Mengenal Tiga Tokoh Intelijen Senior dari Tiga Matra TNI, Nomor 3 Pernah Jabat Danpaspampres

- 17 Desember 2021, 08:51 WIB
Tiga Tokoh Intelijen senior Indonesia yang masih produktif.
Tiga Tokoh Intelijen senior Indonesia yang masih produktif. /Kabar Banten/Aldo Marantika/

KABAR BANTEN - Saat ini ada tiga tokoh intelijen senior yang masih produktif dalam menjalankan aktivitasnya di Indonesia.

Ketiga tokoh intelijen senior ini berasal dari matra yang berbeda, ada yang dari matra TNI yakni udara, laut dan darat.

Siapa saja kah ketiga tokoh intelijen senior ini, mari simak dibawah ini :

1. Marsda TNI (PUR) Prayitno Ramelan

Di urutan pertama ada Marsda TNI (Pur) Prayitno Ramelan yang merupakan lulusan Akabri Udara tahun 1970, tokoh intelijen senior yang satu ini pensiun pada tahun 2002, dengan jabatan terakhir sebagai Penasihat Menteri Pertahanan Bidang Intelijen (Era Bpk. Matori Abdul Djalil, Alm), dengan pangkat Marsekal Muda TNI.

Baca Juga: Anak Usia 6 Sampai 11 Tahun, Pemkab Pandeglang Belum Bisa Laksanakan Vaksinasi, Ini Penyebabnya

Selama 32 tahun tokoh intelijen senior ini berkarier di TNI AU, Pray telah menghabiskan sebagian besar masa pengabdiannya dalam jajaran intelijen baik di TNI AU, Bais ABRI ataupun Dephan.

Pray juga mempunyai keahlian dan terdidik dalam masalah intelijen udara, disamping keahliannya baik dari hasil pendidikan maupun pengalamannya sebagai analis intelijen.

Pray juga merupakan warga kehormatan dari Korpaskhasau, dan terlibat dalam pembentukan awal pasukan khusus Detasemen Bravo Paskhasau.

Baca Juga: Lirik Lagu Selalu Tersimpan, Selamat Tinggal, Selamat Jalan, Valdy Nyonk, Zinidin Zidan

Pada bulan Februari 2011, Pray mendapat kepercayaan dan diangkat menjadi salah satu anggota Kelompok Ahli BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme).

Setelah bertugas selama hampir tiga tahun, mulai Februari 2015 Pray diangkat oleh Menhan RI menjadi anggota tim Anstra.

Tokoh intelijen yang satu ini merupakan putra dari Ran Ramelan (Alm) wartawan tiga jaman yang berasal dari Betawi terus aktif menulis menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya.

Tulisannya khusus menganalisa masalah Intelijen, Terorisme dan Isu Keamanan, Politik, Kedirgantaraan, Sosial, dan masalah umum lainnya.

Baca Juga: Lagu Aku Bukan Jodohnya Versi Jokowi, Berbentuk Video Speech Composing, Viral Saingi Zinidin Zidan

2. Laksamana Muda TNI (PUR) Soleman B. Ponto

Tokoh intelijen senior Laksamana Muda TNI (PUR) Soleman B. Ponto merupakan salah satu Purnawirawan Perwira Tinggi TNI AL yang Lahir pada 6 November 1956 di Sulawesi Utara.

Tokoh intelijen senior Soleman Ponto merupakan lulusan AAL tahun 1978, yang berasal dari kecabangan Korps pelaut dan mahira dalam bidang intelijen.

Tokoh intelijen senior Soleman Ponto pernah menduduki jabatan diantaranya sebagai, DPB Denma Armada, Padiv Luar KRI TBO Armada, Padiv MPK KRI LAM Armada, Ps. Kadepsin KRI SGU Armada, Padiv KRI Yos Armada, Padiv Kawah ABK TCL Armada, Padiv Elektronika KRI MKT-331 Satkor Armatim, Kadepsin KRI TKL-813 Satrol Armatim.

Baca Juga: Rawan Gelombang Tsunami, Berikut 19 Daftar Wilayahnya, Daerah Ini Paling Banyak

Kemudian juga menjabat sebagai, Diklapa-II Denmako Makoarma Armatim, Kadepsin KRI SNA (Singa) Satkat Armatim, Kadepsin KRI KRS (Keris-624) Armatim, Dik Seskoal DPB Denmako Makoarma Armatim, Kadepsin KRI BDK (Badik-623) Satkat Armatim, Kadepsin KRI HSN (Hasanudin-333) Satkor Armatim, Sus Athan RI DPB Denmako Makoarma Armatim

As Athan RI Ur laut di ew Delhi/India, Paban Utama B-2 Dit B BAIS TNI, Athan RI di Den Haag Belanda, Pamen Mabes TNI, Paban Utama B-6 Dit B BAIS TNI, Waaspam Kasal, Aspam Kasal dan terakhir menjabat sebagai Ka BAIS TNI.\

Baca Juga: Timnas Indonesia Tersingkir dari AFF Suzuki Cup 2020 atau Melaju ke Babak Semi Final, Begini Skenarionya

3. Letjen TNI (PUR) Marciano Norman

Tokoh intelijen senior ini lahir pada 28 Oktober 1954, di Banjarmasin Kalimantan Selatan. Letjen Maciano terlahir dari pasangan Norman Sasono (Ayah) Atina Priatman (Ibu).

Tokoh intelijen senior ini memiliki seorang istri bernama Ny. Triwatty dan memiliki 5 orang anak. Beliau merupakan lulusan AKMIL tahun 1978.

Baca Juga: Wali Kota Cilegon Helldy Agustian Masuk Rumah Sakit, Dikabarkan Sempat Muntah-muntah, Begini Kondisinya

Perjalanan Karier

Letjen Maciano mengawali karier di Kesatuan Kavaleri TNI Angkatan Darat sebagai Komandan Peleton Yonkav 7 Kodam Jaya, Komandan Kompi Serbu 73 Yonkav 7 Kodam Jaya, Komandan Kavaleri Batalyon 7 Kodam Jaya dan kemudian menjadi Komandan Kompi Serbu 73 Yonkav 7 Kodam Jaya.

Tokoh intelijen senior ini kemudian dipercaya menjabat posisi penting di berbagai kesatuan TNI AD, yaitu Komandan Kodim 1633/Nainaro, Wakil Asisten Operasi Kaskargartap I/Jakarta.

Baca Juga: Ustadz Hanan Attaki, Biografi, Profil hingga Pengalaman Mengenal Al-Quran

Kemudian Wakil Asisten Operasi Kasdam Jaya, Asisten Operasi Kasgartap I Jakarta, Asisten Operasi Kasdam Jaya.

Danrem 121/ABW Kodam Tanjungpura, Direktur Analisis Lingkungan Strategis Ditjen Strategi Pertahanan Departemen Pertahanan.

Komandan Pasukan Pengamanan Presiden sejak tahun 2008, (dilantik pada 29 Juni 2010), dan Komandan Kodiklat TNI - AD sejak 26 April 2011.

Baca Juga: Spot Foto Instagramable Jembatan Kaca Lereng Cibolang di Kabupaten Lebak

Pada 18 Oktober 2011, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan Letjen Marciano Norman Sebagai Kepala BIN menggantikan Jendral Pol (PUR) Sutanto.
 
Keesokan harinya, pada 19 Oktober 2011 Marciano resmi dilantik menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Nah itu lah ulasan mengenai tiga tokoh intelijen senior yang masih aktif didunia intelijen. ***

 

Editor: Maksuni Husen

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x