Malang ekspres ed selasa, 21 juni 2016

Page 9

X

MALANG E SPRES

-File

Manusia Raksasa Salah Satu Penghuni Bumi Cor­nia, tepatnya di daerah pertambangan di Ro­sia Montana, Rumania. Di bawah tanah desa tersebut, ada sebuah galeri yang dibangun sekitar 3.500 SM. Di ba­wah tanah itu juga ditemukan sebuah ma­ kam manusia raksasa. Galeri ini disebut The Hyperborean Gallery atau galeri 13, yang dibangun oleh penduduk awal Agathyrsi pegunungan Carpathia. Se­ mentara itu, dalam literatur Yunani kuno juga ada catatan tentang Hyperborea pur­ba­ka­la. Dari catatan yang diketahui, Hyperborea adalah suatu daerah yang termasuk dalam rencana invasi pasukan Atlantis. Tapi mereka mundur karena dihadang oleh pasukan raksasa. Keberadaan Hyperborea ditentang se­ panjang jaman dahulu, meskipun ada be­ berapa bukti untuk mendukung bahwa itu didasarkan pada sebuah penemuan yang sebenarnya. Pada 1976, sekelompok arkeolog me­ne­ mukan kerangka manusia raksasa setinggi 10 meter (32,8 kaki). Namun kerangka ma­ nusia raksasa ini raib setelah dikirim ke Ru­ sia untuk analisis (saat itu Rumania masih

Selasa, 21 Juni 2016

Raksasa Pernah Hidup di Zaman Nabi

Para ahli arkeologi sudah banyak menemukan tengkorak raksasa, termasuk the sumerian giant skeletons ini.

Banyak kerangka manusia raksasa, di­ temukan di sejumlah tempat di belahan du­nia. Temuan itu, menyiratkan fakta ke­be­ radaan tentang manusia raksasa dalam le­ genda itu memang eksis. Baik pada zaman da­hulu maupun di era modern. Pada abad ke-20, banyak ditemukan tulang belulang manusia raksasa di Rumania. Na­mun, semua temuan ini ditutupi, baik di se­ngaja atau tidak. Hingga kini, banyak orang yang masih tidak percaya bahwa semasa pe­radaban prasejarah terdapat kehidupan ma­nusia raksasa. Di sejumlah besar tempat di belahan du­ nia, cukup banyak tersiar legenda tentang ma­nusia raksasa dan bekas peninggalan ter­ kait atau catatan sejarahnya. Di Rumania bagian tepi barat Eropa, ju­ga ada legenda tentang manusia raksasa. Ba­nyak legenda tentang manusia raksasa di ne­geri ini, dan sebutan untuk ras manusia rak­sasa masingmasing juga tidak sama. Di abad 20, banyak dilakukan penggalian arkeologi dan menemukan sejumlah temuan yang me­ngejutkan. Di antaranya sebuah temuan arekeologi yang menakjubkan di bawah tanah desa

9

me­nganut sistem komunis). Selain kerangka manusia raksasa ini, di­ mana sejak 1940, pernah tergali sebanyak 80 sosok kerangka/ tengkorak manusia raksasa di Rumania, kerangka atau tengkorak se­perti manusia ini sekitar 5 meter (16 kaki) ting­gi­nya. Hingga pada 1989 kemudian, 20 sosok ke­ rangka manusia raksasa itu ditemukan di Le­ bada, Pantelimon. Di pegunungan Bucegi dae­ rah tersebut juga banyak ditemukan tero­wongan yang saling terhubung. Lebih menakjubkan lagi di bagian penghubung terowongan itu juga ditemukan ruang kontrol canggih seperti ruangan yang ditinggalkan alien. Selain itu, di Buzau County, Calarasi, Mt.Per­ sani, Brasov, Prahova, Piatra Craiuli, Harghita, Hategului, Hunedoara, Rumania dan banyak tempat lainnya juga pernah ditemukan tulang kerangka manusia raksasa. Ditilik dari temuan-temuan tersebut, ti­ daklah berlebihan kalau Rumania disebut se­ bagai kampung manusia raksasa di planet ini. Dari temuan-temuan ini, sekaligus juga mem­ buat kita membuktikan kembali asal usul atas konsep dari sejarah umat manusia. (***)

Mungkinkah dulu benar-be­ nar ada manusia raksasa? Ke­ting­ gian manusia raksasa bisa men­capai 3 meter lebih. Dalam cerita/mitos melegenda tentang Raja Og, Nabi Musa AS dikatakan sebagai ma­ nusia yang membunuh raksasa Raja Og dan meninggal pada usia 120 tahun atau disekitar 1300 atau 1400 sebelum Masehi yang men­da­hului zaman besi di wilayah Levant. Benarkah Raja Og merupakan manusia raksasa yang hidup pada zaman Nabi Musa AS? Ataukah ini hanya mitos belaka? Manusia raksasa adalah nyata. Ia pernah hidup di zaman dahulu. Mereka dikenal dengan nama Banu Amaliqoh, yang hidup di zaman Nabi Musa dan bertempat di sebuah daerah yang bernama Arihha. Dalam tafsir Ibnu Katsir di­se­ butkan, Ali bin Abu Thalihah me­ri­ wayatkan dari Ibnu Abbas ia ber­kata, bahwa ketika Nabi Musa AS singgah di negeri itu, beliau me­ngutus matamata untuk melihat sebanyak 12 orang, agar mencari tahu kabar yang ada di kota terse­but. Lalu mereka bertemu dengan se­ o­­rang Jabarin dan mereka di­ma­ suk­kan ke keranjangnya dan mem­ ba­wa mereka ke kota lalu orang be­­sar itu memanggil kaumnya agar ber­­­kumpul dan mereka berkata, “Si­a­pakah kalian?” lalu kaum Na­bi Musa berkata, “Kami adalah ka­um Musa, ia mengutus kami un­tuk me­ ngetahui kabar kalian.” Lalu kaum Na­bi Musa diberi satu buah anggur yang mencukupi satu orang, me­ reka berkata, “Pergilah kepada Mu­ sa dan kaumnya dan katakan, per­ hi­tungkanlah bagaimana besarnya buah-buahannya.” Mereka pun pu­lang kepada Nabi Musa dan ber­ kata, “Pergilah kamu dan Rabb mu saja yang memerangi mereka. Kami akan duduk disini saja tidak ikut berperang.” Dipetik dari tulisan Ust. Moh. Wahid Abdul, kaum ‘Ad merupakan kaum yang hebat dan mahir dalam seni. Hingga mereka mampu men­ di­rikan bangunan dan gedunggedung indah di setiap tempat ting­gi, dengan harapan mereka da­ pat hidup selama-lamanya. Seorang ahli arkeologi bernama Nicholas Clapp telah menemui lo­ kasi legenda purba itu. Dari pe­ne­ muan Arkeolog tersebut ditemukan menara dan tiang-tiang yang di­ se­butkan dalam Al-Qur’an. Tiangtiang itu begitu mengagumkan dan mem­punyai bentuk-bentuk khas. Catatan sejarah mendapati kaum ‘Ad adalah kaum yang terkaya di dunia. Mereka sangat maju dalam per­tanian. Berdasarkan hasil dari penggalian juga ditemui sisa re­ run­tuhan sebuah kota yang amat luar biasa. Kota tersebut di kelilingi dinding yang memiliki ukuran

yang begitu luas dan istananya me­rupakan bangunan yang sangat me­nakjubkan. Tiang-tiangnya memiliki tek­no­ logi arsitektual yang tinggi, ber­bentuk bulat dan disusun dalam se­rambi yang melengkung berlapis emas atau perak dan ruang-ruang diantara tiangtiang tersebut sangat me­ngagumkan. Seperti yang dise­but­kan dalam surah Al-Fajr: 6-7, bah­wa penduduk Iram memiliki ba­ngunan yang sangat tinggi tiang-tiangnya. Pada awal tahun 1990 muncul dalam beberapa surat kabar yang terkemuka di dunia, yang me­nga­ takan bahwa kota legen­da Arab yang hilang, telah ditemukan. Banyak orang yang sejak dulu beranggapan bahwa kaum ‘Ad yang sebagaimana diceritakan dalam AlQur’an hanyalah sebuah legenda dan beranggapan lokasi mereka tidak akan pernah ditemui. Tentunya melalui penemuan ini banyak orang yang tidak dapat menyembunyikan keheranan. Dengan fakta penemuannya itu, Clapp meneruskan mempelajari berbagai manuskrip dan peta kuno di perpustakan Huntington, California. Tujuannya adalah untuk me­ne­ mukan peta dari daerah tersebut. Setelah melalui penelitian sing­kat, ia menemukannya. Yang dite­mu­ kan adalah sebuah lokisan peta yang dibuat oleh Ptolomeus, ahli geografi Yunani Mesir pada tahun 200 Masehi. Pada peta ini ditunjukkan sebuah bangunan tua yang ditemui di daerah tersebut dan jalan-jalan yang menuju kota tersebut. Sementara itu beliau menerima kabar bahwa NASA telah melakukan pemotretan. Dalam foto-foto tersebut dite­ mukan suatu bentuk yang sulit di­ lihat dengan kasat mata tetapi bisa dilihat dengan jelas keseluruhan bentuk tersebut dari luar angkasa. Dengan membandingkan fotofoto ini dan peta tua yang ada di­ tangannya, akhirnya Clapp men­ jumpai kesimpulan yang ia cari, yaitu pusat-pusat dalam peta tua sesuai dengan pusat-pusat gambar yang diambil dengan satelit. Begitulah ulasan dibalik misteri manusia raksasa. Nyatanya mereka pernah hidup di zaman Nabi Musa AS. Mereka biasa disebut Banu Amaliqoh. Sedangkan mengenai kaum ‘Ad ini pun sungguh nyata adanya. Karena Al-Qur’an banyak meyebutkan tentang kaum ‘Ad yang disebut memiliki kekuatan besar pada zaman itu. Namun mengenai kondisi fisik kaum ‘Ad,belum ada penjelasannya dari hadist maupun dalil yang mengatakan mereka orang Jabarin atau manusia raksasa. (***)

Perbandingan antara tulang raksasa dan manusia normal di salah satu museum dan penemuan tengkorak yang diduga milik kaum Aad yang hidup di zaman nabi.

Alkitab Mencatat Ada Manusia Raksasa Manusia raksasa sebenarnya me­mang pernah eksis di atas bumi, dan ini me­mang tercatat dalam “Alkitab” yang paling penting dan sakral dalam budaya Barat. Dalam “kitab 1 Samuel” dalam “Per­jan­ jian Lama” pernah tercatat David (Daud) membunuh sesosok raksasa bernama Goliath (Jalut), tingginya six cubits and a span (enam hasta/ siku dan satu jengkal). Sekadar diketahui, ada beberapa per­hi­ tungan hasta berdasarkan kompilasi ka­ mus “Alkitab”, yang terpendek adalah 45 cm = 1 hasta, dan 6 hasta = 9 kaki. Dengan uku­ran Enam hasta sejengkal, tinggi Go­ liath setidaknya mencapai tiga meter le­ bih! Tapi ini bukan catatan “Alkitab” satusa­tunya terkait manusia raksasa. Dalam kitab “Kejadian” dalam “Per­

jan­jian Lama” disebutkan bahwa ada ma­nusia raksasa di atas Bumi sebelum da­tangnya banjir dahsyat. Demikian pula, dalam “kitab bilangan” dalam “Perjanjian Lama” disebutkan bah­wa setelah Musa membawa orangorang Yahudi keluar dari Mesir, pernah me­ngirim pengintai ke tanah Kanaan, un­tuk memahami kondisi setempat, tak lama setelah itu para pengintai me­nga­ takan,“Orang-orang di sana sangat kuat dan perkasa, benteng kotanya juga sangat kokoh dan besar, dan kami juga melihat orang-orang anakim (suatu ras yang terdiri dari orang-orang bertubuh sangat be­sar- keturunan raksasa). Dari hasil pe­ ngintaian itu, kami melihat penduduk di­ sana itu semuanya berperawakan tinggi

besar. Kami melihat orang-orang anakim di sana, yaitu keturunan manusia raksasa. Mereka adalah keturunan manusia rak­ sasa. Menurut pandangan kami, kami ke­ lihatan seperti belalang dalam mata kami sendiri, demikian juga di mata mereka. Apakah dongeng ? Kalau di dalam Alkitab ada cerita ten­ tang raksasa, berarti Alkitab tidak lebih daripada sekedar sebuah buku dongeng, bukan? Tunggu dulu. Hal pertama yang harus dipikirkan adalah asumsi dasar dari pertanyaan ini. Mengapa atau apa da­sarnya mengatakan bahwa raksasa itu adalah sebuah dongeng? Asumsi ini muncul mungkin karena terlalu banyak membaca buku dongeng atau menonton film-film kartun yang

ber­cerita tentang raksasa. Mana yang ada lebih dahulu? Alkitab atau buku-buku atau film dongeng tentang raksasa? Ya jelas Alkitab! Maka kalau boleh di­ katakan, bukanlah Alkitab yang meniru buku-buku dongeng itu melainkan bu­kubuku dongeng itu yang meniru Al­kitab. Namun jika tidak mau dikatakan de­ mikian, maka yang bisa dikatakan adalah Alkitab tidak sama dengan dongeng hanya karena ada raksasa-raksasa dalam cerita dongeng. Ingat, Alkitab lebih dulu ada daripada semua dongeng itu. Selain itu, pemikiran semacam itu mun­cul dari pemahaman kita terhadap kata “raksasa” itu sendiri. Kita terlanjur ber­asumsi bahwa ‘raksasa’ itu adalah dongeng maka ketika menemukan ada

‘raksasa’ di Alkitab, kita langsung meng­ klaimnya sebagai dongeng. Mungkin kata ‘raksasa’ ini harus dipahami sebagai suatu ukuran tubuh yang lebih besar daripada orang kebanyakan yang disebabkan oleh mutasi kromosom secara permanen yang diakui dalam dunia medis. Kesimpulan Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa raksasa-raksasa yang dibicarakan di dalam Alkitab menunjuk pada ukuran tubuh yang lebih besar dari orang kebanyakan. Ini bukan dongeng tetapi fakta. Pikiran bahwa itu adalah dongeng timbul dari asumsi yang salah terhadap istilah ‘raksasa’ itu sendiri. Jadi sekali lagi Alkitab bukan atau tidak sama dengan cerita dongeng. (Secretchina/joni/rmat)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.