Pemkot Pekalongan Ajak Sinergi Cegah HIV/AIDS

  • 13 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

Kota Pekalongan, Info Publik – Pemerintah Kota Pekalongan melakukan koordinasi pencegahan dan penanggulangan Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau virus yang menyebabkan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Kota Pekalongan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA), Organisasi perangkat Daerah (OPD), instansi bidang kesehatan, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pengusaha mall di Kota Pekalongan di Ruang Jetayu Setda Kota Pekalongan, Rabu (13/2/2019).

Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) yang sedang marak ini menjadi gaya hidup yang potensial menyebarkan infeksi penyakit HIV/AIDS. Tentu ini sangat bertolak belakang dengan visi Kota Pekalongan yang menggunakan landasan religiusitas. Pemkot Pekalongan mengajak seluruh stakeholder untuk bersinergi mencegah penularan HIV/AIDS, karena ini tak hanya menjadi tanggung jawab dinas kesehatan tetapi seluruh komponen dalam masyarakat yang dapat berperan untuk pencegahan penularan HIV/AIDS.

Hal ini diungkapkan Asisten Pembangunan Kota Pekalongan, Sri Wahyuni SH usai membuka rapat koordinasi ini. “Di Kota Pekalongan ini sudah ada Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) untuk meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan AIDS yang lebih intensif, menyeluruh, terpadu dan terkoordinasi. Pada awal tahun 2019 ini KPA Kota Pekalongan Berhasil menemukan satu Orang dengan HIV/AIDS (ODH),” ungkap Yuni.

Menurut Yuni, jika HIV/AIDS ini bisa diketahui sejak dini tentu akan mendapatkan penanganan dan pengobatan yang lebih baik sehingga dapat memperpanjang usia. HIV/AIDS menjadi suatu ancaman bagi kelangsungan generasi muda di Indonesia tentu harus kita cegah penularannya. “Mari kita selalu menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) karena kebersihan menjadi kunci untuk kesehatan. Selain itu, kita juga harus tingkatkan iman dan taqwa karena pada dasarnya semua agama melarang perbuatan itu,” tutur Yuni.

Dikatakan Yuni, para ODH jangan malu untuk periksa dan berobat, semakin cepat diketahui penyakitnya semakin mudah penanganannya sehingga bisa memperpanjang usia. “Bagi keluarga atau masyarakat Kota Pekalongan jangan mengucilakn ODH, tetaplah memberikan dukungan moral kepada mereka,” pungkas Yuni.

Berita Terkait