Categories
Kisah hidup

420. Ada kodok; tek-ko-tek, tek-ko-tek!

“Ada kodok; tek-ko-tek, tek-ko-tek!

dipinggir kali; tek-ko-tek, tek-ko-tek! “

Yak, begitulah sepenggal lirik Lagu “Ada kodok” yang masuk jajaran lagu anak Top 40 di era 90’an. Kodok merupakan hewan amfibi yang unik dan menginspirasi Saya untuk menulis tentangnya. Hujan di bulan Juni yang notabene siangnya puaaanas banget ini secara ajaib memunculkan kodok di pekarangan rumah Saya.

620. Ada kodok; tek-ko-tek, tek-ko-tek! kodok yang gabung geng begal,hehe
620. Ada kodok; tek-ko-tek, tek-ko-tek! kodok yang gabung geng begal,hehe

Teringat masa kecil Saya (Tahun 2000’an) , Saat hujan di malam hari pasti banyak banget kodok yang bersaut-sautan dan muncul ke permukaan tanah. Ada yang bunyinya ” rek-ke-rek-kerek~” , ” Tuuu~uung~” dan ” Rebek-rebek”. Pokoknya bunyinya lucu-lucu dan aneh-aneh deh. Seakan-akan tiap kodok ada aliran musiknya masing-masing.

Sekarang (Tahun 2015), Saat ingin memasukan cucian kotor ke mesin. Saya melihat se ekor kodok melompat menyambut hujan di pekarangan Saya. Berbeda sekali dengan 15 tahun yang lalu dimana kalau hujan, kodok yang muncul sangat ramai. Ramainya kira-kira setengah pengunjung PRJ lah,hehehe.

620. Ada kodok; tek-ko-tek, tek-ko-tek! Kodok nongkrong
620. Ada kodok; tek-ko-tek, tek-ko-tek! Kodok nongkrong

Padahal pekarangan Saya sama seperti 15 tahun yang lalu. Tetap ada pepohonan, rumput dan kolam ikan. Tapi kok kodok yang muncul cuman satu. Udah gitu sepi lagi. Jangan sampai kita harus download mp3 buat dengerin suara kodok. Duuugh, sedih banget tuh kayak di film Interstellar. Kehidupan di Ciputatpun tak seperti dulu lagi~

Kenapa bisa gitu yah?

Sepengetahuan Saya di Ciputat gak banyak tukang swike, predator kodok seperti ular dan Burung hantu pun gak ada. Mungkin karena global warming kali yah? Jangan sampai nasib si kodok menjadi langka layaknya lagu anak-anak Indonesia. Amin.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.