Kenapa Langit Berwarna Biru? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
28 Desember 2021 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Langit Biru. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Langit Biru. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Meski sudah berulang kali dijelaskan, masih banyak orang yang bertanya-tanya kenapa langit berwana biru ketika pagi hingga siang hari. Umumnya, kebanyakan orang akan menjawab bahwa hal itu terjadi karena pantulan warna air laut.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Ipa Fisika Gasing terbitan Grasindo, warna biru di langit tercipta karena cahaya matahari yang melewati atmosfer bumi akan dihamburkan oleh molekul udara serta debu yang berukuran sangat kecil. Dalam proses ini, cahaya biru yang dihamburkan 16 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan cahaya warna lain.
Cahaya tersebut kemudian disebarkan ke segala arah. Oleh sebab itu, saat memandang langit, maka yang akan tertangkap oleh mata adalah warna biru. Berbeda dengan ketika berada di bulan. Langit akan tampak hitam karena bulan tidak punya atmosfer.

Alasan Langit Berwarna Biru

Anggraeni Mashinta, Friska Octavia Rosa, dan Jumadi menerangkan dalam buku Ada Apa dengan Fisika bahwa sebenarnya cahaya matahari yang masuk ke atmosfer bumi memiliki banyak warna. Mulai dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, hingga ungu.
ADVERTISEMENT
Langit terlihat berwarna biru dikarenakan gelombang cahaya biru yang tersebar di atmosfer lebih pendek daripada warna lainnya. Selain itu, secara fisiologi, warna yang lebih mudah terserap oleh mata manusia adalah warna biru dibandingkan dengan warna lain.

Kondisi Langit Berwarna Putih

Langit Terlihat Putih. Foto: Freepik
Namun, ada kalanya langit juga akan terlihat berwarna putih. Mengutip buku Ipa Fisika Gasing terbitan Grasindo, hal ini bisa terjadi ketika udara lembab atau mengandung banyak uap air. Ukuran partikel uap air ini lebih besar daripada ukuran panjang gelombang cahaya. Karenanya, partikel cahaya yang dihamburkan pun sama besarnya dengan ukuran partikel uap air.
Maka dari itu, cahaya yang terserap mata manusia adalah campuran dari semua warna. Kemudian, otak pun menerjemahkannya sebagai warna putih. Untuk langit di kota-kota besar yang terkena polusi akan lebih cenderung berwarna putih kusam.
ADVERTISEMENT

Alasan Langit Menjadi Jingga Ketika Matahari Terbit dan Tenggelam

Langit Berwarna Jingga. Foto: Freepik
Menghimpun buku Big Book IPA SD Kelas 4, 5, & 6 oleh Vivi Maslakhatul Riski, langit akan berwarna jingga kemerahan saat matahari terbit, sedangkan saat terbenam di sore hari akan berwarna merah tembaga. Itu karena saat pagi dan sore hari, posisi matahari tidak tepat di atas kepala kita, tetapi agak miring.
Seiring dengan matahari yang posisinya semakin rendah mendekati garis horizon, sudut datangnya cahaya matahari akan berubah secara signifikan. Cahaya matahari akan tetap dipantulkan dan menciptakan warna biru.
Namun, cahaya yang langsung menembus udara ke mata kita lebih banyak, sehingga yang lebih dulu sampai adalah cahaya merah dan jingga. Proses inilah yang membuat langit menjadi berwarna merah atau jingga ketika matahari terbit atau terbenam.
ADVERTISEMENT
(NDA)