Mengenal 5 Motif Batik Pekalongan beserta Filosofi dan Maknanya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
13 Desember 2021 17:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi batik Pekalongan. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi batik Pekalongan. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kota Pekalongan terkenal dengan julukan Kota Batik. Tak heran apabila motif batik Pekalongan menjadi kecintaan sebagian masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Kota Pekalongan yang terletak di bagian barat Provinsi Jawa Tengah memang tidak bisa lepas dari batik. Bahkan, sebagian besar masyarakatnya bergantung pada industri batik yang dikerjakan di rumah-rumah penduduk.
Tidak diketahui secara resmi mengenai kapan batik Pekalongan mulai dikenal. Menurut buku Motif Batik Klasik Legendaris dan Turunannya karya Adi Kusrianto (2021: 44), batik ini diperkirakan muncul tahun 1800-an dan mengalami perkembangan yang pesat setelah perang Diponegoro.
Perang tersebut memaksa keluarga keraton meninggalkan lingkungan kerajaan dan menyebar ke daerah-daerah di sebelah timur dan barat. Dari sinilah mereka ikut mengembangkan batik yang sebelumnya sudah ada di Pekalongan.
Dari sisi motif, sebenarnya batik Pekalongan mirip dengan batik Solo maupun Yogyakarta. Penasaran, apa saja motif-motifnya? Selengkapnya ada di bawah ini.
Ilustrasi batik Pekalongan. Foto: Pixabay

Ragam Motif Batik Pekalongan

Didominasi dengan warna cerah, batik Pekalongan terdiri dari beragam jenis motif yang populer hingga kancah dunia. Berikut macam-macam motifnya yang dikutip dari buku Potensi IKM Batik bagi Perekonomian Negara oleh Dr. Eliada Herwiyanti, S.E.
ADVERTISEMENT
1. Motif Batik Jlamprang
Ciri khas motif batik Jlamprang adalah coraknya terdiri dari titik, lingkaran, kotak, dan geometris. Umumnya, di tengah lingkaran juga ditambahkan gambar bunga padma.
Menurut sejarahnya, motif ini muncul karena pengaruh kepercayaan Hindu dan Buddha. Oleh sebab itu, motif batik Jlamprang kerap digunakan sebagai pelengkap upacara adat di daerah Pekalongan. Adapun makna motif batik ini yaitu menghubungkan antara manusia dan Sang Pencipta.
2. Motif Batik Liong
Ciri khas motif batik Liong adalah adanya simbol makhluk imajiner berupa ular naga. Berdasarkan mitologi Tiongkok, simbol makhluk ular naga memiliki makna kesuburan, kemakmuran, dan kebaikan yang diharapkan bisa memberikan pengaruh pada pemakai batik.
Ilustrasi batik Pekalongan. Foto: Pixabay
3. Motif Batik Semen
Konon, nama Semen diambil dari kata semi. Dalam bahasa jawa, semi artinya tumbuh (bersemi). Makna batik Pekalongan satu ini adalah tentang kehidupan yang dapat bertumbuh, bersemi, dan makmur.
ADVERTISEMENT
Pendapat lain menyebut, makna yang terkandung dalam motif Semen ini terdiri dari 8 nasehat masyarakat Jawa kuno yakni agnibrata, bayubrata, sasibrata, endabrata, pasabrata, suryabrata, yamabrata, dan dhanababrata.
4. Motif Batik Tujuh Rupa
Motif batik Tujuh Rupa cukup populer di daerah Pekalongan. Motif batik ini memiliki makna yang sangat dalam. Sebab melalui motif ini, para pembatik mengenalkan kekayaan alam khas daerah Pekalongan.
Mayoritas gambarnya adalah tumbuh-tumbuhan. Ada pula yang dilengkapi dengan gambar hewan sekaligus perpaduan warna yang begitu beragam.
5. Motif Batik Terang Bulan
Motifnya dinamakan Terang Bulan karena corak batiknya yang memperlihatkan terangnya cahaya bulan purnama di malam hari. Dalam batik Terang Bulan, ornamen utamanya berupa kupu-kupu yang memiliki makna keindahan, kebahagiaan, dan kecantikan.
ADVERTISEMENT
Motif batik terang bulan sangat identik dengan masyarakat Pekalongan, sehingga bisa diaplikasikan mulai dari busana keseharian hingga acara formal.
(VIO)