Mensesneg Era SBY, Sudi Silalahi Meninggal Dunia

Foto: merahputih.com
Mari berbagi

JoSS,  JAKARTA – Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia periode 2009-2014, Letjen TNI (Purn) Sudi Silalahi dikabarkan meninggal dunia, Senin (25/10) pukul 23.50 di RSPAD, Jakarta. Ia merupakan Menteri dalam kabinet era pemerintah presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kabar duka itu diketahui melalui unggahan Menantu dari SBY, Annisa Pohan turut mengucapkan pesan duka cita melalui media sosial.

“Innalillahi Wainna illaihi Roji’un turut Berduka Cita atas wafatnya Letjen TNI (Purn) Sudi Silalahi” tulis Annisa di Twitter pribadinya. “Semoga husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi keikhlasan dan kesabaran.” lanjutnya.

Letjen TNI (Purn) Sudi Silalahi merupakan lulusan Akademi Milter tahun 1972. Ia mengawali karier di pemerintahan kala menjadi sekretaris SBY saat menjabat Menko Polkam di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri.

Mengutip dari sejumlah sumber, perjalanan mantan Pangdam V Brawijaya hampir selalu mengiringi SBY.
Saat SBY menjabat Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) pada era kabinet Gotong Royong di bawah kepresidenan Megawati Soekarnoputri, Sudi mendampingi SBY sebagai sekretaris di kementerian.

Pada masa pemilu lampau, pria kelahiran Pematang Siantar, 13 Juli 1949, ini juga menjadi salah satu tim sukses SBY untuk melakukan konsolidasi massa di seluruh Indonesia. Termasuk membangun lumbung suara Partai Demokrat melalui jaringan Majelis Dzikir SBY Nurussalam.

Sudi yang merupakan jebolan Akabri 1972 ini sepanjang karier militernya selain Pangdam Brawijaya juga tercatat pernah menjabat Kepala Staf Kodam Jaya pada 1998 silam. Sebelumnya, dia juga pernah menjabat Wakil Assospol Kasospol ABRI (sekarang TNI).

Setelah era kepresidenan SBY berakhir pada 2014 silam, nama Sudi kerap terseret-seret terkait dokumen Tim Pencari Fakta (TPF) kematian aktivis HAM Munir Said Thalib.

Baca juga: Dikabarkan Meninggal Dunia, Begini Kondisi Tukul Arwana

Pasalnya dokumen TPF yang telah diserahkan ke SBY saat menjabat presiden, diklaim Kemensetneg era Kepresidenan Joko Widodo (Jokowi) tak mereka pegang. Hal itu pun mendapat kritik dari masyarakat sipil, karena dokumen TPF itu bisa membuka tabir misteri pembunuhan Munir pakai racun dalam penerbangan Garuda pada 2004 silam.

Menanggapi klaim Kemensetneg era Jokowi tersebut, Sudi menyatakan TPF menyerahkan enam eksemplar dokumen pencarian fakta pembunuhan Munir, di mana satu salinan diserahkan secara simbolik kepada SBY pada 2005 lalu.

Sebagaimana dilansir dari CNNIndonesia, pada 2016 silam, dia pun menyanggah tuduhan bahwa pemerintahan SBY sebelumnya sengaja menghilangkan dokumen TPF Munir di Setneg. Namun, Sudi mengaku tak mengetahui keberadaan dokumen asli TPF Munir. Sudi menyatakan akan menyerahkan salinan TPF kasus pembunuhan Munir kepada Presiden Jokowi.

“Kami akan kirim kopian (dokumen) pada Presiden RI melalui Mensesneg untuk digunakan sebagaimana mestinya,” kata Sudi dalam jumpa pers mewakili SBY di Cikeas, 25 Oktober 2016.

Sementara mantan Ketua TPF Munir, Marsudhi Hanafi menyebut Polri, Kejagung, serta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia memegang dokumen tersebut.

“Di semua kompartemen ada, di Jaksa Agung ada, polisi juga punya, Menkumham juga punya,” kata Marsudhi di tempat yang sama kala itu. (lna)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*