Daerah Kereta Kuda, Dokar di Babat Menjadi Sarana Tranportasi  Alternatif dan Budaya

Kereta Kuda, Dokar di Babat Menjadi Sarana Tranportasi  Alternatif dan Budaya

Kabar1lamongan.com – Kereta  kuda (Dokar) di kota Tua  Babat setiap hari  masih mewarnai arus Lalu-lintas di jalan raya Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, minggu (10/7/2022).

Padatnya lalin di jalan raya Babat, tak menjadikan keberadaan dokar di tiadakan  Karena keberadaan sarana tranportasi Kereta Kuda (dokar) tersebut menjadi sarana tranportasi alternatif dan menyimpan nilai budaya yang harus di lestarikan warga babat dan sekitarnya.

Puluhan dokar nampak setiap hari beroperasi dan harus bersaing  dengan sarana tranportasi modern seperti Ojek Online dan mobil angkutan umum, serta serta kendaraan pribadi.

Para kusir dokar yang biasa mangkal  dipinggir jalan babat kebanyakan berasal dari Desa Puncak Wangi  dan Desa Karang Kembang Kecamatan Babat.

“Ya  Saya dan teman yang lain sudah sekitar 40 tahunan jadi kusir dokar untuk menafkahi  keluarga, pekerjaan ini merupakan warisan sudah turun menurun,  bukan sekedar mengais rezeki belaka namun jua ingin lestarikan sarana tranportasi yang pernah jadi sarana tranportasi bernilai  budaya,” ujar Madari Kusir Dokar.

Madari, (kusir) mengaku dalam sehari penghasilan tidak tentu kadang mendapatkan Rp 50 juga pernah mendapatkan hingga 100 ribu. Penghasilan ini jauh jika dibanding beberapa atau tahun silam dimana kendaran bermesin belum menjamur.

” Kusir dokar yang masih eksis mampu bertahan  karena telah memiliki pelanggan masing masing. Pelanggan bukan  hanya pada penumpang yang mau ke pergi pasar atau anak yang hendak berangkat Sekolah saja, namun banyak warga ke babat hanya gemar naik dokar sekedar  jalan jalan bertamasya bersama keluarga,” terangnya.

Lebih Lanjut, Madari mengatakan sering para kusir  disini menerima job pada orang yang  punya Nandzar, Sunatan , pernikahan, Agustusan. Jika kami tidak  mangkal orang kan tidak tahu  alamat kusir. Karena kusir tidak semua punya Hand Phone.

“Dari cerita turun menurun warga disini bahwa  keberadaan sarana tranportasi Kereta Kuda (Dokar) di Babat sudah ada sebelum Kemerdekaan Indonesia. Dokar pernah jadi sarana traportasi papan atas sebagai sarana traportasi  pada masa lampu di kota Babat.” ungkapnya

Sementara itu, Purwanto salah seorang Aktivis sosial (NGO Jalak) di babat, ia menerangkan, Bahwa babat pernah menjadi Kantor pusat Zaman Kolonial Belanda pada pemerintahan  VOC  (Vereenigde Oostindisce Compagnie). Salah satu sarana  tranportasi saat itu adalah Dokar Kereta kuda.

Diujung cakapnya dia juga menambahkan bahwa, “Babat adalah kota strategis dan Populis sejak zaman Kerajaan Mojopahit,” Pungkasnya. (At)