Kisah Nyata! Beri Pencerahan Agama Napi Nusakambangan, Amrozi Cs Malah Menggurui

Justru ketiga pelaku bom Bali ini akan bersatu padu mengalahkan sang guru dan gantian menceramahi.

Almarhum Amrozi, Imam Samudera dan Ali Gufron 

JANGAN pula sekali-kali menggurui trio bomber Amrozi, Imam Samudera dan Ali Gufron alias Mukhlas soal agama dan keyakinan.

Justru ketiga pelaku bom Bali ini akan bersatu padu mengalahkan sang guru dan gantian menceramahi.

Inilah pengalaman pahit yang diceriterakan pembina rohani di Lapas-lapas yang berada di Nusakambangan.

Salah satunya adalah KH Sahlan Nashir. Dan terakhir kali, anggota DPR RI Slamet Effendy Yusuf pun pernah kena batunya.

Baca: Di Jambi, Hilal Dipantau Hari Ini. Ini Pernyataan Kabid Urusan Agama Islam Kemenag Jambi

Penampilan KH Sahlan yang tenang, bicaranya santun dan memiliki kedalaman ilmu agama, membuatnya dipercaya menjadi salah satu pembina rohani di Lapas yang berada di Nusakambangan.

Ceramah, petitah dan tuntunannya agar para narapidana mendekatkan diri kepada Allah ketika menghadapi cobaan hidup, hampir diikuti oleh para narapidana hidup dan dikurung di sebuah sel yang berdiri di pulau seluas 16.000 hektar.

Ujian menjadi pembina rohani, dialami KH Sahlan sejak trio bomber ini dipindahkan dari LP Krobokan,Bali ke LP Batu Nusakambangan.

Ketika memberikan ceramah agama terhadap warga binaan LP Batu, ujian terberat berasal dari Amrozi Cs.

Baca: Niat Puasa Ramadhan & Doa Berbuka Puasa, Tahukah Kamu, Ini Waktu yang Tepat untuk Melafalkannya

Dengan sengaja, ketiga pelaku bom Bali I ini selalu mendebat. Bahkan terkesan mereka ingin memalukan para pembina rohani di depan warga binaan dengan cara mengalahkan ilmu yang dimiliki para pembina rohani.

Hasilnya, ketika pembinaan rohani dihadiri Amrozi Cs, selalu berujung kepada debat tiada habis antara satu pembina rohani, dikeroyok Amrozi, Imam Samudra dan Mukhlas.

"Kalau sudah begitu, satu persatu warga binaan meninggalkan tempat. Tinggal saya sendiri berhadapan dengan mereka bertiga," ujar KH Sahlan ketika ditemui di Cilacap, Selasa (4/11).

Baca: Kadisperindag Muaro Jambi: Kenaikan Harga Ayam Sifatnya Nasional

Kejadian seperti itu, tak hanya berjalan sekali. Sehingga ketika pembinaan rohani dilakukan, peserta warga binaan makin menyusut karena mereka hanya menjadi pendengar debat yang tidak ada habis antara Amrozi Cs dengan pembina rohani.

Dalam perdebatan, topik yang selalu diangkat adalah soal Jihad. Mereka berkeyakinan, pengeboman yang mereka lakukan di Paddy's Cafe pada 12 Oktober 2002 adalah perjuangan.

Mereka selalu menyebut, orang yang berkeyakinan tidak sesuai dengan pemikirannya adalah kafir.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2024 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved