Spongebob yang ia ciptakan. Episode pertama 'Spongebob Squarepants' tayang pada 1 Mei 1999. Namun, baru tayang penuh pada 17 Juli 1999.
Untuk mengenang sosok Stephen, kumparan merangkum lima episode serial kartun ‘Spongebob Squarepants’ yang tidak hanya menghibur, tapi juga berisi banyak pesan moral.
1. ‘SB 129’
‘SB 129’ merupakan episode ke-14 dari season 1 serial 'Spongebob Squarepants ' yang pertama kali mengudara pada 1999. Episode ini bercerita tentang tokoh Squidward yang bersembunyi di lemari pendingin demi menghindar dari Spongebob dan Patrick.
ADVERTISEMENT
Lemari pendingin tersebut mengawetkan tubuh Squidward hingga ke masa depan. Alih-alih selamat dari dua tetangga yang paling dibencinya itu, Squidward justru bertemu dengan puluhan hasil kloning Spongebob.
Karena panik, Squidward mencoba untuk menggunakan mesin waktu dari masa depan untuk kembali ke masa lalu. Lagi-lagi, Squidward justru harus bertemu dengan nenek moyang Spongebob dan Patrick di zaman purba kala.
Meski dikemas secara konyol, episode ini mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menghargai apa yang dimiliki. Squidward jadi representasi seseorang yang tidak pernah puas dengan kehidupannya dan hal itu membuatnya menjadi tamak serta bertindak di luar nalar.
2. ‘Whale of a Birthday’
‘Whale of a Birthday’ merupakan episode 71 dari season 4 yang pertama kali mengudara pada 2006. Kali ini, Pearl, putri semata wayang Mr. Krab, adalah tokoh utama yang menjadi sorotan.
ADVERTISEMENT
Di ulang tahun ke-16, Pearl ingin mengadakan pesta ulang tahun yang meriah, karena selama hidupnya Mr. Krab selalu pelit untuk membelikan hadiah-hadiah bagus. Tak mau sang anak bersedih, Mr. Krab akhirnya menyuruh Spongebob untuk membeli hadiah bagus kesukaan Pearl menggunakan kartu kredit miliknya.
Karena Spongebob masih polos dan baru mengenal kartu kredit, ia pun membeli semua barang yang kelihatannya Pearl sukai. Bahkan, Spongebob menyewa grup vokal Boys Who Cry untuk menjadi bintang tamu spesial. Meski Pearl senang menerima semua hadiah yang diberikan, Mr. Krab justru bersedih karena utang kartu kreditnya melonjak.
Jika episode ‘SB 129’ diperuntukkan untuk memberi pesan moral pada anak-anak, episode ini justru cocok bagi orang dewasa. ‘Whale of a Birthday’ mengajarkan tentang pentingnya menggunakan kartu kredit secara bijak.
ADVERTISEMENT
Lebih baik seseorang menabung sebelum terlebih dahulu membeli barang, daripada menggunakan kartu kredit lalu terbelit utang.
3. ‘Friend or Foe’
‘Friend or Foe’ merupakan episode 81 dari season 5 yang mengudara pertama kali pada 2007. Episode ini menceritakan tentang masa lalu dua tokoh yang berseteru di serial ‘Spongebob Squarepants’, Mr. Krab dan Plankton.
Ternyata, Mr. Krab dan Plankton dahulu merupakan sahabat karib. Semua berubah ketika keduanya memulai bisnis bersama.
Bisnis tersebut membuat Mr. Krab tahu bahwa Plankton punya sifat jahat dan ingin menguasai dunia. Di sisi lain, Plankton juga menyadari bahwa Mr. Krab adalah pria yang pelit dan tidak pernah mau berbagi.
Di akhir episode, Mr. Krab dan Plankton saling bermaaf-maafan dan mencoba untuk memperbaiki hubungan. Namun, naluri Plankton tetap mendorongnya untuk mencuri resep rahasia dari Krabby Patties, menu andalan dari Krusty Krab, perusahaan milik Mr. Krab.
ADVERTISEMENT
Episode ini mengajarkan tentang bahaya membuat bisnis bersama sahabat dekat. Seperti di dunia nyata, persahabatan bisa rusak karena perbedaan misi atau uang yang didapat dari hasil berbisnis.
Pencipta serial ‘Spongebob Squarepants’ seolah ingin memberi wejangan bagi masyarakat bahwa menentukan partner yang tepat sangat penting dalam hal memulai bisnis. Jika salah, dua orang yang tadinya bersahabat dekat bisa mejadi musuh sepanjang masa.
4. ‘Band Geeks’
Ini merupakan episode ke-35 dari season 2 serial ‘Spongebob Squarepants’ yang mengudara pertama kali pada 2001. Episode ini bercerita tentang niatan Squidward membuat sebuah kelompok marching band yang beranggotakan penduduk Bikini Bottom.
Selama proses latihan, Squidward tidak membiarkan satu pun anggota marching band untuk memberi saran. Akhirnya, marching band pun menjadi monoton, membosankan, dan kurang diminati masyarakat.
ADVERTISEMENT
Marching band tersebut kemudian dipercaya untuk menjadi penampil pembuka di sebuah acara pertandingan sepakbola. Squidward pun gentar dan mulai pesimis dengan kinerja marching band yang dibuatnya.
Ternyata, semua anggota marching band telah menyiapkan satu konsep hebat tanpa sepengetahuan Squidward. Karena itu, penampilan mereka pun hebat dan mendapat sambutan meriah dari penonton.
Episode ini mengajarkan masyarakat tentang pentingnya kerja sama tim dan lingkungan kerja yang sehat. Semua masalah sulit pasti bisa diatasi jika atasan dan bawahan bisa bersinergi dan memberi saran satu sama lain.
5. ‘Texas’
Episode ‘Texas’ dari season 1 bercerita tentang kesedihan Sandy yang rindu pada kampung halamannya di Texas, Amerika Serikat. Tahu bahwa sahabatnya sedih, Spongebob dan Patrick berusaha memberi penghiburan.
ADVERTISEMENT
Sandy sudah sangat ingin untuk pulang ke Texas dan meninggalkan penelitiannya di Bikini Bottom. Namun, Spongebob dan Patrick terus berusaha untuk menciptakan ‘Texas’ di bawah laut agar Sandy tidak perlu pulang ke kampung halamannya yang jauh.
Meski episode ini mengandung banyak cemoohan dan adegan kekerasan yang kurang baik bagi anak-anak, ‘Texas’ adalah episode yang wajib disaksikan oleh orang-orang yang sedang merantau. Episode ini berusaha menyampaikan bahwa seseorang boleh rindu pada kampung halaman, namun tempat rantauan juga merupakan rumah yang tidak boleh dilupakan dan harus terus dicintai.