Selain menikmati indahnya dunia bawah laut, ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari menyelam. Kesehatan yang semakin terjaga menjadi nilai tambah ketika melakukan aktivitas yang satu ini. Menyelam bak “meditasi” dalam air.
MEDITASI dalam air, karena dari menyelam, seseorang mampu mengontrol emosi, menjadi lebih tenang, mampu merasakan sensasi kehidupan tanpa mengalami gangguan dari luar.
“Orang sudah banyak yang mulai menekuni menyelam. Jangan salah lho, dari menyelam, diri ini tahu sejauh mana kemampuan yang dimiliki. Artinya, melatih daya pikir, ketenangan, dan tentunya menikmati apa yang sudah Allah SWT kasih ke kita, yakni lanskap bawah laut yang sungguh mempesona,” ujar Dwi Prasetyo, pria yang juga senang menyelam. Diceritakannya, pesona dunia bawah laut memang luar biasa. “Ya seperti yang ada di banyak foto atau video. Tapi alangkah baiknya lagi, sisi lain dari menyelam itu bisa diperoleh,” sambungnya.
Ada beberapa manfaat lain dari menyelam yang bisa didapatkan dan berdampak bagi tubuh. Di antaranya, meningkatkan kelenturan tubuh, melatih kekuatan otot, memperbaiki sirkulasi dan aliran darah, melatih pernapasan, meningkatkan sistem imun tubuh, menghambat penuaan, mengurangi stres, serta menurunkan risiko depresi dan hipertensi. “Oh itu benar sekali. Saya kalau lagi stres karena kerjaan, atau ada masalah, diving atau tipis-tipis main di permukaan aja. Melihat dunia bawah laut itu seperti relaksasi aja,” tegasnya.
Namun, ketika menyelam, perhatian Anda bisa terpusat pada pemandangan yang ada. Di sisi lain, Anda tetap harus memerhatikan hal-hal penting saat menyelam. Pria yang akrab disapa Pras itu menuturkan, jika menyelam sebaiknya jangan sendiri. Termasuk tidak mengonsumsi alkohol sebelum menyelam. Berkonsultasi dengan dokter terkait obat-obatan yang dikonsumsi sebelum menyelam. “Tentunya tahu area penyelaman, seperti jenis ikan, karang dan risiko atau bahaya lain (ombak dan cuaca). Jangan panik saat menyelam. Apabila gejala barotrauma muncul, segera hentikan aktivitas menyelam. Kemudian lakukan teknis dekompresi dengan menutup hidung dan mulut, lalu menghembuskan napas dengan kuat hingga bunyi “tuk” di telinga terdengar terasa,” tegasnya.
Pras menyarankan, ketika merasakan sakit atau nyeri kepala, telinga terasa penuh, vertigo, mual atau muntah setelah menyelam, segera hentikan menyelam. Segera meminta bantuan untuk naik ke permukaan secara perlahan agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Satu yang menjadi catatan, apabila memiliki gangguan sinus atau gejala infeksi saluran pernapasan (ISPA), sebaiknya menunda sementara waktu untuk menyelam hingga benar-benar sembuh. “Intinya semua harus memperhatikan badan. Jadi, sekarang kita juga harus aware sama badan. Jaga kesehatan, nikmati keindahan,” tutupnya. (dra/k16)