Wisata 'Negeri Kelelawar Tanjung Geluntong' Butuh Perhatian Pemkab Kerinci

Bila Kota Sungai Penuh memiliki objek wisata 'Negeri di atas awan' yang dikenal Bukit Khayangan, demikian pula kabupaten Kerinci

Penulis: hendri dede | Editor: Fifi Suryani
TRIBUN JAMBI/HENDRI DEDE PUTRA

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Bila Kota Sungai Penuh memiliki objek wisata 'Negeri di atas awan' yang dikenal Bukit Khayangan, demikian pula kabupaten Kerinci mempunyai lokasi wisata potensial 'Negeri kelelawar Tanjung Keruntong' atau yang disebut Cangkat Ujung Pasir, Kecamatan Danau Kerinci.

Sebuah potensi objek wisata alami yang indah dipandang, berlokasi yang strategis pinggir Danau Kerinci. Walaupun belum dikelola oleh pemerintah daerah setempat, namun bila berkunjung ke sini kita bisa melihat ratusan bahkan ribuan satwa kelelawar bergantungan di pohon.

Baca: Dua Kasus Narkotika dengan Barang Bukti 15 Kg Sabu Siap Disidangkan

Negeri kelelawar ini terbilang cukup luas, sekitar 5 hektare di pinggir Danau Kerinci. Jaraknya dari desa Ujung Pasir sekitar 1,5 km. Untuk menuju ke sana belum bisa dilalui kendaraan, pengunjung harus berjalan kaki dengan waktu tempuh sekitar 35 menit. Dengan melewati areal persawahan warga setempat.

Sesampai di lokasi kita akan melihat pemandangan menakjubkan. Ratusan kelelawar bergantungan di pohon yang disebut warga sekitar dengan nama Batang Cangkat. Bahkan kelelawar yang sedang tidur di pohon tersebut kerap menjadi perburuan orang luar. Namun saat ini penduduk sekitar sudah melarang adanya perburuan kelelawar di sini.

Pengunjung juga bisa memancing di pinggir Danau Kerinci sambil melihat dan mendengar riuhnya suara kelelawar. Apalagi saat musim kemarau, lokasi ini ramai dikunjungi warga sekitar. Hanya saja menurut warga setempat tidak ada pengelolaan dengan baik oleh pemerintah, membuat lokasi yang strategis ini belum berkembang.

Menurut Juniadi, warga setempat sebelumnya pernah direncanakan pengelolaan lewat Bumdes Ujung Pasir yang menggunakan dana desa. Namun karena biaya yang terlalu besar, sehingga belum bisa dikelola hingga saat ini. "Untuk pengerasan jalan kesana saja cukup panjang makanya tidak bisa dengan dana desa. Tetapi kita lihat nanti, kalau digunakan per periode tentu bisa pakai dana desa," katanya .

Baca: 21 Ribu Lansia di Kabupaten Tebo Butuh Bantuan

Baca: Meningkatnya Nilai Tukar Dolar Terhadap Rupiah Juga Tidak Pengaruhi Harga Barang Impor

Dia mengatakan warga berharap ini dikelola oleh pemerintah daerah Kabupaten kerinci. Terutama dari Dinas Pariwisata Kerinci dalam menganggarkan jalan. "Warga berharap upaya dari pemerintah daerah melalui dinas pariwisata, pembangunan jalan dan pengembangan wisata di sana," jelasnya.

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Parbudpora) Kerinci Ardinal mengatakan akan meninjau dulu soal pengembangan. Sedangkan untuk tahun 2018 anggaran untuk pengembangan sektor wisata sekitar Rp 3,5 Milyar. Adapun lokasi pengembangan seperti Air Terjun Telun Berasap, Aroma Pecco, Danau Kerinci.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2024 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved