tkh_647__xii_12-18_juni_2011

Page 1

No.647/Tahun XII, 12 - 18 Juni 2011

Adolfina Grace Tangkudung

senam di berbagai pelosok Bali ikut kecipratan teknik dan ragam tarian poco-poco pula. Lomba poco-poco pun menggeliat di Pulau Dewata saat itu. Grace terjun langsung menjadi juri. “Saya mengantongi pula sertifikat juri poco-poco tingkat nasional,� ujarnya. Reputasinya sebagai juri nasional bukan hanya dikenal luas di Bali. Kalangan penggiat poco-poco pun kerap meliriknya tiap lomba skala nasional dihelat di Jakarta. “Saya belum NAMA Adolfina Grace Tangkudung niscaya tak bisa lama ini pulang menjadi juri Lomba Poco-poco dilupakan dalam sejarah poco-poco di Bali. Sarjana olahraga ini Nusantara Tingkat Nasional. Lomba ini yang pertama kali mengenalkan tarian massal tradisional asal memperebutkan Piala Ny. Ani Susilo Bambang Yudhoyono,� katanya. Manado tersebut ke tengah masyarakat Pulau Dewata. Ihwalnya, tarian poco-poco mulai popular di Jakarta era akhir Bersambung ke halaman 12 1990-an. Perempuan berdarah Kawanua ini segera terbang dari Bali menuju ibukota negara. Grace mengikuti kursus poco-poco. Dirinya mengantongi sertifikat instruktur tarian poco-poco yang saat itu terbilang langka di Bali. Sepulang dari Jakarta, Grace langsung tancap gas. Sosialisasi poco-poco ditularkan melalui sekolah dan sanggar senam miliknya, Lala Studio, yang tersebar di Denpasar, Badung, dan Gianyar. Kalangan alumni Lala Studio yang membuka sanggar

“Ratu�

Poco-poco Bali

Wisata Tirta Tukad Badung Terseok-seok “Wisata air di Tukad Badung harus terwujud. Ini salah satu upaya mendorong terwujudnya program city tour di Denpasar,� ujar Wakil Wali Kota Denpasar (saat itu) Ketut Robin (almarhum) kepada wartawan Koran Tokoh di ruang tamu rumah pribadinya di Jalan Sutoyo Denpasar.

M

impi Robin itu mulai diwujudkan pelan-pelan saat menjabat orang kedua di kursi kepemimpinan Pemkot Denpasar. Kampanye dan aksi bersih-bersih Tukad Badung

dijalankan. Tumpukan sampah di sepanjang sungai ini secara rutin dibersihkan. Dasar sungai yang dangkal dikeruk. Hasilnya, tumpukan sampah dan lumpur Tukad Badung jauh berkurang. Upaya mewujudkan mimpi

itu berlanjut. “Dam Buagan kini jadi objek wisata tirta Tukad Badung,� jelas Kepala Dusun Sading Sari, Desa Pemecutan Klod, Denpasar Barat, I Ketut Suwita, S.T. Dam Buagan merupakan bendungan di kawasan Tukad Badung. Letaknya di tapal batas dua banjar adat.. Sisi timur bendungan dibatasi wilayah Banjar Adat Sebelanga, BERITA TERKAIT HALAMAN 14

Desa Dauh Puri Kauh. Sisi barat dam masuk kawasan Banjar Adat Sading Sari, Pemecutan Klod. Dam ini dikelola menjadi satu-satunya kawasan taman rekreasi air di Kota Denpasar. Objek wisata ini mulai beroperasi 7 Februari 2011. “Ada 6 perahu wisata bantuan Pemkot Denpasar. Tiap pengunjung yang ingin menikmatinya dikenai tarif Rp 5 ribu. Awal operasinya rata-rata 150-200 pengunjung per hari ke sini. Tetapi, arus kunjungan menurun saat hujan lebat Maret dan April lalu,� ujar Ketut Suwita saat berbincang dengan wartawan Koran Tokoh di tepi taman rekreasi yang dikelola banjar adatnya itu. Permukaan air dam tampak bersih dari sampah, walau warna airnya keruh. Kedalamannya, menurut Suwita, sekitar 4 meter. Lebar bendungan sekitar 30-an meter. Panjang taman rekreasi yang dikelolanya lebih kurang 200 meter. “Kami terus menjaga kebersihan dam. Ini Bersambung ke halaman 13

Sekar

Padukan Butik dengan Spa ULANG tahun kali ini dianggap spesial bagi Sekar. Perempuan kelahiran 3 Juni 1964 ini meresmikan butiknya yang ketiga di Renon, Denpasar. Selain menyediakan berbagai pakaian lokal dan impor, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, kenyamanan konsumen ditambah dengan kehadiran berbagai body treatment di spa lantai dua. Dengan mengusung nama Velvet Body Treatment and Fashion, Sekar menawarkan konsep one stop shopping. “Sambil memilih-milih baju, sandal dan tas, pembeli dapat langsung melakukan berbagai

yakni terapi ayurweda dengan mengucurkan minyak hangat di dahi yang dapat membantu menghilangkan stres, insomnia, dan sakit kepala. Selain itu, unggulan lain milk bath spa pijatan dengan scrub alpukat dan bengkuang yang dilengkapi dengan masker susu yang bermanfaat melembutkan kulit tubuh. Banyak paket massage yang tersedia, mulai dari traditional spa, slimming spa, fruit refreshment, relaxation massage, energizing massage, warm stone massage, dan Thai massage. Kesuksesan Sekar berbisnis bukanlah dicapai dengan mudah. Walaupun pernah ditipu rekan bisnis, Sekar tak pantang menyerah. Sejak mulai berbisnis tahun 1992, ia sudah jatuh bangun membangun usahanya. Sampai akhirnya ia merasa cocok

perawatan,� ujar Sekar. Selain menawarkan berbagai model baju dan sandal yang up to date, semua kalangan konsumen dapat terlayani. Butik Sekar menyediakan barang dari harga yang murah sampai yang berkelas. “Semua konsumen kami layani. Kami juga memberikan diskon 30% sampai akhir Juni,� kata Sekar. Untuk memberi kualitas yang baik bagi konsumen, Sekar turun langsung dalam pembelian barang. Barang didatangkan dari Jakarta dan sebagian impor dari Hongkong. Untuk Vetvet body treatment, keunggulan yang ditawarkan Sekar, shirodara Bersambung ke halaman 12

Wayan Patut dan KNP Karya Segara

Bawa Denpasar Raih Kalpataru

tkh/sep

Tumpukan sampah di salah satu kawasan Tukad Badung yang tidak jauh dari Estuary Dam Benoa

Seminar Bisnis

Kaya Melalui Sedapnya Bisnis Kuliner PELUANG bisnis kuliner sangat menjanjikan di Bali. Tak heran jika banyak orang melirik bisnis kuliner. Banyak orang terbukti sukses mengelola bisnis kuliner di Bali, meski tak sedikit yang gulung tikar. “Gagal itu boleh dibilang karena tak mengetahui cara mengelola bisnis kuliner yang baik,� ujar Ni Made Saraswati Dewi, S.E. pengusaha sekaligus pendiri Asia Resources. Bangkrut dalam usaha kuliner sempat dialami Dewi begitu sapaan ibu 3 anak ini. “Saat itu saya mengelola secara otodidak dan belum memiliki mentor bisnis,� katanya. Ia tak ingin orang lain mengalami kegagalan serupa. Melalui peran dan kreativitasnya sebagai pengelola even bisnis tertarik menggelar seminar bisnis khusus kuliner dengan menghadirkan pakar

Bersama Pemilik 38 Cabang Japanese Resto Ichi Bento

Ni Made Dewi Saraswati

Bersambung ke halaman 12

Seminar “Credit Card Revolution� Buka Usaha Modal Kartu Kredit SOSOK Roy Shakti memang tak lepas dari kartu kredit. Ia telah menjadi pakar kartu kredit nomor satu di Indonesia. Hasil temuannya terkait bagaimana meningkatkan limit kartu kredit sampai satu miliar hanya dalam 3 bulan merupakan cara fenomenal yang mengusik para pelaku perbankan di Indonesia. Master kartu kredit ini telah mengoleksi lebih 40 kartu kredit dan mengelola enam bisnis yang ia buka bermodal kartu kredit. Kartu kredit memang bukan hal baru bagi sebagian orang. “Tetapi, tahukah jika kartu kredit ini bisa memberikan keuntungan begitu banyak,� tutur Roy Shakti. Kartu kredit memang tak lepas dari kehidupan pria asal Malang ini. Saat belum sukses seperti sekarang, Roy banyak menggunakan kartu kredit untuk keperluan sehari-hari, salah satunya modal nikah.

Bersama Roy Shakti, Pakar Kartu Kredit

DENPASAR kembali mengukir prestasi. Anugerah Kalpataru, sebuah penghargaan di bidang lingkungan kategori penyelamat lingkungan diraih Wayan Patut bersama Kelompok Nelayan Pesisir (KNP) Karya Segara dari Kelurahan Serangan. Penyerahan penghargaan ini dilakukan langsung Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa, (7/6) di Istana Negara. Wayan Patut mulai upaya pelestarian terumbu karang dengan teknik transplantasi sejak tahun 2003 silam. Kesadarannya melakukan rehabilitasi ini muncul setelah melihat parahnya kerusakan terumbu karang pantai Serangan. “Selanjutnya kami memilih Tanjung Cenik yang terletak di Timur Laut ini sebagai lokasi penanaman sebab kerusakan terumbu karangnya paling parah dan juga zona ini

yang akan dikembangkan sebagai kawasan wisata bahari,� ungkap Patut ketika ditemui Koran Tokoh di bengkel kerjanya di Serangan pekan lalu.. Ia menuturkan kerusakan terjadi akibat reklamasi dan prilaku masyarakat. Pembangunan itu merusak ekosistem di Serangan. Hamparan terumbu karang dan rumput laut hancur, ikan pun susah untuk diperoleh. Hal ini juga diakibatkan dirinya dan nelayan lain di desanya ketika tidak memperoleh ikan justru terus memotong atau mencongkel terumbu karang di laut untuk dijual. Kondisi ini akhirnya membuatnya takut membayangkan jika ia dan masyarakat, atau anak cucunya nanti juga berbuat yang sama. Tentu kondisi pantai ini akan makin memprihatinkan dan tidak ada lagi yang bisa dihasilkan dan dilihat

generasi berikutnya. Karena pengalamannya, maka rasa kepedulian akan lingkungan pun makin menyesakkan dadanya. Batinnya berteriak. Penyelamatan terumbu karang demi masa depan generasi mendatang harus dilakukan. Terlebih ia menyadari terumbu karang ini memiliki manfaat sebagai kawasan penyangga pesisir, hidupnya biota laut, karbon alternatif serta objek pariwisata. “Target kami melakukan rehabilitasi terumbu karang ini adalah, dalam 20 tahun dapat menangani 5 hektare. Saat ini yang baru bisa kami capai selama 8 tahun terakhir adalah 1,8 hektare. Kami tidak boleh santai dan masih harus bekerja keras lagi untuk 12 tahun ke depan. Ini pun jika memang ada dukungan yang tinggi dari Bersambung ke halaman 12

Roy Shakti

Sampai suatu ketika ia menemukan cara membangun usaha dengan modal kartu kredit. “Kartu kredit merupakan sumber permodalan yang bisa diakses secara cepat dan Bersambung ke halaman 12

Wayan Patut (lima dari kiri) dan KNP Karya Segara bersama Wali Kota I B. Rai D. Mantra, dan Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Denpasar A.A. Bagus Sudharsana


2

Tokoh

12 - 18 Juni 2011

Desa Kala Patra “Apa yang sekarang masih bisa kita gali, serap Putu Wijaya dan diteladani atau praktikkan dari konsep desa-kala-patra? Apakah itu masih cocok kita jadikan panutan sekarang di era global?” Pertanyaan itu disampaikan seorang peneliti. Dia berkunjung ke rumah Amat karena mendengar Amat menguasai soal kearifan lokal. “Apakah itu tidak berarti bahwa kita dibelajarkan harus meniru filsafat hidup bunglon, yang pintar menyesuaikan diri dengan segala cuaca, keadaan serta lingkungannya. Sebagai hasilnya bunglon selamat dari ancaman bahaya. Tetapi, kita tahu. Manusia yang berwatak bunglon itu adalah durjana yang tidak bisa dipercaya. Dia mengikuti arus, mana yang enak, mana yang nyaman buat dirinya sendiri. Bunglon tak peduli apa kata tata krama dan moral, asal sejahtera dia langsung nemplok.” “Apakah kita akan mendidik anak-anak kita menjadi bunglon? Apakah kita akan mengajarkan generasi penerus kita bagai air di dulang, ke mana saja ikut dan meyesuaikan diri dengan wadahnya?” “Bukankah kini kita ribut tentang krisis kebangsaan. Erosi pada kebersamaan, kehilangan toleransi, meninggalkan gotong-royong dan kesetiaan pada kesatuan yang bertentangan dengan semangat bunglon yang mau senang sendiri?” “Relakah kita, melihat anak-anak kita hanya berlomba mencari selamat sendiri. Apakah keselamatan pribadi itu lebih penting daripada keutuhan kesejahteraan bangsa dan negara yang menuntut pengorbanan dan bakti jiwa raga yang tanpa pamrih? Apakah kita akan menyeret generasi muda menjadi bebek-bebek yang hanya ikut-ikutan mana yang enak, atau kambing yang sekadar mengembik-embik mengikuti keadaan? Jawabnya tidak bukan?!” Amat seperti kelelap oleh serbuan pertanyaan mitraliur itu yang ternyata berakhir dengan jawaban kepada dirinya sendiri. “Bagaimana Pak Amat?” “Ya, tetapi Bapak kan sudah menjawab sendiri dengan ‘tidak’?!” “Betul! Tetapi, saya mau dengar pendapat Pak Amat. Mengapa kearifan lokal seperti desa-kala-patra kita bangunkan lagi dari dalam peti warisan dan diajarkan bahkan diterapkan pada generasi muda sebagai senjata ampuh di era global ini. Bukankah waktu-tempat-suasana tidak banyak bedanya lagi di mana-mana di dunia, karena teknologi komunikasi sudah begitu canggih?” “Apa yang terjadi di New York sekarang, langsung kita tahu. Apa yang dipakai orang di Paris sekarang langsung kita bisa pakai. Dan, bagaimana keadaan di Beijing saat ini, tak perlu menanti sebulan, tinggal tekan internet semuanya ada di depan mata. Masih perlukah kita belajar terampil menyesuaikan diri dengan desa-kala-patra, kalau tempat-waktu dan suasana sudah selalu sama dengan sendirinya di mana-mana?” Amat menarik napas lalu menjawab. Tetapi, sebelum suaranya keluar turis itu sudah memotong. “Tetapi, desa-kala-patra bukan hanya tempat dan waktu dan suasana. Ketiganya sekaligus. Bukan hanya soal tempat, bukan hanya soal waktu, bukan hanya soal suasana, tetapi harmoni yang harus disesuaikan. Ketiganya itu sekaligus luluh sehingga menjadi kesatuan yang padu. Itu kiat bagaimana kita bisa meluluhkan diri pada kesatuan tetapi tanpa kehilangan diri kita. Dan, bagaimana kita diterima dalam peluluhan itu tanpa menodai kesatuan yang sudah ada. Itulah inti desa-kala-patra yang hanya akan bisa kita hayati kalau kita berjarak! Bukan begitu Pak Amat?” Amat terkejut. Lalu meloncat saja kalimat dari bibirnya: “Masud Bapak?” “Ya, seperti kata pepatah: kuman di seberang lautan kelihatan, gajah di pelupuk mata tak tampak. Hakikat desakala-patra bisa saja tak tertangkap oleh Pak Amat, sebab Pak Amat begitu dekat di sini. Tetapi, kami orang jauh, kamilah yang bisa menangkap, melihat dan menikmatinya dengan lebih afdol. Ya tidak?” Amat langsung mau membantah, tetapi istrinya memberi isyarat agar tenang. Amat menahan bantaha itu di mulut, lalu tersenyum. “Ha, sekarang Pak Amat mulai tersenyum. Pak Amat mulai mengerti maksud saya, kan?! Desa-kala-patra itu bukan strategi mengatisipasi perubahan, tetapi filsafat hidup yang otomatis tanpa disadari lagi sudah dipraktikkan sebelum dipikirkan. Terima kasih Pak Amat. Saya merasa puas. Suksme!” Turis lokal itu mengulurkan tangan dan mengguncang tangan Pak Amat. Ketika tagannya ditarik kembali, di tangan Amat tertinggal sebuah amplop. Rupanya itu salam tempel. Amat langsung saja tersinggung. Ia bukan pemandu wisata. Ia ngobrol dengan tamu yang sedang melakukan penelitian lapangan itu, dengan suka rela. Rupanya tamu itu ingin mengucapkan terima kasih dengan bahasa turis. Kembali Bu Amat memberi isyarat. Amat terpaksa menggenggam amplop itu di tangannya dan menindas rasa tersinggungnya dengan senyum. Tangannya terasa panas, lalu ia masukkan amplop itu ke saku celana. “Dia pikir semua kita di sini pemandu wisata. Dia pikir aku bicara menjelaskan kearifan lokal kepada dia dengan harapan minta dibayar. Dia pikir dia sudah paham desa-kalapatra setelah menebaknya dari jauh. Dia tidak sadar sudah salah kaprah karena merasa tahu. Itu dapat membuat kearifan lokal justru menyesatkan pandangannya sehingga dia tetap saja orang asing yang tidak paham apa-apa. Tersinggung aku!” kata Amat sengit setelah peneliti itu pergi. Bu Amat menenangkan suaminya. “Sudah jangan begitu, Pak. Bapak kan sudah paham desakala-patranya. Dia bukan orang sini, dia tidak lebih tahu dari Bapak tentang desa-kala-patra. Barangkali memang pemahamannya baru sebatas permukaan. Dimaklumi saja.” “Tentu saja. Aku hanya sakit hati karena dia menyelipkan amplop di tanganku. Informasi yang aku berikan kepada dia itu, barang langka yang tidak akan dia dapatkan dari pemandu wisata mana pun. Itu dharmaku kepada tamu. Itu bukan barang dagangan!” “Sudahlah Pak. Maafkan saja orang yang tak tahu.” “Memang sudah kumaafkan. Aku hanya sambat! Sekarang ini banyak orang mengaku tahu, padahal tidak tahu apaapa! Goblok!” “Ya sudah, dimaklumi saja!” “Memang aku maklumi. Kalau tidak, sudah langsung tadi aku kembalkan amplopnya.” “Mana sekarang?” Amat merogoh saku, lalu mengulurkan amplop itu pada istrinya. Bu Amat langsung takjub. “Lho ini seribu dolar! Kok dia tahu kebutuhan kita?” Amat terkejut. Koran

Mingguan

Penerbit PT Tarukan Media Dharma Terbit sejak 9 November 1998

ASPIRASI

KORAN TOKOH Menurut Anda, apa yang menarik dari PKB? Kodok Oon’t Menurut saya kebudayaan yang ditampilkan di sana.

“Peran Sungai bagi Bali” Sampaikan opini Anda Minggu 12 Juni 2011 dalam acara interaktif “Wanita Global” 96,5 FM pukul 10.00 - 11.30 Wita. Opini dapat juga disampaikan lewat Faksimile 0361 - 812994 E-mail: info@radioglobalfmbali.com. Website: www.radioglobalfmbali.com Pendapat Anda tentang topik ini dimuat Koran Tokoh 19 Juni 2011

Pemulung jangan Dilarang Dukung Lewat Aturan JALAN cerdas menuju sehat. Harus cerdas mencari “jalan” agar kita semua menjadi sehat. Di antaranya dengan cara menerapkan gaya hidup sehat. Dimulai dari keluarga, di kalangan anak-anak. Peran “Dokter Keluarga” preventif, mencegah lebih baik daripada mengobati. Tanamkan motivasi tiap keluarga untuk peduli terhadap lingkungan, misalnya terhadap aturan membuang sampah. Bersikaplah konsisten. Tahu makanan mengandung formalin tetap dibeli, tahu pisang masak karbit tetap dimakan. Peduli juga terhadap semua penyebab yang menjadikan hidup warga dan masyarakat tidak sehat. Di sini terlihat peran pemulung sampah. Pemulung jangan dilarang, tetapi dukung lewat aturan yang tegas, baik tata cara pengawasannya maupun pemberian sanskinya. Demikian pandangan yang berkembang dalam Siaran Interaktif Koran Tokoh di Global FM 96,5 Minggu (5/6). Topiknya “Jalan Cerdas Menuju Sehat”. Berikut petikannya.

Pemulung tidak Dilarang

Semua orang ingin sehat. Jalan menuju sehat perlu kita lalui. Bahkan jika perlu dicari atau diciptakan ’jalan’ agar kita semua menjadi sehat. Lantas jalan cerdas menuju sehat yang bagaimana yang kita pilih, agar mendapat hasil lebih optimal. Jika kita memelihara kesehatan tiap hari, dengan gaya hidup sehat tentu tubuh menjadi sehat dan panjang umur. Hal ini menjadikan beban ekonomi berkurang, karena tidak harus membeli obat dan produktivitas pun akan meningkat. Konsepnya, mencegah lebih baik daripada mengobati. Program pemerintah Bali Clean & Green sangat bagus, hanya saja keberhasilannya tergantung pada bagaimana masyarakat menyikapi dan berperan. Contoh, terhadap usaha pemerintah perihal membuang sampah sore hari. Sepertinya, sebagian warga ma-

syarakat terkesan tidak peduli dan seolah buta aksara untuk tidak melaksanakannya. Padahal, pemerintah juga telah menyediakan armada pengangkut. Jika masyarakat menepati waktu membuangannya, berarti tidak memberi kesempatan pemulung maupun ajing untuk mengorek sampah. Dengan begitu, lingkungan akan sehat. Jalan cerdas yang lain, melalui usaha kesehatan sekolah. Mulai biasakan anak sejak usia dini hidup bersih. Di rumah pun mesti diterapkan. Di antaranya mencuci tangan pakai sabun. Jika tidak memakai sabun berarti tidak mencuci tangan melainkan hanya membasahi tangan dan bakteri tidak akan hilang. Prinsip lingkungan hidup sudah ada dalam filosofi masyarakat Bali, yakni Tri Hita Karana. Konsepnya jelas antara lain mengatur bagaimana manusia bisa selaras hidup dengan lingkungannya. Dalam kehidupan dan kegiatan masyarakat Bali kita kenal adanya desa pakraman dan sistem banjar yang sekian lama terbukti telah mampu menyatukan dan mengatur tata kehidupan masyarakat. Potensi besar yang kita miliki ini sudah se-

layaknya dilibatkan dalam pengelolaan dan pemeliharaan lingkungan. Contoh, Kelurahan Pedungan telah melakukan kegiatan “Mimpi Berlian” yakni Minggu pagi bersihbersih lingkungan, juga melibatkan teruna-teruni di masingmasing banjar. Konsep pembangunan berwawasan lingkungan tentu akan lebih cerdas daripada konsep pembangunan berwawasan kesehatan. Melalui memelihara lingkungan dengan baik maka kesehatan akan jauh lebih mudah dipelihara. Jalan cerdas menuju sehat lainnya yakni menyerahkan tanggung jawab kesehatan kepada keluarga. Pembangunan berwawasan lingkungan lakukan mulai dari keluarga. Anggota keluarga yang ada di rumah harus sehat. Prinsip ’dokter keluarga’ adalah preventif, menekankan mencegah lebih baik daripada mengobati. Bagaimana agar keluarga tersebut berhasil dengan yang sakit menjadi sehat dan yang sehat tetap sehat. Dokter keluarga mesti mengutamakan promosi kesehatan dan mengubah gaya hidup. Jika keluarga berdatangan untuk berobat, dan dokter memberikan pelayanan yang baik, bukan berarti sudah melaksanakan tugas sebagai dokter dengan baik. Yang

Nurpatricia Krishna Bisa tahu perkembangan kerajinan kita serta keanekaragaman sajian budaya di Tanah Air sudah tercakup begitu kita ke PKB Komang Karyawan Konser musik, drama tari, len ken to bosen boz! Gustut Iswara Dagang asongannya yang pasti Aditya Elanda Yang pentas di panggung Ardha Chandra pasti menarik. Cyntia Utami Pembukaan dan pameran kesenian, nice and cool Tara Yulian Menurut saya keseluruhan dari pementasan PKB memang menarik untuk disimak, mulai dari kesenian berbagai daerah, kebudayaan dan berbagai kerajinan khas daerah yang ditampilkan. May Rezky Saya hanya menanti Calonarang, karena itu adalah tradisi adat Bali yang paling unik menurut saya. Ada dan tidaknya sekala niskala. Ayu Dwijayanti PKB menyajikan aneka kerajinan Bali dengan harga promosi..sambil bawa si kecil jalan-jalan ..bisa belanja tanpa harus datang ke daerah pengrajinnya sendiri,,,,tetapi karena rumah saya sekitar jalan SMA 3 Denpasar,,agak terusik juga nih..jalan jadi macet susah buat keluar rumah... Menyentuh Langit Senja Kesenian, acara, peserta, penonton dsb (dan sing nawang buin).

Bisnis Kayu Sengon Tulisan “Bisnis Kayu Sengon Menjanjikan” yang dimuat Koran Tokoh Edisi 646 Minggu (5-11 Juni 2011) menarik perhatian pembaca. Dua orang pembaca menanyakan alamat Hery Sukarmaeni Komisaris PT Biruna yang mengelola bisnis kayu sengon tersebut yakni Putu Ayu Indrayathi dan Saiful Mustofa. Alamat Pak Hery: Rumah Makan Ampera Jalan Teuku Umar 220 Denpasar, HP: 081 5583 35705 (Redaksi). terjadi, hanya mengobati orang sakit dan belum menyehatkan orang. Jalan cerdas adalah menghilangkan berbagai penyebab orang menjadi sakit atau cacat sehingga beban keluarga, pemerintah dan negara berkurang. Upaya pemerintah tidak akan berhasil tanpa didukung masyarakat melalui para pemangku kepentingan. Mengatasi masalah harus dimulai dari akarnya, jika ingin

berhasil. Menciptakan jalan cerdas menuju sehat bukanlah semata-mata peran atau tugas perempuan, melainkan seluruh anggota keluarga sesuai porsinya. Perempuan, dalam hal ini ibu rumah tangga, dapat melakukan investasi kesehatan pada anak-anaknya sejak usia dini. Rumah haruslah menjadi tempat untuk membangun sehat sosial. Bersambung ke hlm. 12

Pengelolaan Daerah Aliran Sungai demi Masa Depan Bali SEBAGAI pulau yang sudah dikenal di mancanegara d sebagai daerah tujuan pariwisata yang indah dan nyaman, Pulau Bali sangat perlu melaksanakan program penyelamatan lingkungan hidup secara konsisten dan terpadu. Hal ini tidak hanya penting bagi promosi pariwisata, juga memiliki implikasi luas yang memperlihatkan betapa perilaku masyarakat Bali dalam menjaga lingkungannya dipengaruhi nilainilai yang diyakini masyarakatnya. Berdasarkan analogi tersebut dapat dikaitkan pengaruh keyakinan masyarakat Bali yang dilandasi ajaran agama Hindu memiliki kaitan langsung dengan kondisi lingkungan Bali. Berbagai pujian terhadap keindahan alam Bali yang memesona serta budaya masyarakatnya yang unik dan damai sering sekali disampaikan para penulis dan peneliti dari dalam maupun luar negeri. Sebutan ‘Pulau Dewata’ mencerminkan kondisi masyarakat Bali yang sangat religius dan kehidupannya penuh nilai-nilai keagamaan yang suci. Panorama indah merupakan perwujudan dari sebutan Pulau Sorga yang memunculkan pencitraan yang sangat agung terhadap kondisi alam di pulau ini. Namun, setelah lama terbuai berbagai pujian dan penghargaan, artikel yang ditulis Andew Marshall di Majalah Time 9 April 2011 dengan judul “Holidays in Hell: Bali’s Ongoing Woes” mendapat reaksi luas dari pembacanya. Dibantu kekuatan media internet, dalam waktu yang sangat singkat artikel tersebut menyebar ke berbagai penjuru dunia. Berbagai tanggapan terhadap tulisan tersebut sebagian

besar memperlihatkan keprihatinan yang dalam terhadap masa depan Pulau Bali. Ancaman terhadap masa depan Bali yang suram perlu segera diatasi dengan keterpaduan semua pihak dalam upaya perbaikan. Selain masalah pencemaran lingkungan, ketersediaan sumber air merupakan permasalahan mendasar yang perlu dibenahi secara proporsional jika kita ingin tetap menjaga keberlanjutan kehidupan masyarakat Bali. Perkiraan terhadap kemungkinan Pulau Bali akan mengalami krisis air tahun 2015 merupakan peringatan dini yang harus dicermati secara proporsional. Konsep pembangunan berkelanjutan yang memberikan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan harus dijadikan acuan mendasar dalam segenap kebijakan yang diambil pemerintah. Sementara itu, pebisnis dan masyarakat tentunya harus secara terpadu berusaha membantu program pembangunan ekonomi dan konservasi lingkungan secara bijaksana dengan berbagai cara yang mampu dan dapat dilakukan. Keterpaduan program pengembangan wilayah akan berdampak positif bagi penyelamatan ketersediaan sumber air bersih bagi masyarakat Bali, khususnya yang bermukim di kawasan Selatan yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah yang sangat tinggi. Program pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) terpadu merupakan upaya yang harus secara konsisten dilaksanakan di Bali agar terjaga kondisi lingkungan yang seimbang. Khusus untuk kawasan Denpasar dan Badung yang memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi, pengelolaan DAS Tukad Badung dan Tukad Ayung bisa dijadi-

Dr.K.G. Dharma Putra,M.Sc.

kan acuan untuk dijadikan percontohan bagi daerah lainnya. Memperhatikan arti penting keberadaan sungai bagi pembangunan daerah dan sosial ekonomi dan budaya masyarakat, serta kecenderungan makin berkembangnya berbagai permasalahan baru yang makin kompleks seiring perkembangan pembangunan dan masyarakat maka pendekatan pengelolaan DAS secara terpadu di Bali mutlak terus dilanjutkan, disempurnakan, dikembangkan dan diperluas cakupannya. Pengelolaan DAS secara terpadu menuntut suatu manajemen terbuka yang menjamin keberlangsungan proses koordinasi antara lembaga terkait. Pendekatan terpadu juga memandang pentingnya peranan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan DAS, mulai dari perencanaan, perumusan kebijakan, pelaksanaan dan pemungutan manfaat sehingga tidak semata mengedepankan faktor fisik dan bersifat sektoral semata namun dilaksanakan secara terpadu dan holistik.

Program pengelolaan DAS Tukad Ayung dan Tukad Badung secara terpadu dapat diarahkan untuk meningkatkan bentuk pengelolaan sumber daya dan lingkungan di sepanjang aliran sungai dalam empat hal yaitu: 1. Mengembangkan pemahaman yang menyeluruh terhadap sistem sumber daya dan lingkungan yang bersifat kompleks dan unik beserta keberlanjutan pemanfaatannya dalam konteks aktivitas manusia yang begitu luas. 2. Optimalisasi pemanfaatan beragam sumber daya yang terdapat dalam DAS melalui integrasi ekologi, sosial, budaya dan ekonomi. 3. Meningkatkan pendekatan interdisiplin dan kerja sama intersektor untuk mengatasi permasalahan pembangunan yang kompleks serta memformulasikan kembali strategi terpadu bagi pengembangan dan peningkatan aktivitas pelestarian lingkungan dan aktivitas perekonomian secara simultan dan saling mendukung. 4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas investasi modal dan sumber daya manusia dalam rangka mencapai tujuan ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan sekaligus memenuhi kewajiban-kewajiban internasional berkenaan dengan pengelolaan kawasan sepanjang aliran sungai. Perubahan positif persepsi dan sikap masyarakat dan para pemangku kepentingan mengenai pentingnya menjaga DAS secara terpadu dapat dilakukan dengan program yang dilihat langsung dampaknya, seperti program penghijauan kawasan hulu sungai. Keberadaan program penghijauan di hulu Tukad Badung dan Tukad Ayung, misalnya, akan memudahkan dalam meningkatkan komitmen politik dan kesepahaman di

kalangan pemerintah daerah dan legislatif yang didasari persepsi positif tentang pentingnya pengelolaan DAS terpadu dilaksanakan beserta jasa-jasa lingkungannya bagi pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan program penghijauan kawasan hulu Tukad Badung dan Tukad Ayung akan memudahkan dalam mendapatkan dukungan pembiayaan pengelolaan DAS terpadu di tingkat provinsi dan kabupaten/ kota karena dampak positif yang ditimbulkan akan menarik simpati politik akibat dukungan masyarakat yang besar terhadap program seperti itu. Masyarakat tentu akan menyukai program yang nyata-nyata memberikan perbaikan bagi kawasan DAS serta meningkatkan keamanan ekologi yang dapat dilihat secara langsung. Siklus inilah yang menyebabkan program penghijauan kawasan hulu sungai menjadi program yang sangat penting untuk dilakukan dari perspektif kampanye terhadap upaya pelestarian kawasan aliran sungai sehingga program yang mendorong ketersediaan sumber air akan menjadi lebih nyata. Hal ini secara berkesinambungan akan seiring dengan upaya peningkatan produksi pertanian dan keterdiaan air bersih bagi masyarakat termasuk pengembangan sungai menjadi daya tarik pariwisata melalui program ekoturisme. Apabila program pengelolaan DAS terpadu dilaksanakan dengan konsisten maka masa depan Bali yang lebih baik akan dapat diwujudkan. Dr.K.G. Dharma Putra,M.Sc. Peneliti Lingkungan Hidup di Universitas Udayana

z Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Widminarko z Pemimpin Perusahaan: IDK Suwantara z Staf Redaksi/Pemasaran Denpasar: Syamsudin Kelilauw, Ratna Hidayati, Budi Paramartha, IG.A. Sri Ardhini, Wirati Astiti, Lilik, Sagung Inten, Tini Dwi Rahayu. z Buleleng: Putu Yaniek z Redaksi/Pemasaran Jakarta: Diana Runtu, Sri Iswati z NTB: Naniek Dwi Surahmi. z Surabaya: Nora. z Desain Grafis: IDN Alit Budiartha, I Made Ary Supratman z Sekretariat: Kadek Sepi Purnama, Ayu Agustini, Putu Agus Mariantara zAlamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers Bali K. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373 zAlamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan Palmerah Barat 21 G Jakarta Pusat 10270–Telepon (021) 5357603 - Faksimile (021) 5357605 zNTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–Telepon (0370) 639543–Faksimile (0370) 628257 zJawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–Faksimile (031) 5675240 zSurat Elektronik: redaksi@cybertokoh.com; redaksitokoh@yahoo.com zSitus: http/www.cybertokoh.com; http/www.balipost.co.id zBank: BCA Cabang Palmerah Barat Jakarta, Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 229.3006644 zPercetakan: BP Jalan Kepundung 67 A Denpasar.


12 -18 Juni 2011 Tokoh 3

4

Yang Baru di Arena PKB ke-33

Standar Pariwisata dan Gratis

Yus Suhartana di depan salah satu bus angkutan khusus PKB

ADA yang baru dari arena Pesta Kesenian Bali (PKB) ke33 yang dibuka Jumat (10/6) malam. Tempat parkir di kompleks Art Centre Denpasar dilarang dijadikan tempat parkir. Untuk itu Panitia menyiapkan dua tempat parkir yakni di Parkir Timur Renon dan di depan Stadion Ngurah Rai. Bus berstandar pariwisata disiapkan untuk mengangkut pengunjung PKB yang mobil dan sepeda motornya diparkir di dua tempat itu menuju Art Centre dan kembali ke tempat parkir. “Jika dari simpang tiga Jalan Kecubung - Hayam Wuruk hingga simpang tiga Jalan Katrangan - Hayam Wuruk dan di sepanjang Jalan Nusa Indah bebas tempat parkir, maka kemacetan lalu lintas dapat ditekan,” ujar Kepala Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali Made Santa saat mengontrol mulai beroperasinya bus khusus tersebut Jumat lalu. Ia mengatakan dinas yang

dipimpinnya bekerjasama dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan Perusahaan Daerah Parkir Kota Denpasar telah menyiapkan dua lokasi parkir utama. Dari tempat ini menuju Art Centre warga masyarakat akan diantarkan shuttle bus yang disediakan secara gratis. Ia menambahkan, di kedua koridor trayek itu, tersedia delapan bus. Di tiap koridor disiapkan empat bus dengan kapasitas 25 hingga 30 orang penumpang. “Waktu yang diperlukan sekali jalan antara 15 sampai 20 menit. Jika suasana jalan normal cukup 15 menit. Jika terjadi kemacetan ditambah lampu merah di traffic light diperlukan waktu 20 menit. Dalam tiap 15 menit akan ada bus yang siap melayani dari masing-masing tempat parkir menuju Art Centre. Made Santa menegaskan, dengan adanya program layanan shuttle bus khusus selama PKB ini, tidak berarti warga masyarakat sekitar Art Centre dilarang menyiapkan lahan parkir. Ia mengharapkan warga

MIMPI Kompyang Pujawan menyunting Ida Dwi Ratna akhirnya terwujud. Dua sejoli ini naik pelaminan di rumah keluarga mempelai pria di Denpasar. Upacara perkawinan berlangsung dalam balutan suasana adat Bali yang kental, 8 Agustus 1982.

masyarakat tetap berpartisipasi menyiapkan kantong parkir di lingkungannya masing-masing.”Yang penting tidak memenuhi badan dan bahu jalan,” katanya. Hanya saja kali ini areal parkir di Art Centre dan di depannya dikosongkan dari kegiatan parkir kendaraan. Sekretaris Organda Bali Yus Suhartana mengatakan, bagi warga masyarakat yang ingin menggunakan fasilitas suttle bus ini, untuk memudahkan waktu pergi dan pulang, time table ditempelkan di dinding kendaraan. Di time table ini dapat dilihat waktu berangkat dan jadwal penjemputan. “Bus siap di sentral parkir sejak pukul 8.30 pagi dan siap mengangkut penumpang dari arena PKB terakhir pukul 24.00,” ujarnya. Dari Stadion Ngurah Rai ke Art Centre bus akan melalui Jalan Kamboja – Angsoka – Melati - Hayam Wuruk - Nusa Indah – dan kembali melalui W.R. Supratman. Dari Parkir Timur Renon melalui Jalan Juanda - Cok Agung Tresna – Merdeka - Hayam Wuruk - Nusa Indah, kemudian kembalinya melalui W.R. Supratman – Katrangan Hayam Wuruk - MerdekaMuh.Yamin-Puputan. Kabag Operasional P.D. Parkir Kota Denpasar A.A. Gde Agustina mengatakan kendaraan warga masyarakat yang diparkir di Parkir Timur Renon maupun di Stadion Ngurah Rai, akan dijaga petugas parkir. “Kami menyiapkan petugas dalam tiga shift. Tiap shift bertugas minimal lima orang. Petugas juga akan mengontrol melalui karcis parkir kendaraan yang sudah diberi cap. Karenanya karcis parkir jangan sampai hilang. Sebab, digunakan untuk mengambil kendaraan sekembalinya dari Art Centre,”ujarnya. Khusus hari Minggu untuk koridor Parkir Timur Renon, karena paginya digunakan areal hari bebas mobil (car free day), maka bus siap di Dinas Kebudayaan hingga pukul 11.00. Selanjutnya berjalan seperti biasa. Biaya parkir motor Rp 2.000 dan mobil Rp 4.000 – ard

I Gusti Kompyang Gede Pujawan, M.B.A. dan Ni Made Ida Dwi Ratna Winten

Berhenti Kerja demi Anak

S

ebelumnya, Kompyang Pujawan harus melalui proses perjuangan yang lumayan alot untuk meminang dara pujaannya. Calon mertua, Wayan Westra Kotaringin dan R.A. Siti Supriati, belum langsung terpincut untuk memastikan kehadirannya kelak sebagai menantu. “Makanya, sempat terlintas pikiran di benak untuk kawin lari,” ungkap Ida Dwi Ratna. Tetapi, pikiran itu ditampik Kompyang Pujawan, walau tradisi kawin lari (ngerorod) dalam tata cara perkawinan tradisional Bali bukan barang tabu. “Namun, saya ingin kami berdua menikah secara baik-baik. Jika kami berjodoh kelak kami akan punya anak. Saya ingin kelak anak-anak kami mengenang proses perkawinan orangtuanya berjalan baik-baik saja,” imbuh Kompyang Pujawan. Singkat cerita, proses perundingan yang semula berjalan alot akhirnya mencair. Calon mertuanya kemudian merelakan putrinya disunting sang arjuna pilihan putrinya. Ida Dwi Ratna kemudian diboyong dari rumah orangtuanya di Negara ke rumah keluarga mempelai pria 6 Agustus 1982. Dua hari berikutnya dilangsungkan upacara perkawinan secara adat Bali. Saat itu, keluarga besar Kompyang Pujawan mendukungnya. Keluarga sepupunya Tommy Raka (mantan ketua PHRI Bali), dilukiskan Kompyang Pujawan sebagai pihak yang paling bersemangat mendukung pilihannya menikahi Ida Dwi Ratna. “Waktu itu saya baru punya mobil sedan Toyota Holden tua. Tommy Raka minta saya pakai mobil Mercy miliknya agar kelihatan keren saat menikah he..he…” ungkapnya. Mertua Baik Status pasutri muda disandang Kompyang Pujawan dan Ida Dwi Ratna. Keluarga baru ini tinggal bersama di rumah orangtua Kompyang Pujawan di Denpasar. “Saya memiliki pengalaman langka selama bertempat tinggal bareng mertua. Mertua saya amat baik. Mertua perempuan bahkan penuh perhatian. Beliau dulu tidak ingin melihat saya ikut menangani pekerjaan di rumah. Saya diminta lebih banyak mengurus diri sendiri dan suami,” ujar Ida Dwi Ratna. Sebuah pengalaman paling berkesan dilukiskan Ida Dwi Ratna saat hamil muda anak pertama. Mertua perempuannya tak kalah sibuk memperhatikan dirinya selama masa kehamilan

Penghargaan Muri untuk Klungkung

Ida Dwi Ratna bersama Slamet Rahardjo dan teman ‘guide’ saat berlangsung Festival Film Asia era 1980-an di Bali

tersebut. “Saya selalu diingatkan agar merawat baik-baik kehamilan. Selama hamil, saya diberi tahu agar jangan lupa makan kacang hijau untuk menyuburkan rambut janin dalam rahim,” kisahnya. Kesan mendalam juga dirasakan ketika kehamilannya menginjak usia delapan bulan. Sang mertua hampir tak pernah alpa menyiapkan jamu yang diracik dari waru campur minyak kelapa. “Manfaatnya untuk memperlancar proses persalinan,” tambahnya. Selama masa kehamilan itu, mertuanya pun tak jemu mengingatkan Ida Dwi Ratna memperdengarkan alunan kakawin kepada janin dalam kandungan. “Ini untuk menanamkan energi spiritual anak,” tukasnya. Saat mulai menempuh hidup baru itu, peran mertua dalam menjaga keutuhan rumah tangganya juga tidak kecil. Kesibukan Ida Dwi Ratna sebagai guide sempat diingatkan mertuanya pula saat mulai menjalani peran seorang istri. “Saya diingatkan harus memilih terus menjadi guide atau konsentrasi mengurus keluarga. Suami juga seorang guide. Waktu kerja di luar rumah lebih banyak. Urusan anak bisa telantar jika kami berdua samasama sibuk kerja. Saya akhirnya memilih berhenti kerja demi anak,” katanya. Sejak itu, tulang punggung keluarga hanya ada di pundang Kompyang Pujawan. Kerja keras di dunia pramuwisata dilakukan Kompyang Pujawan. Dirinya berangkat kerja mulai pukul 06.00. “Pulang kerja selalu malam. Saya harus bertanggung jawab terhadap masa depan kehidupan ekonomi istri dan anak. Kuncinya kerja keras untuk bisa bisa mengongkosi kehidupan ekonomi keluarga kami,” ujarnya. Kerja keras tersebut dilakoni Kompyang Pujawan

tkh/ten

Festival Keluarga 24 Juli Dari kiri: Ny. Anak Agung Gede Anom, Ny. Ringin Candra, I Ketut Janapria, dan Ny. Tjokorda Gede Agung

MUSEUM Rekor Dunia-Indonesia (Muri) akan menyerahkan penghargaan kepada Tim Peggerak PKK Kabupaten Klungkung Jumat, 24 Juni, bertempat di Balai Budaya Semarapura. Penghargaan diberikan berkenaan dengan kegiatan yang diprakarsainya yakni Lomba Memasang Pusung Tagel (Sanggul Bali) dan Tata Rias Diri Sendiri yang diikuti sekitar 1.200 kader PKK se-Kabupaten Klungkung. Kegiatan ini didukung LKP Agung, Koran Tokoh, VIVA Cosmetic, dan INTI-PINTI Bali serta para mitra kerja lainnya. Guna menyukseskan ke-

giatan tersebut, bertempat di Ruang Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung Rabu (8/6) diadakan rapat untuk mengecek persiapannya dipimpin Ketua TP PKK Klungkung Ny. Ringin Candra dan Sekda Klungkung I Ketut Janapria, didampingi Ny. Tjokorda Gde Agung dan Ny. A.A. Gde Anom. Rapat dihadiri para camat, perwakilan organisasi wanita, dan dinas-dinas terkait. Juga, hadir A.A.Ayu Ketut Agung dari LKP Agung dan Pemimpin Umum Koran Tokoh Widminarko. Peserta rapat menyatakan kesiapannya untuk menyukseskan acara yang

akan tercatat dalam Rekor Muri tersebut. Yang akan menerima penghargaan Muri adalah Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Klungkung sebagai pemrakarsa dan penyelenggara kegiatan, VIVA Cosmetic sebagai pendukung kegiatan, dan INTI-PINTI Bali sebagai pendukung kegiatan. Acara penyerahan penghargaan Muri tersebut akan diriahkan tampilnya para istri pejabat yang akan membawakan Tari Pendet, diiringi Bupati Candra dan pejabat-pejabat lainnya sebagai penabuh gamelan. –ten

Terbuka bagi Warga Masyarakat yang Berminat DALAM rangka memperingati Hari Keluarga Nasional dan HUT ke-53 Pemerintah Daerah Bali, Koran Tokoh menggelar Festival Keluarga 2011, Minggu, 24 Juli 2011, di Parkir Timur Renon Denpasar. Berbeda dengan festival sebelumnya yang berlangsung setengah hari, festival tahun ini akan belangsung pagi hingga sore. Acara dimulai pukul 06.00 berupa jalan santai dan bersepeda santai yang terbuka bagi masyarakat umum, memperbutkan beragam doorprize. Setelah itu festival diriahkan senam, bazar, festival kuliner, dan beragam stan yang disiapkan bagi peminat. Terdapat juga beberapa stan untuk melayani kesehatan bagi pengunjung seperti pap smear dan reproduksi. Siang harinya diadakan parade antara lain parade naik dokar oleh pasangan suami-istri yang telah memasuki kawin perak dan kawin emas. Di panggung akan tampil berbagai hiburan termasuk yang dibawakan anak-anak dan yang disiapkan bagi kesenian di kalangan lintas etnis seperti tarian Ja’i dari Paguyuban Flobamora dan kesenian Gandrung dari warga Ikawangi. Panitia masih membuka kesempatan warga masyarakat yang ingin turut memeriahkan Festival Keluarga yang secara rutin berlangsung tiap tahun itu.—ast.

sejak belia. Apalagi, saat dirinya mulai bergabung ke biro jasa perjalanan wisata Pacto di Sanur. “Padahal waktu itu saya baru mulai kuliah tingkat I di Jurusan Sastra Inggris FS Unud,” ujarnya. Ihwal dirinya masuk Pacto bermula dari bincang-bincang rileksnya dengan seorang dosen asing yang mengajar di almamaternya, Margareth Gross Venor. “Saat itu Bu Margareth iseng-iseng bertanya tentang cita-cita saya. Jawaban saya kepadanya, saya mau jadi guide. Esoknya tahu-tahu saya sudah diminta langsung ke kantor Pacto untuk kerja di situ. Waktu itu pas masa liburan kenaikan tingkat,” kisahnya. Usai masa liburan kuliah, Kompyang Pujawan ternyata naik tingkat II. “Saya putuskan kembali ke kampus. Saat kuliah itulah saya sempat menjadi asisten Pak Soejono. Saya ikut mengajar di fakultas hukum, fakultas ekonomi, dan fakultas kedokteran hewan dan peternakan di Unud,” ujarnya. Walau berhenti dari guide Pacto, urusan mengais rezeki masih dilakoni Kompyang Pujawan muda. Saat senggang

kuliah, dirinya kerap meluncur ke Bandara Ngurah Rai. “Saya tetap cari tamu asing. Lambatlaun terpikir untuk menyewakan tiga kamar di rumah orangtua di Penyobekan, Denpasar. Ini terwujud tahun 1972. Tamu yang menginap di kamar sewaan tersebut rata-rata mahasiswa, dosen, penulis asing. Saya bisa belajar praktik berbahasa Inggris langsung dari para tamu asing ini,” katanya. Salah satu kenangan manis dirasakan Kompyang Pujawan saat berkenalan dengan dosen Prof. Dr. Oor, James Cook University Australia. Guru besar asing ini saat itu juga mengajar di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. “Saya kenal Prof. Oor saat beliau jalan-jalan ke Bali tahun 1970-an. Ada seorang koleganya di UKSW ikut diajak jalanjalan pula. Koleganya ini orang Kupang yang mahir sekali berbahasa Inggris. Saya terpacu ingin memiliki kemampaun seperti itu. Selama menemani keduanya jalan-jalan di Bali, saya belajar juga menimba pengalaman berbahasa Inggris dari mereka,” katanya. —sam

Pasutri Kompyang Pujawan dan istri bersama empat buah hati yang saat itu mulai menginjak usia remaja


6

Tokoh

NUSANTARA

12 - 18 Juni 2011

Di Balik Parade Gerobak Sampah

Sulhan 16 tahun Jadi Pemulung PARADE gerobak dalam rangka merayakan Maulud Nabi di Denpasar 27 Februari lalu menyisakan cerita menarik. Gerobakgerobak itu ternyata simbol kepedulian para pemulung yang mendorongnya dalam pawai telur itu terhadap salah satu masalah sumber pencemaran lingkungan di Bali yakni sampah. Mereka adalah warga Bali asal Banyuwangi yang hari itu turut memeriahkan hari ulang tahun Ikawangi Dewata (Ikatan Keluarga Banyuwangi di Bali).

S

ulhan, warga Bali asal Banyuwangi yang sehari-hari bekerja sebagai pengumpul barang bekas, dalam perayaan itu bertugas mengumpulkan gerobak sampah milik pemulung. “Saya berhasil mengumpulkan 24 gerobak sampah,” ungkapnya kepada Koran Tokoh, Jumat pekan lalu saat ditemui di rumahnya di Pedungan, Denpasar. Bapak dua anak ini menuturkan,

tkh/tin

Sulhan

tiap pendorong gerobak yang ikut pawai saat itu diberi upah Rp 50 ribu sekadar kompensasi mengingat hari itu mereka tak bekerja sebagai pemulung. Sejak tahun 1995, Sulhan bekerja memunguti sampah milik warga Pedungan. Sampah-sampah itu ia angkut menggunakan gerobak lalu ia jual ke pengepul. Ia pun bekerja sebagai pengepul barang bekas skala kecil. Usaha itu ia bangun di atas lahan 4 are yang ia kontrak. Di lahan itu pula ia membangun rumah tempat tinggal sederhana. Ia memutuskan merantau dari Banyuwangi ke Bali untuk bekerja sebagai pengumpul barang bekas saat anaknya yang kedua lahir dan kini Gerobak sampah yang ikut tkh/tin pawai

sudah kelas 1 SMK. Awalnya, dari pekerjaan membersihkan sampah warga, bapak dua anak itu mendapat imbalan uang. “Jika ada rongsokan ya, saya kumpulkan dan saya jual,” katanya. Namun, kini jumlah sampah warga sudah makin sedikit, karena banyak banjar yang mengelola sampah sendiri. Dulu ia sempat dibantu 20 karyawan. “Waktu itu mereka saya sediakan kamar, dan boleh menempati bersama anak dan istrinya. Juga, saya siapkan gerobak sampah,” katanya. Lambat laun jumlah karyawannya menyusut bahkan kini tinggal seorang. Seorang kakak perempuannya membantu mengumpulkan tas keresek. “Karyawan saya pulang kampung dan tidak kembali,” katanya. Sampah-sampah yang terkumpul ia pilah-pilah dulu sebelum dibawa ke pengepul. “Untuk memilah sampah kadang istri saya turut membantu,” ungkapnya. Ia mengungkapkan pengepul sekarang bisa membeli sampah/ barang rongsokan dari pengelola hotel, supermarket maupun restoran. “Tetapi, pengepul kecil seperti saya ini, tidak mampu membeli, hanya fokus memungutnya dari berbagai tempat,” katanya. Sudah 16 tahun Sulhan bekerja sebagai pemulung sekaligus pengepul barang rongsokan. Dari hasil usahanya itu ia mengaku hanya cukup untuk membesarkan anak-anak dan menyekolahkannya. Istrinya yang bekerja sabagai guru TK honorer di Sesetan kini tengah menempuh pendidikan di Universitas Terbuka. Anak pertamanya laki-laki kuliah di Unud “Anak laki-laki saya itu, berkat prestasinya mendapat beasiswa,” katanya. —tin

TPQ Anak Emas

Tanamkan Nilai Agama sejak Dini MENANAMKAN nilai-nilai keagamaan idealnya dimulai sejak usia dini saat anak-anak dalam masa emas pertumbuhannya. Itulah latar belakang pemikiran Yayasan Anak Emas di Denpasar membuka Taman Pendidikan Alquran (TPQ) dan Taman Bermain Anak-anak tahun 1998 sebelum berkembang menjadi TK dan Sekolah Dasar seperti sekarang. Ketua Yayasan Anak Emas Hj. Rahmani Sidik menuturkan, awalnya pihaknya mendirikan Play Group dan TPQ. “Kami berpandangan, perkembangan anak dalam usia emas harus mendapatkan bekal dasar agama yang cukup untuk menjadi generasi yang bertakwa dan berkepribadian tangguh,” ujar istri pendiri Yayasan Anak Emas, Ust Fauzi Basulthana Lc ini. Pada awal berdiri, hanya dimiliki santri sekitar 30 anak. Setelah berkembang tahun 2002 yayasan mendirikan TK dan tahun 2008 berdiri SD di kawasan Jalan Buana Raya Denpasar. “Dengan TK ini kami berupaya menggali potensi anak yang telah melalui jenjang play group memiliki kecerdasan majemuk dalam meningkatkan kepribadian, pengetahuan dan keterampilan sebelum memasuki

tkh/nang

Hj. Rahmani Sidik

pendidikan dasar,” papar Rahmani. Untuk mendorong kreativitas siswa dan guru, tiap akhir tahun ajaran, yayasan ini menggelar Haflah Akhir Sanah atau perpisahan akhir tahun berupa Pekan Kreativitas Anak. Seperti yang diadakan 4-5 Juni lalu, beragam lomba dan bazar ditampilkan. “Kegiatan tersebut haflah yang ke-13,” kata Rahmani. Dalam acara yang diikuti seluruh santri dari tiap tingkatan itu, selain menampilkan kebolehan para santri dalam menari juga ada lomba yang merangsang kreativitas

tkh/nang Suasana perlombaan dalam rangka Haflah Akhir Sanah Yayasan Anak Emas

siswa seperti lomba memanfaatkan barang bekas untuk tempat kaus kaki, membuat hiasan dari sisa-sisa makanan kering, menggambar, presentasi iptek. “Lewat lomba kami ingin mendorong rasa percaya diri dan kreativitas anak didik beserta orangtuanya. Juga, untuk menilai sejauh mana para guru membimbing dan memacu kreativitas para siswa,” ujar Rahmani. Khusus TPQ yang dikelolanya, Rahmani menjelaskan, saat ini memiliki kurang lebih 70 santri. Mereka belajar dengan metode qiroati yang sudah memiliki standar baku. “Dalam ujian yang menilai tim dari Qiroati Bali,” katanya. Rahmani mengharapkan, dengan memakai metode ini, setelah khatam santri akan mampu membaca Alquran dengan baik termasuk penguasaan gharib dan tajwid-nya. Siswa maupun santri Anak Emas telah berhasil menorehkan prestasi di sejumlah lomba. Seperti dalam Olimpiade TPQ Kota Denpasar belum lama ini, santri TPQ Anak Emas berhasil merebut juara II dan III sari tilawah, juara harapan I hafalan surat pendek, harapan III lomba doa harian katagori C dan juara harapan III lomba azan. Dalam ajang Musabaqah Madrasah Diniyah, TPQ Anak Emas tampil menjadi juara I Lomba Azan, juara II tartil TPQ, juara III lomba doa harian putra, juara III lomba doa harian putri. juara III mewarnai kaligrafi dan juara harapan III mewarnai kaligrafi. Demikian juga untuk siswasiswa TK dan SD. Mereka antara lain menyabet juara II dan III yelyel oleh Bank BTN for School, masuk semifinal Olimpade Quark, juara lomba telling story, juara II lomba merangkai tas dalam rangka 4th anniversary davincio, juara III dan harapan III lomba mewarnai kategori TK A dan juara harapan I lomba mewarnai kategori TK B. —nang

Lima Butir Mutiara Digagas BK dari Ende D

I balik peringatan Hari Lahir ke-110 Bung Karno 6 Juni lalu, kita teringat Ende sebagai kota bersejarah. Kota di Flores Tengah ini menjadi saksi kelahiran Pancasila. Lima butir mutiara yang disebut Bung Karno sebagai Pancasila terinspirasi saat sang proklama-

tor diasingkan pemerintah Hindia berada kira-kira 150 meter dari Belanda ke kabupaten yang popuPantai Ende. “Sehabis salat ashar ler dengan Danau Tiga Warna Bung Karno menghabiskan waktu Kelimutu-nya itu. untuk duduk merenung. Pancasila Masyarakat Ende selalu memelahir saat beliau duduk merenunglihara rapat-rapat kebanggaan kan nasib bangsanya di bawah podaerahnya menjadi tempat kelahiran hon ini,” jelasnya. Pancasila. Wakil Bupati Ende Drs. Saat menjadi presiden, Bung Achmad Mochdar mengungkapkan, Karno kembali ke Ende tahun 1950 Bung Karno meuntuk meresmikan rumah pengnemukan ilham asingannya sebagai ‘Situs Bekas untuk merumusRumah Pengasingan Bung Karno kan Pancasila di Ende’. “Saat kunjungan itulah saat menjalani beliau mengatakan, pohon sukun pengasingan di tersebut sebagai tempat beliau meEnde. “Catatan renungkan Pancasila,” tambahnya. sejarah menyePohon sukun asli telah tumbutkan Bung Karbang tahun 1960-an akibat dimakan Drs. Achmad Mochdar no diasingkan 14 usia. Pohon sukun sekarang ini Januari 1934 sam- an Kotaratu, Kecamatan Ende Utara. merupakan generasi kedua. Pohon pai dengan 18 Ilham Pancasila ditemukan ini tumbuh subur dengan lima Oktober 1938,” Bung Karno saat duduk merenung cabang yang diyakini sebagai ujarnya kepada di bawah pohon sukun. Lokasinya cermin lima sila Pancasila. —sam wartawan Koran Tokoh. Saat itu Bung Karno mengajak istrinya, Inggit Ganarsih, mertuanya, Bu Amsi, dan anak angkatnya, Ratna Djuami. Bung Karno sekeluarga bertempat tinggal di rumah milik seorang tokoh masyarakat, H. Abdullah Ambuwaru, di Jalan Pohon sukun yang memiliki lima cabang diyakini Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende sebagai cermin lima sila Pancasila Perwira Kelurah-

Musim Liburan Kursus Bahasa Inggris di EF EF ENGLISH FIRST menghadirkan berbagai program menarik untuk Anda. Ayo bergabung sekarang juga di sekolah bahasa terbesar di dunia !!! EF English First berpengalaman lebih dari 45 tahun di lebih dari 50 negara, salah satunya Indonesia menyediakan beragam

kursus bahasa Inggris bagi kelompok usia yang berbeda-beda. Sampai saat ini, EF English First Hayam Wuruk dan EF English First Kuta telah membantu lebih dari 15 ribu siswa di Bali belajar bahasa Inggris. Yang belajar di sini tidak hanya siswa anak-anak, tetapi juga siswa remaja dan dewasa. Small Stars adalah salah satu program EF untuk anak-anak usia TK yang dikemas dengan fun bersama karakter-karakter yang sangat familiar untuk anakanak. Program High Flyer (kelas 1-4 SD) dan Trailblazer (kelas 5 SD–2 SMP) menekankan pada conversation dan penambahan kosakata baru dalam bahasa Inggris. Kelas dirancang dengan suasana yang interaktif, komunikatif dan sesuai dengan dunia anak-anak yang penuh dengan cerita, nyanyian dan aktivitas serta dunia remaja yang penuh dengan ke-

ingintahuan akan hal-hal baru melalui program Real English. EF English First juga menawarkan program pelatihan bahasa Inggris untuk perusahaan, semua bisa Anda temukan di EF English First. Musim liburan sudah dekat, waktu liburan putra-putri Anda akan sangat bermanfaat dan menyenangkan apabila diisi dengan kegiatan yang positif. Untuk itu EF English First menghadirkan berbagai macam program sesuai dengan kebutuhan. Melalui Efekta(TM) Sistem yang menggambungkan tiga komponen penting sekaligus (Native Speaker, Life Club, dan iLAB) mempercepat proses peningkatan bahasa Inggris putra-putri Anda. Tidak hanya sampai di situ, putra-putri Anda juga mendapatkan outing activities melalui “Holiday Fun Program” mulai tanggal 13 Juni 2011. Pelajaran bahasa Inggris diadakan di luar kelas seperti berkunjung ke museum-museum, tempat wisata dan kegiatan lain yang dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris putra-putri Anda. Untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran bahasa Inggris, EF English First Kuta menghadirkan program khusus iSpeak dan IEP (International Exam Preparation). iSpeak untuk Anda yang ingin meningkatkan kemampuan conversation dengan harga yang terjang-

kau. Cukup dengan Rp 399 ribu, Anda bisa melatih kemampuan komunikasi melalui topik-topik yang menarik secara cepat dan mudah. Untuk IEP ditujukan bagi Anda yang ingin mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian-ujian International seperti TOEFL. Selain itu EF English First juga menyediakan Cambridge ESOL Examinations, Cambridge ESOL (English for Speakers of Other Languange) merupakan lembaga sertifikasi bahasa Inggris terbesar di bawah naungan University of Cambridge yang merupakan universitas terkemuka dan bersejarah di dunia. Tes Cambridge ESOL diikuti dua juta orang tiap tahunnya di lebih dari 130 negara. Saat ini, memiliki salah satu sertifikasi ujian Bahasa Inggris dari Cambridge ESOL merupakan suatu keberhasilan dan kebanggaan tersendiri karena Cambridge ESOL diakui di dunia internasional, baik lembaga pendidikan pemerintahan dan perusahaan. Sertifikat dari Cambridge ESOL berlaku seumur hidup sehingga Anda tidak perlu mengulang ujian yang sama. Segera daftarkan putra-putri Anda untuk mengikuti kursus Bahasa Inggris di EF English First. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi EF Hayam Wuruk (0361) 244-449 atau EF Kuta (0361) 756-700.


PENDIDIKAN

12 - 18 Juni 2011 Tokoh 5

Dari Studi Banding ke Fukuoka 5

SEKITARKITA

Naik Sampan Susuri Kanal di Yanagawa

WAJAH Mr. Kenji Kaneko, Wali Kota Yanagawa, Perfektur Fukuoka, Jepang, sumringah. Kehadiran 34 duta pendidikan Bali yang dipimpin A.A. Ngurah Gede Widiada dan Tjok. Mas Minggu Wathini disambut hangat di ruang kerjanya. “Saya teringat kembali dengan keramahan orang Bali saat berkunjung ke Denpasar beberapa waktu lalu,” ujarnya.

A

da banyak cerita keluar dari mulut Mr. Kenji. Menurutnya, Kota Yanagawa merupakan salah satu objek wisata yang populer di Pulau Kyushu. Selain tempat pemandian air panas (hot spring), ada pula kastil yang dikenal sebagai istana raja. Salah satu kastil yang masih berdiri megah dikenal sebagai peninggalan masa keemasan Muromachi (1933-1568). Menurut Mr. Kenji, ada pula museum sastra Hakushu Kita-

hara. Museum ini menyimpan banyak karya puisi dan lirik lagu anak karya Kitahara. Festival Hakushu Kitahara pun digelar untuk memperingati sastrawan dan seniman kenamaan itu tiap 25 Januari. “Ada sekitar 13 festival seni dan budaya tradisional lain yang tiap tahun digelar di Kota Yanagawa. Oknihata Suitengu Shrine Festival bisa dinikmati Anda sekalian. Festival ini berlangsung 3-5 Mei ini. Sambil menikmati festival ini nanti

Pelantikan Pengurus IDI Bali

Anda dapat menumpang perahu menyusuri kanal yang menjadi salah satu daya tarik city tour kami,” ujarnya saat itu. Acara jamuan siang itu diwarnai gelak tawa. Sebelum cinderamata seperangkat wayang kulit diserahkan Agung Widiada mewakili Wali Kota Denpasar Rai Mantra kepada Mr. Kenji, ada atraksi permainan wayang kulit yang diperagakan Kepala SMAN 8 Denpasar Ida Bagus Ngurah. Wali Kota Yanagawa ternyata tak mau kalah dengan peragaan atraksi singkat tersebut. Mr. Kenji mencoba memperagakan permainan wayang dengan gaya melucu meniru Ida Bagus Ngurah. Kontan ini memancing gelak tawa seisi ruangan orang nomor satu di Kota Yanagawa itu. Usai dijamu Mr. Kenji yang saat itu didampingi istrinya, mantan wali kota Yanagawa dan

Wisatawan menikmati wisata air di Kanal Yanagawa

tkh/sam

Sebagian anggota rombongan studi banding pendidikan Kota Denpasar sebelum menikmati perjalanan menuju Kota Fukuoka yang bebas kemacetan

istri, serta sejumlah pejabat, rombongan dari Bali diberi kesempatan menikmati wisata air dengan naik perahu di sebuah kanal (canal boat sailing) yang populer sebagai Kawakudari. Rekreasi ini dinikmati para duta pendidikan Denpasar ditemani Ny. Kenji serta mantan wali kota dan istri. Tiga sampan yang bersandar di salah satu dermaga khusus telah siap menyusuri kanal yang panjangnya 930 kilometer itu. “Tetapi, wisata air dengan perahu ini tidak sejauh itu. Kita akan menikmati jarak beberapa kilometer selama satu jam,” ujar seorang pendayung sampan seperti diterjemahkan Sita Kedang, mahasiswa Indonesia di Kyushu University. Satu sampan memuat 12-15 orang. Sampan mulai bergerak dipandu seorang boatman. Sebuah kayu sepajang sekitar 6 meter digunakan boatman ini untuk mendorong laju sampan. Kedalaman kanal rata-rata 5-7 meter. Boatman tersebut tidak

tkh/net

HANYA SHS SEKOLAH PERHOTELAN BERKUALITAS

SHS MEMANG AHLINYA PERHOTELAN

RIBUAN ALUMNI BERKARIER DI SELURUH DUNIA ! Saat ini banyak bermunculan sekolah perhotelan, baik sekolah perhotelan murni maupun bagian dari bermacammacam program yang ada di lembaga pendidikan atau perguruan tinggi. Makin banyak pilihan menuntut kita makin “cerdas” memilih sekolah perhotelan yang benar-benar berkualitas bagus. Sesuai dengan namanya, sejak didirikan tahun 1988 hingga sekarang, SHS memiliki kepedulian mendidik dan melatih mahasiswa untuk sukses berkarier di bidang perhotelan. Jangan sampai Anda kecewa seperti mereka yang telanjur masuk ke sekolah lain dan akhirnya pindah ke SHS, karena merasa tidak dapatkan apa-apa dan susah cari pekerjaan.

1. SHS didirikan dan dikelola para praktisi yang ahli di bidang perhotelan 2. Instruktur adalah para profesional di bidang perhotelan 3. Materi 30% teori dengan sistem problem based learning dan 70% praktik sehingga saat selesai mereka sudah benar-benar siap kerja atau berwirausaha 4. Tempat dan peralatan praktik lengkap 5. Program perhotelan lengkap, waktu singkat dan biaya ringan 6. Kurikulum selalu “up date” mengikuti kebutuhan dunia kerja. Ini yang membuat mahasiswa SHS sebelum selesai sudah banyak direkrut hotel dan perusahaan-perusahaan besar. 7. Bidang kerja yang luas. Mahasiswa atau alumni SHS bisa berkarier di berbagai bidang, misalnya : hotel, kapal peMENGAPA siar, rumah sakit internasional, SEBAIKNYA PILIH SHS? airlines, café, dan restoran. Banyak alasan yang men8. Gratis info kerja di seludasarinya, antara lain : ruh dunia.

SHS MEMANG AHLINYAPERHOTELAN Karier cemerlang dari mahasiswa dan alumni yang tersebar di seluruh dunia adalah salah satu bukti kualitas tinggi SHS. Kesempatan kerja yang masuk ke SHS sebagian berasal dari alumni yang telah sukses dan kemudian memberi kesempatan kepada adik kelasnya untuk mengikuti jejaknya. Sebagian lagi dari relasi SHS yang tersebar di seluruh dunia. Demikian juga dengan dengan mahasiswa yang masuk ke SHS. Berdasarkan data, mereka masuk atas rekomendasi dari para alumni, manajermanajer hotel, saudara, teman atau tetangga yang sudah membuktikan kualitas SHS. Kalau kualitas SHS kurang bagus, pasti tidak seorang pun merekomendasikan saudara, teman atau tetangganya untuk masuk SHS. Bahkan guru-guru SMA/ SMK juga menyarankan siswasiswinya yang tertarik di bidang perhotelan untuk masuk SHS, karena itu tidak heran sejak duduk di kelas XII mereka sudah daftar supaya bisa masuk di Gelombang I SHS. Dengan demikian hanya 1 atau 1,5 tahun saja setelah lulus SMA/SMK mereka sudah bisa berkarier di bidang perhotelan atau berwirausaha.

Bisa dibayangkan berapa banyak kesempatan kerja yang tersedia di SHS tiap bulannya. Posisi yang tersedia juga beragam, mulai entry level sampai General Manager. Berbagai lowongan yang tersedia sekarang antara lain : 1. Hotel bintang 4 di Abu Dhabi 2. Hotel bintang 5 di Arab Saudi 3. Hotel bintang 5 di Malaysia 4. Resort hotel di Langkawi Malaysia 5. Kapal pesiar rute Asia & Eropa 6. Hotel bintang 3-4-5 di Jakarta 7. Hotel bintang 3-4-5 di Bali 8. Resort hotel di Pulau Bintan Riau 9. Hotel bintang 3-4-5 di Surabaya 10. RS Internasional di Surabaya 11. Restoran, café, bar, pub, diskotik di Surabaya Kalau ingin tahu info lowongan dan info SHS lebih lanjut, silakan datang ke :

Surabaya Hotel School Jln. Joyoboyo 10 Surabaya, Tlp. (031) 563 3608 Faks. (031) 567 9422 Email : info@shs-sby.com, Website : www.shs-sby.com Bergabunglah di Facebook SHS: www.facebook.com/info.shs KELAS BARU 2011

Gelombang 1: 15 Juni RIBUAN KESEMPATAN Gelombang 2: 20 Juli KERJA Gelombang 3: 14 September

Kurniawan Eka Putra ( Angkatan 2008 ) Sebagai The Best Employee di Nerovivo Italian Restaurant, Kuala Lumpur- Malaysia

DI SELURUH DUNIA Hotel, kapal pesiar, airlines, rumah sakit internasional, bar, café, restoran dan perusahaanperusahaan besar di dalam dan luar negeri yang meminta karyawan baru ke SHS ratarata 60 perusahaan tiap bulan.

Berhadiah laptop khusus Gelombang 1 & 2 Minggu sekretariat tetap buka pukul 09.00 – 17.00

hanya menjadi ‘pengemudi’ sampan selama perjalanan wisata air tersebut. Peran seorang pemandu wisata juga dijalankannya. Selama perjalanan itu, ia menuturkan sekelumit sejarah dan keistimewan kanal yang mulai difungsikan sebagai objek wisata air sejak tahun 1965 itu. Laju sampan yang lambat membuat wisatawan yang menyusurinya dapat menikmati suasana indah di sekitar tepi kanal. Kawasan permukiman warga lokal umumnya berada di tepi kanal. Namun, halaman belakang rumah warga tersebut seakan telah disulap menjadi taman bunga layaknya halaman depan. Ada pula rumah warga yang tampaknya sengaja dibangun menghadap ke arah kanal. “Ini yang membuat daya tariknya. Halaman belakangan rumah warga di bantaran kanal ini tampak asri dan bersih dari sampah,” ujar Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali Made Sukadana. Air kanal memang keruh. Tetapi, permukaan airnya tampak bersih dari sampah. “Walau airnya keruh, sanitasinya terjaga dengan baik. Jadi airnya tidak membahayakn kesehatan warga. Ada pula jaring khusus digunakan untuk membersihkan dedaunan yang gugur dari pepohonan yang tumbuh

DILIHAT dari indikator kesehatan, Bali tergolong baik dibandingkan dengan wilayah lainnya di Indonesia. Terutama minimnya angka kematian ibu melahirkan dan bayi yang baru lahir. Pencapaian prestasi Bali ini tidak terlepas dari kinerja dan pelayanan para dokter yang berkualitas. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Bali hendaknya mampu mendorong Bali menjadi world class services di bidang pelayanan kesehatan. Demikian diungkapkan Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K) saat melantik pengurus IDI Wilayah Bali periode 2011-2014 di Ruang Sidang Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Minggu (5/6). Ia juga mendorong IDI Bali agar masyarakat Bali memiliki sistem jaminan sosial kesehatan. Dengan begitu, kata dr. Prijo, masyarakat Bali sejak masih janin pun kesehatannya sudah terjaga. “Dengan adanya jaminan di bidang kesehatan itu akan menjadikan masyarakat Bali sehat dan memiliki intelektualitas yang bagus. Bali pernah melahirkan Presiden Indonesia pertama karena ibunda Presiden Soekarno berasal dari Bali. Tradisi itu mestinya selalu ada Bali. Penciptaan SDM yang tangguh itu bisa diawali dari bidang kesehatan,” tegasnya. Dia mengaku optimis Bali bisa mewujudkan sistem jaminan sosial kesehatan untuk seluruh masyarakat Bali tersebut. “Bali sudah memiliki indikator yang bagus untuk modal bersaing di tingkat global. Para pengurus IDI Wilayah Bali yang baru dilantik ini mampu mewujudkan Bali menjadi world class services di bidang kesehatan,” katanya Prijo Sidipratomo. Ia berharap, setiap anggota IDI Bali juga dituntut meningkatkan profesionalisme dengan selalu mengedepankan kualitas pelayanan terbaik untuk masyarakat. Kepengurusan IDI Wilayah Bali 2011-2014 diketuai dr. I Made Kompiang Gautama, Sp.A. didampingi Wakil Ketua dr. Eka Kusmawan, Sp.B., Sekretaris dr. I Made Sudarmaja, M.Kes., Sp.Par. dan Bendahara dr. A.A. Sri Wahyuni, Sp.KJ. Biro Hukum dan Pembinaan/Pembelaan Anggota diketuai dr. I Made Subagiatha, Sp.An., S.H., Majelis Kehormatan Etik Kedokteran diketuai Prof. Dr. Dr. Ketut Suwitra, Sp.PDKGH dan Majelis Pengembangan Pelayanan Keprofesian yang diketuai Prof. dr. Made Kornia Karkata, Sp.OG. Pelantikan juga dirangkaikan dengan rapat kerja membahas program kerja tiga tahun ke depan. –ast hijau di tepi kanal,” katanya. Selama perjalanan wisata itu, sampan sesekali harus melintasi lorong di bawah sejumlah jembatan. Boatman biasanya segera mengingatkan tiap penumpang agar merunduk untuk menghindari badan jembatan. Lorong bawah jembatan ini tampak bersih. Suasana perjalanan wisata air makin mendekati dermaga akhir. Sebelum tiba di ujung

perjalanan, tiap penumpang disuguhi makan siang yang kaya menu khas Jepang. “Asyik benar makan sambil naik perahu ya…” ujar Ketua Dewan Penasihat HPI Bali Drs. I Dewa Putu Arsa, M.Hum. Panjang kanal 930 kilometer. Kanal ini diperkirakan dibangun sekitar dua ribu tahun silam. Fungsinya sebagai irigasi persawahan warga di kota ini. —sam

Thesukarnocenterindonesia@hotmail.com / www.sukarnocenterindonesia.org / www.vedakarna.com

OTOKRITIK ... KULTUR PRIYAYI (7) Salah satu budaya negatif yang berdampak sistemik terhadap daya saing manusia Bali, adalah kultur priyayi. Priyayi yang saya maksud ini bukan dilihat dari sudut pandang gelar, kasta, warna atau status seseorang yang dapat dinilai dari tampak luar, tetapi lebih kepada mentalitas di dalam jiwa dan raga manusia Bali itu sendiri. Sebuah jiwa yang saat ini hanya bangga kepada kemegahan sejarah masa lalu. Priyayi yang saya maksud adalah karakter yang terus ingin dilayani, sifat suka mengeluh, tidak serius dalam mengerjakan sesuatu, etos kerja minim dan yang pasti sikap yang jarang mengakui prestasi serta kebaikan orang lain. Ya, itu dia … sikap priyayi, sikap mentang – mentang keturunan Raja, keturunan Ksatria, keturunan Empu¸ keturunan Dang Hyang dan (sekali lagi), sikap yang hanya bangga sejarah leluhur tanpa inisiatif membuat sejarah baru yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Ktika saya memberi contoh di atas, Anda jangan terjebak dan berpikir, kultur priyayi ini hanya melanda orang–orang menengah dan golongan kaya saja, tetapi sikap ini juga berlaku di rakyat Bali yang masih tergolong miskin dan tidak mampu. Bahwa kultur priyayi ini sudah mendarah daging dalam sukma raga manusia Bali. Saya beri beberapa pembanding, jarang kita menemukan orang Bali yang memiliki etos kerja tinggi di lingkungan profesional, sebagian besar hanya ingin mencari keuntungan dalam waktu singkat tetapi tak mau berkeringat. Selain itu, angkatan kerja bersuku Bali dikenal sebagai golongan yang kurang disiplin terhadap swadharma, suka mengeluh dalam pekerjaan, doyan menggerutu. Terlalu sering saya mendengar curhat dari para pengusaha, para general manager dan pimpinan perusahaan di Bali bahwa arus keluar masuk karyawan yang bersuku Bali selalu meningkat dari waktu ke waktu padahal skill, penguasaan bahasa asing, IT dan wawasan global SDM Bali masih kalah dari SDM pendatang. Bukti yang lain, lihat saja sektor pertanian, peternakan dan perkebunan, seberapa banyak sih anak muda Bali yang mau menggarap sawah dan ladang mereka? Anak–anak muda Bali cuma berorientasi jadi PNS, kerja di kapal pesiar atau mengejar pekerjaan instan yang tampak megah di permukaan walau harus nombok sekalipun. Juga di ranah politik, kita masih lihat bagaimana perilaku birokrasi, pejabat, tokoh di Bali ini masih punya mental priyayi level akut, bukannya melayani, mereka malah minta dilayani. Padahal status sebagai abdi negara, harusnya mereka menjadi suri teladan bagi masyarakat, bukan sebaliknya meminta rakyat untuk mencontoh polah priyayi dan feodalisme kebablasan para birokrat.

Apalagi jika pemimpin kita kebetulan bergelar Ida Bagus, Pregusti, Cokorda, Anak Agung, Pradewa… wah…jadi tambah kental mental priyayisme itu. Belum apa–apa mereka sudah minta dihormati, dihargai dan dijunjung. Saya rasa itu adalah tindakan keliru, bahwa manusia Bali harus menyudahi sifat yang terlalu membanggakan nama baik leluhur tanpa kinerja. Untuk apa nama leluhur kita hebat, kalau kualitas warihnya tidak sekaliber Raja Rsi. Sudah banyak contoh contoh tidak terpuji yang membuat malu nama leluhur, semisal ada keturunan brahmana tapi toh jadi koruptor uang negara atau korup dari gurita bisnis jual beli banten, ada tokoh puri tapi (ternyata) kriminil, pembunuh, berkasus hukum dan sok royalty. Juga ada keturunan bangsawan tapi jadi aktor maling pratima di pura atau ada keluarga dinasti politik tapi jelang Pilkada kesana kemari hanya menjual nama besar orangtuanya tanpa mengukur potensi diri. Semuanya munafik, antikritik dan tidak pantas jadi soko guru Bali Dwipa ini. Kasihan rakyat kecil, mereka tidak punya pahlawan, tidak punya idola, semuanya palsu. Mimpi saya, rakyat Bali bisa menjadi manusia terunggul di Nusantara, memiliki etos kerja tinggi, positive thingking, tahu tata krama etika dan berkarakter dewata. Yakinlah orang akan menghargai kita dari pemikiran dan idealisme, bukan dari deretan gelar kebangsawanan, gelar pendidikan tinggi, kemegahan griya, puri serta posisi jabatan. Untuk itu di berbagai kesempatan dan forum, saya selalu meminta pada rakyat Bali terutama pada generasi muda, agar segera bisa merevolusi karakter priyayi di semua aspek kehidupan. Hidup ini tidak hanya sekadar memenuhi pencapaian target badaniah, tetapi akan lebih membanggakan jika kita bisa melahirkan sikap yang berkarakter para dewa, bukan memperbanyak anak–anak muda Bali dengan sikap raksasa yang priyayi. Sastra Weda sudah memberikan contoh, teladan dan teguran pada kita umat Hindu tentang bagaimana karakter ini seharusnya dibangun. Hukum Tuhan (Veda Vedanta) selalu berada di atas semua hukum manusia, termasuk bagi seorang Abhiseka Raja dan Sulinggih sekalipun. Belajarlah dari kehancuran Majapahit yang diakibatkan tingginya sikap mental priyayi para pemimpin termasuk rakyatnya. Kesombongan dan kemalasan telah membenamkan Majapahit ke titik nadir. Apakah kita mau itu terulang lagi di tanah Bali? Mari kita belajar dari kesalahan leluhur, kesalahan orang tua, kesalahan penglingsir dan kesalahan sejarah masa lalu kita untuk menciptakan sebuah konsep Bali Raya, The Great Bali di masa depan. Pasti bisa.

REKTOR UNIVERSITAS MAHENDRADATTA BALI / PRESIDENT THE SUKARNO CENTER

Dr.Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III,S.E. (MTRU),M.Si. Abhiseka Raja Majapahit Bali Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan I


4

Tokoh

MEMBANGUN DARI DESA

12 - 18 Juni 2011

Penyakit Jamur Akar Putih di Tanaman Mete

Anda Bertanya Kami Menjawab Cara Membuat Dupa Mohon penjelasan mengenai cara membuat dupa, dan tempat membeli bahannya Pak Dharma Gang Sanghyang No 226 b, Kerobokan. Jawaban: Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam membuat dupa. 1. Serbuk pengisi terbuat dari serbuk gergaji kayu. Kayu yang digunakan dapat dari kayu cendana, kamper, batok kelapa atau kayu lain yang sifatnya mudah terbakar. Serbuk kayu ini harus diayak agar didapat hasil yang halus. Serbuk kayu dapat diperoleh di tempat usaha penggergajian kayu. Untuk pewangi alami, dapat ditambah dengan serbuk bunga kering. Bunga yang telah dijemur sampai kering, ditumbuk hingga halus dan dicampurkan ke dalam serbuk pengisi tadi. 2. Lem kayu. 3. Calsium (kapur). 4. Air. 5. Tangkai/stik dari bambu kering. 6. Pewangi/aroma ditambah metanol. Pewangi dapat diperoleh di toko-toko bahan kimia. Takaran campuran pewangi dapat dikreasikan sendiri. 7. Bahan pembantu. Peralatan yang diperlukan, 1. Tampah/niru dan kertas koran. 2. Tabung dan gelas ukur. 3. Tempat penjemuran. 4. Pipa paralon ukuran 10 cm dan panjang 60 cm. 5. Timbangan kecil. 6. Ayakan. 7. Plastik pembungkus dan label. 8. Bahan termasuk untuk pembuatan stik. Bambu yang baik untuk setik, bambu petung yang tidak terlalu tua. Bambu dibelah kecil-kecil seperti lidi dengan ukuran diameter 1-2 mm dan panjangnya 15 – 40 cm dan sesuai dengan panjang dupa yang dibuat. 9. Jemur hingga kering. 10. Sortasi dan bersihkan dari rambut-rambut. Proses pembuatan dupa :1. Stik yang sudah siap dipakai dimasukkan ke dalam perekat (lem kayu) yang telah dicampur air. 2. Dimasukkan ke dalam serbuk (pengisi) dupa. 3. Jemur

kurang lebih 15 menit. 4. Kembali dimasukkan ke dalam air.5. Masukkan ke dalam serbuk pengisi, lalu dijemur lagi. 6. Ulangi cara ini sampai 3 kali, atau disesuaikan dengan besar dupa yang diinginkan dan dijemur. 7. Setelah setengah kering, masukkan ke dalam pipa paralon lalu digiling-giling supaya dupa menjadi halus. 8. Setelah kering beri aroma pewangi. 9. Pengisian aroma sesuai dengan selera dengan cara dicelup maupun disemprot.10. Selanjutnya keringkan kembali sampai cukup, lalu dikemas atau dipak. Sumber www.denpasarkota.go.id Dinas Perindustrian & Perdagangan Kota Denpasar

Merawat Babi setelah Suntik Bagaimana cara memelihara induk babi yang baru inseminasi supaya melahirkan bibit yang bagus? Made Seraya Bunutan, Abang, Karangasem Jawaban: Untuk babi yang sudah dikawin suntik, ia akan menyiapkan diri untuk bunting. Babi bunting membutuhkan kondisi sehat. Untuk itu siapkan pakan yang baik, cukup gizi dan baik mutunya. Pakailah pakan induk yang sudah jadi. Tidak boleh diberi pakan penggemukan, karena akan membuat babi gemuk dan susah saat hamil. Kemudian sanitasi kandang yang baik, biar babi tidak sampai terluka. Kalau sudah bunting, babi jangan dicampur dengan teman–temannya. Jika saling berdesak di kandang, akan menyebabkan keguguran.

Babi Berak Darah Obati Jambu Biji Ada babi milik seorang anggota kelompok ternak kami sakit berak darah seperti ulat kecil kecil. Kotoran tersebut sangat berbau, kemudian menyebabkan

babi mati. Penyakit apa itu? Bagaimana penanggulangannya? Nyoman Widana Ketua Kelompok Tatwa Masi Selumbung Manggis, Karangasem Jawaban: Jawaban terhadap pertanyaan minggu lalu yang kami tunda, sekarang baru dapat kami jawab setelah mengadakan konsultasi dengan berbagai pihak terkait. Tentang penyakit mencret, itu ada beberapa masalah, terutama pada anak babi. Mencret putih umumnya terjadi pada babi yang lepas sapih. Ini disebabkan usus babi terluka saat belajar makan. Dan, luka tersebut dipakai sarang oleh kuman yang namanya koli. Kuman koli secara normal ada di usus, tetapi ketika ada usus yang luka kuman koli akan bersarang di sana dan menjadi mencret putih. Secara berkala mencret putih ini akan menjadi mencret berdarah. Namun, mencret berdarah ini, disebabkan beberapa faktor. 1. Disebabkan kuman koksidia, sehingga mencret berdarah ini disebut koksidiosis. 2. Karena adanya luka di ujung saluran pencernaan/usus, kalau lukanya itu mendekati dubur/anus maka akan sering dicari lalat. Sehingga, lalatnya bertelur dan menetas menjadi ulat–ulat kecil. Penanggulangannya, babi yang mencret pisahkan dari teman– temannya yang sehat. Babi sakit, sangat memerlukan kandang yang layak (bersih, kering dan hangat). Untuk babi yang mencret berikan makanan yang lembek, dan minumannya diisi mineral dan garam dapur supaya ia tidak deidrasi. Banyak babi mencret mati karena kekurangan air. Pengobatan bisa menghubungi dokter hewan, namun kalau mau secara tradisional bisa digunakan daun jambu biji. Caranya, daun jambu biji ini ditumbuk dengan kunyit dan diisi garam dapur secukupnya. Kemudian diperas dan diisi air, lalu diminumkan ke babi yang mencret. Selain itu juga bisa diberikan norit. Narasumber drh. Ni Wayan Leestyawati Palgunadi, M.Si. Dinas Peternakan Provinsi Bali

Subak Abian Sari Boga Unggulkan Kopi Organik SUBAK Abian Sari Boga, Banjar Kiadan, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, dinilai tim Penilai Poktan/ Subak Abian Berprestasi tingkat Provinsi Bali, Kamis (9/6). Apa keunggulan subak abian ini dan bagaimana subak ini mengintegrasikan sektor pariwisata?

S

ubak Abian Sari Boga berdiri tahun 1985. Anggota awalnya 128 KK, kini 170 KK. Berada di daerah ketinggian 975 dari permukaan laut dan curah hujan tinggi membuat wilayah ini cocok untuk tanaman kopi. “Subak kami terdiri dari 4 munduk yakni Puseh, Pangsut, Kikian, dan Dalem. Luas garapannya 164,131 ha. Tanaman perkebunan yang terbanyak kopi dengan produksi 37,510 kg/ha. Yang lainnya, kakao, nangka, alpokat, manggis, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, tomat, cabe, padi, labu siam, kubis, pisang, pepaya, buncis. Tanaman kehutanan ada albesia, mahoni, mindi, jimas, bambu, aren. Ternak yang ada sapi (650 ekor), babi (225), ayam buras (1300), dan ayam ras (700),” ujar Ketua Subak Abian Sari Boga I Wayan Suma. Proses integrasi sektor per-

I Wayan Suma

tkh/sep

tanian ini memberikan keuntungan langsung bagi warga. Limbah peternakan diolah menjadi pupuk untuk mendukung sektor perkebunan. Salah satu andalannya kopi organik yang sudah terkenal. Standar operasional prosedur kopi olah basah mulai penerimaan buah merah, sortasi buah, perambangan buah, pulping (menggunakan mesin pulper/pengupasan), perambangan biji berlendir, fermentasi, pencucian biji kopi, penirisan, penjemuran, penyimpanan, perebusan, pengepakan. Total waktu prosesnya sampai 3 bulan. Dari 20 ton bahan baku bisa menghasilkan 5 ton biji kopi kering. Subak abian ini sudah memproduksi kopi organik bubuk dan biji tersangrai kemasan 250 gram dengan merek ‘Pelaga Kopi Ijo Bang’. Kopi kemasan ini menjadi

tkh/sep

Tim penilai lomba subak abian berprestasi melihat produksi Subak Abian Sari Boga

cenderamata untuk wisatawan. “Satu ciri khas di Kiadan ini adalah penyajian kopi loj atau lok. Kopi yang sudah diseduh dan ditambahkan kulit kayu manis dibiarkan di atas tungku yang membara. Untuk meminumnya, tinggal mengambil dari tungku dan menuangkan ke gelas. Boleh ditambah gula atau tidak,” ungkap Suma. Ia menambahkan, subak ini pernah meraih Juara II lomba subak abian Provinsi Bali tahun 1992/1993 dan juara I penghijauan swadaya Badung tahun 1998. Kadis Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Badung I G.A.K. Sudaratmaja menambahkan komoditas pokok di Kiadan memang kopi. “Sekarang perkebunan kopi sudah terintegrasi dengan sektor pariwisata. Ada kerja sama dengan Yayasan Wisnu. Mereka mengajak wisatawan menginap di rumah penduduk 2 hari. Makan siang di balai subak yang representatif. Ada juga agenda memetik kopi dan merasakan kehidupan perdesaan,” ujarnya. Ia berharap apa yang sudah dilakukan ini akan lebih memberdayakan masyarakat. Apa yang dimiliki masyarakat dikeluarkan sehingga wisatawan asing banyak yang datang. Ke depan, konsep ekowisata ini akan terus dikembangkan. “Di Badung ada 74 subak abian. Apa yang dilakukan di Kiadan ini bisa memberi efek ganda. Sektor pertanian memberikan penghasilan untuk penduduk, pemandangan perkebunan memberi dampak untuk sektor pariwisata. Ada sinergi dengan menempatkan pertanian dalam arti luas sebagai prioritas dan pertanian merupakan roh pariwisata,” tegas Sudaratmaja yang didampingi Kabid Kehutanan Ir. Dwi Arya R., M.M. “Ini masih rintisan, tetapi pemerintah optimis ini akan bisa dikembangkan dalam upaya mewujudkan pariwisata berbasis kemasyarakatan. Apalagi pembangunan pertanian di Badung dilandasi pendekatan teritorial psikologis ekologis,” paparnya. Ketua tim penilai Ngurah Artana mengatakan potensi pertanian dan cuaca di Kiadan mendukung

Tanah yang Cocok untuk Tanam Pisang Jenis tanah yang bagaimana baik ditanami pisang? Bisakah pisang sari berdampingan dengan pohon lain seperti kelapa? Di mana bisa mendapatkan brosur tentang tanaman pisang? Pak Santha Ubud Jawaban: Pisang menghendaki tanah yang subur dan gembur serta tempat kering yang beriklim basah. Pisang tahan naungan kelapa, namun jarak tanam perlu diatur dan pupuk kandang yang cukup 5-10 kg/lubang. Sebagai tanaman sela, pisang bisa disandingkan tanaman tahunan. Untuk brosur pisang bisa menghubungi Balai Penyuluhan Pertanian di kecamatan atau tim pe nyuluhan lapangan di tiap desa. Narasumber Ir. I B. Suryawanta, M.M.A. Penyuluh Pertanian Spesialis Dinas PertanianTanaman Pangan

Nilai Ekonomi Budidaya Tokek Mohon penjelasan tentang cara budidaya tokek dan nilai ekonomisnya I Nengah Rai Sidemen, Karangasem

JAMBU mete merupakan tanaman tahunan yang memiliki batang dan perakaran yang kokoh. Jambu mete cocok digunakan sebagai tanaman penghijau di daerah kritis. Jamur Akar Putih (JAP) adalah penyakit yang sering menyerang jambu mete; berkembang dan menyerang tanaman dengan cepat. Tahun 1994, hampir 80% tanaman jambu mete mati dan sebagian lainnya telah terserang berat oleh JAP. Penyakit ini selain menyerang tanaman jambu mete, juga menyerang karet, kina dan juga kopi. Ada indikasi, penyakit JAP berkembang dengan baik di tanah-tanah basah. Daun tanaman yang terserang JAP akan terlihat kusam, menguning dan rontok. JAP juga menyebabkan matinya ranting, sehingga tanaman memiliki mahkota yang jarang, perakaran tanaman membusuk, dan patah-patah sehingga tanaman menjadi lebih mudah rebah. Karena gejala di bagian atas mirip gejala yang disebabkan penyakit akar umumnya, maka untuk mengetahui penyakit ini secara pasti perlu dilakukan pembukaan akar. Gejala penyakit JAP tampak jelas jika akar dibuka mulai dari leher akar. Di cabang-cabang akar dekat permukaan tanah terdapat benang-benang miselium seperti bulu, serta melekat erat di permukaan akar penyebab penyakit. Nama ilmiah jamur ini adalah rigidoporus microsporus (Swartz; Fr) van Ov. Basidiospora bulat, tidak berwarna dengan garis tengah 2,85,0 um. Banyak terlihat di badan buah yang masih muda. Basidium pendek (buntak) kurang lebih 16 x 4,5 sampai 5 um, tidak berwarna memiliki 4 buah strigma (tangkai spora). Di antara basidium–basidium terdapat banyak sistidium yang berbentuk gada, berdinding tipis dan tidak berwarna. Di permukaan badan buah benang- benang jamur berwarna kuning jingga, tebal, 2,8-4,5 um, memiliki banyak sekat (septum) yang tebal. Kadang-kadang Jamur Akar Putih membentuk badan buah seperti kerak yang melekat datar (resupinat) di permukaan kulit batang atau akar. JAP dapat menular akibat kontak antara akar yang sakit dan sehat. Agar dapat mengadakan infeksi di akar yang sehat, jamur harus memiliki alas makanan yang cukup. JAP dapat menular dengan perantara rizomorf. Kalau pada JAP dapat

Jawaban: Tokek sekarang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi. Itu yang menyebabkan banyak orang memburunya. Tidak seperti dulu, tokek ditangkap terus dibunuh karena suaranya yang dianggap mengganggu. Diduga lidah tokek ini untuk bahan campuran obat HIV AIDS, makanya dihargai sangat mahal. Namun, secara resmi pihak WHO belum memublikasikan tentang khasiat lidah tokek ini. Ditambah lagi, spesifikasi tokek yang dicari memang sangat susah karena langka, susah untuk di kembangbiakkan sampai berat yang diinginkan. Kalaupun bisa perlu waktu

yang lama. Hampir semua tokek bisa dijual, tokek rumah maupun tokek hutan. Namun, lebih diutamakan tokek dengan warna dominan putih, berat minimal 300 gram ke atas (lebih berat lebih mahal).-Kondisi badan sehat, tidak cacat, lecet dan ekor tidak boleh putus. Tokek merupakan binatang yang tahan lapar

terwujudnya integrasi perkebunan dan pariwisata. “Lomba ini merupakan pola untuk pembinaan kepada petani agar petani lebih semangat, berdaya juang untuk berkompetisi,” ujarnya. Menurutnya masalah mendasar di sektor perkebunan adalah lemahnya lembaga petani dalam penanganan pascapanen. Hal ini disebabkan SDM yang kurang kompeten dan kurang pengalaman. Selain itu minimnya sarana dan prasarana yang dimiliki serta lemahnya permodalan. Modalnya sebenarnya tidak kurang tetapi untuk memenuni persyaratan yang belum lengkap. Masalah jaminan jadi sulit untuk mengakses. “Provinsi punya dana

Rp 13 miliar, yang sudah beredar Rp 1 miliar. Sejak 2009 Pemprov Bali berupaya optimalkan dengan sinergikan dalam simantri (sistem pertanian terintegrasi) yang tersebar di seluruh Bali,” ungkap Artana. Ia berharap apa yang dilaksanakan bisa meningkatkan pendapatan petani hingg 2 kali lipat. Petani akan dapat nilai tambah dan nilai tawar. Dapat serap tenaga kerja di perdesaan, tingkatkan kesejahteraan petani. Penilaian lomba meliputi kelembagaan (kesolidan subak abian), pengolahan (apa yang diolahan, komoditinya apa), pemasaran (ke mana saja dipasarkan), kemitraan, dan keuntungan (lebih dari 15 persen dari modal). —wah

menjalar bebas dalam tanah, terbebas dari akar atau kayu yang menjadi sumber makanannya. Rizomorf pada JAP dapat menjalar sampai ± 180 cm terutama sepanjang perakaran yang keras. Pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengatasi JAP ialah di bokoran-bokoran tanaman sakit dilakukan pembukaan leher akar, dimaksudkan agar pangkal akar tunggang dan akarakar samping tidak tertutup tanah sehingga JAP tidak dapat berkembang dan tumbuh baik di atas permukaan tanah atau perakaran yang terbuka. Selanjutnya, di bokoran–bokoran tanaman yang telah dibuka tadi diaplikasikan kompos organik yang terdiri atas campuran bahan–bahan, pupuk kandang 10 kg, serasah organik yang berasal dari kompos kota sebanyak 5 kg, dan belerang 0,1 kg. Kemudian, ketiga bahan tersebut dicampur hingga homogen. Setelah itu tambahkan larutan EM4 5-10 cc dalam larutan molase 10%. Dalam 2-3 minggu kompos organik ditambah biakan menjadi trichoderma sebanyak 100 gram. Campuran ini digunakan untuk per pohon. Dalam 1 hektare dengan kerapatan tanaman 150 pohon, 15,1 x 150 x 1kg = 2.265 kg = 3 ton kompos organik, ditambah 100 x 150 x 1 gram = 15.000 = 15 kg biakan jadi trichoderma. Tanamlah tanaman penutup, misalnya capologonium caeruleum (CC), pueraria phaseoloides (Roxb.). Bth Centrosema pubiscus Bth, Capologonium mucunoides Desv. Dan Psophocarpus palustris Desv. Tanaman penutup tanah umumnya bersifat sapropit yaitu mempercepat pembususukan dari sisa–sisa tanaman atau sisa perakaran tanaman sakit yang menjadi sumber infeksi. Infeksi di tanaman penutup tanah dapat terjadi tetapi tidak dapat berkembang karena lingkungan tanah di sekitar tanaman penutup tanah menjadi asam dan perakarannya kecil–kecil/lembut sehingga perakaran tersebut tidak dapat dijadikan alas makanan bagi JAPutih. Sehingga, dapat dikatakan akar–akar tanaman penutup tanah dapat berfungsi untuk memecah sumber infeksi, yang akhirnya kehidupan jamur menjadi rapuh serta tertekan perkembangannya. Sumber Dinas Perkebunan Provinsi Bali

Pembaca yang ingin menyampaikan pertanyaan tentang masalah pertanian umumnya, silakan hubungi alamat ini: RRI Denpasar: SMS 085 6382 4144; Interaktif: (0361) 222 161; E-mail: sipedes_rridps@yahoo.com; Surat: Jalan Hayam Wuruk Nomor 70 Denpasar; Koran Tokoh: SMS (0361) 740 2414; Telepon (0361) 425 373; E-mail: redaksitokoh@yahoo.com ; Surat: Koran Tokoh, Gedung Pers Bali K. Nadha (Bali TV), Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar. Siaran Perdesaan RRI FM 88,6 Mhz tiap hari pukul 13.30 - 14.00 Wita

Sudaratmaja dan Ngurah Artana

tkh/sep

dan tahan cuaca. Jadi kalau tokek tak diberi makan 1 atau 2 minggu, tak masalah. Tokek juga tahan terhadap cuaca dingin maupun panas. Tokek merupakan hewan kanibal. Jika dia kumpul dalam satu kandang, dan merasa lapar, dia akan memakan temannya. Tokek memiliki pedoman, siapa yang kuat dia yang menang. Sebaiknya 1 kandang 1 tokek, supaya tidak ada persaingan makanan. Tokek gampang stres, maka sekali diletakkan di kandang, jangan dipindah lagi, baik tokek maupun kandangnya. Kandang tokek sebaiknya ditempatkan di luar, kalau bisa di bawah pohon. Tujuannya tetap merasa

di alam. Sejak ditangkap sampai masuk kandang, biasanya tokek tidak mau makan 2 minggu atau bahkan lebih. Tetapi, jika kandang dibuat dari kayu, adaptasi akan menjadi lebih cepat. Ukuran kandang bebas. Syaratnya, dari kayu dan agak gelap. Maksudnya, semua bagian kandang tertutup kecuali pintunya menggunakan kawat streamin. Usahakan maksimal 2 ekor tokek dalam 1 kandang. Tokek memakan serangga, ini yang menyebakan merangsang tokek men-jadi lebih besar. Tokek juga bisa diberi jangkrik/kroto. Sumber Dari berbagai sumber


PENDIDIKAN

Pelepasan Anak-anak TK B Taman Rama MENANDAI berakhirnya tahun ajaran 2010/2011, TK Taman Rama mengadakan acara pelepasan anak-anak TK B atau K2, Selasa (7/6). Sebanyak 28 anak TK B yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah dasar mengikuti kegiatan pelepasan didampingi orangtuanya. Sebelum penyerahan sertifikat dan tropi oleh Kepala Sekolah TK Taman Rama Ni Nyoman Alit Susanti, S.Pd., didampingi Ketua Komite Sekolah Taman Rama Agung Puspa, dan Perwakilan Penggerak PKK Kota Denpasar Dewa Semadi, anak-anak menunjukkan kebolehannya menari, bernyanyi dan membaca puisi dalam berbagai bahasa. TK Taman Rama adalah Taman kanak-kanak nasional plus pertama di Bali sejak tahun 1999. Sekolah ini mengedepankan pendidikan karakter dan moral dalam proses pembelajaran seharihari selain dikenal sebagai

Anak-anak TK B menunjukkan kebolehannya menyanyi

sekolah berlatar belakang multikultur. Menurut Alit Susanti, proses pembelajaran menggunakan pendekatan tematik dan kontekstual dilaksanakan secara nyata dan menyeluruh, melibatkan anak didik secara langsung dengan menggunakan lingkungan nyata sebagai media pemelajaran. “Tahun ini

Anak-anak TK B melakukan pelepasan balon

sekolah mengundang desainer batik untuk mengajak anak melihat langsung proses membatik,” katanya. Tak hanya di sekolah, anak didik diajak mengenal lingkungan nyata di luar sekolah salah satunya dengan mengunjungi pabrik kerajinan. Untuk mengimbangi arus globalisasi, anak didik di-

12 - 18 Juni 2011 Tokoh 9

TK PGRI Denpasar

Anak-anak Fasih Mababasan

biasakan menggunakan bahasa Inggris sebagai media komunikasi dalam proses pemelajaran dan meningkatkan kemampuan anak didik dalam informasi dan teknologi. Guna mengasah talenta anak didik secara optimal, sekolah menyediakan beragam fasilitas sesuai keperluan anak didik sehingga mereka bisa bereksplorasi sesuai minat dan bakatnya. Tak lupa Alit mengucapkan terima kasih kepada orangtua murid dan masyarakat sebagai sumber daya sekolah yang berperan mendukung segenap program TK Taman Rama, baik dalam bentuk materil, dukungan, tenaga maupun pikiran. Dalam acara ini, pun dilakukan peluncuran buku tahunan Sekolah Taman Rama. Pada sesi akhir anak-anak diajak melepas balon ke udara sebagai simbol cita-cita dan harapan mereka yang setinggi langit serta kegiatan foto bersama menutup acara. —tin

KEMAMPUAN anak-anak berbahasa Bali halus secara fasih pada usia dini patut diacungi jempol. Itulah yang terjadi di TK PGRI Kota Denpasar. Siswa TK tersebut, mampu mababasan dengan baik. “Itu adalah salah satu keunggulan TK itu,” ujar Ni Made Naderi, S.Pd., Kepala playgroup dan TK PGRI Kota Denpasar. Selain itu, menurut Naderi, siswa di sekolah tersebut sudah mampu membaca dengan mudah, tanpa dipaksa. “Mereka diajar membaca menggunakan gambar. Ternyata, cara itu sangat efektif, tidak menekan siswa,” katanya. Ni Made Naderi, mengatakan, sekolah ini memang mengutamakan pendidikan karakter karena membangun karakter sejak dini adalah hal penting. Pendidikan itu diutamakan dengan mengajarkan nilainilai agama dan budaya. Pelajaran yang bersifat universal, tidak menekankan pelajaran agama tertentu. Kemampuan membaca sejak usia dini juga diapresiasinya secara positif. “Mereka diajar membaca dengan gambar. Hasilnya sangat bagus. Kami berharap, dengan pendidikan usia dini yang bagus, akan memberikan dampak yang bagus pula terhadap jenjang pendidikan anak berikutnya,” katanya. Sekolah PGRI yang mencakup playgroup, TK, SD, dan SMP berusaha terus-menerus memberikan pendidikan yang berkualitas. Di playgroup dan TK PGRI, Naderi yang mantan Kepala SMP PGRI I Denpasar ini membagi tugas guru secara transparan. “Kami sadar, dengan pengelolaan lembaga pendidikan secara transparan, kami bisa bekerja lebih baik. Diharapkan pula, agar ada kerja keras semua pihak demi manfaat yang diterima anak didik,” kata Naderi. Jumat (8/6), TK PGRI Kota Denpasar mengadakan acara pelepasan anak TK B di sekolah setempat. Kegiatan ini dihadiri jajaran Ketua PPLP Dasmen PGRI Kota Denpasar Drs. Made Dasna

Murid playgroup PGRI Kota Denpasar beserta guru saat melakukan kunjungan ke Museum Bajra Sandhi

Astadi, Sekretaris PD II PGRI Kota Denpasar Drs. Komang Artha Saputra, M.M., Pembina PPLP Dasmen PGRI Kota Denpasar Ketut Kontra, Wayan Putra, S.Sos., jajaran guru serta murid dan orangtua siswa. Berbagai macam acara digelar seperti menari dan menyanyi, senam, drumband, serta fashion show hingga mawirama yang dibawakan anak-anak TK tersebut. Untuk informasi lebih lanjut hubungi TK PGRI Denpasar: 0361 2103424. —asp

Penyerahan sertifikat dan trofi kepada anakanak TK B oleh Kepala Sekolah TK Taman Rama Ni Nyoman Alit Susanti, S.Pd. didampingi perwakilan penggerak PKK Denpasar Ny. Dewa Semadi, dan Ketua Komite Sekolah Taman Rama Denpasar Agung Puspa

Nyoman Gunarsa dan Treasures of Bali II

Pengabdian Total dari Seorang Maestro bagi Museum di Bali KEBERADAAN buku Treasures of Bali II jelas tak bisa dilepaskan dari kiprah sang maestro lukis Nyoman Gunarsa. Buku yang merupakan persembahan dari Himusba (Himpunan Museum Bali) ini, tak mungkin bisa dinikmati jika tidak ada peran tulus Nyoman Gunarsa sebagai ketua umum Himusba. Mulai dari gagasan, pemikiran, pendanaan hingga mewujudkannya dalam karya nyata, semua dilakoninya tanpa pamrih sebagai wujud pengabdiannya pada seni. Ini sekaligus mengingatkan kita, betapa Bali sangat beruntung memiliki figur sang maestro. Kiprah maestro Gunarsa memang lekat dengan kesenimanannya. Totalitasnya sebagai seorang seniman itulah yang membuat pikiran dan perasaannya penuh cinta terhadap karya-karya adiluhung. Tak bisa dimungkiri jika kemudian seniman di seluruh Bali seolah ‘menitipkan’ Bali ini kepada sang maestro lewat pemikiran dan karyakaryanya untuk dikenalkan ke seluruh dunia. Pengabdiannya pada seni tak terbatas pada karya pribadinya yang memikat

Kori Agung Surya Candra Murti Nyoman Gunarsa Museum (NGM) menjadi tempat bersejarah diluncurkannya buku ‘Treasures of Bali II’.

dunia, tetapi juga pada kiprahnya selaku ketua umum Himusba. Di Himusba, perannya makin menguat. Bersama segenap pengurus dan anggota Himusba, Nyoman Gunarsa menerbitkan dan meluncurkan buku Treasures of Bali II. Kelak buku ini menjadi referensi penting dan tonggak sejarah permuseuman di Bali. Inilah bentuk sumbangsih luar biasa dan pengabdian total yang mencerminkan kepekaan dan kepedulian sang maestro terhadap seni di Bali.

Richard Mann (kiri), Sutedja Neka dan Nyoman Gunarsa memperlihatkan buku ‘Treasures of Bali II’.

Sejak diluncurkan buku edisi I tahun 2005 dan habis terjual 5.000 eksemplar di dalam dan luar negeri, Treasures of Bali II yang diluncurkan Senin, 6 Juni 2011, untuk mempromosikan museum di Bali itu adalah wujud kepedulian Himusba. Peluncurannya dilakukan Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Kori Agung Surya Candra Murti Nyoman Gunarsa Museum (NGM) di Desa Banda, Banjarangkan, Klungkung. Lebih Lengkap Menurut Nyoman Gunarsa, materi Treasures of Bali II lebih lengkap dari edisi I. Ini karena ada penambahan jumlah museum di Bali sejak enam tahun silam, termasuk jumlah galeri (diseleksi ketat -red) yang dimuat di buku tersebut. “Buku edisi II jauh lebih lengkap dan lebih eksklusif. Treasures of Bali II bisa menambah kepekaan masyarakat/wisatawan terhadap museum. Museum bukan gudang yang sekadar menyimpan, mencatat, mendokumentasikan serta pelestarian, tetapi juga tempat belajar dan wisata,” kata Nyoman Gunarsa. Bahkan bagi Nyoman Gunarsa, museum juga sebagai

building of calpataru yang mendidik bangsa agar cerdas, maju dan berkembang sesuai tiga pilar yang dimiliki museum yakni sebagai pelestari, membangun karakter/kecerdasan bangsa serta ketahanan nasional. “Musem merupakan pelestari seni dan budaya Bali sementara Himusba bentengnya Pulau Bali. Himusba harus jalan terus. Dengan adanya Treasures of Bali II, generasi kita nanti akan mewarisi kerja nyata dari pengurus Himusba yang sekarang,” ungkapnya dengan penuh semangat. Bagi sang maestro, mengabdi untuk seni adalah harga mati. Pihaknya, sangat miris dan prihatin jika ada pihak/oknum yang mengeksploitasi seni demi keuntungan pribadi. Menurutnya, seniman sejati adalah mereka yang mengabdikan hidupnya bagi kelangsungan seni. Mereka lebih mengutamakan karya, bukan keuntungan. “Kalau ada yang mengaku seniman tetapi hanya menggunakan seni sebagai alat untuk mendapat keuntungan, itu berarti loyalitasnya sebagai seorang seniman sejati patut dipertanyakan. Mari kita berkarya dan mengabdi untuk seni. Kelak seni yang akan memuliakan kita,” ujar Nyoman Gunarsa. Layak sebagai Maestro Loyalitas Nyoman Gunarsa terhadap seni dan budaya Bali, mendapat apresiasi luar biasa dari seluruh komponen masyarakat Bali dan dunia. Di kalangan pecinta seni, nama Nyoman Gunarsa bak guru besar, figur panutan yang belum ada tandingannya. Ini diakui Dewan Pembina Himusba Pande Wayan Sutedja Neka. Sutedja Neka mengakui, Himusba di bawah ketua Nyoman Gunarsa sanggup berbicara di kancah internasional.

Gubernur Mangku Pastika meresmikan peluncuran buku ‘Treasures of Bali II’ disaksikan Nyoman Gunarsa, Richard Mann dan Dewan Pembina Himusba Sutedja Neka.

“Buku Treasures of Bali II terbit dan diluncurkan pada masa kepemimpinan Nyoman Gunarsa. Selama 30 tahun berteman dengan beliau, saya belum melihat ada figur yang bekerja dan mengabdi pada seni setotal Nyoman Gunarsa. Beliau adalah figur yang memiliki segalanya yakni pedagingan (materi), pekayaan (pemikiran) dan pemargi (karya) sekaligus. Dengan tangan emasnya, beliau bisa menghasilkan materi yang menunjang hasil pemikirannya untuk diwujudkan dalam sebuah karya besar yang

sangat penting dan bermanfaat bagi Bali. Layak jika beliau disebut seorang maestro,” kata Sutedja Neka. Secara pribadi, Nyoman Gunarsa bagi direktur dan owner Neka Art Museum Ubud ini adalah pemimpin yang satya wacana dan satya laksana dalam seni. Hidupnya sepenuhnya untuk seni. “Lewat Treasures of Bali II ini, Nyoman Gunarsa ingin membesarkan nama Bali lewat Himusba, apalagi anggotanya (pemilik museum) sekarang ini sudah lebih lengkap seperti adanya Museum Keris Neka, Museum

Shell, Museum Pasifika, Kartun, Topeng bahkan Museum Marketing. Buku ini untuk memperluas wawasan mengingat Bali memiliki banyak museum,” jelas Sutedja Neka.

Media Promosi Treasures of Bali II ditulis Richard Mann, penulis kawakan Inggris. Buku full colour setebal 268 halaman ini berisi paparan tentang museum dan galeri di Bali. Buku edisi II ini diselesaikan dalam waktu enam bulan. Buku ini merupakan media promosi bagi museum di Bali. Sementara di luar negeri, buku ini diluncurkan bersamaan diselenggarakannya Bali: Art, Ritual and Performance di San Francisco, Amerika Serikat, Februari 2011. Bagi Richard Mann, peluncuran Treasures of Bali II merupakan hal yang membanggakan. “Buku ini merupakan buku ke-100 dan buku ke-84 tentang Indonesia serta buku ke-44 hasil kerja sama dengan Pemerintah Indonesia. Saya bangga bisa menyelesaikan buku ini karena saya tertarik menulis tentang seni dan Nyoman Gunarsa (tengah) saat membubuhkan tanda tangannya di atas buku sejarah museum,” kesan Ri‘Treasures of Bali II’ disaksikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika (kanan). chard Mann.–ari


8

Tokoh

PENDIDIKAN

12 - 18 Juni 2011

DI BALIK NILAI ‘PEMBUNUH’ BAHASA INDONESIA DALAM UN

Biasakan Membuat Catatan Harian

A

rthanegara mengatakan, iklim agar anak senang membaca ini harus diciptakan terutama oleh guru Bahasa Indonesia lewat penugasan. Hal yang sama juga perlu dilakukan para orangtua. Orangtua tidak hanya mengutamakan memberi bekal anaknya berupa makanan, tetapi juga berupa buku. Ada dua pengalaman mengesankan yang diungkapkan Ketua Yayasan YPLP PT IKIP PGRI Bali ini ketika mengikuti penataran pelatihan pengawas di Australia. Pertama, ada sekolah yang membebaskan siswanya sehari penuh untuk membaca apa saja yang ber-

manfaat, kemudian diminta membuat resume isi bacaan itu. Kedua, ada kegiatan membangkitkan belajar anak dengan bimbingan dari orang sebaya dengan dirinya. Misalnya, pelajaran matematika kelas V diajarkan atau dikonsultasikan dengan anak kelas VI. Bimbingan dari teman sebaya itu akan membuat anak-anak bisa lebih cepat menangkap. “Hal ini bisa ditiru untuk memancing minat baca dan untuk bisa menangkap isi pelajaran dengan cepat,” ujarnya. Bicara tentang pengalamannya semasa anak-anak, Arthanegara mengungkapkan mendapatkan rangsangan membaca buku dari

tkh/ten

ALASAN untuk tidak membaca sekarang ini tak ada. Sebab, sudah banyak buku dan toko buku. Berbeda dengan dulu, untuk membaca buku harus datang ke perpustakaan. Memancing minat baca anak harus dimulai sejak dini karena akan lebih memudahkan mereka untuk memiliki pemahaman, dan menyimak hal-hal yang terkait isi bacaan. Pendapat ini disampaikan novelis Drs. I G.B. Arthanegara, S.H., M.Pd. dalam perbincangannya dengan wartawan Koran Tokoh.

Arthanegara

gurunya di SD. Ia dan temantemannya diarahkan datang ke perpustakaan. Berawal dari tugas guru itu ia gemar membaca dan dari kegiatan membaca itu ia berusaha mencari inspirasi untuk menulis. Namun, menurut Arthanegara, kegiatan anak menulis ini sekarang diamatinya kurang. Sehabis membaca, selesai, tidak dilanjutkan dengan menulis atau mencipta. Saat-saat itu buku-buku karangan Motinggo Busye, Kirjo Mulyo, Hamka dan buku-buku sastra lain dilahap habis bocah Arthanegara. “Dari buku-buku itu saya mendapat banyak inspirasi dan saya mencoba untuk menulis,” ujarnya. Minatnya membaca dan menulis makin membara setelah tulisannya pertama kali dimuat di Koran Merdeka di Jakarta tahun 1960-an. Koran saat itu masih langka. Ia lebih aktif menulis sejak SMA. Tulisannya banyak dimuat di Suluh Indonesia dan kemudian Suluh Marhaen Edisi Bali (sekarang Bali Post). “Tiap tulisan saya dimuat, saya lebih terpacu menulis dan timbul keinginan saya menjadi pengarang,” ujarnya. Beberapa temannya yang memiliki minat sama saat itu menghimpun diri dalam Himpunan Peminat Sastra. “Kami mengisi siaran di RRI seminggu sekali, dipimpin Raka Santeri. Isi siaran seperti membaca puisi, membaca cerpen, bermain drama singkat, dengan durasi satu jam. Begitu getolnya saya menekuni dunia tulis-menulis dan sastra, sampai-

sampai orangtua saya mengkhawatirkan kelak saya mau jadi apa. Terbukti sekarang, bekal gemar membaca dan menulis mengantarkan saya dapat berprestasi di bidang yang tak terbatas,” ujarnya. Semasa SMA itu, Arthanegara bersama dua sobatnya Rasta Sindhu dan Yudha Paniek pernah pergi ke Yogya hanya untuk bertemu pengarang-pengarang terkenal seperti Kirjo Mulyo dan Motinggo Busye. “Saat itu pun kami punya cita-cita agar cerpen kami suatu saat nanti bisa dimuat di Majalah Sastra pimpinan H.B. Jassin,” ujarnya. Ketika tulisannya dimuat koran, mereka banyak memiliki pengagum. Apalagi, setelah hasil karyanya, misalnya puisi, terpilih untuk dibaca orang lain dalam suatu kesempatan atau lomba. “Ini menjadi kompensasi. Ketika orang kaya bermodalkan mobil menarik perhatian wanita, seniman yang kehidupannya pas-pasan cukup bermodal tulisannya yang dimuat koran untuk mencari pengagum. Adanya publik pengagum ini juga memacu kami untuk berkarya terus,” paparnya. Sebagai penulis novel, puisi dan cerpen, Arthanegara mengaku lebih sulit menulis cerpen ketimbang novel. Menulis cerpen dengan sekian lembar harus bisa mengungkap topik keseluruhan, dan isinya harus betul-betul mengena. Hanya saja, cerpen lebih mudah mencari media untuk memuatnya, sama dengan puisi. Cerpen-cerpen Arthanegara umumnya menggabungkan fiksi dan fakta dari pengalaman hidupnya. Ia mengatakan, lewat kegiatan sastra bisa juga menimbulkan rasa cinta terhadap Bahasa Indonesia. Pekerjaan menulis apa pun tak bisa lepas dengan keterampilan berbahasa Indonesia. Tidak bisa menulis dengan bahasa seenaknya, tetapi harus memperhatikan kaidah bahasa dan tata bahasa. “Prinsip bahasa yang baik dan benar harus diperhatikan, jika ingin melahirkan karya sastra yang komunikatif dan berkualitas,” katanya. Arthanegara menegaskan, mengenai kurangnya minat membaca di kalangan siswa saat ini, berpulang pada peran guru dan orangtua. Anak-anak bisa dibiasakan membuat catatan harian, yang tidak bisa tidak mereka harus mengenal cara menggunakan bahasa. Awali dengan mencintai bahasa dulu lewat tugas atau kegiatan membaca dan menulis. Dengan tugas membaca, seperti pantun yang harus dihafal, otomatis anak-anak senang membaca. Biasakan anak-anak membawa buku bacaan tiap bepergian, atau menulis pengalamannya selama bepergian.–ten

Yudisium Lepas 68 Sarjana FE UNR Terakreditasi Predikat B BEBERAPA perempuan cantik yang lemah-gemulai menarikan tari Sekar Jagat mengawali Yudisium Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Ngurah Rai (UNR) Sabtu (4/6) di Hotel Nikki Denpasar. Penampilan penari yang juga mahasiswi semester dua ini sangat memukau undangan yang hadir, Ketua dan Pengurus Yayasan Jagadhita, rektor dan para dekan di lingkungan UNR, 68 calon winisuda dan para orangtua mereka. Turut hadir alumni FE UNR, Ny. Bintang Puspayoga, S.E., M.Si., Made Santha S.E., M.Si., dan Okin Adiyana, S.E.,M.Si. Dekan FE UNR Drs. Made Sukaja, M.S. dalam laporannya mengatakan, FE sudah 29 kali melakukan yudisium. Hal ini, makin memantapkan FE UNR meningkatkan kualitas dan berbenah diri dalam mencetak dan mendidik generasi muda sesuai karakter

Ketua Prodi Manajemen Drs. N. Suartha, S.H., M.Si (paling kiri),Dekan FE UNR Drs. Made Sukaja, M.S. (tiga dari kiri) dan Wakil Dekan Fak. Ekonomi UNR Desak Gde Sayang Adnyani (paling kanan) bersama tiga lulusan terbaik Fak. Ekonomi UNR

UUD 1945. Menurutnya, mencetak SDM yang berkualitas melalui pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi semua kalangan masyarakat. Untuk itu, biaya pendidikan tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah. Sampai saat ini kata Sukaja,

Pelepasan sarjana oleh Dekan Fak. Ekonomi UNR

lulusan FE UNR berjumlah 1.256 orang. Jumlah lulusan yang begitu banyak ini telah banyak memberi konstribusi bagi pembangunan Bali. Apalagi sebagian besar lulusan sudah bekerja. “Satu lagi kebanggaan, FE sudah terakreditasi BAN PT dengan predikat B,” ujarnya. Ia mengatakan, sebelumnya Badan Kekeluargaan FE UNR untuk pertama kalinya menggelar berbagai kegiatan yang mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi. Panel diskusi yang menghadirkan pembicara dari komponen internal, praktisi, dan dosen. “Bazar murah yang diselenggarakan mahasiswa memberi ruang kepada mereka untuk berkreasi dan mengembangkan potensinya,” ujar Sukaja. Sedangkan bagi masyarakat sekitarnya, kata dia, untuk lebih mengenalkan kampus. Studi eksekutif juga dilakukan para mahasiswa ke perusahaan penggilingan kayu dan air mineral. Tujuannya, untuk membangun jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa. Persembahyangan

bersama, mareresik dan madana punia sebagai wujud rasa syukur. Untuk membangun kebersamaan dan kekompakan, FE menggelar Malam Badan Kekeluargaan. Tujuannya, kata Sukaja, untuk memunculkan semangat akademik, sikap profesional dan sportivitas sebagai pebisnis. Untuk membentuk teamwork kewirausahaan, para mahasiswa diajak melakukan outbound di Kebun Raya Eka Karya Bedugul. Rektor UNR Drs. N. Suraditanaya, M.Si. dalam sambutannya mengharapkan dosen yang diperkerjakan benarbenar melakukan tugasnya dengan baik membimbing mahasiswa dari tidak tahu menjadi tahu setelah mereka menuntut ilmu di kampus. Ia meminta FE UNR terus bergerak ke depan dalam rangka globalisasi dan segera menyiapkan berkas-berkas untuk pendirian program magister manajemen. Ia berharap, bagi sarjana yang telah sukses mengembangkan wirausaha yang mendapat binaan dari Bank Mandiri hendaknya menularkan ilmunya kepada adik kelas mereka. Tiga lulusan terbaik diraih Putu Pariasa, S.E. dengan IP 3,97. Ni Wayan Santi Anggreni, S.H. dengan IP 3,66, dan I Wayan Suparta, S.E. dengan IP 3,60. Sebagai hiburan disuguhkan fragmen tari yang dibawakan Sanggar Dewi Ratih yang merupakan salah satu usaha yang mendapatkan prestasi kewirausahaan di tingkat nasional binaan Bank Mandiri. –ast

Para siswa SD II St. Yoseph Denpasar mendapat pendidikan nilai di Baseman Gereja Katedral Denpasar

Pendidikan Nilai di Sekolah Katolik SEJAK tahun 1995 KWI menggariskan agar sekolah-sekolah Katolik memberikan Pendidikan Nilai kepada para siswa SD sampai SLTA. Sejak itu sekolah-sekolah Katolik menacri bentuk menyajiannya. Akhirnya pada pelaksanaannya ada dua bentuk, yaitu tiap guru dalam mata pelajaran apa pun harus ikut menyampaikan secara sinergis-integral bersama mata pelajaran yang diajarkannya. Jadi, tiap guru tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik, terutama pendidikan nilai. Bentuk kedua diberikan secara khusus pada hari yang khusus. Siswa dalam jenjang (kelas) sama dijadikan satu dalam ruang atau tempat khusus. Untuk memberikan suasana istimewa, siswa dikumpulkan di luar gedung sekolah; misalnya di gereja atau di rumah khalwat (antara lain di Tegaljaya). Akhir semester II tahun 2011 ini para siswa SD II Santo Joseph Denpasar mendapat mendidikan nilai di baseman gereja Katedral Denpasar. Mereka diasuh guru Budi Pekerti dan Pastor Vian (Romo Vlavianus Endi,Pr). Bukan hanya sekolah yang berkewajiban memberikan Pendidikan Nilai, tetapi terutama adalah para orangtua murid. Dari orangtualah anak-anak belajar nilai-nilai yang esensial dan terpenting di dalam hidupnya. Nilai- nilai esensial ini menurut Paus Yohanes Paulus II: (1) keadilan yang menghormati martabat tiap manusia, terutama mereka yang termiskin dan yang paling membutuhkan bantuan; (2) hukum kasih: memberikan diri untuk orang lain dan memberi adalah suka cita, (3) pendidikan seksualitas yang menyangkut keseluruhan pribadi manusia, baik tubuh, emosi, maupun jiwa; (4) pendidikan tentang kemurnian (chastity); (5) pendidikan moral yang menjamin anak- anak bertindak dengan penuh tanggung jawab. Para orangtua perlu mengajarkan prinsip keadilan yang menghormati tiap orang, terutama mereka yang memerlukan perhatian dan bantuan secara khusus. Contoh, anak- anak yang lebih besar harus diajari untuk melindungi adik-adiknya atau anak- anak yang lebih kecil. Atau, anak-anak harus diajari untuk

Romo Plavianus Endi Pr (Romo Vian)

menghormati dan memberi perhatian kepada kakek dan nenek. Apa yang sudah diajarkan di rumah bersama orangtua ini

diteguhkan di sekolah bersama para guru dan pastor. Anak-anak Katolik juga mendapat pendidikan di Sekami (Serikat Kanak-kanak Misioner), dulu disebut Sekolah Minggu. Perbedaan antara Pendidikan Nilai dan Sekami adalah di Sekami bermuatan agama Katoliknya jelas secara eksplisit, sedangkan dalam pendidikan nilai, tidak. Namun, keduanya mengajarkan nilai moral atau budi pekerti. Anak- anak juga harus diajari untuk bersikap sopan kepada orang-orang yang lebih tua, termasuk juga pembantu rumah tangga; bersikap peka untuk membantu orang-orang yang memerlukan bantuan. mendoakan orang-orang lain yang sedang terkena musibah atau menderita sakit. Itu antara lain, dan masih banyak lagi. —mbah harto


12 - 18 Juni 2011 Tokoh 7

SD Saraswati 5 Denpasar

Mengukir Prestasi Nasional

Dra. Desak Asri, M.Psi. (tengah) bersama siswa berprestasi terbaik, termasuk Artis penyanyi cilik Bali Ida Ayu Amanda Dewi Wikannanda (ketiga dari kanan) didampingi Camat Denpasar Timur dan orangtua siswa

berprestasi ini, antara lain REPUTASI SD Saraswati 5 Denpasar terus membubung. Siswa berprestasi telah banyak lahir dari Nouvalia Alvina, Denaya, dan Dewa Panji,” ujarnya. sekolah dasar ini. Kepala sekolah tingkat nasional Desak Asri sendiri tercatat berprestasi bahkan juga datang dari sekolah ini. meraih predikat Juara I kepala Politisi muda Prida Dewi tak kuasa menahan rasa haru. Siswa generasi pertama ini masih terkenang saat mengecap bangku pendidikan di sekolah dasar ini. “Saya angkatan pertama. Banyak tamatan sekolah ini yang sukses berkiprah di berbagai bidang kehidupan. Kami merasa beruntung sekolah di SD ini. Dasar pendidikan dan pengajaran yang kuat ditanamkan kepada kami,” ujarnya dalam sambutan mewakili orangtua siswa di tengah ribuan siswa, guru, orangtua, serta pejabat pemerintahan yang hadir dalam ramah tamah acara perpisahan siswa SD kelas 6 di Waribang, Denpasar, pekan lalu. Anak didik sekolah ini ratarata bukan berasal dari orangtua kebanyakan. Ada pejabat pemerintahan, ada pula pengusaha. “Tetapi, ada juga siswa yang latar belakang orangtuanya masyarakat biasa

lho...” ujar Kepala SD Saraswati 5 Denpasar Dra. Desak Made Asri, M.Psi. Standar nasional pendidikan yang dimanatkan PP Nomor 9 Tahun 2005 menjadi pegangan pihak sekolah untuk mengawal mutu proses pembelajarannya. Standar ini bukan hanya meliputi isi dan proses, juga tendik dan kependidikan, sarana, prasarana, biaya, pengelolaan pendidikan, dan penilaian. “Ini semua bisa jalan berkat kerja sama dinas dikpora dengan yayasan, orangtua siswa, guru dan pegawai, siswa, stakeholder lainnya,” ujar Desak Asri. Reputasi akademik teratas selalu diukir siswa sekolah ini selama tiga tahun terakhir. Ini dibuktikan melalui penghargaan prestisius Disdikpora Bali. “Siswa sekolah kami akan mewakili Bali dalam Olimpiade Matematika dan IPA Tingkat Nasional, 24 Juni 2011. Siswa

SD Berprestasi Tingkat Nasional 2010. kado yang diterimanya tahun lalu berupa ikut serta beramah-tamah bareng Presiden SBY, Mendiknas Muh. Nuh, dan pejabat negara lainnya di Istana Negara. Prestasi ini tercatat pertama kali seorang kepala SD di Bali memperoleh penghargaan tertinggi tingkat nasional. Prestasi demi prestasi memang diukir sekolah ini selama dipimpin Desak Made Asri. “Saya yakin ini berkat kerja tim yang coba selalu kami bangun dan perkuat di SD Saraswati 5 Denpasar,” katanya meyakinkan. Artis penyanyi cilik Bali Ida Ayu Amanda Dewi Wikannanda merupakan siswa yang meraih prestasi terbaik di sekolah ini. Posisi terbaik Amanda yang duduk di kelas VD disusul Made Kristya Pitaloka Gangga Dewi (kelas IVD), dan Kadek Denaya Rahadika Diana (kelas VID). —sam

TP PKK Dangin Puri Kauh

Tingkatkan Prestasi dengan Semangat Pengabdian STIGMA PKK di desa sekarang makin bagus, sebab anggotanya bersedia bekerja ikhlas. Kesediaan mengabdinya muncul dari nurani yang dalam untuk membantu sesama khususnya masyarakat di desanya. Hal ini diungkapakan Ketua TP PKK Desa Dangin Puri Kauh Ida Ayu Triwati Ary Wibawa. Menurutnya peran PKK terus berkembang dalam memberikan dukungan demi keberhasilkan program pembangunan desa. Berbagai program pembinaan dan pencerahan ibu dan keluarga untuk pemberdayaan masyarakat telah dilaksankan. Ia mengakui hal ini tidak mudah tetapi tidak juga terlalu sulit untuk mengajak para kader secara perlahan memiliki sense of crisis. “Tiap ada kejadian mereka cepat tanggap memberikan pertolongan. Kekuatan manyama braya diantara kami memudahkan semuanya,” ungkap istri Ida Bagus Ary Wibawa, S.E. ini. Jajaran pengurus dan semua anggota PKK Desa Dangin Puri Kauh, menurutnya selalu ada di tiap kegiatan desa. Mereka sangat luar biasa memberikan dukungan dengan sukarela atau tanpa pamrih. “Terlebih sebagai warga desa semua menyadari melalui program yang kuat, akan bisa dirasakan manfaatnya. Seperti saat melakukan gotong royong untuk kebersihan lingkungan, donor darah, dan pemeriksaan kesehatan gratis. Begitu pula program PKK lainnya,” kata ibu yang suka disapa Dayu Putri ini. Ia menambahkan kader-kader di desanya yang aktif semua bekerja dengan suasana hati yang senang, tidak menjadikan beban dan mampu mengatur waktunya untuk rumah

tangga. Karena antusias dan kerjasamanya, TP PKK Dangin Puri Kauh ini sempat meraih beberapa prestasi, diantaranya Juara II Lomba Joged Berpasangan dalam rangka HKG ke-37 tahun 2009; Juara II Lomba Simulasi antar PKK se-Kota Denpasar, Pemenang Harapan Lomba Administrasi Pelaksana Sepuluh Program Pokok PKK Tingkat Kota Denpasar serta Juara II Senam Lansia se-Kota Denpasar tahun 2009 dan tahun 2010. “Bagi kami, tiap kegiatan yang dijalankan diupayakan memiliki nilai yang bermanfaat bagi masyarakat serta ada nilai pengalaman tersendiri. Apalagi disertai kemenangan, kami syukuri, meskipun baru di Kota Denpasar, namun kami tetap bangga. Apa yang kami telah dapatkan ini akan menjadi motivasi dalam meningkatkan kinerja sebagai pengurus dan anggota PKK. Juga lebih meningkatkan kualitas dan memantapkan pelaksanaan gerakan PKK selanjutnya. Tentu dengan tetap menyesuaikan situasi dan kondisi yang dihadapi saat ini,” tandasnya. Dayu Putri mengatakan dalam organisasi mesti dijalani dengan hati ini. Semua anggota sudah memahami isi 10 Program Pokok PKK yang hakekatnya merupakan keperluan dasar manusia. Baik keperluan fisik, mental, dan sosial. Namun, semua juga menyadari dari tahun ke tahun tugas TP PKK terus meningkat sesuai tuntutan kemajuan zaman. “Untuk ini juga telah dilakukan kegiatan meningkatkan keterampilan tata rias dalam rangkaian pelestarian budaya khususnya bidang seni tata

Kegiatan tirta yatra

Kegiatan pengobatan gratis

Suasana pelatihan tata rias

rias. Juga demi mendukung program Pemerintah Kota Denpasar, yakni menuju kota kreatif berbasis budaya,” terangnya. Selain itu katanya mereka juga melakukan kunjungan ke Depo Jimbaran dan Bank Sampah di Jalan Noja demi melihat langsung proses produktif dari benda-benda daur ulang. “Untuk kebersamaan yang suasanya berbeda, kami memiliki program khusus Tirtayatra. Kami sudah mengunjungi seperti Pulau Menjangan dan Lombok. Disamping itu jalinan kebersamaan sesekali juga kami laksanakan dengan mengunjungi Kebun Raya Bedugul,” katanya.

Namun, ia tetap menggantungkan harapannya agar ke depan, TP PKK Desa Dangin Puri Kauh terus meningkatkan prestasi dan semangat pengabdiannya. “Sebab, PKK desa merupakan ujung tombak. Di sinilah sebenarnya basis dan pusat kegiatan PKK. Tidak berhenti menggerakkan semua potensi yang dimiliki, hingga bisa menjadi pelopor nantinya,” katanya dan menambahkan agar selama mengaktifkan fungsi dan potensi yang dimiliki, tetap menjalin kebersamaan dengan seluruh elemen masyarakat, agar segala program PKK mendapat dukungan positif. —ard

Aktivitas gotong-royong

Shinse Bambang Erfanto

Tak asal Mengobati PENGOBATAN alternatif menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat dalam mengatasi penyakit yang diderita. Shinse Bambang Erfanto, menjadi salah satu pilihan warga. Pengalaman menjadi shinse kan dari kakeknya yang juga telah dilakoninya puluhan shinse di Cina, dengan belajar tahun. Pria kelahiran Solo, 15 shinse secara khusus. Juli 1942 ini telah menjadi shinse sejak tahun 1974. Itu pun, dengan bekal pendidikan shinse secara khusus. ADA satu pilihan pengobatan alternatif di Denpasar. Namanya Shinse Bambang Erfanto. Pria kelahiran Solo, 15 Juli 1942 telah menjadi shinse sejak tahun 1974.Tahun 1970-an, ketika terjadi penutupan sekolah Cina, Bambang Erfanto melanjutkan pendidikan ke sekolah shinse di Surabaya selama tiga tahun. Ia ingin memperdalam pengetahuan yang didapat-

Shinse Bambang Erfanto

Usai menempuh pendidikan, keinginannya menjadi shinse terwujud. Tahun 1974, ia membuka praktik pertama di Porong, Sidoarjo. Izin praktik didapatkannya dari Departe-men Kesehatan yang di-keluarkan Dinas Kesehatan Sidoarjo; DAF No. 448.2/3438/ 413.32/82. Di Porong, ia adalah shin-se yang populer. Pasiennya beragam kalangan. Umum-nya, pasien yang datang padanya adalah pasien dengan penyakit kanker, tumor, sulit mempunyai keturunan, dll. Ia menggunakan obat Cina yang dibelinya di Negeri Tirai Bambu tersebut. “Selama belajar jadi shinse, saya menggunakan bahasa Cina. Menulis, berbicara, membaca, semuanya bahasa Cina. Karena itu, saya p a h a m

kandungan obat-obatan Cina yang memang tertulis dalam bahasa Cina,” paparnya. Salah satu teknik me-ngecek penyakit yang dilakukan shinse adalah dengan merasakan denyut nadi pasien. Tetapi, hal itu tidak dilakukan Shinse Bambang. “Saya lebih memilih menggunakan hasil pemeriksaan laboratorium, karena lebih akurat,” ungkapnya. Misalnya, saat orang dilanda stres, denyut nadinya berubah. “Jika berpatokan pada denyut nadi saja, bisa salah penanganan,” katanya. Sebagai seorang shinse, menurut Bambang, tak bisa asal mengobati. “Saya harus melihat kondisi pasien sebenarnya, secara keseluruhan. Kalau asalasalan, berisiko. Ini kan menyangkut nyawa seseorang,” katanya serius. Karena itu, dia meminta pasien memberikan hasil pemeriksaan lab yang sudah dilakukan. Tidak semua pasien diterimanya. “Saya lihat tingkat keparahan penyakitnya. Ya, kalau dibandingkan, kondisinya 50:50. Kemungkinan sembuh 50% dengan pengobatan, saya terima. Yang 50% kuasa Tuhan. Kalau parah sekali dan kemungkinan tidak bisa sembuh, saya tolak,” katanya. Tiap pasien diberikan lembar resep yang tertulis dalam bahasa Cina. Jika pasien mau kontrol, dia melampirkan copy resep yang pernah diberikan. Menurut Bambang, obat Cina itu tidak habis dipelajari. Negara itu terus mempro-duksi obat baru. Karena itu, sebagai shinse, ia harus tahu kandungan obat. Bagi pasien, Shinse Bambang memberikan bebe-rapa catatan. Pasien dilarang meminum obat Cina dicam-pur dengan obat lainnya, karena untuk menjaga keracunan obat. “Berikan jeda waktu tiga jam antara minum obat dokter

dan obat Cina dan minum dengan air putih masak,” katanya mengingat-kan. Selain itu, jika pasien mendadak sakit flu berat, obatobatan yang dikonsumsi dihentikan sementara dan diganti dengan obat flu khusus Cina atau dokter. Setelah sembuh dari flu, obat bisa dilanjutkan. Jika ingin berobat tetapi pasien tidak

bisa didatangkan ke shinse, cukup membawa hasil pemeriksaan laborato-rium, rontgen, USG/ECG yang telah dilakukan. Berobat di Shinse Bambang, biaya konsultasi terserah pasien. Kalau sakit tidak berat, harga obat Rp 50 ribu sampai Rp 600 ribu. Kalau sakitnya berat, seperti kanker, obatnya super Rp 2,4 juta sampai top super Rp

7,2 juta. Satu paket untuk 12 hari terdiri dari 6-7 macam obat Cina khusus. Jenis obat berupa pil atau kapsul. Shinse Bambang buka praktik pada Minggu, Senin, Kamis, dan Jumat, pukul 10.00 sampai 16.00. Praktik di Jalan Pulau Adi II No. 10 (dekat Jalan Teuku Umar), telepon 081 235 35800. —asp


12

Tokoh

12 - 18 Juni 2011

“Ratu” Poco-poco..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................dari halaman 1 Poco-poco masih popular hingga kini di Bali. Atraksi maupun lomba tarian ini tetap berlangsung di lingkungan pemerintahan, kalangan TNI maupun Polri, kalangan perusahaan swasta, BUMN, maupun masyarakat luas. “Saya gembira karena poco-poco tetap mendapat tempat di hati masyarakat kita di Bali,” katanya sumringah. Grace tidak hanya mengukir sejarah sebagai “ratu” pocopoco di Bali. Berbagai jenis dance pun dikembangkan melalui Lala Studio. Selain rumba, chacha, tango, waltz, dan lain-lain, Grace sudah tentu tetap melakoni hobinya mengajarkan senam aerobik dan body language. Dirinya juga instensif mengembangkan yoga dan salsa. “Ada jenis tarian dan senam baru juga yang dikembangkannya di Bali, seperti senam bugar Indonesia. “Minggu (12/6) pagi ini senam bugar Indonesia ikut dilombakan dalam Lomba Senam

Memperebutkan Piala Rektor IKIP PGRI Denpasar di Jalan Seroja Denpasar. Kejuaraan ini tentu juga melombakan jenis senam aerobik dan body language,” ujarnya di tengah kesibukan mempersiapkan kejuaraan tersebut, Jumat (10/6), di kantornya yang berada di bilangan Jalan Batanghari Renon. Dunia senam memang merupakan salah satu pilihan utama Grace untuk memberikan kontribusi kemanusiaan. Puluhan tahun menekuni olahraga kebugaran ini, Grace tidak saja berhasil mencetak ratusan tenaga instruktur senam di Bali. Berbagai ajang perlombaan senam bertaraf nasional yang berhasil digelar di Bali pun menjadi bagian dari hasil kerja tangan dinginnya. “Saya menekuni senam sejak usia 17 tahun lho…” kata Grace yang menekuni Program Magister Olahraga di Program Pascasarjana Unud ini. Ilmu senam tak hanya dipel-

ajarinya secara otodidak. Berbagai kursus senam tingkat nasional hampir tak pernah liput dari partisipasinya. Grace pun sempat terbang ke Eropa, Amerika, dan Australia untuk mengasah wawasan, khasanah, dan keterampilan dunia senam modern. “Hasilnya saya terapkan di Bali melalui Lala Studio,” kata alumnus FPOK IKIP PGRI Bali ini. Ujungnya, Grace bukan hanya berhasil menyetak ratusan instruktur senam. Sebagai instruktur nasional pun Grace mengukir nama harum Bali melalui senam berprestasi. Sejumlah pesenam andal Bali mustahil meninggalkan jasa kontribusinya sebagai ketua Persatuan Senam Indonesia (Persani) Bali selama bertahun-tahun. Selama itu, Grace menerapkan filosofi kasih sayang dalam aktivitasnya memajukan dunia senam. Ini lebih terasa lagi di lingkungan Keluarga Besar Lala Studio. “Saya mengajar se-

nam dengan landasan cinta kasih,” ujarnya. Spirit cinta kasih itu yang membuatnya bisa bertahan menahan berbagai goncangan dalam tiap jejak langkah kehidupannya. Aneka cobaan dan godaan duniawi dapat dilewatinya dengan sabar. Grace bahkan mengaku menjadi sosok yang makin tahan banting jika berhadapan dengan persoalan yang menimpa dirinya. “Banyak hambatan dan tantangan yang saya hadapi. Bentuknya bukan saja berupa kerikil tajam, juga batu karang besar. Khusus di Lala Studio pun saya tetap menjaga hubungan baik dengan semua instruktur. Tetapi, disiplin dan sikap santun menjadi Grace Tangkudung (kedua dari kanan) di sela memimpin dewan juri lomba senam aerobik penilaian utama. Jika ada indan body language dalam Nusa Dua Fiesta 2010 struktur yang melanggar tentu saya tak segan-segan memecat- dari Menteri Pemberdayaan sejauh 3-4 kilometer. Ini untuk nam. Ada masanya untuk juga Perempuan itu. menjaga tubuh tetap bugar. mengasah rohani. “Saya melanya,” tegasnya. Penampilannya yang awet Sehingga, jangan heran saya kukanya meditasi, ibadah priSpirit cinta kasih tetap menjadi benteng hidupnya. muda bersumber dari spirit cin- masih bisa koprol, backroll, badi, dan yoga sehabis olah“Saya berusaha enjoy mengha- ta kasih itu. Grace tetap men- maupun split dan kayang,” raga ringan tiap pagi. Setelah itu baru kerja. Sore mengajar dapi tiap masalah. Saya jadikan jaga kecintaan dengan diri katanya. itu semua sebagai cambuk sendiri. “Walau usia sudah 55 Namun, usia memang tak senam, malam kasi privat line untuk makin maju dalam me- tahun saya tetap menjaga kebu- selamanya membuat Grace dance,” tukas pengasuh rubrik Kaya Melalui......................................................................................................dari halaman 1 wujudkan impian,” kata pe- garan tubuh. Sehabis bangun tetap bisa habis-habisan meng- senam di Bali Post Minggu ini. —sam resep sehingga mudah ditiru nerima penghargaan prestisius pagi biasanya lari-lari kecil isi waktunya untuk dunia sebisnis di bidang kuliner, Kuwat orang lain di samping rasa maSubardja. “Bagi yang ingin sakan yang belum standar. membuka usaha di bidang kuli“Banyak pelaku usaha kuliner Bawa Denpasar.......................................................................................................................................................dari halaman 1 ner bisa mengikuti seminar ini menjadi sadar setelah mengikuti banyak pihak,” tegas lelaki untuk menimba ilmu dan pengminta kampus Warmadewa mereka yang berwisata sekaliseminar saya,” katanya. alaman langsung dari pakaruntuk menjadi tenaga ident- gus membeli program khas yang bergerak mengkritisi pemSubardja menjelaskan ba- bangunan Serangan sejak tahun nya,” ujarnya. ifikasi jenis ikan,” katanya. Me- kami yakni “terumbu karang gaimana membuat SOP, market 1998 ini. Ia juga mengatakan Kuwat Subardja sukses mereka sendiri juga pernah me- asuh”. Untuk “terumbu karang yang efektif di restoran. Selama semua perlu dana yang tidak senekuni usaha kuliner dari usaha langsungkan kegiatan berskala asuh” ini juga sudah banyak ini banyak pelaku usaha dikit dari mulai membuat mekaki lima. Selain mengelola Danasional “Coral Day” dalam dimiliki BTDC, serta permenghabur-hamburkan uang dia tanamnnya hingga alat-alat pur Bebek yang telah memiliki rangka memeringati Hari Bumi. kumpulan alumni beberapa setak efektif. Ini diakui salah se- untuk monitoring dan perawat11 outlet, pria yang menetap di Selain itu Wayan Patut juga kolah yang ada di Bali,” ungorang peserta seminarnya di annya. Bandung ini juga pemilik 38 banyak diminta untuk berbicara kapnya. Surabaya. “Jika saya mengecabang Japanese Resto Ichi Wali Kota Denpasar Rai mengenai pengorganisasian Begitulah bersama KNP tahui cara promosi yang efektif Karya Segara yang kini dikoBento dan 5 cabang Joss Chiken. nelayan, pengembangan terum- Mantra mengaku bangga dan seperti ini, saya tak akan bang- mandaninya dengan bantuan Kini, Subardja banyak mengbu karang serta desain pe- memberikan apesiasi positif krut puluhan juta dan bisnis dana dari pemerintah dan para inspirasi pelaku usaha kuliner ngembangan bawah laut, di be- terhadap prestasi yang diperKuwat Subardja saya akan lebih cepat berkem- donatur yang peduli lingkungdi seluruh kota di Indonesia meberapa daerah di Indonesia di- oleh Wayan Patut dan KNP lalui kegiatan seminar dan kan usaha tak sedikit yang me- bang,” kata seorang peserta an, mereka berkomitmen meneantaranya Lombok, Flores, Karya Segara. Ia juga mengworkshop kuliner. rasa usahanya sudah cukup, tak seminar. Bandung, dan Sulawesi. Bah- harapakan untuk melanjutkan ruskan kegiatan rehabilitasi ini. Materi lain yang akan di- “Kami tetap bersemangat Subardja mulai menerjuni perlu belajar pada akhirnya kakan ia juga sempat bicara di fo- secara konsisten kepedulian usaha kuliner tahun 1997 yakni lah sama yang baru. Hasil sur- berikan Subardja, cara cepat beramai-ramai bekerja di bengrum internasional seperti Afrika kelompok nelayan ini terhadap mengawali dengan membuka vei tahun 1990 mengatakan ba- membuka suaha kuliner, men- kel yang tanahnya kami pinjam Selatan, Jepang, Hongkong, penyelamatan lingkungan serta usaha ayam goreng. Jenis ma- nyak perusahaan hanya berta- jual produk kuliner dengan dari desa adat ini. Di sini kami dan India. Ia dan kelompoknya turut menumbuhkan perilaku Wayan Patut kanan ini sudah familiar di lidah han pada generasi ke-3. “Ini modal kecil dan cepat balik mo- membuat rumah bagi terumbu punya mimpi bisa melakukan hidup bersih di masyarakat. masyarakat. Ia mengatakan ke- termasuk pelaku usaha kuliner,” dal, trik memilih bisnis kuliner karang yang disebut reef ball poknya, mereka sudah banyak pengembangan terhadap semua Kini sambil terus bekerja lebihan ayam gorengnya lebih tegasnya. Menurut Subardja dan cara mengmbangkan se- dan piramida. Membuat base mendapat pengalaman. Salah jenis ikan hias serta ingin bersama kelompoknya, melakumurah separuh harga dari ayam penyebab matinya usaha karena hingga beromzet milyaran rupi- rock atau batu karang buatan, satunya pada tahun 2004, me- memiliki museum perikanan. kan budidaya, monitoring dan goreng yang sudah ada selain pelaku usaha tak mau belajar. ah, jurus menaikkan omset bis- sebagai pengganti batu karang reka mendapat kepercayaan diKNP Karya Segara sejak perawatan terumbu karang, dari rasanya yang mantap. Stra- Padahal persaingan itu tak bisa nis kuliner, cara membuka out- alami serta melakukan pengem- tunjuk sebagai tenaga teknis la- Juli 2010 menjalin kerjasama Wayan Patut juga melakukan tegi ini cukup berhasil sehingga dihindari. Usaha sudah puluhan let dan mengembangkannya bangan ikan hias, membudi- pangan oleh Departemen Ke- dengan sebuah biro perjalanan regenerasi di wilayahnya serta dari awalnya konsep kaki lima tahun tapi tak berkembang, menjadi puluhan outlet dalam dayakan kuda laut serta karang lautan dan Perikanan dalam wisata. “Mereka mengajak para tidak berhenti berkampanye usaha ayam gorengnya berkem- karena pemiliknya tak menge- waktu satu tahun tiga bulan, asuh,” tuturnya. suatu kegiatan berskala nasio- tamunya yang peduli lingkung- menyerukan untuk tetap menbang menjadi usaha restoran tahui caranya. membuat bisnis kuliner berjalan Wayan Patut juga menutur- nal yang diadakan di Bali. “Ke- an melakukan wisata bahari. jaga dan melestarikan lingyang kini memiliki 18 cabang di Di Yogyakarta, salah satu sendiri dan pemiliknya bisa kan, dalam perjalanan kelom- lompok kami juga pernah di- Bahkan banyak juga diantara kungan bersama-sama. —ard kota-kota di Jawa Barat seperti peserta dari Madiun mengaku jalan-jalan, dan rahasia menjadi Purwokerto, Tegal, dan Garut. hanya bisa membuat bumbu pe- milyader dari bisnis kuliner. Setelah sukses dengan ayam cel. Setelah ikut seminar, kini Seminar ini cocok bagi sia- Padukan Butik.........................................................................................................................................................dari halaman 1 goreng, Subardja menjajal ia memiliki restoran pecel Ma- papun yang memiliki atau ingin berbisnis butik. Awalnya tahun ibu rumah tangga yang baik. IG.A. Diah Yuniti mengatakan, nya seorang teman memberikan membuka Japanese Resto Ichi diun. Sementara pengusaha dari punya usaha kuliner. Terutama 2005 ia membuka butik pertama Istri pegawai kantor Pertanah- mengenal sosok Sekar sebagai kesempatan saya dengan meBento dengan melakukan per- Bandung, dulu hanya penjual pelaku usaha kuliner yang saat di Ubud. Banyak mendapat an Gianyar ini tetap meng- pribadi yang ulet. Menurut pe- minjamkan barangnya dulu cobaan resep sendiri dan ter- mie, sekarang sukses membuka ini masih memiliki usaha kecil, sambutan dari masyarakat utamakan keluarga nomor satu. nuturan salah seorang komisioner untuk dijual di butik. Setelah bukti resep bentonya disukai usaha restoran di Bandung. sehingga ke depan usahanya setempat, Sekar mencoba mem- Kini, Sekar dapat bernapas lega. KPU Denpasar ini, Sekar tak empat bulan, saya bisa mengisi masyarakat Indonesia. “Pada Kenapa begitu? Menurut Su- lebih besar dan menguntung- buka butik kedua di Kota Gia- Kedua anaknya sudah me- patah semangat dalam berbisnis butik dengan barang yang saya dasarnya lidah masyarakat In- bardja karena mereka sudah kan. nyar. Koleksi butik ini hampir namatkan pendidikannya dan walaupun pernah mengalami beli sendiri,” kisah Sekar. donesia mudah menerima rasa mengetahui ilmunya. “Ilmu itu Segera daftar harga tiket Rp sama dengan koleksi yang ter- sudah bekerja. Putri sulungnya kegagalan. Ia mengaku salut Karena itu, bertepatan pada masakan asing. Tak hanya bur- ada di seminar, workshop dan 100 ribu dan pada hari H Rp sedia di Jalan Merdeka Renon. Luh Putu Eka Ariastini Will- terhadap perjuangan Sekar yang hari ulang tahunnya ke-47, Sekar ger, pizza, bahkan masakan Bali rajin mengikuti perkembang- 200 ribu. Tiket Box bisa diperSekar mengatakan, dengan iams, S.T. seorang arsitek yang sudah berhasil mendidik putra mengucapkan rasa syukur dengan kini sudah banyak di Jawa Barat an,” sarannya. oleh di Asia Internet Marketing lokasi yang strategis dan dekat memiliki perusahaan sendiri dan dan putrinya hingga dewasa. mengundang teman-temannya ke demikian juga masakan Padang Kuwat Subardja akan hadir Centre (Asia IMC), Jalan Tukad dengan perkantoran, ia optimis, sudah menikah. Anak keduanya Menurut Sekar, kesuksesan butiknya itu. Tidak ada pesta mebanyak dijumpai di mana- dalam seminar bisnis kuliner Barito No 8 C Panjer Denpasar. butik dan spa miliknya dapat I Made Darmayuda, B.Eng., yang dicapai sekarang karena riah, hanya syukuran secara mana,” ungkapnya. pertama di Bali, Kamis (16/6) di Aditya Printing Jalan Tukad dijadikan pilihan bagi para M.Sc. sekarang ini bekerja di dukungan keluarga dan moti- sederhana dan ia mengharapkan Bisnis kuliner adalah usaha Pop Harris Hotel, Jalan Teuku Pakerisan No 79 Panjer Den- perempuan di Denpasar. Institut Mikro Elektronik Singa- vasi teman-temannya juga. doa dari teman-temannya agar sepaling mudah dikembangkan, Umar No 74 Denpasar, pukul pasar dan Jalan Kapten Agung Kesibukan Sekar berbisnis pura sebagai research engineer. “Waktu saya bangkrut, ngon- mua usaha yang dijalankannya bisa dimulai dengan modal ke- 17.30 s.d. selesai. No 6 Denpasar. Info pendaf- tidak melupakannya menjadi Salah seorang teman Sekar, trak saja saya ngutang. Untung- sukses ke depannya. –ast cil. Bagi mereka yang cekak moDalam seminar kuliner ini, taran (0361) 8787189, 081337 dal konsep kaki lima bisa men- Subardja akan menjelaskan se- 887789 dan 081805536333 jadi pilihan. “Bisa dimulai de- cara detail cara membuat stanPembayaran tiket bisa Pemulung jangan....................................................................................................................................................dari halaman 2 ngan modal Rp 5 juta atau di ba- dar bumbu dan menjaga rahasia ditransfer ke rekening, BCA Latih berdiskusi dengan sanksi sudah ada, namun untuk baca akhirnya menjadikan ma- sarapan dahulu. wahnya,” kata bapak 3 anak ini. resep. Selama ini banyak pelaku 049 895 8888 a.n. Ni Made anggota keluarga, bekerja sama, tahu pelanggranya serta ada kin cerdas. Saat ini, banyak terPande, Pandakgede Bagi yang sudah menjalan- usaha kuliner terlalu membuka Dewi Saraswati. membangun solidaritas dan atau tidaknya pelanggaran siapa jadi di masyarakat orang baik memperkenalkan berbagai isu yang harus mengawasinya? Pe- tetapi bodoh dan orang pintar Banyak Teori Seminar “Credit Card..............................................................................dari halaman 1 lingkungan yang berhubungan merintah harus bekerjasama de- tetapi tidak baik. Penyakit pun Tambah dengan kesehatan. Di antara- ngan tokoh masyarakat mencari Jro Mangku Sunia mudah oleh semua orang,” kata kartu kredit. Cara mengubah kai sebagai alat bayar cadangan nya, biasakan mencuci tangan solusinya. Apakah bagian dari Meski dicermati ada banyak utang jahat menjadi utang baik. ketika perputaran uang per- dengan sabun, tidak merokok, warga setempat yang bertangbapak tiga anak ini. teori dan bacaan, tetap saja peSeimbangkan Saat ini, masyarakat mung- Cara kartu kredit membayar usahaan sedikit macet. Ia pun say no to drugs serta memeliha- gung jawab? Jika memang ada nyakit bertambah. Kesehatan Fisik dan Psikis masyarakat tidak lebih meningkin sedikit takut berurusan de- utang sendiri. Cara paling aman mengungkapkan dengan kartu ra kesehatan reproduksi. Kare- denda, dananya masuk kas mengan tagihan kartu kredit akibat berbisnis dengan kartu kredit. kredit, ia bisa memakainya se- nanya, perempuan harus pintar, reka untuk kesejahteraan mereKredibilitas dan integritas kat, jika tidak diimbangi keseperistiwa nasabah Citibank yang Cara melunasi kartu kredit lebih bagai alat bayar di rumah sakit. agar bisa menciptakan jalan cer- ka atau pemerintah mampu diri memerlukan konsentrasi hatan rohaninya. Sekarang batewas, beberapa waktu lalu. cepat. Mengetahui seluk beluk “Untungnya ada kartu kredit das menuju sehat di keluarga- menggaji orang untuk tugas ter- dan fokus terhadap target atau nyak pencemaran terjadi baik Menurutnya hal tersebut tak aturan bank tentang kartu kre- yang bisa menolong saat kon- nya, sehingga tercipta keluarga sebut. Masalah kesehatan di cita-cita yang diinginkan. Situ- dari udara, maunpun tanah dan akan terjadi jika mengetahui cara dit. Cara menyelesaikan kartu disi darurat,” katanya. yang sejahtera. Jika warga ma- kota sangat kompleks, bukan asi dan kondisi ini akan terwu- sebagainya. Hal ini memacu dan dan aturan serta undang- kredit macet tanpa pengacara. Untuk bisa mengikuti semi- syarakat kreatif dalam meman- hanya persoalan penyakit me- jud, jika manusianya dalam memicu salah satu faktor peundangnya. Kartu kredit itu Strategi keluar dari lilitan utang nar ini, cukup dengan biaya Rp faatkan penyebab pencemaran nular namun juga penyakit yang kondisi sehat fisik dan psikis. nyebab tidak sehat fisik. Penyaibarat seperti madu dan racun, kartu kredit dan cara menda- 100 ribu dan pada hari H Rp lingkungan agar berdaya guna, berhubungan dengan gaya Basis semua perilaku manusia kit tidak hanya dari dalam diri di tangan orang yang tidak pa- patkan diskon bunga kartu 200 ribu termasuk mendapat sangat membantu pemerintah. hidup. Marilah bersama mem- adalah pikiran. Karenanya apa namun juga dari luar, seperti bonus cara aplikasi kartu kredit Di sini, pemerintah diharapkan bantu pemerintah agar ling- pun masalahnya dimulai dari makanan yang banyak menganham dengan kartu kredit itu dia kredit sebanyak 2%. bisa jadi racun karena dipakai Menurut Roy, saat meme- 1 miliar dalam waktu 3 bulan, berperan mengarahkan, dengan kungan menjadi bersih dan ma- sejak berpikir. Berpikir yang dung zat kimia yang tidak dapat lebih banyak untuk hal kon- gang kartu kredit dengan limit cara membeli properti modal memberi dukungan serta mem- syarakat yang sehat bisa ter- baik memiliki relevansi jelas dihidari tetapi hanya bisa dipersumtif sedangkan di tangan Rp 5 juta s.d. 50 juta, emosi se- kartu kredit serta coffee break. fasilitasinya, dana atau modal cipta. Mereka yang bergerak di dengan kondisi jasmaninya. Se- kecil persentasenya. Hal ini perorang yang sudah paham dia seorang cenderung berubah ke- Untuk wilayah Singaraja tiket misalnya melalui koperasi sim- bidang kesehatan tidak hanya sungguhnya sehat itu merupa- lu diperhatikan maka kita perlu bisa jadi madu karena lebih tika memegang kartu kredit de- tersedia di Aditya Printing, Jln pan pijam. Sehingga, kegiatan- mengobati orang sakit tetapi kan keseimbangan antara jas- juga peduli lingkungan, demi banyak dipakai untuk menopang ngan limit 1 miliar. “Punya kar- Udayana Timur no. 10 Singa- nya bermanfaat dan dapat me- juga memberi motivasi bagai- mani dan rohani. Namun, kini kebersihan udara. Masyarakat hal-hal yang produktif yang bisa tu kredit justru lebih hemat,” raja dan ASIA IMC, Jln. Lak- nyerap tenaga kerja, menurun- mana mencegah sumber pe- sebagian orang memiliki kecen- dan pemerintah bersama-sama menghasilkan keuntungan. akunya. samana Barat no. 6X Baktise- kan pengangguran hingga turut nyakit demi kesehatan. derungan materialistis yang ke- menyosialisasikannya. Ia mengatakan suku bunga raga, Singaraja. Info pendaftar- mengentaskan rakyat miskin Selain mengelola usaha, Edi dr. Ayu Witriasih, mudian berimplikasi pada pragRoy makin banyak diundang tinggi membuat orang takut me- an untuk Singaraja silakan hu- yang ujung-ujungnya juga ber- Mahasiswa MIKM Universi- matisme berpikir. Sehingga, menjadi pembicara seminar bis- miliki kartu kredit. Namun, me- bungi 0362-25031 , 081936301919, dampak positif terhadap tas Udayana yang diperhatikan hanya kebuTahu tidak Sehat nis untuk membagikan ilmunya nurutnya ada trik bagaimana 082147479527 sedangkan untuk peningkatan kesehatan masyatuhan jasmani dan menganaktetapi Dibeli soal kartu kredit. Roy Shakti cara mengurangi bunga sampai wilayah Denpasar, tiket bisa di- rakat. Pemulung bukanlah penilai kerohaniannya. Tidak Sehat tirikan Jalan cerdas menuju sehat. akan hadir di 2 kota di Bali murah. Bahkan cara menghi- peroleh di Asia Internet Market- kerjaan yang dilarang tetapi haKarenanya, di mana-mana tidak mungkin Cerdas orang susah diajak gemar mem- Bahasa yang mudah dipahami dalam seminar “Credit Card langkan dendanya. “Kiatnya ing Centre (Asia IMC), Jalan rus dibuatkan aturan. Misalnya, Revolution” yaitu Jumat 17 Juni akan saya bagikan pada Anda Tukad Barito No 8 C Panjer pemulung boleh beroperasi di Kalau tidak cerdas tidak baca demi wawasan karena tetapi mempraktikkannya sa2011 di Cafe Bunga Pertiwi, nanti,” ucapnya. Menurutnya Denpasar. Aditya Printing Jalan TPA saja, tidak di jalan raya se- mungkin dapat jalan yang sehat. menganggap ilmu itu sangat ngat sulit. Sudah tahu jika meJln. A.Yani no. 46 Singaraja sesi iuran tahunan dari kepemilikan Tukad Pakerisan No. 79 Panjer hingga sampah rumah tangga Dan, kalau tidak sehat kita tidak teoretis. Itu didukung pameo, ngonsumsi pisang yang dima1 pkl 15.30 dan sesi 2 pkl 18.30 kartu kredit ini mencapai Rp Denpasar dan Jalan Kapten yang sudah terbungkus rapi mungkin bisa cerdas. Harus sedikit bicara banyak kerja, sak karbit mengundang penyadan di Denpasar, Sabtu 18 Juni 300 ribu s.d. 700 ribu per satu Agung No 6 Denpasar. Info pen- tidak terlepas lagi. Harus ada saling melengkapi.SDM kita maka otomatis orang-orang sa- kit, namun, pada saat tertentu 2011 pkl 16.30 di Pop Harris kartu kredit. “Bisa dihitung be- daftaran (0361) 8787189, sanksi dan pengawasan dari masih lambat pergerakannya. ngat apatis pada hal-hal yang dibeli juga. Begitu juga dengan Hotel, Jln. Teuku Umar no. 74 rapa saya harus mengeluarkan 081337887789 dan 081805 aturan yang dibuat. Pemulung Pola makan dan jenis makanan bersifat nonmateri. Padahal bi- ikan yang tidak dihinggapi lalat Denpasar. Dalam seminar ter- banyak uang untuk membayar 536333. Pembayaran tiket bisa menunggu di TPA dan menam- yang beraneka, turut menentu- cara adalah bagian konsep yang berarti mengandung forlengkap dan ter-up to date ten- seluruh kartu kredit saya, tetapi ditransfer ke rekening, BCA 049 pung yang bisa didaur ulang. kan diri kita menuju sehat. berpikir untuk bekerja yang malin, masih dibeli juga dan se610 3333 dan BNI 022 159 8383 Kita melihat di negara lain, ma- Ketika kita sehat akan memiliki sistematis dan ikhlas. Pesan un- terusnya. Sudah tahu tidak bertang kartu kredit ini, Roy akan untungnya tidak” katanya. membeberkan tentang seluk syarakatnya bisa menaati atur- kesadaran dan pemahaman. tuk anak didik semua, sebelum sih, tetapi masih juga dilakukan. Bagi mereka yang sudah a.n. Ni Made Dewi Saraswati. Ketut Kari beluk berbisnis dengan modal kaya, kartu kredit ini bisa dipa—tin an. Mungkin di kalangan kita Apalagi ditambah banyak mem- berangkat sekolah hendaknya


SURAMADU

12 - 18 Juni 2011 Tokoh 11

CCTV Dipasang Taman Bungkul Surabaya Kini di Taman Bungkul T Dulu Tempat Mesum Kini Objek Wisata Religius

Salan satu sudut Taman Bungkul

TAMAN Wisata Taman Bungkul di jantung Kota Surabaya kini dipasangi CCTV Behavioural Supervisory Information System of Bungkul (Belbu). Sebelumnya keberadaan Taman Bungkul banyak disalahgunakan pasangan muda-mudi untuk berbuat mesum dan melakukan perbuatan yang tidak pantas dipandang dari etika umum. Padahal taman tersebut kini dijadikan taman wisata religius.

area taman tersebut. “Kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait dalam pemasangan CCTV dan pemantauan lokasi Bungkul. Jika ada remaja berbuat asusila akan tertangkap kamera,” ujarnya. Untuk ini, pihaknya melibatkan instansi terkait seperti dari pihak Linmas, Kecamatan, Satpol PP dan kepolisian. “Di

Taman Bungkul kami pasang CCTV yang bisa terakses facebook atau twitter. Jadi kalau ada remaja atau orang dewasa berbuat asusila akan terpantau dengan jelas sekaligus lewat CCTV, facebook dan twitter. Mereka langsung ditangkap dan ditindak sesuai dengan aturan hokumnya, “ ujarnya. Hal senada dikemukakan Kabid Komunikasi dan Diseminasi Informasi Irvan Dani Ananda. Pihaknya akan memantau terus keberadaan Taman Bungkul dan melakukan koordinasi dengan Linmas serta Satpol PP untuk menindak pengunjung yang tepergok berbuat asusila di Taman Bungkul. Ia berharap masyarakat mendukung program ini. “Jadi kalau ada yang berbuat asusila dan tertangkap langsung di Belbu, kami akan mengabarkan pada petugas yang bertugas di tempat tersebut supaya ditindak,”. —nora

H

al itu dbenarkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Surabaya Chalid Buhari. Ia menyatakan pemasangan CCTV di sisi Taman Bungkul ini guna memantau perilaku pengunjung di

Trendi

Makam religius Mbah Bungkul

Televisi Berbayar

Bersanding untuk Memberi Hiburan dan Informasi KEHADIRAN televisi kabel atau televisi berbayar bukan barang mewah lagi. Dulu, hanya orang kaya yang bisa membeli parabola untuk mendapatkan tayangan televisi luar negeri. Kini, operator televisi berbayar sudah banyak. Harga yang ditawarkan juga makin murah. Usai membuat PR dan belajar, Santi menyalakan televisi. Ia memilih channel Cartoon Network. Tayangan kartun tak ada yang menarik. Ia memindahkan channel ke CBeebies. Kebetulan ada acara Mister Maker. Acara ini termasuk digemari anak-anak karena mengajarkan cara membuat ketrampilan dari berbagai barang. Bagi yang tak bisa bahasa Inggris tak usah risau karena ada pilihan bahasa Indonesia. Anak-anak bisa mengikuti panduan yang diberikan Mister Maker. Beragam kreasi bisa dikerjakan. Bahkan ada kreasi unik yang bisa dikerjakan dalam waktu 1 menit. Usai membuat kreasi, anak-anak diajak untuk menyimpan hasil karyanya tersebut. Ternyata tak hanya anak-anak

Budiasa

tkh/sep

yang belajar dari televisi. Orangtua pun kerap menjadikan acara televisi sebagai panduan. Yudi, salah satunya. Ayah dua putri ini menggemari acara Asian Food Channel (AFC). Jika ada waktu senggang, ia memilih channel yang menayangkan acara khusus kuliner, mulai dari lokasi yang menjual makanan khas hingga cara memasaknya. Apa yang dipelajari dari tayangan AFC kerap di-

Kegiatan operator televisi berbayar

tkh/sep

praktikkan pria yang gemar menonton film ini. Kedua putrinya ternyata menggemari masakan sang ayah. Untuk mendapatkan siaransiaran televisi luar negeri ini, caranya mudah. Operator televisi kabel memberikan beragam paket pilihan. Harga yang ditawarkan juga murah. Mau semua channel boleh, mau paket juga boleh. Soal perangkat tak perlu khawatir. Pelanggan tak perlu repot membeli antena parabola yang ukuran diameternya 3 meter. Cukup dengan antena yang mirip parabola tetapi diameternya kurang dari 1 meter, pelanggan bisa menikmati siaran televisi luar negeri. Antena dan dekoder beserta kartunya juga dipinjamkan operator. Kalau selesai berlangganan bisa dikembalikan. Kalau mau pindah rumah, tinggal menghubungi customer service operator bersangkutan. Salah satu pengelola televisi kabel adalah I Made Budiasa. Pria asal Tonja ini memberikan layanan televisi kabel bagi warga di Tonja. Ada 35 channel yang disiapkan. Pelanggan hanya perlu membayar uang langganan Rp 35 ribu per bulan untuk satu televisi. “Niat saya dan teman-teman ingin membantu mencerdaskan masyarakat dengan memberikan informasi via televisi kabel. Ini benar-benar televisi kabel karena kami menyalurkan ke pelanggan melalui kabel, bukan dengan antena parabola. Dengan kabel ini, biayanya lebih murah. Sasaran kami masyarakat menengah ke bawah,” ujar Direktur Citra Jaya Televisi ini. Pria yang juga pengusaha komputer ini menambahkan jaringan yang ia buat awalnya sebuah televisi komunitas. Namun, terus berkembang menjadi penyalur televisi kabel. Sejak awal 2011 hingga kini, jangkauannya hanya di Tonja. Untuk daerah luar Tonja masih sulit karena terkendala panjangnya kabel yang harus disambung. “Kami berharap bisa melayani pelanggan di Denpasar dan Bali, tetapi ini memerlukan modal besar,” ujarnya seraya mengaku sudah menghabiskan Rp 150 juta lebih untuk usahanya ini. Dalam menggeluti bisnis televisi kabel ini, Budiasa yang didampingi Agus Kawiastu Aryana mengatakan tidak bersaing dengan operator yang sudah ada. Tetapi mereka ingin bersanding untuk memberi hiburan dan informasi yang beragam bagi masyarakat. —wah

AMAN Bungkul terletak di pusat kota di Surabaya. Taman ini merupakan tempat cangkrukan strategis yang menjadi favorit kalangan anak muda sampai orang tua. Meski sempat beberapa kali dirombak, taman ini tetep sarat aktivitas. Tampil dengan wajah dan dekorasi benar-benar green view, kini Taman Bungkul hadir sebagai alternatif lain tempat wisata baru di dalam kota. Akhirnya taman ini ditetapkan menjadi taman wisata religius sebagaimana Makam Sunan Ampel di kota ini. Sebelumnya, wajah Taman Bungkul yang dipenuhi pohon rindang, rumput dan bungabunga, menjadi tempat strategis kelompok muda untuk bermesum ria. Ironis memang, satu sisi di jantung taman itu terbujur jasad seorang wali yakni Mbah Bungkul yang dilengkapi musala dan tempat peribadatan, di sisi lain area taman itu menjadi ajang kaum muda berbuat maksiat. Tiap Minggu dan hari-hari libur nasional, Bungkul ramai pengunjung yang datang dari seantero wilayah Indonesia. Tujuan umumnya, berziarah dan ngalab berkah dengan berdoa di makam Mbah Bungkul. Meski jumlah pengunjung wisata religius ini cukup banyak, tetapi jumlah orang yang menodai kesucian makam ini juga tak kalah banyaknya. Pemandangan sepasang manusia yang berkencan liar mudah ditemui hampir di tiap sudut taman kota tersebut. Akibat gerah melihat kondisi seperti itu ditambahnya kerap timbulnya protes dari kelompok pemuka agama dari

Area bermain di Taman Bungkul, Surabaya

beberapa wilayah Jawa Timur. Pemkot Surabaya akhirnya merombak total tampilan Taman Bungkul menjadi lebih asri, indah, representatif, setidaknya memiliki fungsi taman sebagaimana taman wisata religius lainnya. Taman Bungkul ada karena adanya makam tokoh sejarah seperti Ratu Kamboja, Ratu Campa, Tumenggung Jayengrono, dan Ki Ageng Supo (atau yang lebih dikenal dengan Mbah Bungkul). Pemkot Surabaya mengubah bentuk Taman Bungkul menjadi sebuah taman kota yang sangat menarik. Air mancur dan kerlipan lampu hias pada malam hari menambah semarak taman ini. Saat ini, tampilan wajah Taman Bungkul sudah 180 derajat beda. Taman kota yang sebelumnya kotor, gelap, menjadi ajang mesum kaum muda, sekarang sudah menjadi sebuah taman wisata favofit yang diminati pengunjung, baik orang tua maupun anak muda yang datang dari wilayah Surabaya dan sekitarnya.

Fasilitas yang relatif lengkap yang menjadi salah satu alasan warga masyarakat terpikat untuk datang ke mari. Landasan biker and skater zone, warung tenda, wartel, dan kafé dengan sajian aneka menu khas Surabaya plus teknologi wifi, sudah tersedia. Taman Bungkul juga berfungsi sebagai taman bermain anak-anak karena juga tersedia beragam fasilitas mainan. Pergelaran music life show yang digelar di panggung terbuka tiap akhir pekan, juga menjadi atraksi daya tarik lainnya. Pertunjukan musik menghadirkan bintang tamu artisartis Ibu Kota biasanya digelar secara reguler yang dihelat sponsor atau partai politik. Jenis permainan yang selama ini lebih banyak disediakan di sekolah tingkat taman kanak juga ada di situ, termasuk perpustakaan keliling yang menyediakan lebih dari 5000 daftar pustaka. Wifi untuk internet gratis yang terdapat di titik Taman Bungkul juga sering dimanfaatkan remaja untuk mem-

Perlu Regulasi Siaran Televisi Kabel Saat ini pelanggan televisi kabel di Bali lebih banyak berada di wilayah-wilayah yang tidak terjangkau siaran (blank spot), seperti Kabupaten Buleleng dan Karangasem dan beberapa daerah lain di Bali. Seiring dengan perkembangan jumlah penduduk terutama di daerah blank spot, peluang bisnis televisi kabel makin besar, walaupun belum sebesar daerah-daerah lain di luar Bali. Di Kabupaten Sulawesi Selatan misalnya, operator televisi kabel diperkirakan sudah mencapai angka 1000. “Namun, sangat disayangkan, sampai saat ini belum ada pengusaha televisi kabel yang mengurus proses perizinan. Padahal, prosesnya tidak rumit dan KPID Bali akan sangat membantu proses perizinan.

Sri Harta Mimba

tkh/dok

Kendalanya adalah, kebanyakan pengusaha televisi kabel belum proaktif mengurusnya,” ungkap Komisioner KPID Bali, Ni Putu Sri Harta Mimba, Ph.D.

Menurutnya televisi kabel harus diregulasi karena isi siaran televisi kabel berdampak besar dalam membentuk pola pikir masyarakat. “Regulasi diperlukan untuk lebih menjamin siaran yang berkualitas. Saat ini, kualitas siaran dari televisi kabel masih banyak yang memprihatinkan. Beberapa pelanggan televisi kabel di Bali menginformasikan bahwa seringkali ada tayangan program luar negeri yang tidak disensor, yang tidak sesuai dengan etika dan budaya kita,” ungkap perempuan yang menempuh studi S3 di Belanda ini. Ironisnya, pelanggan malah banyak yang menyambut baik tayangan-tayangan semacam ini. Hal ini pula yang disinyalir merupakan daya tarik lain bagi masyarakat untuk berlangganan

perkaya khasanah ilmu dengan browshing, chatting, FB atau mengerjakan tugas-tugas sekolah atau kuliah. “Saya sering nongkrong di sini, kadang sampai berjamjam. Selain bisa berinternet gratis dari wifi-nya, sekalian sambil mengerjakan tugas, bisa sekalian maen,” kata Faris, salah seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Sidoarjo. Hamparan rerumputan hijau yang terlihat bersih bisa menjadi alternatif lain tempat lesehan para orang tua yang ingin bersantai. Taman yang didesain dengan batu-batu kecil bisa menjadi pilihan untuk refleksi kaki dengan melakukan kegiatan pemijatan kaki sambil berjalan di atas batu. Di sebelah tengah air mancur, ada jalan yang beralaskan batu. Kegiatan berjalan di atas batu biasanya dilakukan Minggu pagi. Tiap Minggu pagi juga banyak komunitas penggemar sepeda yang sering berkumpul di Taman Bungkul. Jalan sekitarnya ditutup pukul 06.00 s.d. 09.00, karena itulah para komunitas sepeda memanfaatkan waktu tersebut. “Saya tidak ikut komunitas sepeda tertentu, hanya ingin menyehatkan tubuh dengan bersepeda berkumpul dengan kawan-kawan lama,” ungkap Amir pengunjung yang bersepeda, pensiunan PNS. Bagi para clubber, Taman Bungkul juga menjadi salah satu tempat yang bisa dipakai untuk menghabiskan malam untuk berkumpul bersama teman. Sehingga, taman ini tidak pernah sepi dari pengunjung sejak subuh hingga larut malam. Di taman ini terdapat banyak penjual kopi keliling yang bisa menjaga mata agar tidak mengantuk dalam menikmati malam di sini. Yang menyukai high risk sport seperti skater dan biker juga bisa memanfaatkan zone dan fasilitas yang ada di Taman Bungkul. —nora televisi kabel, disamping karena mereka ada di daerah blank spot, harga berlangganan televisi kabel di Bali masih sangat terjangkau. “Saat ini, KPID Bali telah mengomunikasikan dengan legislatif dan eksekutif mengenai pentingnya segera dirancang perda tentang televisi kabel karena berbagai fakta di lapangan mengisyaratkan perlunya pengawasan dan regulasi khusus terkait televisi kabel,” tandas istri I Ketut Udi Prayudi ini. Perda ini diharapakan nantinya bisa memberikan pedoman yang jelas bagi KPID dalam menindaklanjuti proses perizinan dan berbagai temuan terkait permasalahan televisi kabel. Salah satu syarat untuk memperoleh izin adalah pengelola lembaga penyiaran berlangganan tersebut harus mempunyai sumber daya manusia dan fasilitas yang bisa menyensor siaransiaran tertentu. Jadi, efektivitas sensor akan sangat tergantung dari willingness, kualitas SDM dan fasilitas yang mereka miliki. —wah

Perkuat Mekanisme Sensor gangguan. Kotaniartha mengaku mengapresiasi keberadaan televisi kabel yang dapat menyebarkan informasi di wilayah yang tidak terjangkau siaran (blank spot). ”Tetapi, ada catatan, para pengelola televisi kabel jangan sampai meredistribusi konten tanpa tahu materi serta kualitas isi siaran sebab dapat memberi dampak terhadap pola pikir masyarakat atau pelanggannya,” tegasnya. Ia yakin KPID Bali, tentu

Kotaniartha

Hadirnya televisi kabel membuat masyarakat dihadapkan kepada banyak pilihan. Meski harus merogoh kocek jika ingin berlangganan televisi kabel ini, namun masyarakat sangat menikmati. Menurut Dosen Fakultas Komunikasi Dwijendra I Wayan Kotaniartha, masyarakat mau menyisihkan uang untuk berlangganan mungkin karena acara yang ditayangkan terkesan eksklusif, lebih bersifat privat dan banyak pilihannya. ”Disamping itu untuk satu kawasan tertentu seperti perumahan, biayanya mereka bisa bagi, hingga jatuhnya lebih murah,”ujarnya. Namun, menurutnya ada juga kendala lainnya, yakni keamanan kabel. Kabel yang ditanam maupun yang dibentangkan rentan terhadap

telah mengawasi konten siaran ini, serta para operator televisi kabel pun harus memperkuat mekanisme sensor internalnya. Beberapa kelebihan televisi kabel juga dikatakannya memiliki cukup banyak saluran, sekurangnya tersedia 300 pilihan chanel. ”Terlebih bagi mereka yang hobi berat menonton acara olahraga yang terdapat di ESPN atau Star Sport. Mesti dan wajib berlangganan televisi kabel jika ingin menikmati acaranya dengan jelas,” tandasnya. Dengan

televisi kabel bisa dibilang tidak akan terganggu akibat cuaca buruk walau dengan alatnya yang hanya penerima siaran digital. Disamping itu, jika televisi kabel digunakan untuk jaringan internet, aksesnya lebih baik dibanding memakai jaringan telepon bahkan bisa sampai 24 jam. Repotnya, jika punya televisi kabel, bisa bingung karena kebanyakan saluran. Apapun pilihan, sesungguhnya semua berpulang kepada masyarakat, apa yang ingin mereka tonton. —ard


10

Tokoh

BUMI GORA

12 - 18 Juni 2011

Cuci Muka dan Minum Air di Taman Narmada

Resep Awet Muda SELAIN memiliki objek wisata pantai yang indah, Lombok juga menyimpan objek-objek wisata alam berupa air terjun dan taman-taman wisata air lainnya seperti Taman Narmada, Lingsar, air terjun Otak Kokoq, Benang Stokel, Benang Kelambu di Lombok Tengah, serta air terjun Sendang Gile di Lombok Utara. Dibandingkan dengan pantai-pantai yang banyak dikunjungi wisatawan asing, objek wisata air dan alam lebih banyak dikunjungi wisatawan domestik.

T

aman Narmada di Lombok Barat misalnya, menjadi salah satu pilihan favorit bagi masyarakat di Pulau Lombok, mulai dari Lombok Timur hingga Kota Mataram, sebagai tempat berlibur dan melepas penat. Hari Sabtu dan Minggu, Taman Narmada menjadi begitu padat dengan kunjungan. Kolam renang dalam areal Taman Narmada menjadi tempat yang paling diminati pengunjung. Minat kunjungan ke Taman Narmada juga didominir oleh para pelajar yang ingin mengetahui sejarah Taman Narmada yang dibangun oleh Raja Anak Agung Gde Ngurah Karang Asem, tahun 1727 Masehi (meski ada sebagian literatur yang mengatakan dibangun tahun 1805 Masehi). Taman Narmada merupakan duplikat dari Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak, tempat yang

biasa dipakai Sang Raja untuk melakukan ritual kurban. Konon, ketika usia raja makin tua, ia tak dapat lagi melakukan ritual di puncak Gunung Rinjani pada ketinggian 3.726 meter dpl, maka ia me merintahkan seluruh arsitek kerajaan untuk memindahkan nuansa Gunung Rinjani ke tengah kota yang kini bernama Narmada. Pada masa itu, Taman Narmada merupakan tempat khusus bagi raja untuk untuk memuja Dewa Siwa sekaligus sebagai tempat peristirahatan raja. Taman Narmada ditata berbentuk gunung. Sumber mata air yang jernih mengaliri tiga kolam di bagian bawah taman ini. Salah satu dari kolam inilah yang merupakan kolam renang alami dan menjadi tempat mandi favorit pengunjung. Di bagian atas taman terdapat sebuah pura bernama Pura Kalasa. Untuk men-

M. Shulhan Fauzani, S.E.

capainya, melewati anak tangga yang sangat banyak. Ketika menuju pura ini, nuansanya seperti tengah mendaki Rinjani. Inilah salah satu lokasi wisata air yang paling banyak dikunjungi. Menurut M. Shulhan Fauzani, S.E., Manager Keuangan dan Bisnis Development Taman Narmada, kunjungan ke Taman Narmada terus meningkat. “Kunjungan selama tahun 2010 meningkat 35% dari tahun 2009,” ujarnya. Angka kunjungan tahun 2010 sebanyak 196.768 orang wisatawan asing maupun domestik. Wisatawan asing biasanya lebih suka datang untuk mengetahui sejarah Taman Narmada,

Kolam renang Narmada, diairi mata air alami

sedangkan wisatawan lokal menikmati keindahan dan keasriannya. “Kebanyakan masyarakat yang berkunjung tidak terlalu tertarik dengan sejarahnya, melainkan menikmati kolam permandian Taman Narmada saja,” ujarnya. Pengunjung terbanyak adalah keluarga dan anak-anak. Kunjungan ke Taman Narmada akan sangat ramai, selain pada hari Sabtu dan Minggu, juga pada hari-hari libur sekolah, hari raya dan libur lainnya. Bulan Maret sampai Mei, biasanya sepi karena saat efektif sekolah. Demikian juga di bulan puasa, kunjungan turun. Sedangkan pada Bulan Juli sampai Agustus kunjungan akan meningkat karena libur sekolah. Termasuk juga di bulan Desember. “Saatsaat libur seperti ini kunjungan meningkat tajam, 3-4 ribu seminggu,” kata Shulhan. Taman Narmada yang berada di tengah kota ini, lokasinya sangat mudah dijangkau dan relatif berbiaya murah meriah. Sekali masuk, pengunjung hanya mambayar tiket Rp 5.000 untuk dewasa dan Rp 2.000 untuk anak-anak. Biaya rekreasi yang sangat terjangkau dan lokasinya di tengah kota ini, membuat Taman Narmada menjadi tempat berwisata yang menyenangkan. “Murah meriah dan sangat terjangkau,” ujar Sahar yang datang bersama keluarga besarnya dari Lombok Timur. Pengunjung dapat menikmati kenyamanan taman ini dengan leluasa. Hanya ketika akan berenang di kolam renang alami, mesti membayar tiket masuk lagi Rp 5.000. Cukup murah. Dalam lokasi ini juga terdapat taman dan air awet muda. Inilah salah satu ciri khas Taman Narmada. Para pengunjung biasanya mencuci muka dan minum air awet muda yang dipercaya dapat membuat awet muda. Di Taman Narmada, pengunjung tidak usah repot membawa makanan darirumah, karena warung-warung tradisional tertata rapi di dalam areal taman. Disana dijual makanan khas Lombok, seperti pelecing dan sate bulayak. Di samping itu, di pintu keluar taman, para penjual kaos khas Lombok terutama dengan disain khas Taman Narmada juga bisa menjadi salah satu pilihan oleh-oleh selain kerajinan khas Lombok lainnya. Selain Taman Narmada, banyak tempat wisata air lainnya di Lombok yang juga ramai dikunjungi, seperti air terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu di Lombok Tengah. Alam perdesaan dan hu-

DM Sembuh dengan Obat Herbal Diabetes Mellitus (DM) dikenal juga dengan sebutan penyakit kencing gula atau kencing manis. Penyakit degenerasi ini disebabkan karena tubuh kekurangan hormon insulin mengakibatkan tubuh tidak bisa memanfaatkan karbohidrat untuk diubah menjadi energi. Angka kejadian yang disebabkan oleh DM di Indonesia masih cukup tinggi, demikian juga di tingkat dunia maupun internasional. Keluhan ini sangat mengganggu I Gusti Nyoman Putra Sarjana (61), asal Gianyar dan menetap di Denpasar. Ia adalah pensiunan pegawai negeri sipil, yang sekarang menekuni pekerjaan sebagai arsitek. Apalagi di saat tidur ia harus bolak-balik ke toilet untuk buang air kecil dan air seninya dikerumuni banyak semut. Hal ini membuat kondisinya makin menurun, sampai-sampai memakai sandal pun ia tidak bisa. Karena keluhannya itu ia segera mengeceknya ke rumah sakit di Denpasar. Hasil tersebut menyatakan gula darahnya sangat tinggi mencapai 478, kolesterolnya pun demikian. Ia juga dinyatakan mengalami stroke ringan. Karena kondisinya tersebut, Pak Gusti disarankan menginap di rumah sakit selama seminggu. Sepulangnya dari rumah sakit, kondisinya sedikit membaik tapi penyakitnya belum sembuh total. Dengan keluhan yang masih

I Gusti Nyoman Putra Sarjana

dirasakannya ia mulai mencari alternatif lain. Dengan tidak sengaja Pak Gusti bertemu dengan salah seorang temannya dan menceritakan keluhannya. Mendengar keluhannya, temannya tersebut menyarankan untuk datang ke klinik di jalan Pulau Nusa Penida No 26 Denpasar untuk berobat. Mendengar info tersebut ia didampingi istrinya bergegas mencari alamat tersebut. Sesam-

painya di sana ia melihat billboard bertuliskan Bali Heart Care Center (BHCC), spesialis pengobatan jantung, stroke dan kanker tanpa operasi. Setelah berkonsultasi dengan Mr. Chai, perasaan Pak Gusti menjadi senang dan lega karena penyakitnya masih memiliki kesempatan untuk disembuhkan. Ia disarankan melakukan terapi EBOO/Ozone (terapi pembersih pembuluh darah) selain itu dikombinasikan dengan terapi EEHCP (terapi menumbuhkan pembuluh darah baru), Akupuntur dan Liver Flush (untuk membersihkan toksin-toksin dan meningkatkan kinerja liver). Setelah menjalankan terapi dan mengkonsumsi obatobatan herbal, keluhan yang dirasakannya mulai berkurang. Pak Gusti sangat senang dengan keadaanya sekarang, dan bersyukur kepada Ida Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kesempatan untuk sembuh dari penyakitnya. Ia sangat kagum dengan pelayanan dan perhatian Mr.Chai juga para perawat di klinik BHCC. Sekarang ia tinggal melakukan perawatan kesehatan di klinik tersebut. Kini ia bisa melakukan aktivitasnya seperti dulu lagi tanpa ada gangguan penyakit kencing manis yang menghantuinya, dan tidak ada lagi beban psikologis.

MENYAMBUT HARI RAYA GALUNGAN & KUNINGAN

Dapatkan diskon 10%-20% untuk paket terapi Ozon (EBOO) dan terapi EEHCP Berlaku 3 Juni s.d. 18 Juni 2011 Klinik Bali Heart Care Center Spesialis Jantung Koroner, Strok dan Kanker tanpa Operasi Jalan Pulau Nusa Penida 26 Denpasar Jalan By Pass Kediri 88 G-H Tabanan (0361) 225388 – 240855 – 7423789 info@hsenchii-int.com / www.hsenchii-int.com

Air terjun Benang Stokel, wisata air di tengah hutan

tan yang terawat dengan baik di lokasi ini, memberikan kedamaian tersendiri ketika mengunjunginya. Disebut benang kelambu tampaknya karena air terjun itu jatuh ke bumi dalam tempias titik-titik air yang melebar serupa kabut, mengalir ke bumi laksana rambut dewi-dewi dalam dongeng abadi. Sungguh indah panorama yang ditawarkan Air Terjun Benang Kelambu dan Benang Stokel ini. Pada hari-hari libur, keluargakeluarga dan para remaja, yang ingin melepas lelah di salah satu daerah penyanggah lereng Gunung Rinjani ini, sangat ramai. Air Terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu memang telah lama menjadi salah satu lokasi wisata air di Lombok Tengah. Jika di hari-hari besar seperti tahun baru, lebaran dan libur panjang, pengunjung mencapai 6.000 orang / hari,kata Abdul Kadir, pengelola kawasan Air Terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu beberapa waktu lalu. Di hari libur biasa atau hari lainnya, pengunjung rata-rata 650-700 orang / hari. Memasuki kawasan Benang Stokel yang sudah dirintis pengelolaannya sejak tahun 1992 ini, gemericik air alami terasa menyejukkan. Sekitar 40 menit dari Kota Mataram, Benang Stokel dan Benang Kelambu yang berada dalam satu lokasi yang berdekatan ini, dapat dijangkau. Untuk menghilangkan segala kepenatan, kebosanan karena rutinitas yang menjemukan, tidak ada salahnya, berkunjung ke sana sejenak. Nikmati panorama dan

kedamaian di antara kecipak air yang menghantam bumi, di Dusun Benang Stokel Desa Aik Berik, Batu Kliang Utara, Lombok Tengah ini. Lokasi wisata alam yang diteduhi rerimbunan pohon-pohon dan hutan yang membentang di kawasan ini setidaknya 12 hektare, menyimpan banyak keragaman flora dan fauna. Terdapat bunga abadi Edelwais, 75 jenis anggrek —yang salah satu jenisnya— bunganya bisa bertahan hingga dua bulan lamanya setelah dipetik. Burung kakak tua jambul kuning, rusa, 55 jenis kupu-kupu dan kera hitam. Dari lokasi ini, ternyata merupakan salah satu pintu masuk pendakian ke Gunung Rinjani yang langsung menuju Danau Segara Anak, dengan waktu 10 jam pendakian. Melewati gerbang masuk lokasi wisata air ini, akan ditemui pertama kali air terjun Benang Stokel. Di sana, tampak orang mandi dan berendam dengan santai. Di sekitar air terjun, para pengunjung yang datang dari desa dan kota itu, menggelar tikar dan makan bersama. Inilah cara berrekreasi murah dan nyaman menikmati hutan dan alam yang sejuk. Di bagian lain lokasi inilah, terdapat air terjun Benang Kelambu. Untuk mencapai air terjun Benang Kelambu, dilalui dengan perjalanan menanjak. Lebih kurang 30 menit perjalanan yang cukup mengasyikan diteduhi pepohonan yang rindang, daripintu masuk Benang Stokel, kita akan sampai air terjun Benang Kelambu yang sangat menawan. Ter-

dapat lima deret titik air tercurah dari atas bukit, terjun menjejak bumi dengan batu-batu dan kerikil di tengah hutan yang terawat. Air terjun yang bergemuruh ini jatuh ke bumi tidak dalam satu gumpalan air yang tercurah, melainkan membentuk serupa benang yang melebar antara satu titik dengan titik lainnya.Tempias titik-titik airnya serupa kelambu, menaungi bukit dibaliknya. Karena itulah air terjun ini disebut Benang Kelambu. Dari titik teratas deretan air terjun Benang Kelambu, tidak langsung terjun ke kolam, melainkan terdapat tiga susunan batu yang disinggahinya sebelum akhirnya mencapai kolam. Susunan air terjun kedua ini oleh masyarakat sekitar disebut sebagai piringan batu. Susunan piringan bebatuan ini menambah keunikan air terjun Benang Kelambu. Batu lebar berbentuk ceper ini, menahan air terjun sebelum jatuh ke piringan ke tiga hingga ke kolam, sehingga airnya tidak terlalu keras menghantam. Oleh karena itu, banyak pengunjung yang bisa langsung mandi dibawah air terjun ini. Demikian pula dengan Benang Stokel dengan dua titik besar yang menggumpal, mencurahkan air dari atas bukit. Benang Stokel berarti segumpal benang. Sungguh luar biasa panorama alam Lombok. Airnya yang sejuk menenangkan, menggugah keinginan untuk menikmatinya. Benar saja, saat seluruh tubuh basah oleh curahan air terjun ini, terasa sebagai terapi kejenuhan yang nyaris sempurna. —nik


14

Tokoh

12 - 18 Juni 2011

LINGKUNGAN

Buang Sampah di Tukad Badung Denda Rp 5 Juta

A

walnya, kata dia, Dinas Pariwisata Kota Denpasar membuat pagar di atas permukaan sungai dengan kawat silang. Penambahan pagar BRC kemudian dilakukan Dinas PU. DKP Kota Denpasar menghiasi taman kecil di atas sungai. Taman tersebut ditanami bunga bougenville, alamanda, jempiring, dan jepun. Di sisi jembatan dekat pagar berjejer tanaman palm kuning dalam pot. Aksi penyapuan dan penyiraman dilakukan tiap hari. Pemangkasan tiap tiga bulan sekali. “Ada tanaman yang diganti 2-3 tahun. Selain tanaman, tanahnya juga ikut diganti,” jelasnya. Masyarakat sekitar sungai telah diberi pemahaman untuk ikut menjaga kebersihan dan keasrian taman. “Ada warga masyarakat menanam tanaman lain di sekitar taman kecil tersebut,” ujarnya. Penyiraman taman dilakukan tiap pagi dengan pompa

portable yang bisa berjalan seperti kano. Air diambil dari sungai karena akses jalan sangat kecil. Kabid Operasional Kebersihan DKP Kota Denpasar Dewa Gede Anom Sayoga mengatakan, penyapuan tiap hari dilakukan untuk menjaga kebersihan badan jalan, trotoar, telajakan, dan bahu jalan termasuk bagian atas permukaan Tukad Badung. Sosialisasi kebersihan lingkungan sudah sering dilakukan melibatkan banjar adat. Seruan melalui brosur maupun iklan layanan di media massa dilakukan agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan. DKP juga membangun bank sampah di tiga tempat, yaitu Bank Sampah Noja Sari yang khusus logam, plastik, dan besi yang kemudian diolah menjadi barang kerajinan. Bank Sampah Renon Mega Sari khusus sampah organik yang diolah menjadi kompos. Bank Sampah Petiles Banjar Catur Paca, Pe-

tkh/ast

SAMPAH menjadi sisi gelap Tukad Badung. Padahal, sudah dilakukan aksi bersih-bersih rutin. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar konon sudah bekerja keras. “Permukaan sungai menjadi tanggung jawab DKP Kota Denpasar, sedangkan bagian dasar sungai menjadi tanggung jawab Dinas PU,” jelas Kepala Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Taman Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Denpasar Ida Bagus Jayana.

Kucing-kucingan Buang Sampah

Dewa Gede Anom Sayoga

kambingan, mengolah sampah organik menjadi biogas dan sampah nonorganik menjadi bahan bakar minyak. Selain melakukan langkah preventif, Juru Pemantau Lingkungan (Jumali) DKP Kota Denpasar bertugas mengawasi jika ada warga masyarakat yang melakukan pelanggaran seperti membuang sampah sembarangan termasuk membuang limbah ke sungai. Jumlah jumali DKP Kota Denpasar 35 orang. Jumali juga bekerja sama dengan Satgas DKP dan Dinas Tramtib Kota Denpasar jika ditemukan masalah di lapangan. “Jika tertangkap tangan, warga akan dibina terlebih dahulu. Mereka tidak langsung dikenai sanksi. Jika melakukan pelanggaran sampai tiga kali akan dikenai sanksi tipiring. Dasar hukumnya jelas yakni Perda Nomor 15 tahun 1993 Jo. Perda Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebersihan Umum. Ancaman sanksi yang melakukan pelanggaran berupa hukuman kurungan tiga bulan dan denda Rp 5 Juta,” papar Dewa Sayoga. Ia tidak menampik ada warga yang seenaknya membuang sampah ke Tukad Badung. Setelah diberi pembinaan, biasanya mereka sadar; belum sampai dikenai tipiring.—ast

ADANYA warga melanggar aturan larangan membuang sampah bukan hanya terjadi di Tukad Badung. Hal serupa juga dipergoki Kadis Tramtib dan Satpol PP Kota Denpasar Drs. Ketut Nick Natha Wibawa, M.H. di kawasan lain di Kota Denpasar. Awal bertugas di Dinas Tramtib sekitar September 2010, dirinya sempat patroli menyusuri kawasan Sanur. “Seorang warga tertangkap tangan membuang limbah usaha konveksi pakaiannya ke sungai di wilayah Sanur. Setelah dimintai keterangan, warga tersebut mengaku septic tank penuh. Kami tidak langsung menangkapnya, tetapi dibina dulu. Kami meminta ia mengeruk septic tank dan tidak boleh membuang limbahnya ke sungai. Jika dilakukan lagi, kami akan memberi sanksi. Warga tadi berjanji akan mencari jalan keluar menanggulangi limbahnya. Kami minta ia membuat surat pernyataan, dan tetap kami awasi tiap hari, apa benar ia tidak membuang limbah lagi ke sungai. Karena ia menepati janjinya, perkaranya tidak diproses,” paparnya. Petugas Tramtib juga sudah dibekali cara berkomunikasi yang baik agar mereka dalam melakukan pembinaan lebih humanis. “Tiap apel selalu kami tekankan sebagai abdi masyarakat petugas harus lebih humanis,” kata Nick Natha Wibawa yang pernah menjadi karyawan Departemen Penerangan itu. Ia berharap, setelah diberi pembinaan, warga menjadi sadar sehingga memudahkan kerja petugas. Ia menyesalkan tindakan warga yang kadang kucing-kucingan dengan petugas. Jika ada petugas warga sadar dan mau mematuhi aturan tentang kebersihan lingkungan. Jika petugas sudah pergi, mereka sembarangan lagi membuang sampah. Ia mengatakan, sudah berkoordinasi dengan DKP Kota Denpasar untuk tetap melakukan sosialisasi kebersihan lingkungan. Jam berapa seharusnya masyarakat membuang sampahnya sehingga lingkungan tidak kotor. “Kesadaran masyarakat menjadi kunci utama tkh/ast masalah sampah,” Ketut Nick Natha Wibawa tandasnya. —ast

Pasang CCTV dan Rash Track di Tukad Badung bekas sembarangan atau membiarkan baterai terpasang di alat elektronik yang jarang dipakai,” ujarnya. Pengurangan sampah di masyarakat kini kian digalakkan. Seperti munculnya kelompok masyarakat yang membentuk depo atau bank sampah seperti Depo Cemara di Sanur Kaja dan Restu Bumi di Serangan. Pemerintah juga telah berupaya melakukan berbagai inovasi terkait menkebersihan tkh/rat jaga lingkungan. Salah A.A. Bagus Sudharsana satunya, pemasangan 14 CCTV di PEDAGANG di Pasar Kum- Tukad Badung. “Kami amati, basari harus menjaga ke- Tukad Badung di Pasar Kumbersihan Tukad Badung. basari itu kerap jadi tempat Pedagang yang tertangkap pembuangan sampah pekamera CCTV membuang dagang. Karena itu, kami sampah sembarangan harus pasang CCTV,” paparnya. menanggung sendiri akibatnya. Kebijakan itu disosialisasi“Saat ini diperlukan mana- kan kepada pedagang. Jika jemen sampah yang berwawas- mereka tiga kali ketahuan an lingkungan,” ujar Ir. A.A. membuang sampah ke sungai, Bagus Sudharsana, Dipl. PLG, izin berjualan di Pasar KumKepala Badan Lingkungan basari dicabut. Hasilnya, Tukad Badung kini lebih bersih Hidup Kota Denpasar. Solusi yang aplikatif perlu dibandingkan kondisi terdikedepankan. Pengelompokan dahulu. Di tiga sungai di Denpasar sampah, menurut Sudharsana, terdiri atas tiga, yaitu sampah dan satu sungai di Badung, organik, sampah anorganik, dan juga dipasangi rash track alias sampah spesifik (misalnya, “penangkap sampah”. Rash baterai). Penanganannya pun track itu akan menahan sampah berbeda, terutama sampah yang dibuang ke sungai dan spesifik karena beracun. akan dibersihkan secara rutin “Jangan membuang baterai oleh truk sampah. —rat

Pemenang Lomba Foto “Semangat Asli Indonesia Bersama Kesegaran Teh Botol Sosro” Koran Tokoh 2011

Juara I: I Gede Wisnu Adinata, “Sehabis Gotong Royong”

Harapan I: I Made Ambali Putra, “Senang Bersama Teh Botol Sosro”

Favorit: I Putu Sukmana Ghitha, “Ayo Minum Dulu”

Pemenang Lomba Foto “On The Spot”

Harapan II: I Wayan Agus Sucipta, “Memberi Semangat”

Juara I: M. Abu Hasan

Juara II: A.A Ngurah Gd Yudiantara,” Nasionalisme Muda”

Juara II I Gede Surya Sanjaya

Juara III Agustinus Satmoko Tody

Juara III: I Made Adi Darmawan, “Belajar dan Berbagi”

Harapan III I Putu Arya Sentanoe, “Tambah Semangat”

Tim Juri: Lomba Foto “Semangat Asli Indonesia Bersama Kesegaran Teh Botol Sosro” : Iwan Darmawan, Ida Bagus Andi Sucirta, dan Wayan Rusmini Lomba Foto “On The Spot”: Anom Manik dan Ida Bagus Andi Sucirta


12 - 18 Juni 2011 Tokoh 13

Direktur Dikmas Kemendiknas akan Buka

Lomba Tata Rias di Klungkung DIREKTUR Pembinaan (pusung tagel), tata rias diri Pendidikan Masyarakat (Diksendiri, serta pemakaian mas) Ditjen PAUD NI Kebusana adat Bali yang baik menterian Pendidikan dan benar oleh Ketua YayasNasional (Kemendiknas) Ella an Kecantikan Agung Anak Yulaelawati, M.A., Ph. D. Agung Ayu Ketut Agung. direncanakan akan membuka Sampai hari ini telah diLomba Memasang Pusung langsungkan tiga kali pelatihTagel (Sanggul Bali) dan Tata an, yakni (30/5), (7/6), (8/6). Rias Diri Sendiri, Jumat ( 24/6) Dilanjutkan, Senin (13/6), (17/ di Balai Budaya Klungkung. Ia 6), dan (20/6), yang masingmenyambut baik kegiatan ini masing dilatih 200 orang tiap dan berjanji akan meluangkan harinya. Dalam tiap pelatihan, waktu menghadirinya. Dalam tampak selalu hadir Ketua TP helatan akbar yang akan PKK Kabupaten Klungkung tercatat dalam Rekor Muri Ny. Ringin Candra, Ketua tersebut akan dipilih Juara I, WHDI Kab. Klungkung Ny. II, III, Harapan I, II, III, dan 50 Cokorda Gede Agung (istri besar yang berhak mendapatwakil bupati Klungkung), kan Piala Direktur Dikmas Ketua Dharma Wanita Perserta bingkisan menarik dari satuan Kab. Klungkung Ny. sponsor. Ketut Janapria (istri sekda Klungkung), Ketua Gatriwara Sebelumnya, sebanyak Direktur Dikmas Kab. Klungkung Ny. Anak 1.200 peserta yang terdiri dari Ella Yulaelawati, M.A., Ph. D. Agung Gede Anom (istri ketua kader PKK desa dan organisasi wanita se-Kabupaten pelatihan gratis membuat dan DPRD Klungkung) hingga Klungkung daratan diberikan memasang sanggul Bali acara usai.

Ny. Ringin Candra mengatakan kegiatan ini untuk menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan, serta sebagai satu upaya pelestarian budaya, untuk menambah wawasan dan keterampilan masyarakat di bidang tata rias dan busana adat Bali. Meski tak memiliki dana, ia menegaskan “bersama kita pasti bisa” dengan menggandeng Yayasan Kecantikan Agung, Koran Tokoh, VIVA Cosmetic, INTI dan PINTI Bali, serta didukung sponsor lain. Sekda Kabupaten Klungkung I Ketut Janapria menambahkan kegiatan pelestarian budaya dengan pagelaran Pendet massal, Desember tahun lalu pernah dilakukan. Namun, karena persiapan terbatas, kegiatan akbar tersebut tak tercatat dalam Rekor Muri. “Intinya bukan untuk mendapat Muri, tetapi bagaimana kita bisa berbuat

maksimal yang berdampak positif pada masyarakat luas, terlebih untuk pelestarian budaya,” tegasnya. Karena itu, kegiatan ini pun mendapat dukungan penuh pemda Klungkung. Dalam puncak acara nanti, Bupati Wayan Candra, Wabup Tjokorda Gede Agung, Sekda I Ketut Janapria yang sekaligus klian seka gong bersama para penabuh dari kalangan bapakbapak pejabat pemerintah kabupaten Klungkung, akan mengiringi Tari Pendet yang ditarikan istri-istri SKPD pemkab Klungkung. Para pemilik salon se-kabupaten Klungkung yang tergabung dalam organisasi Tiara Kusuma juga akan dilibatkan sebagai juri. Anak Agung Ayu Ketut Agung menjelaskan, sanggul Bali (pusung tagel) memiliki makna filosofis. Sanggul Bali

Menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan, LKP Agung yang juga merupakan Tempat Uji Kompetensi (TUK) Tata Kecantikan Kulit dan Tata Rias Pengantin, memberikan

diskon 50%. Hanya 1,5 Juta Buruan Daftar.... Bonus: kursus tata rias pengantin Bali modifikasi dan modern, dilatih langsung Ibu Agung

LKP AGUNG Jln. WR Supratman No. 303 A Tohpati, Dps Jln. Anggrek No. 12 Denpasar Tlp. 0361-233850, 7421987, 081 1393602 (pusung tagel) melambangkan kedewasaan wanita Bali dalam arti luas. “Dulu, orang dewasa dikategorikan hanya pada wanita yang sudah menikah. Sekarang, pengertian dewasa bisa pada wanita yang sudah menstruasi walaupun belum menikah,” ujarnya. Ia juga mengamati, di masyarakat, masih banyak ditemukan pemakaian busana adat Bali seperti kain dan selendang yang kurang tepat. Dengan seringnya digelar pelatihan-pelatihan semacam ini, diharapkan kaum perempuan khususnya bisa lebih mandiri. Suasana “Pelatihan Membuat dan Memasang Pusung Tagel (Sanggul Bali), Tata Rias Diri Sendiri, serta Pemakaian Busana Adat Bali yang Baik dan Benar kepada kader PKK desa dan organisasi wanita se-Kabupaten Klungkung daratan di Balai Budaya Klungkung. Tampak Ketua TP PKK Kabupaten Klungkung Ny. Ringin Candra saat menghadiri kegiatan tersebut

Wisata Tirta..........................................................................dari halaman 1 dilaksanakan warga dua banjar adat secara bergantian. Biasanya warga Banjar Adat Sebelanga melakukan aksi bersihbersih dam pada pekan pertama, warga kami di Dusun Sading Sari pada pekan kedua,” kata suami Ni Made Ayu Surya Dewi, S.P., ini. Ada nilai ekonomi yang mulai dinikmati warga desa adat Pemecutan Kelod dan Dauh Puri Kauh. Warga mulai membuka warung tak jauh dari objek wisata ini. Kas dua desa adat tersebut juga ikut kecipratan pemasukan dari pengunjung. “Selain itu, bale bengong di tepi kawasan wisata ini mulai ramai dijadikan tempat kongkow kaum lansia,” ujarnya. Sempadan utara dam pun tampak lumayan tertata rapi. Ada tanaman hias dan pohon perindang. “Kami berusaha mendorong warga bukan hanya menjaga kebersihan dam dan kawasan sekitarnya, juga ikut menanam dan merawat tanaman di tepi dam,” lanjut arsitek kelahiran Denpasar, 16 November 1965, ini. Kawasan ini dinilai berpotensi menjadi salah satu daya tarik utama wisata Kota Denpasar. Namun, fasilitas reakreasi air yang ada masih terbatas. Perahu berkepala bebek baru ada enam unit. “Kami berharap dalam waktu dekat ada bantuan fasilitas atraksi kano dari Pemerintah Kota Denpasar,” harap ayah Putu Radea didampingi staf operasionalnya, Wayan Pujawan, dan petugas karcis masuk Dirga Yusa itu. Tumpukan Sampah Air di kawasan wisata di bendungan tersebut memang tampak keruh. Tetapi, permukaan dan tepi dam tampak bersih dari sampah. Tumpukan sampah baru terlihat mencolok di sisi timur bendungan. Tumpukan sampah berserakan tak merata di sejumlah titik sungai ini hingga hilir Tukad Badung di Estuary Dam Benoa. Selain sampah plastik, potongan kain, dedaunan, juga tampak batangan kayu. “Saya

tidak tahu dari mana tumpukan sampah tersebut,” ujar Putu, warga yang sedang asyik memancing ikan di salah satu sudut tukad tersebut. Kondisi air di Estuary Dam Benoa pun setali tiga uang. Warna airnya keruh, bahkan volume serakan sampah terbilang banyak. “Lihat saja sampahnya seperti tempat pembuangan akhir saja,” ujar seorang warga lain yang sedang memancing ikan di tepi etsuary dam tersebut. Potret hampir serupa juga terlihat di sepanjang kawasan utara Dam Buagan. Tumpukan sampah terutama terlihat mencolok di sepanjang kawasan Tukad Badung yang membelah wilayah Banjar Beraban, Desa Dauh Puri, dan Banjar Samping Gumi, Desa Pemecutan Kelod. Debit airnya kecil hingga dasar sungai jelas kelihatan. Sampah potongan kain dan plastik tidak hanya tampak tersangkut di tepi senderan sungai. Tumpukan aneka jenis sampah pun menambah rusak pemandangan sungai. Menurut Bujana, warga setempat, tumpukan sampah di kawasan sungai yang masuk wilayah Banjar Adat Samping Gumi bukan berasal dari lingkungan permukiman warganya. “Tiap hari tukad ini dibersihkan petugas. Tetapi, sampah kiriman datang lagi biasanya mulai pukul 18.00. Maka, penanganan sampah kiriman ini harus serius diperhatikan pemerintah,” katanya. Aksi bersih-bersih tersebut, menurut sejumlah warga lain yang sedang kongkow di bantaran sungai ini, terkesan berjalan seremonial. Aksi bersih-bersih yang dilakukan petugas hanya mendorong tumpukan sampah di permukaan ke arah jaring yang dipasang sekitar 300 meter selatan jembatan yang menghubungkan Jalan Pulau Misol II dan Pulau Misol. “Tumpukan sampah yang dijaring lalu diangkut truk untuk dibuang ke TPA,” jelas salah seorang warga yang bertempat tinggal tak jauh dari bantaran sungai

tersebut. Endapan lumpur kering di sejumlah titik Tukad Badung juga disorot warga. Salah satu endapan lumpur kering yang membentuk semacam delta memang tampak di kawasan sungai ini. “Itu baru satu delta yang terbentuk dari mengeringnya endapan sungai. Delta semacam itu juga bisa ditemukan di kawasan sepanjang Tukad Badung sebelah utara Banjar Adat Samping Gumi,” ujar Bujana sambil menunjuk sepotong lahan kering yang terbentuk akibat mengeringnya endapan lumpur. Celakanya, endapan lumpur ini pun dijadikan semacam tempat pembuangan sampah. Tumpukan sampah berserakan di hampir seluruh permukaan delta tersebut. Kondisi airnya yang keruh bercampur sampah memang menjadi masalah serius konservasi lingkungan di kawasan Tukad Badung. Ini ditambah dasar sungai yang terus mengalami pendangkalan. “Debit airnya kecil,” ujar Wayan, warga Pemecutan Kelod yang sedang bercengkrama dengan seorang putri kecilnya di tepi sungai ini. Debit Air Kondisi Tukad Badung tersebut disorot politisi Partai Demokrat Ketut Arya Saputra. Menurut anggota DPRD Kota Denpasar ini, ada masalah kompleks di balik upaya menjaga konservasi lingkungan di kawasan Tukad Badung. “Kecilnya debit air dan limbah cair yang masuk ke Tukad Badung menjadi masalah serius yang bertahun-tahun terkesan susah dipecahkan,” ujar wakil rakyat asal Pulau Serangan ini. Kawasan wisata tirta diharapkan tidak hanya dikembangkan di Dam Buagan. Walau upaya Pemerintah Kota Denpasar memasilitasi adanya kawasan wisata air di bendungan tersebut dinilai pantas diapresiasi. “Hanya saja, kawasan wisata tirta tersebut harus dipikirkan agar tidak hanya berada di Dam Buagan. Kawasan Tukad Badung yang

melintasi wilayah Pemecutan Kelod dan Dauh Puri pun sebaiknya disiapkan secara berahap menjadi kawasan pengembangan taman rekreasi air. Namun, langkah-langkah nyata untuk meningkatkan debit air dan mendorong masyarakat menjaga kebersihan sungai pun jangan dilakukan setengahsetengah,” harapnya. Potret pengembangan kawasan wisata tirta di Tukad Badung dinilai masih berjalan terseok-seok. Upaya mewujudkannya masih sebatas kawasan Dam Buagan. “Padahal, diinginkan taman rekreasi air juga mencakup kawasan Tukad Badung di selatan maupun utara bendungan tersebut. Selain ada daya tarik wisata, juga dampak ekonomi bagi masyarakat lokal kan juga Ketut Suwita (kanan) dan Wayan Pujawan di atas perahu yang berfungsi untuk rekreasi air di Dam Buagan tidak kecil,” katanya. —sam

SMK Farmasi Bintang Persada Cetak Lulusan yang Profesional LULUSAN SMK Farmasi merupakan satu-satunya lulusan SMK yang masih diakui di dunia kerja bidang kesehatan. Lulusan SMK Farmasi berhak menyandang sertifikat Asisten Apoteker (AA) oleh Dinas Kesehatan Provinsi (sertifikat yang juga sama disandang oleh D3 Farmasi) dan tes kompetensi AA dari Pusdiklatnakes di Jakarta. Prospek kerja lulusan SMK Farmasi Bintang Persada sangat terbuka luas, lulusan SMK Farmasi akan sangat mudah memperoleh pekerjaan baik di rumah sakit, apotek, Pedagang Besar Farmasi (PBF), laboratorium, pabrik obat, baik negeri maupun swasta. Sebagai gambaran, sebuah rumah sakit milik pemerintah memerlukan sampai 50 orang asisten apoteker yang bertugas membantu tugas-tugas apoteker. Itu baru sebuah RS milik pemerintah dan belum termasuk RS dan apotek swasta yang menjamur di kota-kota besar. Bisa dibayangkan lapangan pekerjaan yang sangat luas sedangkan lulusan asisten apoteker masih sangat langka. Majalah nasional KAMPUS menyatakan prospek kerja di kefarmasian masih sangat terbuka lebar dibandingkan bidang usaha lainnya.

Siswa SMK Farmasi Bintang Persada sedang melakukan praktik di laboratorium

Selain di apotek, asisten apoteker di rumah sakit bertanggung jawab dalam mencairkan dan mengontrol obat-obatan untuk pasien pada masing-masing sal/ ruangan, jadi pekerjaannya lebih ringan daripada perawat dan bidan. Hal yang istimewa tamatan SMK Farmasi posisi dan tanggung jawabnya sejajar dengan tamatan D3 Farmasi. Jadi sangat hemat biaya dan waktu Asisten apoteker berkesempatan bekerja sambil kuliah tidak saja di program farmasi tapi juga keperawatan,

kebidanan, keguruan, TI, dan yang lainnya, sehingga mereka tidak perlu biaya dari orangtua lagi. SMK Farmasi Bintang Persada di bawah naungan Yayasan Bintang Persada, yang juga menaungi SD Bintang Persada yang sudah mencetak prestasi di tingkat nasional maupun di tingkat Prov. Bali. Prestasi paling anyar diraih SMK Farmasi Bintang Persada yang lolos dalam seleksi karya tulis di tingkat Prov. Bali.Jadi tunggu apalagi segera mendaftar untuk gelombang II. Raih kesempatan yang luar biasa ini. Karena kami telah terbukti memberikan proses pembelajaran yang paling ideal. SMK Farmasi yang sah harus bernaung di bawah Dinas Kesehatan Provinsi Bali .—ast

SMK FARMASI BINTANG PERSADA Jalan Gatot Subroto Barat Nomor 466 A Denpasar Tlp. (0361) 8443866,429334 (200 m Timur KFC dan McD Gatsu Barat)


RILEKS

12 - 18 Juni 2011 Tokoh 15

Model-model Tertua

Usia 80 Tahun masih Aktif Lenggak-lenggok di Catwalk langi, termasuk operasi plastik. Namun, yang terpenting, meski usia tua tapi bisa tetap tampil menarik. Hal ini tidak didapat begitu saja. Tiap orang harus berjuang meraihnya. Prinsip yang sama juga dipegang Carmen yang dalam 66 tahun kariernya di dunia modeling, telah 6 kali menghiasi sampul majalah Vogue, dan 14 kali menjadi duta model kosmetikkosmetik terkenal. Prestasi terbesarnya adalah ketika ia dinobatkan menjadi perempuan termuda yang tampil di sampul majalah Vogue. Meski sukses di dunia model namun kehidupan percintaannya tergolong kurang begitu sukses. Ia tiga kali menikah dan memiliki seorang anak perempuan. —dia/berbagai sumber

D

emikian halnya dengan Daphne Selfe, model profesional asal Inggris. Meski usianya bulan Juli mendatang mencapai 83 tahun, ia masih aktif di dunia model bahkan masih dipercaya membawakan koleksi-koleksi label top dunia seperti Dolce & Gabbana. Tak heran kalau Guinness World Record mencatat namanya sebagai model profesional tertua di dunia. Sementara Carmen Dell’Orefice, yang tiga tahun lebih muda dari Daphne, tercatat sebagai

supermodel yang terlama berkecimpung di dunia modeling. Carmen memulai kariernya di dunia model tahun 1945, di mana wajahnya tampil sebagai sampul majalah Vogue. Usianya ketika itu hampir 15 tahun. Sejak itu, nama Carmen melejit di dunia modeling. Kini, usianya telah 80 tahun, namun ia tetap berkarya. Karenanya lembaga rekor dunia memberinya penghargaan sebagai model terlama yang bekerja di dunia modeling. Carmen memang berhak

Mengurangi Masalah Hidung Tersumbat pada Bayi Hidung tersumbat sering dialami seorang bayi pada bulanbulan pertama kehidupannya. Kondisi ini membuat bayi susah untuk minum ASI dari puting susu ibunya sehingga bayi menjadi rewel, apalagi terjadi pada malam hari. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengurangi masalah hidung tersumbat pada bayi. 1. Telentangkan bayi di tempat tidur lalu teteskan 2 – 3 tetes larutan saline ke lubang hidung kanan dan kiri secara bergantian. Setelah ditetesi larutan saline, segera tengkurapkan bayi atau pada posisi yang nyaman. Larutan saline bisa dibeli di apotek terdekat. 2. Bila produksi lendir berlebihan, hisaplah menggunakan alat penghisap lendir khusus untuk bayi. Alat ini bisa diperoleh di apotek/toko alat alat kesehatan. Baca cara pemakaiannya dengan cermat. 3. Tinggikan bagian kepala tempat tidur bayi. 4. Susui atau berikan minuman yang cukup untuk bayi. 5. Sebelum tidur, bayi boleh dimandikan dengan air hangat

Halo Laksmi, Selamat datang di rubrik mingguan House Of Dura Bali. Semua orang pasti pernah bermasalah dengan jerawat. Kondisi yang paling umum, jerawat sebenarnya bisa diatasi dengan mudah, namun banyak yang belum tahu cara penanganan yang tepat. Penyebab jerawat sebenarnya adalah kombinasi dari beberapa faktor, termasuk faktor hormonal dan bakteri. Jerawat tak hanya ditemui di daerah wajah, tetapi di seluruh permukaan kulit yang mengandung konsentrasi pori-pori yang tinggi, seperti punggung dan dada. Langkah pencegahan yang bisa diambil, menjaga kondisi kulit dengan gizi yang baik dan istirahat yang cukup. Jika jerawat sudah meradang, dianjurkan tidak memakai kosmetika atau produk kecantikan sampai keadaan membaik, karena pemakaian bahan-bahan tersebut bisa membuat kondisi jerawat makin parah. Anda tidak perlu putus asa, House of Dura mengerti betapa sulitnya menangani jerawat. Karena itu kami memperkenalkan Acne Management Program (AMP), yang mengombinasikan beberapa jenis perawatan untuk mengatasi masalah jerawat. Perawatan jerawat membutuhkan kesabaran dan ketelatenan, karena itu dianjurkan untuk mengikuti program AMP agar hasil lebih optimal. Obatobatan minum mungkin akan diresepkan oleh dokter agar membantu proses penyembuhan. Di samping itu, perubahan gaya hidup dan pola makan juga perlu. Untuk Laksmi kami berikan perawatan AMP gratis. Semoga perawatan dari kami merupakan solusi terbaik bagi Laksmi.

Konsultasi Kecantikan

Daphne Selfe (kanan)

Tidak selamanya dunia modeling hanya diisi oleh wanita-wanita muda. Wanita-wanita tua bahkan tergolong sepuh pun ternyata masih bisa diterima di dunia nan glamour itu. Sebut saja supermodel Carmen Dell’Orefice, 80 tahun. Meski usianya tergolong sepuh, namun sampai saat ini Carmen masih berkecimpung di dunia modeling. Nenek usia 80 tahun itu, masih berlenggak lenggok di catwalk bahkan menjadi model sampul sejumlah majalah.

Halo Dura, Saya Laksmi, seorang mahasiswa perguruan tinggi di Denpasar. Sejak SMA, saya memiliki masalah kulit yang berminyak dan mudah berjerawat. Saya agak minder, karena saya lihat orang seumuran saya tidak semuanya berjerawat. Saya sudah mencoba beberapa obat jerawat yang dijual bebas di pasaran, tetapi jerawat susah mengering dan menimbulkan banyak bekas. Adakah perawatan kulit House of Dura yang sesuai dengan masalah kulit saya?

mendapatkan rekor itu, karena ia lebih dulu berkecimpung di dunia mode dibanding Daphne yang baru memasuki dunia mode saat berusia 20 tahun. Selain kedua wanita tua tadi, Guinness World Record juga mencatat nama Patricia Paay, sebagai covergirl tertua yang tampil di Majalah Playboy. Patricia menjadi cover Majalah Playboy saat ia berusia 60 tahun, pada 2009 lalu. Apa rahasia para neneknenek ini menjaga kecantikan dan kebugaran tubuhnya, sehingga penampilan mereka tetap bisa diterima di dunia modeling. Pada umumnya para nenek cantik ini mengaku, disiplin menjaga pola hidup dan yoga. “Saya hidup disiplin sejak muda bahkan hingga kini. Saya juga rajin yoga,” ujar Dephne. Satu hal yang ia ingin ingatkan adalah menjadi tua adalah proses alami, tidak ada satupun yang bisa mengha-

Rubrik konsultasi kecantikan ini ditujukan khusus membahas seputar masalah kecantikan yang diasuh A.A. Ayu Ketut Agung. Bagi para pembaca Koran Tokoh yang memunyai masalah seputar kecantikan, silakan kirim pertanyaan ke Kursus Kecantikan dan Salon Agung di Jalan Anggrek 12 Kereneng, Denpasar dan sertakan kupon cantik.

Teknik Shading di Hidung Ibu Agung yth. Saya ingin menanyakan bagaimana teknik memberikan shading di hidung agar nampak lebih indah. Serta mohon ditampilkan contoh busana modifikasi pengantin Bali Kumala, Denpasar

Daphne Selfe

atau jalankan shower air panas lalu ajak bayi menghirup uap air yang muncul dari shower. Jangan mandikan bayi dengan shower air panas. 6. Jangan memberikan obat batuk dan flu atau semprot hidung untuk bayi yang berusia di bawah 2 tahun. 7. Bila keluhan berlanjut, segera ke dokter. Sumber: http://www.blogdokter.net dr. I Made Cock Wirawan, S.Ked.

Adik Kumala yth. Berikut ini beberapa langkah untuk membuat shading di bagian hidung : z Awali rias wajah Adik dengan membersihkan wajah terlebih dahulu. Aplikasikan pelembab, lalu ratakan permukaan kulit wajah dengan foundation. Pilihlah foundation yang senada dengan warna kulit. z Beri bayangan gelap pada sisi garis tulang hidung. Gunakan jemari Adik agar shading lebih membaur dan menempel dengan sempurna. z Aplikasikan bedak tabur secara merata dengan cara menepuk-nepuknya ke seluruh bagian wajah. Lalu akhiri dengan menyapunya menggunakan kuas besar. Ini bertujuan agar bedak lebih menyatu di atas foundation. z Agar hasil koreksi hidung terlihat lebih jelas, sapukan kembali shading berbentuk powder dengan menggunakan kuas kecil. z Akhiri rias wajah dengan menggunakan blush on warna pink agar wajah tampak lebih segar. Selamat mencoba.


16

Tokoh

PESTA KESENIAN BALI

12 - 18 Juni 2011

Bali World Culture Forum, Apa Itu? UNTUK pertama kalinya, Bali melaksanakan Bali World Culture Forum. Pembukaannya dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bersamaan dengan pembukaan Pesta Kesenian Bali dan Utsawa Dharma Gita lalu Jumat (10/6). Apakah Bali World Culture Forum 2011 itu? Bali World Culture Forum (WCF) merupakan forum internasional untuk membahas interaksi kebudayaan Bali dengan kebudayaan luar, nasional maupun internasional. Fokusnya, sejauh mana kebudayaan Bali mendapat pengaruh dari kebudayaan nasional dan global, serta sejauh mana kontribusi Bali dalam pertumbuhan kebudayaan nasional dan global. Dinas Kebudayaan Bali yang bertindak selaku panitia penyelenggara mengundang pembicara dari berbagai negara seperti dari Amerika, Eropa, Australia, Asia, dari Indonesia, dan juga dari Bali. Panitia juga menampilkan pembicara dari perwakilan UNESCO di Jakarta. Pembicara terakhir ini strategis posisinya karena saat Bali sedang mengusulkan beberapa situs dan lanskap untuk nominasi warisan budaya dunia UNESCO. Tema WCF 2011, ‘Tri Kaya Parisuda: Moral dan Etik Dalam Budaya Global Baru’. Para pembicara akan membahas sejauh mana inti ajaran Tri Kaya Parisuda (berpikir, ber-

tkh/dok

Darma Putra

kata, dan berbuat baik) menjiwai dinamika pertumbuhan budaya global dewasa ini. Kegiatan Bali WCF, berlangsung Minggu, 11-15 Juni, di Hotel Grand Bali Beach, diisi seminar dan pentas budaya, serta wisata budaya ke Ubud dan Tampaksiring dan ke persawahan Jatiluwih dan Taman Ayun, tempat-tempat yang sedang diusulkan Bali ke UNESCO untuk menjadi nominasi warisan budaya dunia. Gagasan WCF Gagasan menggelar World

Culture Forum sesungguhnya datang dari Presiden SBY. Presiden kerap menghadiri forum tingkat dunia, antara lain World Economic Forum, yang biasa dilaksanakan di Swiss. Dari sana timbul insipirasi Indonesia menggagas World Culture Forum, mengingat Indonesia kaya aneka ragam budaya Nusantara. Kabarnya, keinginan Presiden SBY untuk menggelar WCF sudah muncul sejak 2006, dua tahun setelah menjadi presiden. Waktu itu diancangancang agar WCF bisa dilaksanakan tahun 2008, bertepatan dengan seratus tahun Kebangkitan Nasional. Berbagai kesibukan, mungkin juga termasuk di dalamnya urusan menangani bencana alam yang datang beruntun, akhirnya WCF masih menggantung sebagai wacana. Saat membuka Pesta Kesenian Bali 2010, Presiden SBY juga menegaskan keinginan Indonesia untuk menggelar WCF, jika perlu tempatnya di Bali. Rencana pelaksanaan WCF belum pasti, namun karena merasa terpanggil, maka Bali menyelenggarakan WCF versi Bali, namanya Bali World Culture Forum. Kalau Indonesia jadi melaksanakan WCF tahun 2012, berarti Bali WCF 2011 bisa dianggap sebagai persiapan Bali menghadapi WCF 2012. Bagi Bali, pilihan menggelar Bali WCF pantas dipuji. Akan

Jadwal PKB ke-33 Tahun 2011 MINGGU 12 Juni 2011 08.00 – 16.00 UTSAWA DHARMA GITHA, Kalangan Angsoka, Kalangan Ayodya, Kalangan Ratna Kanda, Wantilan, Gedung Ksirarnawa; 10.00 – 12.00 Lomba Merangkai Bunga dan J anur serta Makanan, Lantai Dasar Ksirarnawa; 20.00-22.00 Kesenian Kolaborasi Jegog. Sanggar Yudistira, Kabupaten Jembrana dengan Grup Suar Dwi Stri Japan Clun Bali, Panggung Terbuka Ksirarnawa; 20.00 - 22.00 Kesenian Arja RRI Denpasar, Kalangan Ayodya. Partisipasi Kesenian Luar Daerah dan Luar Negeri: 20.00 – 22.00 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Barito, Palangkaraya Kalimantan Tengah, Wantilan; 20.00 – 22.00 Teater Tradisional Makyung dan Wau Bulan Slot , University Pendidikan Sultan Idris, Fakultas Muzik dan Seni Persembahan 35900 Tanjung Malim,Perak Malaysia,Gedung Ksirarnawa SENIN 13 Juni 2011 08.00 – 16.00 UTSAWA DHARMAGITHA, Kalangan Angsoka, Kalangan Ayodya, Kalangan Ratna Kanda, Wantilan, Gedung Ksirarnawa; 20.00 – 22.00 Dramatari Cupak Ngadeg Ratu , Sanggar Bangun Sakti Banjar Sedang, Badung, Kalangan Ayodya; 20.00 – 22.00 Parade Angklung, Seka Sekar Sandat , Tabanan dengan Seka Angklung Darma Santi Banjar Gaga,Taman Bali, Bangli, Panggung Terbuka Institut Seni Indonesia; 20.00 – 23.00 Pergelaran Gong Kebyar Wanita, Gianyar, Seka Gong Wanita Taksu Suara, Banjar Pengukuhan, Peguyangan Kangin, Denpasar, Panggung Terbuka Institut Seni Indonesia Partisipasi Kesenian Luar Daerah : 20.00 – 22.00 Kantor Perwakilan Daerah Kalimantan Barat,Wantilan. SELASA 14 Juni 2011 08.00 – 16.00 UTSAWA DHARMA GITHA, Kalangan Angsoka, Kalangan Ayodya, Kalangan Ratna Kanda, Wantilan, Gedung Ksirarnawa; 20.00 – 22.00. Dramatari Arja, Sanggar Arja Praba Kencana, Keramas, Blahbatuh, Gianyar, Kalangan Ayodaya; 20.00 – 22..00 Kesenian Pengembangan atau Kontemporer, Sanggar Sekar Rare Banjar Pande, Tabanan, Gedung Ksirarnawa; 20.00 – 22.00 Parade Angklung Seka Gita Serasi Kresek Banjar Pegok, Sesetan, Denpasar dengan Sanggar Pangus Desa Getasan, Badung, Panggung Terbuka Institut Seni Indonesia; 20.00 – 22.00 Penutupan Utsawa Dharma Gita, Pergelaran Kesenian Arja Muani Printing Mas, Denpasar, Panggung Terbuka Ardha Candra.

lebih baik lagi kalau forum ini bisa berlanjut secara reguler, entah dua atau tiga tahun sekali. Kalau setahun sekali kesannya terlalu cepat sehingga menjadi rutinitas. Pengaruh Dua Arah Bali adalah pulau kecil yang bersifat terbuka sejak berabadabad lalu. Interaksi Bali dengan kebudayaan luar terjadi lewat berbagai jalur seperti perdagangan, kolonialisme, dan belakangan yang sangat intensif adalah lewat tourism. Dalam interaksi dengan dunia luar itu, sudah jelas seni dan budaya Bali mendapat berbagai pengaruh, seperti dari aspek budaya Cina, Mesir, dan Belanda. Elemen arsitektur Bali sering disebut mendapat pengaruh dari negeri tersebut. Juga khasanah sastra, seperti kisah Sampek Ing Thay, yang merupakan cerita rakyat Cina menjadi geguritan dan lakon drama. Dari Nusantara, kita melihat suburnya tradisi sastra Jawa Kuno di Bali sampai sekarang adalah pengaruh dari Jawa.

Hebatnya, di Bali, tradisi Jawa Kuno hidup lebih subur daripada di tanah asalnya, sampai akhirnya seni sastra ini menjadi tradisi ‘asli’ Bali. Pada zaman penjajahan Belanda, banyak sistem kehidupan luar mewarnai kebudayaan Bali seperti sistem pendidikan dan arsitektur. Di kota-kota di Bali, terutama Singaraja, terdapat bangunan berarsitektur Belanda, walau telah mengalami hibriditas, atau penyesuaian dengan situasi lokal. Lalu, apakah pengaruh seni budaya Bali pada perdaban global? Tentu saja banyak, baik yang nyata benda (tangible) maupun yang intangible. Hal konkret yang bisa dilihat adalah kontribusi Bali dalam dunia etnomusikologi. Di Jepang dan Amerika sudah sejak lama, setidaknya pertengahan 1980-an, sudah lahir dan aktif, kelompok penabuh gamelan Bali. Tahun 1986, kelompok gamelan Sekar Jaya dari Amerika Serikat bahkan tampil memukau di Pesta Kesenian Bali. Dalam PKB tahun-tahun berikutnya, penabuh dari Je-

pang dan Amerika sering tampil. Di negara lain seperti Belanda dan Inggris juga lahir seka gong. Contoh lain bisa dilihat dalam dunia seni lukis. Selama ini sudah banyak dicatat peran pelukis Eropa seperti Walter Spies, Rudolf Bonnet, dan Arie Smit, terhadap kehidupan seni lukis Bali. Tidak banyak yang tahu, bagaimana pelukis dan ilustrator Belanda Wijnand Otto Jan Nieuwenkamp mengakui mendapat pengaruh dari seni lukis Bali, khususnya karya pelukis Bali Utara. Akhir abad ke-19, pelukis Bali Utara diminta melukis oleh ahli Jawa Kuno dan perkamusan, Van der Tuuk. Lukisan koleksi Van der Tuuk itu memikat minat Nieuwenkamp. Dia lalu tertarik untuk mengikuti gayanya. Karya Nieuwenkamp mendapat pengaruh dari karya pelukis Bali Utara. Nieuwenkamp datang beberapa kali ke Bali, antara lain ketika meletusnya Perang Puputan Badung 1906. Sebagai pelukis dan ilustrator, dia membuat beberapa sketsa di kanvas tentang puing-puing puri

dan situasi Badung akibat perang. Aspek lain dari kontribusi Bali ke dalam budaya dunia akan menjadi pembahasan para ahli di Bali WCF. Inovasi Pasca-Forum Yang lebih penting, forum ini tidak hanya untuk kebanggaan mengetahui pentingnya kontribusi Bali kepada budaya dunia, tetapi bagaimana menjadikan prestasi masa lalu itu sebagai cambuk untuk meningkatkan kreasi dan pencapaian seni budaya pada masa kini dan mendatang. Tampaknya Dinas Kebudayaan Bali sudah berancangancang menyusun program pembinaan kebudayaan pascaBali WCF. Kata kunci yang penting dalam pembinaan itu adalah kreatif, inovatif, namun agar bisa diterima secara universal. Pencapaian kreatif ini bisa dibahas dan dikaji dalam Bali World Culture Forum berikutnya, jika memang akan digelar secara berkala. zI Nyoman Darma Putra

Bhisma Dewabharata

Ksatria Unggul Berbudi Luhur PKB (Pesta Kesenian Bali) ke-33 tahun 2011, mengangkat tema “Desa, Kala, Patra: Adaptasi Diri dalam Multikultur”. Desa, kala, patra adalah kearifan lokal masyarakat Bali yang menjunjung realitas keragaman budaya yang luwes yaitu senantiasa menyesuaikan diri terhadap tempat, waktu, dan situasi yang sedang berkembang. Berdasarkan bingkai tema tersebut, seluruh aktivitas dan kreativitas seni yang digelar dalam PKB 2011 wajib mengacu pada nilai-nilai multikulturalisme dimaksud. Sendratari “Bhisma Dewabharata” garapan ISI Denpasar yang disuguhkan pada pembukaan PKB 10 Juni malam juga berorientasi kreatif dari tema itu. Lakon “Bhisma Dewabharata” diangkat dari epos Mahabharata episode Adi Parwa. Secara etimologis, bhisma berarti sumpah suci, dewa merupakan manifestasi Tuhan, dan bharata adalah kebenaran. Sebagai sebuah judul, “Bhisma Dewabharata” bermakna “seorang kesatria keturunan dewa, tulus ikhlas mewujudkan sumpah sucinya yang diabdikan untuk menegakkan kebenaran”. Dewabharata adalah putra raja Sentanu dari negeri Hastina. Nama Dewabharata diberikan wanita yang melahirkannya, Dewi Gangga, penjelmaan bidadari. Dewabharata kemudian mashur sebagai Bhisma setelah mengucapkan ikrar sakral mahaberat. Alkisah, Dewabharata, seorang ksatria yaang cerdas dan gagah berani. Sebagai putra mahkota, ia diharapkan menjadi pemimpin agung Hastinapura. Suatu hari, ayahnya, Raja Sentanu, jatuh cinta pada seorang gadis jelita yang bernama Satyawati, anak seorang nelayan sungai Yamuna. Raja Sentanu ingin menjadikannya permaisuri. Tetapi, karena syarat yang diajukan Satyawati terlalu berat, sang raja sakit. Demi rasa kasih pada ayah tercinta, Dewabharata memboyong Satyawati ke istana,

dihaturkan kepada rajanya. Kendati bersuka cita, Raja Sentanu merasa gamang mengingat akan syarat yang pernah diajukan Dewi Satyawati. Benar saja, menjelang pernikahan agung akan digelar, Dasabala, ayah Satyawati, menuntut agar anak yang dilahirkan Satyawati harus menjadi raja pengganti Raja Sentanu, dan keturunan Dewabharta tidak menuntut haknya untuk menjadi raja Hastina. Tuntutan yang menggugat singgasana dan hak Dewabharata menggemparkan seluruh negeri Hastina. Tetapi, dengan mantap dan meyakinkan Dewabharata mengumandangkan sumpah suci “tidak akan menjadi raja dan tidak akan kawin seumur hidupnya” yang disambut koor haru para dewata: bhisma, bhisma, bhisma. Babak pertama diawali prolog yang merupakan visualisasi jati diri Dewabharata yang lahir dari buah cinta antara Maharaja Sentanu dan wanita penjelmaan bidadari, Dewi Gangga. Adegan selanjutnya dilukiskan bagaimana Dewabharata yang tampan dan perkasa diharapkan menjadi pemimpin agung yang akan menurunkan sumber insani masa depan bangsa Bharata. Setelah dinobatkan menjadi yowanaraja, Dewabharata memperoleh mandat menunaikan tugas dan kewajibannya sebagai raja muda, sedangkan ayahnya, Sentanu, bertindak selaku pendamping dan penasihat. Suatu ketika, Dewabharata begitu masgul atas keberadaan ayahnya yang senantiasa bermuram durja. Melalui kusir kerajaan, Dewabharata mengetahui bahwa sumber kemurungan Raja Sentanu adalah Satyawati, gadis cantik putri seorang nelayan di tepi sungai Yamuna. Dikisahkan si kusir kereta, perjumpaan Sentanu dengan gadis molek beraroma harum semerbak itu, membuat sang raja jatuh cinta dan berhasrat menjadikannya permaisuri tetapi sangat terpukul dengan persyaratan yang diajukan Dewi Satyawati. Persyaratan

yang mahaberat itu adalah: anak yang dilahirkan Satyawati harus menjadi raja pengganti Maharaja Sentanu. Didorong rasa hormat dan kasih sayangnya pada sang Ayah, menuntun Dewabharata menjumpai Dasabala, ayah Satyawati. Dewabharata berjanji tidak akan menjadi raja Hastina dan akan memberikan kepada putra yang dilahirkan Satyawati. Dewabharata memboyong Satyawati ke istana dan menghaturkan kepada ayahnya. Setibanya di istana, sebuah persyaratan diajukan lagi oleh Dasabala: agar kelak keturunan Dewabharta tidak menuntut haknya untuk menjadi raja Hastina. Demi kebahagiaan sang Ayah, Dewabharata bersumpah akan hidup membujang selama hayatnya. Ikrar Dewabharata disambut hujan bunga dari angkasa dan gaung suara bhisma.....bhisma.....bhisma! (Bhisma berarti kesatria sejati yang menepati sumpah suci). Maharaja Sentanu sangat terharu terhadap ketulusan, jiwa besar, pengorbanan putra kebanggaannya, Bhisma Dewabharata. Pesan yang terlontar dari sendratari kolosal ISI Denpasar ini yakni tentang dedikasi dan pengorbanan tulus suci seorang putra bangsa terhadap negaranya. Pesan ini terasa kontekstual dengan tema PKB 2011 bahwasannya putra bangsa yang berkarakter dan berbudi luhur adalah sumber insani unggul yang mampu beradaptasi dengan tantangan kehidupan (desa), perubahan zaman (kala), dinamika budaya (patra) di tengah era globalisasi ini. Putra bangsa seperti Dewabharata yang cerdas, gagah berani, santun dan berakhlak patut dijadikan teladan oleh segenap masyarakat bineka tunggal ika (multikultural) Indonesia menuju kehidupan berbangsa dan bernegara yang bermartabat dan berkeadaban, sejahtera, harmonis, humanis dan damai. zKadek Suartaya

RABU 15 Juni 2011 11.00 – 13.00 Seka Parwa Agung, Blahkiuh, Abiansemal, Badung, Kalangan Angsoka; 11.00-13.00 Kesenian Joged, Seka Joged Kuta Selatan,Badung, Kalangan Ayodya; 16.00 – 18.00 Parade Topeng Prembon, Seka Topeng Manik Sekar Kabupaten Bangli, Kalangan Ratna Kanda; 20.00 – 23.00 Tari Kontemporer, Sanggra Indrakila, Karangasem, Wantilan; 20.00 – 23.00 Parade Gong Kebyar Anak-anak Seka Gong Anakanak Rare Pahrayangan, Payangan, Gianyar, dengan Seka Gong Putra Jaya, Tabanan, Panggung Terbuka Ardha Candra. Partisipasi Kesenian Luar Daerah: 20.00 – 22.00 Partisipasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Barat, Ksirarnawa. KAMIS 16 Juni 2011 10.00 – 13.00 Kesenian Arja Kunik, Batu Guling , Desa Pakraman Sri Wahana Darma, Nusa Penida, Klungkung, Kalangan Angsoka; 11.00 - 13.00 Kesenian Joged Bumbung, Sekar Sari Mekar, Bangli , Kalangan Ayodya; 16.00 - 18.00 Parade Topeng Prembon, Seka Luntang Lantung , Tabanan, Kalangan Ratna Kanda; 20.00 - 22.00 Keroncong dan Paduan Suara, Institut Seni Indonesia, Gedung Ksirarnawa; 20.00 – 22.00 Parade Drama Gong, Kabupaten Jembrana,Wantilan; 20.00-23.00 Parade Gong Kebyar Dewasa, Seka Gong Ceraken Lokananta, Banjar Kesambi, Kesiman dengan SMKN 3 Sukawati, Gianyar, Panggung Terbuka Ardha Candra. Jumat 17 Juni 2011 11.00 – 13.00 Dramatari Parwa, Seka Banjar Belawan, Abiansemal, Dauh Yeh, Badung, Kalangan Ayodya ; 11.00-13.00 Kesenian Kendang Mebarung, Jembrana, Kalangan Ayodya; 16.00-18.00 Topeng Prembon, Seka Topeng Sidakarya Sasmita Budaya, Buleleng; Kalangan Ratna Kandi; 20.00 – 22.00 Kesenian Pengembangan atau Kontemporer, Sanggar Asta Musti, Bangli; 20.00-22.00 Parade Drama Gong, Sancita Budaya, Bangli,Wantilan; 20.00-23.00 Parade Gong Kebyar Anak- anak, Seka Gong Kumara Widya Swara Lingkungan BB Agung, Kelurahan Tegal Cangkring,Mendoyo, Jembrana dengan Seka Gong Anak- anak Kumara Eka Cita Desa Lepang Banjarangkan, Klungkung, Panggung Terbuka Ardha Candra. SABTU 18 Juni 2011 11.00 – 13.00 Kesenian Joged Bumbung, Raga Stuti Desa Yeh Malet, Kerambitan, Tabanan, Kalangan Ayodya; 16.00- 18.00 Parade Topeng Prembon, Seka Topeng Arsa Citta, Sidemen, Karangasem, Kalangan Ratna Kanda; 20.00- 22.00 Kesenian Pengembangan atau Kontemporer, Word Musik oleh Gus Teja, Banjar Junjungan, Ubud, Gianyar, Gedung Ksirarnawa; 20.00-23.00 Parade Gong Kebyar Dewasa, Sanggar Gita Candra, Klungkung dengan Seka Gong Sekar Sandat, Sulahan, Bangli, Panggung Terbuka Ardha Candra. Partisipasi Kesenian Luar Daerah: 20.00 – 22.00 Partisipasi Sigi Biromaru Aceh, Wantilan. (Sumber : Pedoman Acara Kesenian PKB XXXIII Tahun 2011 —ard)

Sebagian adegan pementasan Sendratari Bhisma Dewabharata garapan ISI Denpasar yang tampil dalam acara pembukaan PKB ke-33 Jumat (10/6) malam

tkh/edi


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.