TPJ no.13.IV Juli-September 2006

Page 1

UNTUK KALANGAN SENDIRI

http:\\tpj.bpkpenabur.or.id

tpj@bpkpenabur.or.id

No. 13 THN IV Edisi Juli - September 2006


No. 13 THN. IV Edisi Juli - September 2006

2

Serambi Redaksi PENANGGUNGJAWAB: Christian Handoyo

Anggota: Haryono Sunityo Ratnawati H. Winny Setiaatmadja Redaksi: Daisy Imelda Eka Natanael Sih Retno Hastuti Tata Letak: Max. Wahy udiana S. Desain Web: Elan Rilson Saragih Penerbit: BPK PENABUR Jakarta Alamat Redaksi: Gedung SMUK 1 Lantai 7, Jln. Tanjung Duren Raya no. 4, Jakarta, 11470, Telepon: (021) 5666965-7, Faks.: (021) 5666970 --------------------------------------------------

Ingin pasang iklan di Tabloid PENABUR Jakarta? Telepon saja di 5666965-7, Ext. 106 dan 286. Hubungi: Nana dan Yudi * Oplah tabloid: 25.000 eks. Redaksi menerima tulisan berupa artikel berbagai topik, kegiatan sekolah PENABUR, puisi, dan cerpen. Tulisan dikirimkan lewat email:tpj@bpkpenabur.or.id. Redaksi berhak melakukan perubahan jika dipandang perlu. Tersedia honor.

S

enang sekali bisa menjumpai Anda kembali para pembaca Tabloid PENABUR Jakarta (TPJ). Suasana pergantian tahun ajaran, naik kelas, kelulusan dan libur sekolah baru saja kita lewati. Selamat bagi para siswa yang sukses melewati Ujian Nasional (UN), dan bagi para siswa yang akan menapaki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Bagi para siswa yang belum berhasil, jangan terlalu lama bersedih, tetaplah berjuang. Pada edisi Juli 2006 yang mengangkat tema “Menggapai Sukses”, kami hadir dengan aneka artikel, tips, dan berita-berita menarik seputar BPK PENABUR Jakarta. Pdt. Danny Purnama (GKI Perumahan Citra I) memaparkan tentang hidup sukses bagi anak Tuhan dalam renungan Kesuksesan Hidup, Seperti Apa? Setiap orang dalam

lembaga pendidikan dengan berbagai perannya; siswa, guru, aparat bahkan orang tua siswa, harus dan pasti meraih sukses. Pertanyaannya, belajar yang seperti apa dan sukses yang bagaimana? Anda akan menemukan jawabannya pada artikel Belajar dan Meraih Sukses. Bagi rekan guru, jangan lewatkan artikel Mengajar dengan Sukses. Hubungan dengan guru memang mengharukan. Guru mengajar menulis a-b-c. Tanpa guru kita tidak tahu menulis. Sosok guru tersebut diceritakan Dr. Andar Ismail dalam tulisannya di edisi ini. Pengesahan UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang mensyaratkan bahwa setiap guru baik negeri maupun swasta, atau juga calon guru harus mempunyai sertifikat mengajar, menimbulkan berbagai pertanyaan dari para guru. Apakah semua

guru yang sudah mengajar berpuluhpuluh tahun juga diwajibkan memiliki sertifikat? Baca: Menepis Kekhawatiran Undang-undang Guru. BPK PENABUR Jakarta membuka program Kelas Internasional di SMAK 1 pada Tahun Ajaran 2006/2007. Apa landasan penguat program dan bagaimana pelaksanaan programnya, dapat disimak di edisi ini. Jangan lupa juga untuk mengisi Angket Pembaca TPJ dan Pendengar Pioner, supaya kami dapat meningkatkan layanan kami kepada Anda.

Agenda

BPK PENABUR Jakarta JULI 3 – 14 17 3 – 10 14 – 15 16 – 23

Libur Siswa Hari Pertama Tahun Ajaran 2006/2007 LEBM Bagi Guru Baru Pengenalan Organisasi Bagi Karyawan Baru Pramuka PENABUR (SMPK 3) mengikuti Jambore Nasional 2006 di Jatinangor, Jabar. MOS (Masa Orientasi Siswa) SMP dan SLTA Character Building Camp Siswa Akselerasi Jenjang SMP Retret Guru PAK Seminar Character Building Guru PAK

17 – 22 25 – 29 -

AGUSTUS 17 – 18 21

Libur - Hari Kemerdekaan RI Libur – Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW

SEPTEMBER 1–2 2 15 – 16 28 – 29

Pelatihan Kepemimpinan dan Kemandirian Siswa Akselerasi Jenjang SD Penyematan Nugraha ANC dan NMI Pelatihan Kepemimpinan dan Kemandirian Siswa Akselerasi Jenjang SMP LDK OSIS SMP

Selamat membaca.

| IKLAN BARIS | Ingin mahir berbahasa Mandarin? Guru berpengalaman mengajar, sistem Singapura. Hubungi: Andrea: 0813-15152429

COVER: Beberapa siswa berprestasi tingkat nasional dan internasional Tahun Ajaran 2005-2006 BPK PENABUR Jakarta

RubrikAsuhan Matematika Nugroho

_________________________________ MENDATAR 1.Lambang gerakan pramuka. 6. Isi atau bagian yang asli. 8. Air seni. 11. Golongan atas. 13. Tak jelek. 14. Hanya satu. 17. Ular (Inggris).20. Hilang tanpa bekas. 21. Ibu kota Malaysia. MENURUN 1. Orang yang datang berkunjung. 2. Beras yang sudah dimasak. 3. Minuman khas Jepang. 4. Kota di Flores. 5. Angkatan Laut RI. 7. Dasar bukti. 9. Keinginan kuat untuk bertemu. 10. Mengenai (berasal dari) tumbuhtumbuhan. 12. Pokok pembicaraan. 15. Delapan. 16. Jenis pupuk. 17. Sebelum dua. 18. Sering. 19. Berlaku dalam masyarakat. Silakan Anda menjawab dan tempelkan jawaban pada kartu pos, lalu kirimkan ke alamat Tabloid PENABUR Jakarta, Gedung SMUK 1, Lantai 7, Jalan Tanjung Duren Raya No. 4, Jakarta, 11470. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pemenang TTS di Tabloid PENABUR Jakarta No. 12 THN IV Edisi April - Juni 2006:

Brian Kristandra, Perum Citra I B4/ 36 Jakarta 11840

Hotline Service

563 3837

For SMP Given triangle ABC. CD is the angle bisector. Two circles with A and B as the centres, AD and BD as the radii cut AC and BC at E and F respectively. Prove that EF is parallel to AB. Bagi pemenang di Jabotabek, harap mengambil Bagi Yang Beruntung akan sendiri hadiahnya di: Kantor Sekretariat BPK mendapatkan PENABUR Jakarta, Jl. Tanjung Duren Raya No.4, Jakarta Barat, tiap hari kerja: Senin s.d. Jumat, pukul 07.30 - 15.30 WIB. Jangan lupa membawa identitas diri Anda. Bagi pemenang yang tinggal di luar wilayah Jabotabek, hadiah akan dikirimkan ke alamat Anda.

uang sebesar

Rp.100.000 Rp.100.000


No. 13 THN. IV Edisi Juli - September 2006

M

enurut sebuah cerita kuno, seorang guru yang bijaksana bertanya kepada murid-muridnya tentang hal apa yang dianggap sebagai kesuksesan dalam hidup. Ada banyak jawaban yang bagus-bagus diberikan para muridnya. Yang satu menjawab bahwa hidup akan sukses kalau punya banyak harta benda. Yang lain berpendapat sukses itu didapat kalau punya perkawinan dan rumah tangga yang bahagia. Sementara murid ang lain berpandangan hidup baru dikatakan sukses kalau bisa mencapai kedudukan yang tinggi dalam pekerjaan. Yang

lainnya lagi menjawab kesuksesan bisa dilihat dari banyaknya teman dalam suka maupun duka. Tetapi guru itu mengatakan bahwa mereka memberikan jawaban yang kurang tepat. Dia mengatakan, “Sukses dalam hidup tercapai saat kita melihat seorang anak menyeberangi sebuah jalan sendirian dengan penuh kepercayaan diri setelah kita menunjukkan kepadanya cara untuk berjalan dan menyeberang.” Kita kerapkali seperti para murid dalam cerita tadi, memandang kesuksesan hidup bisa kita alami bila kita memiliki dan mencapai taraf tertentu. Memiliki banyak uang, mobil, rumah, usaha yang lancar, keluarga dan anak yang baik; mencapai prestasi tinggi di sekolah, kedudukan tinggi dalam karir dan dunia pendidikan menjadi ukuran kesuksesan hidup seseorang di dunia ini. Hal tersebut tidak salah. Tapi sebagai anak-anak Tuhan, kesuksesan dalam hidup kita tidak melulu diukur dengan hal-hal tersebut. Ada beberapa hal yang menjadi karakteristik hidup sukses dalam kekristenan.

Renungan 3

Bagi anak-anak Tuhan, hidup yang sukses bukan sekedar punya ini dan itu, menggapai itu dan ini; tapi bagaimana dalam setiap langkah hidup ini kita mengandalkan Tuhan, hidup taat kepada-Nya dan bermakna bagi sesama.

P

ertama, hidup yang sukses adalah hidup yang mengandalkan Tuhan. Kesuksesan dalam hidup anak Tuhan didapat bukan karena kehebatan dan kekuatan sendiri. Amsal 3:5-6 menyatakan demikian: “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” Dengan bersandar kepada Tuhan dan percaya kepadaNya, kita dimampukan untuk menjalani kehidupan dengan baik dan mencapai

hal-hal tertentu sesuai kebutuhan kita.

K

edua, hidup sukses sebagai anak-anak Tuhan ditandai dengan makin serupa dengan Kristus. 1 Petrus 1:15 menyatakan demikian: “… hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu.” Hidup anak-anak Tuhan akan disebut sukses kalau makin serupa dengan hidup Kristus, yaitu hidup kudus. Bagaimana caranya? Kata “kudus” dalam bahasa asli Perjanjian Baru secara harafiah berarti “berbeda dari yang lain pada umumnya”. Berbeda di sini bukan berarti “nyentrik” atau “nyeleneh”, tapi punya kualitas yang lebih dari yang lain. Dalam 1 Petrus 1:13-25 disebutkan ada dua ciri hidup yang kudus, hidup yang berbeda dari hidup orang lain di dunia pada umumya: taat kepada kehendak Allah (sekaligus tidak lagi menuruti hawa nafsu kedagingan) dan penuh kasih persaudaraan. Dua hal ini jugalah yang semestinya ada dalam hidup orang Kristen dan menjadi ukuran sukses

Enam nominator PIONER Award.

H

i Pioners!! Pada Red Bean bulan April lalu Resto Pontepatnya tanggal dok Indah 10, Penabur On Air Mall 1. Se(PIONER) merayakan lain acara ulang tahunnya yang m a k a n pertama lho. Sudah 1 makan dan tahun PIONER meng- potong kue, udara di 96.3 RPK FM. d i a d a k a n Banyak suka, duka dan pula PIONissia sedang beraksi membawakan siaran. hal-hal yang lucu 2, Annelis dari SMAK 7 dan yang diSepri dari SMAK Gading a l a m i Serpong. Dan yang terpilih para peadalah Stephanie dari n y i a r SMAK 2. PIONER. Acara ini juga dihadiri Sebagai oleh Pengurus BPK PENAucapan BUR Jakarta seperti Bapak syukur Haryono Sunityo, Ibu Winny atas perSetiaatmadja & Bapak nyertaan Andreas Kartawinata, juga Tuhan keSuasana saat pemotongan kue HUT ke-1 PIONER. Kepala Bagian Humas BPK p a d a PIONER, maka diada- NER Awards, dimana ter- PENABUR Jakarta, Ibu Daisy kanlah acara syukuran seleksi 6 nominator penyiar Imelda. Tak ketinggalan atas 1 tahunnya PIONER paling berbakat yaitu: rekan-rekan dari media pada tanggal 23 April Irene & Nissia dari SMAK 1, seperti Yansen (RPK), Pras 2006, yang bertempat di Stephanie & Tyas dari SMAK & Yan dari Suara Pem-

baruan. Pada siaran PIONER 7 Mei yang dipandu oleh DJ Teph (SMAK 2) & DJ Nizzia (SMAK 1) membawakan tema Kisah Sang Juara. Mereka mewawancarai para

tidaknya kita sebagai anakanak Allah. Dengan demikian, kesuksesan hidup anak-anak Tuhan ditandai seberapa taat kita melakukan perintah-Nya dan seberapa besar kasih yang kita bagikan bagi sesama.

K

etiga, berkaitan dengan karakteristik kedua tadi, hidup yang sukses adalah hidup yang tidak menyendiri dan tidak hanya untuk dinikmati sendirian. Galatia 5:13-14 menyatakan bahwa hidup baru yang sudah dimerdekakan dari per-budakan dosa hendaklah di-isi bukan lagi dengan hidup dalam dosa, tetapi dengan saling mengasihi. Hidup anak-anak Tuhan dipandang sukses bila kita bisa memaknai dan memakai hidup kita menjadi berkat buat sesama. Memiliki banyak harta tentu tidak dilarang, tapi sebagai orang Kristen, hidup kita akan disebut sukses bila kita memakai harta itu bukan untuk dinikmati sendirian, melainkan untuk memuliakan Tuhan dan jadi berkat bagi sesama yang membutuhkan. Mencapai prestasi tinggi dalam pendidikan dan karir tentu pa-

tut kita syukuri dan banggakan, tapi akan disebut sukses bila kita memaknai prestasi tersebut bukan untuk meninggikan diri melainkan sebagai sarana kita berbuat lebih banyak lagi dalam mendatangkan kebaikan bagi lingkungan kita: bagaimana ilmu yang sudah kita capai dipakai untuk mendatangkan kesejahteraan bagi sekitar kita, bagaimana kedudukan tinggi dalam pekerjaan/karir digunakan untuk menghasilkan kebijakankebijakan yang menyejahterakan dan menolong banyak orang untuk hidup lebih baik. David McCullough punya definisi sendiri tentang kesuksesan: “Kesuksesan sejati adalah mengerjakan pekerjaan yang bernilai seumur hidup kita” (disadur dari buku Kumpulan Formula SUKSES oleh Chandra Suwondo). Bagi anakanak Tuhan, hidup yang sukses bukan sekedar punya ini dan itu, menggapai itu dan ini; tapi bagaimana dalam setiap langkah hidup ini kita mengandalkan Tuhan, hidup taat kepada-Nya dan bermakna bagi sesama. Semoga sukses selalu.***

Pdt. Danny Purnama Pendeta Jemaat GKI Perumahan Citra I Jakarta

Penyiar PIONER mewawancarai para siswa PENABUR berprestasi.

siswa berprestasi dari SMAK 1 BPK PENABUR Jakarta yaitu Ivan Hadinata yang sukses meraih second prize (perak) dalam ajang The 3rd Thai Astronomy Olympiad (TAO) dan Ekahana

Sandy Adhitia meraih honorable mention pada Olimpiade Fisika Asia Ke-7 yang berlangsung di Almaty, dimana kedua event tersebut diselenggarakan pada April 2006. (JCX).


4

No. 13 THN. IV Edisi Juli - September 2006

Profil

globalisasi itu misalnya perubahan kurikulum, penyesuaian manajemen, strategi pembelajaran, dan lain-lain. Dalam perspektif pemahaman seperti di atas itulah BPK PENABUR Jakarta membuka program Kelas Internasional di SMAK 1. Program ini dimulai tahun ajaran baru 2006/2007.

Beberapa Landasan

Penguat

Program Pembukaan program Kelas Internasional bukanlah tanpa landasan yang kuat. Justru keberadaan SMAK 1 BPK PENABUR Jakarta dengan segudang prestasi nasional dan internasional merupakan salah satu sekolah di antara 11 sekolah di DKI Jakarta yang direkomendasikan pemerintah menjadi SMA Plus Standar Nasional/Internasional (hasil monitoring dan

Pendahuluan Menurut J.A. Scholte (2002), ada lima kategori pengertian globalisasi yang sering dijumpai dalam berbagai literatur. Kelima kategori itu adalah: 1).globalisasi sebagai internasionalisasi; 2) globalisasi sebagai liberalisasi; 3)globalisasi sebagai universalisasi; 4) globalisasi sebagai westernisasi; dan 5) globalisasi sebagai penghapusan batas-batas teritorial. Globalisasi yang menggelinding di depan kita memang bisa dipandang dari berbagai sudut. Namun kita bisa membuat satu generalisasi bahwa inti dari globalisasi adalah adanya kompetisi (persaingan). Persaingan ini memaksa siapa saja untuk terus menyesuaikan diri dengan efek yang dibawanya. Siapa saja itu bisa secara individual/ kelompok, atau kelembagaan. Secara individu/kelompok misalnya, untuk mempercepat mobilitas mendapatkan informasi dan berkomunikasi seseorang/kelompok harus ber-HP ria atau berinternet ria. Secara kelembagaan (perusaha-

an, organisasi, yayasan, dll) untuk promosi supaya dikenal luas harus membuat web site. Kelima kategori itu, oleh Gunayardi (2004) mendorong terjadinya delokalisasi, perubahan teknologi dan orientasi pendidikan. Pemanfaatan teknologi komputer dan internet membawa perubahan yang sangat revolusioner dalam dunia pendidikan yang tradisional. Disamping membantu akselerasi arus pertukaran informasi, teknologi tersebut telah ikut mendorong menjamurnya sistem pendidikan jarak jauh. Di sini terlihat fenomena delokalisasi, orang-orang belajar dalam suasana yang sangat individual. Lebih tegasnya lagi, Gunayardi (2004) mengatakan, globalisasi dan kaitannya dengan isuisu pendidikan mendorong kita melakukan identifikasi, redefinisi, reorientasi dan mencari titik temu yang tepat. Titik temu itu berupa jenis pendidikan dan strategi pendidikan seperti apa yang bisa menjawab tuntutan globalisasi. Tuntutan

evaluasi SMA Plus Dinas Dikmenti DKI Jakarta No. 206a/204). Dari sisi yuridis, Program Kelas Internasional SMAK 1 mendapat payung hukum yang kuat. Dalam UndangUndang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), pasal 56 ayat 4 dinyatakan: “Kegiatan pendidikan yang menggunakan sistem pendidikan negara lain yang diselenggarakan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Kemudian di-

pertegas lagi dengan Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 205 pasal 61 ayat 1: “Pemerintah bersama-sama dengan pemerintah daerah menyelenggarakan sekurangkurangnya satu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional”. Dengan demikian, penyelenggaraan Kelas Internasional SMAK 1 telah mendapat dukungan yang sangat kuat secara hukum. Pemerintah sebagai pengelola pendidikan nasional menjamin pelaksanaan Kelas Internasional tersebut. Landasan lain yang tidak kalah penting adalah landasan filosofis. Landasan filosofis sebagai penguat program yang dimaksud adalah, BPK PENABUR Jakarta menyadari sepenuhnya

kebutuhan anak didik yang ingin meneruskan pendidikan ke luar negeri terus meningkat. Penyelenggaraan Kelas Internasional juga sebagai bagian dari tanggung jawab BPK PENABUR Jakarta untuk menyediakan layanan pendidikan yang memenuhi tuntutan zaman.

Pelaksanaan Program Kurikulum yang diterapkan di program ini adalah Cambridge Curriculum A Level. Mata

pelajaran utama meliputi Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, Bahasa Inggris untuk tujuan akademik: Matematika, Fisika, Biologi, dan Kimia. Proses pembelajaran mata pelajaran di atas menggunakan bahasa Inggris. Sedangkan mata pelajaran penunjang seperti Pendidikan Agama Kristen, Bahasa Indonesia, Seni, dan Olahraga dalam proses pembelajarannya menggunakan bahasa Indonesia. Siswa Kelas Internasional tidak dipersiapkan untuk mengikuti Ujian Nasional (UAN), namun hanya difokuskan untuk mengikuti ujian dari Cambridge International Examinations. Penilaian disesuaikan dengan standar Cambridge.

Siapa yang Mengajar? Arthur L. Laronde, B.Sc, lulusan Civil Engineering Pasific Western University, California Amerika Serikat adalah native speaker yang akan mengajar bahasa Inggris untuk tujuan akademik. Dia memiliki Teaching Certificates for TOEFL, Business English, TESOL. Dia juga anggota National Teaching Institute Ottawa Ontario Canada. Pengajar lainnya adalah pengajar yang berlatar belakang S2 dan S3. Dapat di-sebutkan di sini Ira. Djajanegara, Ph.D, lulusan dari Australia jurusan Bio Kimia dan Biologi Molekuler – pengajar Biologi; dan DR. Yanti Sabarinah Soebianto, lulusan dari Universitas Tokyo Jepang, jurusan Chemistry – pengajar bidang studi Kimia. Beberapa guru intern yang memenuhi kualifikasi dan telah melalui tahapan seleksi sudah ditetapkan menjadi pengajar. Selain itu, untuk lebih memantapkan persiapan mengajarnya, sejak tanggal 20 Juni – 1 Juli 2006 mereka mengikuti magang di TRANBY COLLEGE Perth Australia. Di TRANBY COLLEGE, mereka belajar mengenai kurikulum, administrasi, proses pembelajaran, dan sebagainya.

Kemana Melanjutkan Studi? Siswa yang memperoleh sertifikat dengan grade yang tinggi mempunyai peluang yang besar untuk melanjutkan ke perguruan tinggi ternama di luar dan dalam negeri. Berbagai perguruan tinggi ternama tersebut tersebar di Eropa, Asia, Australia, sebagian besar Amerika dan Canada. Mari bergabung di Kelas Internasional SMAK 1 BPK PENABUR Jakarta! Untuk dapat bergabung menjadi siswa Kelas Internasional dibutuhkan beberapa syarat, yaitu: a) Nilai mata pelajaran MIPA, Matematika, dan Bahasa Inggris di semester 1, semester 2 kelas 2 dan semester 1 kelas 3 SMP minimal berjumlah 23; b) Lulus tes seleksi Penerimaan Siswa Baru (PSB), seperti siswa reguler; dan c) Lulus tes International English Language Testing System (IELTS), dengan skor minimal 5,0.

Oleh: Yuli Kwartolo (Staf Pusat Pengkajian dan Pengembagan Pendidikan (P4) BPK PENABUR Jakarta)

--------------------------------


No. 13 THN. IV Edisi Juli - September 2006

Profil 5 Materi-materi ini diambil dari buku “Growing Kids God’s Way” yang sudah menjadi bahan parenting yang mendunia dan kini dapat dipelajari bersama dalam KKO.

Awal Berdirinya Pada mulanya SMPK 3 terletak di dua lokasi, yaitu di Jl. Salemba Raya 12 dan di Jl. Diponegoro 78, Jakarta Pusat. Gedung sekolah di Jalan Salemba Raya 12 dibangun Yayasan Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwee (THKTKH) dengan seizin Himpunan Sekolah Kristen (HSK). Sekolah pertama yang menggunakan gedung itu adalah SMPK yang pindah dari Jl. Krekot 28, yang akhirnya tutup karena kurang peminat. Lalu direncanakan gedung sekolah ini diperuntukkan bagi SD, tapi karena di lokasi yang berdekatan sudah ada SD dari Yayasan Badan Pendidikan Kristen (YBPK), maka disepakati SD dikelola YBPK, SMP oleh THKTKH, sedangkan SMA oleh PSKD. SMPK lalu dibuka lagi dengan kelas 1, 2, dan 3. Sementara itu, bangunan sekolah di Diponegoro 78 masih dipakai oleh Uitgebries Lagere Onderwijs (ULO), baru diberikan kepada Badan Pendidikan THKTKH pada tahun 1955. Kedua sekolah ini dijalankan di bawah administrasi yang sama: kepala sekolah bertempat di SMPK Jl. Diponegoro 78, sedangkan wakilnya di Salemba Raya 12. Demikianlah SMPK yang di kemudian hari bernama SMPK 3 menjalani kegiatan pendidikan di kedua lokasi tersebut. Pada tahun 1982 Pemerintah meminta kembali tanah mereka di Jl. Salemba 12, sehingga kegiatan sekolah sepenuhnya berpusat di Jl. Diponegoro hingga kini. Kepemimpinan SMPK 3 pertama kali

dijabat oleh Dr. Tan Goan Tiang, sebagai kepala sekolah. Selanjutnya oleh Tan King Houw (1952), Tan Lien Nio (1954), Lydia Halim (1963), K.P. Nugroho (1982), Tjan Pan Lin (1989), Dian Kurnia (1992), Suradi Buntoro (1996), dan Suhadi Wibowo (2000 - sekarang). Dalam menjalankan tugasnya, Suhadi Wibowo dibantu oleh Richard Otto (Wakil Kurikulum dan Kesiswaan - Guru Pendidikan Agama kristen), dan guru-guru yang kompeten di bidangnya. Untuk menunjang KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), sekolah ini didukung dengan fasilitas yang memadai, seperti: Laboratorium Komputer, Fisika, Biologi dan Tata Boga; Perpustakaan; Ruang Kelas; Aula; Ruang Musik; Ruang OSIS, Ruang UKS, Ruang Konseling; Ruang Tata Usaha, Ruang Kepala Sekolah dan Guru; dan Area Parkir.

dalam pribadi siswa, karena SMPK 3 ingin pribadi siswa dapat berkembang secara seimbang dan optimal. Karena itu SMPK 3 menjalankan berbagai kegiatan internal dan eksternalnya secara konsisten. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

KEGIATAN INTERNAL Masa Orientasi Siswa (MOS)

LDK OSIS Kebaktian Bulanan,

Pemahaman Alkitab, Retreat, Natal, dan Aksi Sosial Karya Wisata Ektrakurikuler: Basket, Futsal, Band/ Musik, Vocal Grup, Modern Dance, Tenis Meja, PMR, Pramuka, English Club, Catur. Character Building Motivation Training Sahabat Masa Depan

2006 yang lalu, menyelenggarakan berbagai lomba seni dan olah raga, seperti: Futsal, Basket, Mendongeng, Melukis. Di tahun ajaran 2006/2007, SMPK 3 Junior Cup akan dilengkapi dengan Penyuluhan NAPZA.

Program KKO

(Hubungan antara suami istri) 3. Ayah Mendidik 4. Otoritas Orang Tua

LEVEL 2: 1. Prinsip Ketaatan 2. Disiplin Dengan Dorongan Semangat 3. Disiplin Dengan Koreksi 4. Pertobatan, Pengampunan, Pemulihan.

Sebuah Harapan Di tengah-tengah persaingan antarsekolah yang makin ketat, dengan pertolongan Tuhan dan kerja keras seluruh warga sekolah, SMPK 3 berharap dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas siswa. ***

(Kelompok Kepedulian Orangtua) Program parenting ini merupakan wujud komitmen Bimbingan Konseling SMPK BPK PENABUR Jakartauntuk mengusahakan terbinanya hubungan kerjasama yang baik antara sekolah dan orang tua, juga membantu orangtua untuk menciptakan hubungan yang harmonis di dalam keluarga, sehingga siswa dapat melalui proses perkembangannya sebagai remaja dengan dukungan positif keluarga.

Visi & Misi VISI Membentuk sekolah yang beriman teguh dan mengembangkan ilmu untuk melayani berdasarkan kasih.

MISI Menjadi sekolah yang dapat membentuk pribadi yang beriman kristiani, berilmu tinggi dan menerapkan kasih.

Aktivitas Sekolah

Dalam pelayanannya di bidang pendidikan, SMPK 3 tidak hanya berfokus pada kegiatan akademis, namun juga memperhatikan seluruh aspek (kognitif, sosial, emosional, spiritual)

KEGIATAN EKSTERNAL Kegiatan ini diadakan SMPK 3 untuk memperkenalkan SMPK 3 sekaligus menjalin hubungan baik dengan SD Negeri dan Swasta se-Jakarta Pusat dan SD BPK PENABUR Jakarta, acara ini digelar dengan mengundang keikutsertaan mereka. Kegiatan ini diadakan sekali dalam setahun. SMPK 3 Junior Cup yang diadakan pada Januari

Di SMPK 3, KKO sudah berjalan sejak tahun ajaran 2004/2005 dan hingga kini sudah menghasilkan 2 angkatan dengan total 18 anggota, yaitu para orangtua siswa kelas 7, 8 dan 9. Materi yang dibahas dalam KKO dibagi menjadi 2 level, yaitu sebagai berikut:

LEVEL 1: 1. Karakteristik Remaja 2. The Right Beginning

NO. JUARA 1 III 2 II 3 III 4 I 5 II 6 III 7 III 8 III 9 10

II I Har. I Har. II

PRESTASI SMP Kristen 3 TAHUN KEGIATAN 2002 Scrabble Competition: SMUK 7 2004 PMR: P3K BPK PENABUR 2005 Lomba Mading: SMP KANAAN 2005 Baca Puisi : SMAK 2 CUP 2005 Vokal Grup: SMAK 4 CUP 2005 Lomba Karaoke : SMPK 6 2005 Story Telling: SMP KANAAN 2005 Lomba Perawatan Keluarga: BPK PENABUR 2006 Lomba Karaoke Mandarin: SMPK 6 2006 Lomba Lukis Tingkat SLTP Pesta Seni Tingkat Kotamadya Jakarta Pusat

Setiap tahun, sejak pertama kali berdiri sampai sekarang, menempati peringkat pertama nilai rata-rata Ujian Akhir Nasional se-Sanggar Kecamatan Senen Jakarta Pusat. Har.: Harapan


6

No. 13 THN. IV Edisi Juli - September 2006

Guru dan Karyawan

S

etiap manusia pada dasarnya adalah makhluk pembelajar. Dan siapa pun yang gemar belajar seraya mengoptimalkan seluruh kapasitasnya berpotensi untuk sukses alias berhasil. Agak disayangkan makna sukses seringkali hanya dikaitkan dengan sesuatu yang mewah dan berkilau. Batasan yang terlalu sempit untuk dunia yang luas dan dihuni beragam manusia dengan variasi potensi yang luar biasa banyaknya. Kemewahan dan kilauan yang mengantar kata sukses seolah-olah menjadi konsensus. Dunia pendidikan yang notabene wadah belajar bagi manusia, secara tak sadar menjadi bagian dari konsensus tersebut. Hal ini dapat kita lihat ketika siswa, guru atau aparat menjadi juara dalam ajang-ajang kompetisi. Mereka mengukir kilauan dan kemewahan prestasi bagi sekolah atau lembaganya dengan sangat membanggakan, sehingga elu dan puja seolah sulit berhenti menghujani mereka. Sekadar menyegarkan nurani kita, sukses tidak hanya milik para pembuat kilau. Mungkinkah seluruh siswa atau seluruh guru dalam satu sekolah serentak meraih bintang dan piala-piala kejuaraan itu? Lantas bagi mereka yang tidak berkesempatan memberi kilau bagi almamaternya tergolong tidak sukses? Penulis yakin para pembelajar yang tak berkesempatan menapak sedikit di atas rata-rata itu jauh lebih besar jumlahnya daripada mereka yang dianggap “sungguh suksesâ€? mengukir prestasi dan menggapai bintang. Paradigma “suksesâ€? perlu diperluas, setidaknya dalam lembaga pendidikan formal yang menjadi pusat makhluk pembelajar berkutat. Setiap orang dalam lembaga pendidikan dengan berbagai perannya; siswa, guru, aparat bahkan orang tua siswa, harus dan pasti meraih sukses. Pertanyaannya, belajar yang seperti apa dan sukses yang bagaimana? Dalam sebuah situs pendidikan, artikel yang ditulis M Sobry Sutikno, Direktur Eksekutif YNTP Research and Development, NTB, antara lain memaparkan: ‌ pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk meng-

hasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik. Selanjutnya diuraikan bahwa tujuan pendidikan yang diharapkan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yakni manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Manusia berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian mantap, mandiri. Termasuk memiliki rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan sehingga dapat berperan aktif dalam seluruh lapangan kehidupan. Menjadi orang yang cerdas, aktif, kreatif, terampil, jujur, berdisiplin dan bermoral tinggi. Juga demokratis dan toleran dengan mengutamakan kesatuan dan persatuan bangsa, bukan justru memicu dan membakar perpecahan. Bercermin dari uraian tersebut, kita dapat menarik garis arah sukses yang berdayaguna di dalam dunia pendidikan. Artinya sukses bermakna luas, dalam dan terbuka. Tidak eksklusif lalu menjadi milik diri yang kurang bermanfaat bagi masyarakat dalam kehidupan yang nyata. UNESCO, badan di PBB yang antara lain mengurusi pendidikan, mencanangkan empat pilar pendidikan pada masa sekarang dan yang akan datang. Empat pilar tersebut perlu dikembangkan oleh lembaga pendidikan formal demi menggapai kesuksesan yang utuh. Empat pilar yang dimaksud adalah:

1

. Learning to know (belajar untuk mengetahui),

2 3 4

. Learning to do (belajar untuk melakukan sesuatu), . Learning to be (belajar untuk menjadi seseorang), dan . Learning to live together (belajar untuk menjalani kehidupan bersama dalam konteks interaksi sosial).

Learning to know adalah tindakan untuk

Learning to know, learning to do, learning to be, learning to live together, perlu dikembangkan oleh lembaga pendidikan formal demi menggapai kesuksesan yang utuh. mengetahui dan menguasai sebanyakbanyaknya ilmu pengetahuan dan informasi yang dapat diakses. Fasilitator dan media terdapat di sekitar kita. Guru, orangtua dan aparat pendidikan dapat menjadi fasilitator bagi siswa. Buku, suratkabar, majalah, radio, televisi, komputer, internet, bahkan novel, karya sastra, karya seni, museum, situs bersejarah dan sebagainya, merupakan media yang tersebar dan membutuhkan kemauan keras dan tindakan tepat kita sendiri untuk menggapai dan memanfaatkan semua itu sesuai fungsi

masing-masing. Lupakan penghargaan di balik sukses jika kita memiliki ruang pikiran penuh informasi dan ilmu. Penghargaan terhadap kilau dan kemewahan sukses bukan ukuran kesuksesan, yang lebih penting adalah mengisi penuh kapasitas daya pikir kita dan mengembangkan diri terus-menerus, itulah sukses sejati. Learning to do merupakan perilaku aktif agar bisa mengaktualisasikan minat, bakat dan keterampilan yang kita miliki. Laboratorium, lapangan dan peralatan olahraga, sanggar seni, latihan-latihan

teratur, dan beberapa wadah serta metode yang lain, merupakan akses mengasah minat, bakat dan keterampilan. Apabila dilatih dan dikuasai dengan sungguh-sungguh, keterampilan yang kita miliki bahkan dapat menopang hidup dan bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkan bantuan asah-terampil seperti yang telah kita lakukan. Learning to be merupakan tindakan belajar yang berkaitan erat dengan karakter manusia dan lingkungan. Karakter tersebut adalah kondisi psikologis seseorang, faktor kepribadiannya, dan kebiasaan-kebiasaan yang ter- dan dibentuk oleh diri sendiri maupun lingkungan hidup kita. Dalam hal inilah pengenalan diri, pematangan emosi, pembelajaran dan pendidikan karakter sangat dibutuhkan. Maka perlu suatu keinginan dan dorongan kuat dari dalam diri kita sendiri, didukung oleh lingkungan (sekolah, rumah, pekerjaan, tempat kegiatan, dan lain-lain) untuk mau dan mampu terus belajar meningkatkan kualitas diri secara maksimal dalam hal karakter, kepribadian dan kondisi psikologis yang

seimbang. Learning to live together adalah proses belajar dalam konteks interaksi sosial. Memahami betul bahwa hakikatnya manusia makhluk sosial yang menghabiskan tiga per empat waktunya bersama-sama dengan orang lain. Dengan demikian diperlukan intensi dan perilaku yang konsisten dalam hal saling menghargai, saling terbuka, mampu menjaga keseimbangan antara memberi dan menerima, bahkan tidak menghitung berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain lalu mengharap-harap balasannya. Sangat penting menerapkan pilar keempat ini selaras dengan konteks hidup berbangsa dan bernegara dalam era globalisasi dan kapitalisme modern. Sukses dilihat ketika kita mampu memupuk sikap saling pengertian antar ras, suku, agama, golongan, ataupun kondisi sosialekonomi, terangkai dalam harmoni kehidupan yang indah.

Penulis: Rinny Soegiyoharto Psikolog pada Bidang Psikologi Bag Layanan Siswa BPK PENABUR JAKARTA


No. 13 THN. IV Edisi Juli - September 2006

“Ih….

Takut

, seraamm !!!!“ “Mak… takut, nanti ada pocong !!!”kata-kata itu terlontar begitu saja ketika keponakan saya yang berumur sekitar 2,5 tahun melewati tempat yang gelap. Kejadian ini bisa terjadi juga dengan anak-anak yang lainnya, penulis yakin pasti mereka terpengaruh oleh sesuatu yang selalu menghantui mereka. Sesuatu itu terekam dalam otaknya dan akhirnya tercetus melalui ucapan dan tindakannya setiap hari. Disadari atau tidak sekarang ini media massa, terutama televisi dipenuhi dengan adegan yang “kurang mendidik”. Salah satunya adegan film dan sinetron horor. Bagi orang dewasa mungkin hal ini tidak terlalu berpengaruh. Namun, bagi anak sangat mempengaruhi jiwanya yang masih labil. Kemungkinan bagi orang dewasa yang jiwanya labil pun bisa berdampak negatif. Coba kita hidupkan televisi maka tidak lama kita akan menemukan adegan film-film horor yang dikemas sangat apik sehingga terkesan “Modern” seperti Judul berikut: “Tuyul dan mbak Yul”, “Tuyul Millenium”. Sinetron ini menceritakan bagaimana seorang Mbak Yul bisa memanfaatkan Tuyul untuk menolong kehidupannya dan mereka begitu akrab seperti layaknya keluarga. “Di sini Ada Setan,“ mengisahkan bagaimana mistik itu mempengaruhi kehidupan kita manusia sehingga kita harus berjuang melawan mereka dengan kekuatan kita manusia dan kadang kita manusia bisa terbunuh dengan cara sadis.“Uka-uka”, menceritakan bahwa manusia bisa melihat setan atau hantu di tempattempat tertentu “Cerita Misteri”, menggambarkan bagaimana kejadian misteri di suatu daerah dengan cara yang menyeramkan dan menimbulkan kengerian. Film-film Vampire versi Tionghoa, menggambarkan bagaimana vampire (mahluk penghisap darah, pemakan manusia) menyerang manusia, dan masih banyak lagi

Guru dan karyawan 7

tayangan kegiatan manusia berhubungan dengan setan-setan atau hantu. Tentu saja tayangan itu kadang membuat jantung kita berdebar-

Oleh: Pdt. Tahan M.C., S.Th. [1]

Film horor akan menimbulkan perasaan ngeri, takut yang amat sangat, suatu teror yang tidak menyenangkan, bahkan sesuatu yang buruk. debar. Khusus bagi anak, secara tidak langsung mereka dibiasakan dengan tontonan yang tidak menguntungkan, dididik untuk “mengakrabkan diri” dengan setan-setan yang sebenarnya sangat merugikan mereka. Anakanak seolah-olah dilatih agar bisa memanfaatkan kekuatan mistik tersebut. Penulis memandang bahwa hal ini merupakan praktek “Okultisme” yang disajikan secara halus tetapi sebenarnya menjurus pada praktek menentang ajaran agama, terutama Kristen yang menentang praktek Okultisme (Ajaran yang mempraktekkan sihir, kuasa gelap). Anak-anak diarahkan untuk menyelesaikan masalahnya dengan cara berhubungan dengan mistik. Kata “ horor“ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diterjemahkan dengan “Sesuatu yang menimbulkan perasaan ngeri atau takut yang amat sangat”. [2] Webster New World Dictionary, menerjemahkan dengan ketakutan, teror, sesuatu yang tidak menyenangkan, sesuatu yang sangat buruk “ Something very bad; ugly”.[3] Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa film horor ini akan menimbulkan perasaan ngeri, takut yang amat sangat, suatu teror yang tidak menyenangkan bahkan sesuatu yang sangat buruk. Hal inilah yang menjadi keprihatinan buat penulis. Anak-anak akan “diracuni” dengan

suasana dan keadaan “horor” dalam hidup mereka sehingga diakui atau tidak, mereka yang menonton film horor itu jiwanya akan berada dalam tekanan yang tidak menyenangkan. Kehidupan anak-anak kita sudah penuh dengan tekanan, tetapi waktu pulang ke rumah, justru ditambah tekanan itu dengan tayangan yang tidak menguntungkan akibatnya stres pun semakin berat dirasakan. Oleh sebab itu, penulis merasa yakin seorang anak yang dari masa kecilnya suka dengan film horor dan terbawa sampai ia remaja, pemuda, dan dewasa akan mengalami rasa ketakutan terhadap kegelapan [4] atau terhadap apa saja yang membuat dia merasa curiga. Alkitab mengajurkan kita untuk membiasakan diri dengan hal-hal yang baik. Paulus dalam nasihatnya kepada Jemaat di Filipi mengatakan:“Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu” (Filipi 4:8). Nats ini secara tersirat mencoba mengangkat pelajaran bagi kita agar membiasakan anakanak dengan hal yang baik seperti yang Paulus berikan melalui teladanNya. Anak-anak memerlukan teladan sehingga mereka bisa menjadi anak

yang baik. Tuhan Yesus juga mengatakan dalam Lukas 11:34-35 “ Mata adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu. Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan” Ini merupakan perumpamaan Tuhan Yesus supaya kita dan anak-anak seharusnya menjaga apa yang kita lihat, termasuk terhadap film horor itu. Mata adalah alat untuk menerima terang. Jika ma-ta itu sehat, maka seseorang dapat sepenuhnya menerima dan menggunakan terang. Jika mata itu cacat, maka kegelapan akan meliputi orang itu sehingga tidak dapat melihat, berjalan atau bekerja. Hidup kita haruslah menghasilkan “buah-buah” Roh Kudus seperti dalam Galatia 2:2223. [5] Banyak hal negatif yang akan mempengaruhi diri anak-anak kita jika kita tidak mengendalikannya. Dikaitkan dengan Ilmu Jiwa maka didapat beberapa hal sebagai berikut: Elizabeth B. Hurlock dalam Bukunya “Perkembangan Anak Jilid 1” mengatakan bahwa adegan-adegan dalam film baik bioskop maupun televisi menyebabkan ketegangan bagi anak sehingga banyak anakanak prasekolah menjadi takut. Tanpa menyadari bahwa adegan itu hanya sandiwara, mereka sering menutup mata dan menangis ketakutan. [6] Elizabeth juga mengatakan bahwa menonton film terlalu lama secara terus-menerus dapat menyebabkan kelelahan mata dan kelelahan umum. Film horor terutama melelahkan secara fisik dan emosional. [7] Anak yang lebih besar memang biasanya

lebih menyukai unsur film yang menegangkan karena ada daya tariknya. Mereka ingin melihat sesuatu yang merangsang dan mengandung unsur teror,kekerasan, dan ketegangan. [8] Hal yang ditakutkan adalah kebiasaan dengan kekerasan, ketegangan, terutama tekanan dari tayangan film horor tersebut menjadi biasa dan terekam dalam ingatan anak sehingga ia terpengaruh. Gambar gerak sangat mempengaruhi emosional anak. Elizabeth juga menulis “Pembiasaan, peniruan, dan ingatan tentang pengalaman yang kurang menyenangkan berpengaruh penting dalam menimbulkan rasa takut, seperti cerita-cerita, gambargambar, acara radio, dan televisi, dan film-film dengan unsur yang menakutkan. Pada mulanya reaksi anak terhadap rasa takut adalah panik; kemudian menjadi lebih khusus seperti lari, menghindar, dan bersembunyi, menghindari situasi yang menakutkan”. [9] Ia juga menuliskan bahwa menurut laporan tentang pengaruh televisi terhadap anak maka didapati bahwa anak sangat suka meniru apa saja yang ditayangkan di televisi dan sayangnya adegan kekerasan yang sering mereka tiru [10] . Bukankah anak akan menderita jika selaku orang tua kita tidak menjaga mereka dari bahaya ini? Perlu keseriusan orang tua untuk memberikan pengertian dan menyeleksi acaraacara yang sesuai buat anak-anak. Semua itu harus dimulai dari sekarang, bukan menunggu anak-anak mengalami hal-hal buruk dahulu. Peringatan yang mirip dengan itu pernah di-

sampaikan oleh Emilia Naland dalam Seminar Pendidikan dengan judul makalahnya “Keluarga dan Tantangannya dalam Mendidik Anak”. Emilia menyoroti dan memperingatkan bahwa dengan masuknya budaya luar, orang tua tidak bisa tinggal diam dan perlu menyimak berbagai macam informasi yang ada di sekitar anak, mengenali dan mau peduli dengan seluk beluk perkembangan zaman. Mungkin saja nilai yang dipopulerkan belum tentu sejalan dengan nilai-nilai yang diajarkan orang tua. [11] Pengaruh buruk dari film-film horor maupun kekerasan di TV atau media lainnya bisa dipastikan sangat menyedihkan bagi kita pada masa kini. Para psikolog Universitas Michigan, selama beberapa dasawarsa mengikuti kebiasaan pada se kelompok anak. Mereka mendapati bahwa menonton kekerasan di TV merupakan faktor paling dekat hubungannya dengan perilaku agresif melebihi kemiskinan, ras, atau perilaku orang tua.[12] Hal ini diungkapkan bukan dengan maksud menjadikan kita “ anti-TV” namun agar kita semakin selektif dalam menonton tayangan TV atau film. Siapa pun kita tentu tidak ingin anak-anak mengalami hal yang tidak menyenangkan. Orang tua harus segera melakukan tindakan preventif (pencegahan) sehingga buah hatinya tidak dibiarkan mengalami “suasana horor “ yang merugikan bagi hidupnya. **

[1] Penulis adalah mahasiswa STT Jakarta Program Pasca Sarjana S2 di STT Jakarta. [2] Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:Balai Pustaka,Edisi ketiga 2001),408 [3] Victoria Neufeldt, (Editor in Chief),Websters New World Dictonary, third edition(Macmillan USA: 1999),651 [4] Penulis pernah mempunyai seorang teman yang takut dengan kegelapan, ketika penulis tanya mengapa takut dia berkata bahwa ia takut akan kegelapan karena ada bayangan akan suasana yang tidak menyenangkan ketika gelap. Ia juga mengatakan bahwa dari kecil ia senang menonton film horror, dan kenangan film-film itu ada sampai sekarang dibenaknya. [5] Lihat dalam Donald C.Stamps,MA.M.div(Editor Umum), Bertha gaspersz,(Editor Bahasa Indonesia),Alkitab Penutun Hidup Berkelimpahan(Malang:Gandum Mas, Edisi Kedua:1996),1656-1657 [6] Bandingkan Elizabeth B Hurlock,.Perkembangan Anak Jilid 1, (Jakarta:Erlangga,Edisi keenam:1997), 339 [7] Elizabeth, ibid.,, 340 [8] Elizabeth,ibid.,, 340 [9] Elizabeth B Hurlock, ,Psikologi Perkembangan(Jakarta: Erlangga, 1999), 116. [10] Elizabeth B Hurlock, Perkembangan Anak (Jakarta: Erlangga,1997), 345. [11] Nana, “Seminar Pendidikan:Pendidikan adalah Panggilan orang Tua” dalam Tabloid Penabur Jakarta, Informatif, Komunikatif,Edukatif, (Jakarta No.7 thn II Edisi Januari-Maret 2005), halaman 7. [12] Lihat dalam Milton Chen,Phd, Anak-anak dan Televisi:Buku Panduan Orangtua Mendampingi Anak-anak Menonton TV (Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama: 1996), 59.


8

D

unia pendidikan kita dewasa ini te lah telah mengalami suatu perubahan paradigma. Selama ini kita mendengar, melihat, dan mengalaminya bahwa guru memegang peran yang sangat penting sebagai komponen utama dalam proses pembelajaran. Namun, perkembangan dunia pendidikan menempatkan peran guru bukanlah satu-satunya komponen yang menentukan keberhasilan dalam Proses Belajar Mengajar (PBM). Guru mengajar siswa dalam PBM di kelas agar siswa terbuka untuk menerima pelajaran. Tidak jarang sebagai guru kita kecewa dan kesal karena persiapan yang telah kita lakukan ternyata kurang mendapat respon dari siswa. Dalam PBM, kegiatan mengajar adalah menjadi tugas utama guru. Akan tetapi mengajar yang seperti apa? Apakah hanya sekedar datang ke kelas dan menyelesaikan materi yang menjadi tanggung jawab kita pada semester tersebut? Tentu tidak! Sebagai guru, pengajar dan pendidik, kita pun mengharapkan dapat mengajar dengan baik, dengan sukses. Mengajar dengan sukses berarti harus ada keterlibatan siswa secara aktif untuk belajar. Keduanya berjalan seiring, tidak ada yang

S

ungguh mengejutkan bertemu kembali dengan Juffrouw Thio setelah sekian puluh tahun tidak jumpa. Ia begitu pendek! Jauh lebih pendek dari saya. Sependek inikah guru SD yang dulu sering menjewer telinga saya? Dulu dia tinggi, jauh lebih tinggi dari saya. Itulah sosok ibu guru yang mengajar saya menulis a-b-c. Ia disapa Juffrouw. Sekolah itu bernama Christelijke Lagere School Kebondjati Bandoeng (kini: SDK BPK PENABUR). Hari pertama masuk sekolah masih segar dalam ingatan. Saya merasa tegang dan takut. Semua murid disuruh berbaris di halaman. Anak lelaki berpasangan dengan anak perempuan. Lalu kami berpasangan masuk ke kelas sambil bernyanyi, “Twee aan twee, nu gaan wij met Juffrouw mee” (Berdua-dua sekarang kita ikut ibu guru). Saya duduk terpaku di bangku paling depan. Suasana menjadi lebih mencekam ketika

No. 13 THN. IV Edisi Juli - September 2006

Guru dan Karyawan

mendahului antara mengajar dan belajar karena masing-masing memiliki peran yang memberikan pengaruh satu dengan yang lainnya. Keberhasilan/ kesuksesan guru mengajar ditentukan oleh aktivitas siswa dalam belajar, demikian juga keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan pula oleh peran guru dalam mengajar. Mengajar berarti menyampaikan atau menularkan pengetahuan dan pandangan (Ad. Rooijakkers, 1990:1). William Burton mengemukakan bahwa mengajar diartikan upaya memberikan stimulus, bimbingan, pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar. Mengajar adalah aktivitas/kegiatan yang dilakukan guru dalam kelas atau lingkungan sekolah. Dalam proses mengajar, pastilah ada tujuan yang hendak dicapai oleh guru yaitu agar siswa memahami, mengerti, dan dapat mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan. Tujuan mengajar juga diartikan sebagai cara untuk mengadakan perubahan yang dikehendaki dalam tingkah laku seorang siswa (Muchtar & Samsu, 2001:39). Dalam hal ini tentu saja guru berharap siswa

Juffrouw Thio memberi contoh cara menulis huruf. Lalu kami melafalkan, “b-ab-a-b-a”. Sesudah itu kami disuruh menulis dengan gerip di batu tulis. Generasi sekarang belum pernah melihat gerip dan batu tulis. Tetapi itulah alat tulis yang lazim pada waktu itu. Gerip lebih kecil dari pensil dan batu tulis bentuknya pipih dibingkai kayu. Tulisan gerip dihapus dengan lap basah. Latihan menulis itu mencekam. Mula-mula ujung gerip ditoreh membentuk garis miring ke kanan atas. Lalu ke bawah sambil melonjong. Lalu naik lagi sampai ke kanan atas tadi. Lalu lurus ke bawah. Itulah huruf a. Huruf b lebih susah lagi. Lalu Juffrouw Thio memeriksa tiap batu tulis. Kami harus menaati cara “mengukir” huruf. Penyimpangan kecil pun langsung ditegur. Untunglah setelah itu ketegangan berkurang sedikit. Juffrouw Thio mengajar bernyanyi kalimat demi kalimat. Bahasanya sulit dimengerti, tapi lagunya enak. Kami bernyanyi, “Op Bergen en in Dalen” (kini: “Di Gunung dan di Lurah”, KJ 66).

kesuksesan dalam mengajar adalah seberapa dalam siswa termotivasi untuk mau terus belajar sehingga mereka akan menjadi manusiamanusia pembelajar.

dalam dirinya untuk seorang guru yang mereka anggap sukses mengajar di kelas. Apa sajakah pandangan para siswa tersebut? Menurut mereka guru yang sukses mengajar itu adalah guru yang:

mau belajar, baik dalam jam pelajaran tersebut atau sesudah materi dari guru ia terima. Menurut Sagala (2003:12), belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan, perilaku, dan keterampilan dengan cara mengolah bahan belajar. Proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik jika guru dan siswa sama-sama mengerti bahan apa yang akan dipelajari sehingga terjadi suatu interaksi yang aktif dalam PBM di kelas dan hal ini menjadi kunci kesuksesan dalam mengajar. Dengan demikian proses pembelajaran terjadi dalam diri siswa. Pembelajaran merupakan suatu proses di mana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan siswa turut merespon situasi tertentu yang ia hadapi (Corey, 1986:195) Siswa sebagai subjek belajar, mempunyai pandangan/harapan

S

O

S

tidak membuat siswa bosan dan takut mempunyai selera humor tidak mudah marah mau diajak berdialog dengan siswa menghargai pendapat siswa dan tidak mudah menyalahkan menghargai keberadaan siswa tidak pilih kasih terhadap siswa menguasai & menjelaskan materi dengan baik dan dimengerti oleh siswa serta mau memaparkan kembali ketika ada siswa belum jelas/ belum paham. Ternyata beragam pendapat siswa tersebut tidak ada satupun yang menganggap kesuksesan seorang guru jika seluruh kelas tuntas saat uji

O

K

G

kompetensi/ulangan. Jika demikian, apakah ketuntasan dalam ujian menjadi tidak perlu? Para siswa menjawab bahwa ketuntasan dalam ujian merupakan bagian tanggung jawab siswa dalam belajar karena hal tersebut berhubungan dengan keberhasilan individu. Namun, sebagai guru, kita pun tentu tidak akan melepaskan tanggung jawab atas hasil belajar siswa. Selain siswa, penulis pun menanyakan pendapat para guru tentang topik tersebut. Bapak & ibu guru berpendapat bahwa mengajar dengan sukses itu: jika siswa dapat menerima materi/ bahan ajar dan hasilnya sesuai target yang diharapkan, jika siswa antusias menyimak dan memberikan pertanyaan mendalam tentang materi yang mereka terima serta mengaplikasikannya, jika program tercapai tepat waktu, materi dapat diterima siswa, dan terjadi perubahan dalam diri siswa jika mampu membuat siswa mengerti apa yang diajarkan oleh guru serta ada perubahan dalam diri siswa, dan mereka merasa nyaman dalam PBM, jika dapat menyampaikan materi dengan cara/metode yang baik

U

R

U

Juffrouw Thio Oleh: Andar Ismail

Kemudian Juffrouw Thio bercerita. Tentu dalam bahasa Belanda, sehingga banyak kata terdengar asing. Namun intinya bisa saya tangkap, yaitu tentang seorang ibu bernama Eva yang dikunjungi seekor ular pandai bicara ketika suaminya sedang pergi. Pada hari-hari dan bulan-bulan selanjutnya ketegangan berkurang. Kami sudah berani diamdiam bercanda dengan teman. Tetapi kami tetap takut pada Juffrouw Thio. Ia galak. Kami pasti dibentak jika membuat kesalahan. Ia menjewer telinga saya sambil menghardik, “Domme ezel!” (Keledai goblok!) Setelah beberapa tahun terbebas dari kebengisan Juffrouw Thio, eh ternyata di kelas VI kami diajar oleh dia. Begitulah

nasib terulang lagi. Kami dibentak-bentak untuk bekerja keras mempersiapkan ujian akhir. Pada suatu hari Juffrouw Thio memanggil saya. Katanya, “Hong An, jouw rekenen is zwak. Ik zal je helpen. Kom straks om vier uur bij mij thuis” (Hong An, berhitungmu lemah. Aku mau menolong. Datanglah sebentar pukul 4 ke rumahku). Ketika saya datang, ternyata ada teman lain. Ia les privat dan biayanya sekian. Saya terkejut, mana mungkin orang tua saya sanggup. Hal itu saya katakan pada Juffrouw Thio. Ia tertawa dan berkata, “Je hoeft niet te betalen!” (Kamu sama sekali tidak usah bayar!). Begitulah selama beberapa bulan menjelang ujian saya mendapat les privat secara cuma-cuma.

Juffrouw Thio bahkan membelikan sepatu untuk saya. Citra tentang guru saya peroleh dari Juffrouw Thio. Guru adalah orang yang tegas dan keras namun hatinya murni. Guru adalah orang yang membentak tiap kesalahan demi membuat muridnya pandai. Guru mengajar dan mendidik dengan sepenuh hati. Tidak mudah memenuhi ukuran itu. Sebab itu seorang pendidik di Gereja Pertama menulis, “Janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru”(Yak. 3:1). Maksudnya, orang yang patut menjadi guru hanya orang yang betulbetul berdedikasi ukuran tinggi. Ketika sepuluh tahun kemudian saya berjumpa lagi dengan Juffrouw Thio, ia masih bersuara keras dan tegas. Langkahnya man-

dan menarik, siswa memahami serta merespon dengan positif, aktif, dan hasil evaluasinya baik, jika suasana kelas kondusif untuk belajar, jika ada interaksi dalam PBM secara aktif, perubahan terjadi pada semua aspek. Dari berbagai pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa mengajar dengan sukses adalah jika guru dapat memberikan materi kepada siswa dengan media dan metode yang menarik, menciptakan situasi belajar yang kondusif dalam kelas sehingga tercipta interaksi belajar aktif. Dengan begitu akan terjadi proses perubahan dalam diri siswa bukan hanya pada hasil belajar tetapi juga pada perilaku dan sikap siswa. Jadi, mengajar dengan sukses itu tidak hanya semata-mata memberikan pengetahuan yang bersifat kognitif saja, tetapi di dalamnya harus ada perubahan berpikir, sikap, dan kemauan supaya siswa mau terus belajar. Timbulnya semangat belajar dalam diri siswa untuk mencari sumber-sumber belajar lain merupakan salah satu indikasi bahwa guru sukses mengajar siswanya. Dengan demikian kesuksesan dalam mengajar adalah seberapa dalam siswa termotivasi untuk mau terus belajar sehingga mereka akan menjadi manusia-manusia pembelajar. Caranya? Sebagai guru mari kita mau membuka diri dan melihat secara jernih apa yang menjadi harapan siswa dalam diri kita. *** Etiwati, Guru SMAK 4 PENABUR

tap. Seperti dulu kemanamana ia membawa payung. Wajah galak masih sama. Yang berbeda, sekarang ia pendek. Bagaimana mungkin orang sependek ini menjewer telinga saya? Setiap kali ia membalas surat, tulisan tangannya masih sama seperti dulu. Suratnya yang terakhir berbunyi, “Bedankt voor jouw boek. Het ontroert mij dat Je nu een auteur bent” (Terima kasih untuk bukumu. Aku terharu bahwa sekarang kamu menjadi pengarang). Yang lebih terharu lagi adalah saya. Beliaulah yang mengajar saya menulis a-b-c. Tanpa beliau, saya tidak tahu menulis. Hubungan dengan mantan guru memang mengharukan.

Dr. Andar Ismail, mantan guru dan mantan pengurus BPK PENABUR, adalah pengarang buku-buku renungan Seri Selamat


No. 13 THN. IV Edisi Juli - September 2006

Guru dan Karyawan 9 melayani masyarakat dalam bidang pendidikan, maka pengakuan guru sebagai jabatan profesional dapat menjaga masyarakat dari kerugiankerugian yang ditimbulkan olah orangorang yang tidak bertanggung jawab.

Oleh: Yuli Kwartolo PENDAHULUAN Para insan guru di tanah air dalam lima bulan terakhir ini konsentrasinya terpecah. Pertama karena adanya perubahan kurikulum, dan kedua disahkannya UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Penyebab yang kedua inilah tampaknya yang sangat serius diperhatikan. Maklum saja, sebab dalam undangundang itu disyaratkan bahwa setiap guru baik negeri maupun swasta, atau juga calon guru harus mempunyai sertifikat mengajar. Pertanyaan yang segera muncul adalah, apakah semua guru yang sudah mengajar beberapa tahun atau berpuluhpuluh tahun diwajibkan memiliki sertifikat? Inilah pertanyaan yang terus mengemuka. Pasal-pasal yang ada di undang-undang itu belum cukup jelas, dan sampai saat ini peraturan pemerintah sebagai turunan dari undang-undang juga belum ada. Apalagi hal-hal yang berkaitan dengan teknis di lapangan. Untuk itulah, tulisan ini ada untuk mencoba menjawab kekhawatiran tersebut di atas.

SISI POSITIF Pro dan kontra memang mewarnai perjalanan undang-undang guru ini. Baik sejak dalam tahap wacana, draf, sampai menjadi undangundang. Yang kontra berpendapat bahwa yang dibutuhkan oleh guru

Dari 100

lebih wanita yang direkomendasikan di acara Kejutan Cinta Kartini - JAKTV, Erna Harmadji (Kepala SDK 1 BPK PENABUR Jakarta) pada 20 April 2006 terpilih sebagai salah satu dari lima Kartini zaman modern versi JAKTV, yakni Kartini yang berprofesi sebagai pendidik dan juga berdedikasi pada keluarga. Perjuangan hidup Erna dalam membesarkan putranya, Abram Harmadji, setelah Djanar Harmadji (suami) dipanggil Tuhan, telah mewakili gambaran Kartini modern. Ia harus berjuang seorang diri membesarnya anaknya yang saat itu masih duduk di bangku kelas 5 SD. Namun ia tetap ingin mem-

bukan undang-undang, melainkan langkah konkrit dari pemerintah untuk mengangkat harkat dan martabat guru. Misalnya gaji guru ditingkatkan, tunjangan ditambah, jaminan sosial memadai sehingga guru sudah tidak perlu lagi memikirkan bagaimana mencukupi kebutuhan hidup, yang penting konsentrasi mendidik dan mengajar sebagai tugas utamanya. Sedangkan yang pro berpendapat, bahwa dengan undang-undang itu sebenarnya ingin menempatkan profesi guru pada tempat yang semestinya. Dengan demikian maka harkat dan martabat guru akan kembali meningkat. Terlepas dari pendapat yang pro dan kontra, penulis mencatat ada beberapa sisi positif jika undang-undang itu kelak dilaksanakan secara konsekwen.

Pertama Secara yuridis ada hak yang harus diterima dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh guru. Di pasal 14 dicantumkan hak-hak guru: 1) memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial; 2) mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja; 3) memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual; 4)memperoleh ke-

Bagi guru-guru negeri dan swasta yang sudah menjadi guru dan mempunyai pengalaman diperlakukan secara berbeda, faktor pengalaman dan pengabdian menjadi pertimbangan. Caranya adalah guru-guru itu mengikuti semacam in service training. Cukup mengikuti semacam penataran, lokakarya, atau apa pun jenisnya; kemudian guru itu memperoleh sertifikat. sempatan untuk meningkatkan kompetensi; 5) memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas; 6) memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan; 7) memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi; 8) memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.

Kedua Dari hak-hak tersebut di atas di satu sisi profesionalitas guru tidak bisa ditawar-tawar. Artinya, kualitas atau kompetensi sosial, profesional, personal, dan sebagainya harus berada pada level tinggi, dan kesejahteraan dan jaminan sosial yang memadai di sisi lain dapat terpenuhi. Di sinilah asas keseimbangan antara kewajiban dan hak berjalan secara paralel.

Ketiga Adanya kesetaraan soal gaji/kesejahteraan antara guru di sekolah negeri dan swasta. Selain itu bagi guru-guru yang bertugas di daerah-daerah terpencil mendapatkan tunjungan khusus.

Keempat Dengan sertifikasi guru maka masyarakat (baca: orang tua) mendapat jaminan pasti bahwa putra-putrinya dididik dan diajar oleh guru yang memang benar-benar guru. Dalam arti dididik dan diajar oleh orangorang yang memang memenuhi kualifikasikualifikasi yang disyaratkan. Berkaitan dengan pesan positif keempat yang penulis kemukakan, Soejipto (1994) berpendapat, oleh karena profesi keguruan yang tugas utamanya Pada tahun 2001, ia mendapatkan promosi sebagai Wakil Kepala SDK 4, tahun 2003 sebagai Pejabat Kepala SDK 1 dan tahun 2005 sebagai Kepala SDK 1 hingga sekarang. “Saya hanya melakukan tugas saya sebagai seorang ibu yakni melakukan yang terbaik untuk anak saya. Kalau saya dinilai sebagai Kartini zaman ini, ya saya mengucapkan terima kasih. Juga kepada Abram, anak saya, yang telah merekomendasikan saya di acara ini,” tutur Erna. “Saya merekomendasikan mama dan bukan orang lain, karena menurut saya mama adalah sosok yang pas sebagai Kartini masa modern. Perjuangan mama dalam

berikan yang terbaik bagi buah hatinya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga, ia yang saat itu adalah guru SD, juga bekerja sampingan sebagai guru les privat. Ia pun sempat menjadi sopir antar jemput bagi para siswanya berkat kebaikan dari beberapa orang tua siswa yang tergerak untuk membantu ekonomi keluarganya. Suatu perjuangan yang tak kenal lelah dari seorang Ibu. Dan perjuangan itu kini telah membuahkan hasil. Erna dapat menghantar pendidikan sang anak hingga mendapatkan gelar sarjana dan kini pun telah menjadi pribadi yang mandiri. Sebagai seorang guru, Erna dituntut untuk dapat memberikan

pendidikan sesuai perkembangan zaman kepada anak didiknya. Untuk itu, ia pun terus belajar dan mau mengembangkan diri. Bayangkan, diusianya yang ke-51, dengan rambut yang sudah dua warna, ia baru lulus S1. Hal ini menurutnya, belajar adalah sepanjang hidup karena semakin banyak kita belajar, kita sadar bahwa ilmu yang kita miliki masih sedikit. Alasan lain yang mendorongnya untuk melanjutkan pendidikan formal di universitas adalah keinginannya agar dapat menulis karya ilmiah sesuai kaidah yang benar, untuk mendukung salah satu hobinya yakni menulis. Karirnya sebagai guru, dirintisnya sejak tahun 1971 di SDK 1.

SIAPA YANG HARUS MENGIKUTI PROGRAM SERTIFIKASI? Sampai saat ini memang belum keluar peraturan pemerintah yang secara teknis operasional dapat menjelaskan siapa-siapa saja yang harus ikut program sertifikasi. Apakah hanya guru-guru negeri, guruguru swasta, atau semua guru negeri dan swasta? Bagaimana dengan guru yang sudah berpuluhpuluh tahun mengajar? Apakah guru-guru yang mempunyai pengalaman seperti itu harus punya sertifikat juga? Ternyata tidak. Jadi siapa saja yang diwajibkan mengikuti pendidikan sertifikasi? Ketika penulis mengikuti “Dialog Interaktif Implikasi dan Implementasi UU Guru dan Dosen dan Prospek Perubahan Kurikulum” dalam rangka menyambut Bulan Pendidikan Kristen di Indonesia Tahun 2006, penulis menemukan jawabannya. Dialog itu dilaksanakan di Universitas Kristen Indonesia, 6 Mei 2006. Jawaban itu dikemukakan langsung oleh Sekretaris Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (Mutendik) Depdiknas Bahrul Hayat. Menurut Bahrul Hayat, bagi calon guru; mereka harus mengikuti pre service training . Artinya, mereka harus mengikuti program ser-

tifikasi guru sesuai undang-undang. Sedangkan bagi guru-guru negeri dan swasta yang sudah menjadi guru dan mempunyai pengalaman diperlakukan secara berbeda. Faktor pengalaman dan pengabdian menjadi pertimbangan. Caranya adalah guru-guru itu mengikuti semacam in service training. Cukup mengikuti semacam penataran, lokakarya, atau apapun jenisnya; kemudian guru itu memperoleh sertifikat.

PENUTUP Hanya saja, menurut penulis penjelasan dari pejabat Depdiknas ini belum cukup gamblang, apalagi sangat jauh dari kepastian, karena belum tertuang secara eksplisit dalam sebuah peraturan. Namun demikian, paling tidak sudah memberi penjelasan yang dibutuhkan oleh para guru. Sehingga kekhawatiran guru-guru yang selama ini mengemuka dapat ditepis, meskipun belum 100% hilang. Sebaiknya kita tunggu saja peraturan pemerintah dan petunjuk teknis serta petunjuk pelaksanaannya.

Penulis, Peminat masalah sosial dan pendidikan. Staf Pusat Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan (P4) BPK PENABUR Jakarta

------------------------------

Erna saat wisuda diusainya yang ke-51.

membesarkan dan mendidik saya sejak ditinggal papa, pengabdiannya sebagai seorang guru, sifatnya yang pantang menyerah, inilah yang mendorong saya merekomendasikannya di acara Kejutan Cinta Kartini yang diselenggarakan JAKTV. Harapan saya, mama tetap semangat dalam menjalani hidup ini,” ungkap Abram saat ditanya alasannya merekomendasikan sang mama. Dalam kesempatan tersebut, Erna Harmadji mendapatkan kejutan cinta berupa rangkaian bunga dan hadiah uang. Selamat buat Kartini kita. *** (Na2) Bersama Abram,*** putranya.


10

No. 13 THN. IV Edisi Juli - September 2006

Guru dan Karyawan

Paskah 2006 Guru/Karyawan BPK PENABUR Jakarta

Junus Djunaedi (Ketua Panitia Paskah BPK PENABUR Jakarta).

P

askah Guru/Karyawan BPK PENABUR Jakarta berlangsung 29 April 2006 di Aula TKK 6, Kelapa Gading. Perayaan paskah kali ini mengangkat tema My Lord and My God, diselenggarakan dengan menyajikan pergelaran seni dalam bentuk drama musikal berjudul PENGUASA. Dalam pergelaran yang didukung lebih dari 200 siswa-siswi BPK PENABUR Jakarta tersebut, menceritakan tentang pencarian “Sang Penguasa” oleh tokoh “Si Kembar Nurisa”. Pada drama yang dibagi dalam lima babak ini, diawali dengan kejadian penggusuran yang dialami warga desa Sambirejo yang menyebabkan kepanikan warga. Kepanikan juga dialami Keluarga Bapak Sudrajat yang terlibat hutang kepada rentenir. Namun ketika tiba waktu membayar, keluarga ini tidak dapat melunasi hutangnya. Kemudian sebagai kompensasi, kedua anak kembarnya yakni Nurisa 1 dan Nurisa 2 bekerja kepada rentenir ini. Dan mulailah pencarian “Penguasa” oleh Si Kembar Nurisa. Si Kembar Nurisa melihat bahwa rentenir ini sungguhsungguh berkuasa. Bagi mereka, inilah penguasa yang selama ini dicari. Namun ternyata rentenir dan anak buahnya dapat ditumbangkan oleh kawanan perampok. Hal ini membuat Si Kembar bingung karena ternyata masih ada yang lebih

berkuasa dari rentenir yakni kawanan perampok. Maka Si Kembar Nurisa pun memutuskan untuk ikut kelompok perampok sebagai anggota. Tetapi ternyata, kawanan perampok tersebut bertekuk lutut terhadap polisi. Ini pun membuat Si Kembar kembali bingung, karena masih ada penguasa lain yang lebih berkuasa dari komandan perampok. Mereka pun memutuskan untuk mengikuti bapak polisi ini. Suatu hari hadir dua sosok hantu yang membuat ketakutan bapak polisi. Ternyata kedua hantu ini adalah korban pembunuhan pak polisi. Si Kembar Nurisa pun kembali bingung karena ada yang lebih berkuasa dari polisi. Mereka pun kemudian mengikuti hantu ini. Ternyata di atas kedua hantu ini ada raja kegelapan. Mereka pun memutuskan untuk mengabdi kepada raja kegelapan. Namun sebelum keinginan itu terlaksana, raja kegelapan bertekuk lutut ketika mendengar lagu yang dinyanyikan anak-anak sekolah minggu. Si Kembar Nurisa heran bahwa raja kegelapan yang hebat itu ternyata kalah dengan anak-anak kecil. Ternyata ada kuasa yang menyertai anak-anak tersebut. Kuasa itu adalah kuasa Tuhan Yesus Kristus. Pdt. Arliyanus Larosa, M.Th. (GKI Kepa Duri – Pengurus BPK PENABUR Jakarta), dalam refleksi Paskah mengatakan bahwa Nurisa adalah simbol dari manusia yang dalam

Si kembar Nurisa bersukacita saat mereka menemukan Yesus, Sang Penguasa Sejati.

sejarah selalu mencari sang penguasa yang tak tertaklukan. Dan ternyata, Yesus adalah Sang Penguasa itu. Yesus adalah raja di atas segala raja. Ia adalah penguasa dunia. Seluruh kuasa dunia lenyap ketika Yesus bangkit dari antara orang mati. Pergelaran drama musikal berhenti setelah Si Kembar Nurisa menemukan Sang Penguasa Sejati. Namun, bagi kita hendaknya tidak sampai disini. Yesus bukan penguasa yang ditemukan manusia tapi Ia yang menemukan manusia. Kita jangan berhenti setelah ditemukan “Penguasa”. Akan tetapi jalankanlah hidup kita seperti Ia telah menjalankannya, yakni dengan hidup taat kepada perintah Allah Bapa dan menyebarkan damai. Sementara itu, Pdt. Frida Situmorang, M.Th. (GKI Samanhudi) dalam refleksi paskah mengatakan bahwa peristiwa paskah hendaknya mengingatkan dan mendorong kita ketika

kita memiliki kekuasaan agar menggunakannya untuk membantu sesama dan membangun dunia ini supaya dunia lebih baik seperti yang Tuhan inginkan. Menurut Junus Djunaedi (Ketua Panitia – Pengurus BPK PENABUR Jakarta) dalam kata sambutannya pada acara tersebut, pergelaran seni ini merupakan pergelaran perdana dari Sanggar Seni BPK PENABUR Jakarta. Naskah dan ide cerita disiapkan dan digali oleh Guru-guru BPK PENABUR. Hal ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada para guru untuk mengembangkan talenta yang dimiliki. Tema Paskah dan drama musikal ini ingin mengingatkan kita agar kita tidak bermegah dalam kekuasaan karena tidak ada kekuasaan yang lebih tinggi dari kuasa Tuhan kita yang telah mengalahkan maut yakni dengan bangkit dari kematian untuk menebus dosa-dosa kita.

Ir. Christian Handoyo (Ketua BPK PENABUR Jakarta) dalam kata sambutannya berharap melalui Paskah 2006, warga BPK PENABUR punya keyakinan untuk maju, mau berubah ke arah yang lebih baik, dan memantapkan diri untuk membawa BPK PENABUR semakin hari semakin baik. Dalam kesempatan tersebut, ia mengucapkan Selamat Paskah kepada keluarga besar BPK PENABUR. Perayaan paskah di-

dukung pula dengan penampilan apik Paduan Suara (PS) Guru dan Karyawan TKK PENABUR Gading Serpong dan SMAK 7. Dalam kesempatan tersebut, PS TKK PENABUR Gading Serpong membawakan dua lagu yakni Dona Nobis Pacem dan Yubilate

Deo, sementara PS SMAK 7 membawakan satu lagu yakni ‘Bahana Nama Tuhan’. Pelatih dalam pergelaran seni “PENGUASA” adalah Drs. Endro Martono (Guru Kesenian SMPK 4), Drs. Emanuel Hadi F. (Guru Kesenian SMPK 4), dan Marlan Ronaldo (Guru Kesenian SMPK 4). Sementara itu, Dra. Siswati Tri Deviany (Bagian Layanan Siswa Kesenian) bertindak sebagai Koordinator Pergelaran. *** (Na2).


No. 13 THN. IV Edisi Juli - September 2006

Guru dan karyawan 11

D

S

abtu, 27 Mei 2006, kita dikejutkan oleh gempa bumi dengan kekuatan 6,3 Skala Richter yang mengguncang wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Ribuan korban jiwa berjatuhan, ratusan ribu lainnya terpaksa kehilangan tempat tinggal. Bencana ini memang menyesakkan dada. Dan sebagai wujud kasih dan kepedulian terhadap korban gempa Yogya dan Jateng, BPK PENABUR Jakarta memberikan bantuan dana sebesar Rp.500.000.000,-. Dana tersebut digalang dari siswa, guru, dan karyawan yakni sebesar Rp.387.081.900,- serta yayasan yakni sebesar Rp.112.918.100,-. Dari total dana ini, 50% diperuntukkan bagi 149 guru/karyawan PENABUR (jenjang TK s.d. SLTA dan sekretariat) yang keluarganya tertimpa bencana dan 50% lagi disumbangkan melalui Sinode GKI SW Jabar. “Menjadi bagian dari korban gempa memang suatu hal yang tidak diinginkan, tapi melalui peristiwa gempa tersebut, saya benar-benar merasakan perhatian dari teman-

Maria Arimurti

teman di BPK PENABUR Jakarta. Hari itu begitu berita gempa di siarkan di televisi, temanteman langsung menanyakan kabar keluarga saya di Bantul, mendoakan dalam ibadah pagi. Dan lebih dari itu, selain dukungan moral dan doa, temanteman dengan penuh solidaritas memberikan dukungan dana. Hal ini benar-benar menguatkan saya dan keluarga saya. Dengan ini, atas nama orang tua dan keluarga, saya mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar BPK PENABUR Jakarta,” tutur Maria Arimurti – Bagian Layanan Siswa, yang dalam bencana ini rumah orangtuanya di Nogosari, Bantul, rata dengan tanah. “Saya atas nama keluarga juga mengucapkan banyak terima kasih kepada BPK PENABUR Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada keluarga kami.

Bantuan tersebut langsung kami belikan makanan instan, makanan bayi, dan produk personal care. Bantuan ini tidak hanya bermanfaat bagi keluarga kami namun juga tetangga-tetangga di sekitar kami,” tutur Wuryanti, Penata Usaha SMPK 4. Dalam bencana ini, rumah orang tua Yanti di Kaligondang, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, rata dengan tanah dan ayahnya saat ini masih dalam keadaan terguncang.

Wuryanti

Semoga kasih dan kepedulian yang diberikan BPK PENABUR Jakarta ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang mengalami bencana dan semoga kita semua diberi ketabahan dan kekuatan untuk menghadapi musibah ini. *** (Na2)

i akhir tahun aja ran 2005 – 2006, Jenjang SMP BPK PENABUR Jakarta menyelenggarakan English Fun Quiz Competition bagi guru (:non Inggris) dan karyawan SMP BPK PENABUR, juga Tirta Marta. Seperti nama lomba, kegiatan ini dikemas menyenangkan dalam setiap aktivitas lombanya. Acara yang dibuka oleh Ir. Winfrid Prayogi (Direktur Pelaksana BPK PENABUR Jakarta) tersebut, berlangsung pada 12 Juni 2006 di SMPK PENABUR Gading Serpong Kegiatan lomba dibagi dalam dua babak yakni pe-

nebak), Making Sentence (: peserta menyusun katakata yang dipegang masing-masing orang menjadi kalimat yang benar), Careful Whisper (peserta berbaris kemudian orang pertama membisikkan satu kalimat kepada orang kedua, demikian seterusnya hingga ke orang terakhir dan orang terakhir menuliskannya pada kertas), dan Song Quessing (: peserta menebak lagu setelah intro lagu dimainkan). Pemenang pada babak penyisihan selanjutnya bertanding

nyisihan dan final. Pada babak penyisihan, masing-masing peserta yang terdiri atas enam orang ini memperagakan yel-yel mereka, kemudian mengikuti aktivitas lomba: Act It Out (: satu orang memperagakan katakata yang ada di kartu dan yang lainnya me-

pada babak final. Aktivitas yang dilombakan adalah Hangman (: peserta menebak kata dengan cara menyebutkan hurufnya saja), Mr. Clue (: peserta menjawab pertanyaan berdasarkan clue yang dibacakan), dan Auction (: peserta mempertaruhkan sebagian atau seluruh nilai yang sudah diperoleh).

Tim SMPK PENABUR Bintaro

Tim SMPK 4

PEMENANG ENGLISH FUN QUIZ COMPETITION JUARA SEKOLAH I SMPK 4 II SMPK 2 III SMPK PENABUR Bintaro Pemenang Lomba Yel JUARA SEKOLAH I SMPK 4 II SMPK 7 III SMPK Tirta Marta Ester Lesmana, S.Pd. (Kepala Jenjang SMP) berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan guru/

karyawan dalam berbahasa Inggris, juga memberikan kegiatan yang menyenangkan serta menjalin kebersamaan di antara guru/karyawan jenjang SMP. *** (Na2)

=============================

Tim SMPK 2

PELATIHAN KOMPUTER

GURU TKK PENABUR ----------------------------------------------

D

iklat BPK PENABUR Jakarta menyelenggarakan pelatihan komputer bagi guru-guru TK A dan B pada Mei s.d. Juni 2006. Materi pelatihan terdiri atas dua paket. Pertama, mempelajari tentang dasar-dasar operasi komputer, demo software (edugames) dan

bagaimana mengidentifikasi isi software untuk dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Kedua, mempelajari cara memadukan kurikulum TK dengan software yang dipakai dan di akhir pelatihan guru melakukan “demo teaching” mengikuti LSW (Lesson Scheme

Work) yang dipersiapkan bagian P4 (Pusat Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan). Diharapkan melalui pelatihan ini guru-guru TKK dapat mengajar lebih variatif termasuk memanfaatkan komputer dalam proses pembelajaran kepada siswa.*** (Na2) -----------------------------

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang Apusan Darah, SMAK 2 BPK PENABUR Jakarta menyelenggarakan Pelatihan Apusan Darah bagi Guru-guru Biologi se-Jakarta Pusat. Pelatihan tersebut berlangsung 24 Januari di Laboratorium Biologi SMAK 2. Pelatihan disampaikan oleh Dra. Lingga Herawati (Guru Biologi SMAK 2) dan diikuti 19 peserta dari sekolah negeri dan swasta. Materi yang disampaikan adalah Pembuatan Preparat Apus Darah, Perhitungan Leukosit dan Eritrosit, dan

Perhitungan Trombosit Darah. Drs. John Salmar Saragih mewakili Kepala Sekolah SMAK 2 berharap agar pelatihan ini dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan para peserta terutama tentang praktek Apusan

Darah serta dapat menjadi kegiatan rutin MGMP Biologi Rayon 02 SMA Jakarta Pusat. ***

Dra. Lingga Herawati

Guru SMAK 2


12

No. 13 THN. IV Edisi Juli - September 2006

Khusus

P R E S T A S I

S I S W A

BPK PENABUR JAKARTA

DI OLIMPIADE FISIKA ASIA

Ivan Hadinata Rimbualam

Di ajang Olimpiade Fisika Asia ke-7 yang berlangsung di Almaty, Kazakhstan, pada 23 s.d. 29 April 2006 lalu, Siswa BPK PENABUR Jakarta meraih prestasi membanggakan. Pangus (Siswa SMA K 3) meraih medali emas dan sekaligus predikat the best experimental (nilai sempurna dalam eksperimen). Jonathan Pradana Mailoa (Siswa SMA K 1) meraih medali perak dan Ekahana Sandy Adhitia (SMA K 1) meraih honorable mention piagam setingkat dibawah perunggu. Olimpiade ini diikuti 18 negara dengan jumlah peserta 166 pelajar. Selamat buat siswa PENABUR. ***

Hobi Lihat

BINTANG,

yang Membuahkan Prestasi Ivan (kanan) bersama Hans Gunawan, kakak yang membuatnya tertarik pada Astronomi.

B

Bagi kebanyakan orang, Fisika itu pelajaran yang sulit, menakutkan dan mungkin paling dibenci. Namun tidak bagi Pangus, Siswa SMAK 3 BPK PENABUR, yang meraih medali emas dan sekaligus predikat the best

Pangus:

Fisika itu Elegan

experimental (nilai sempurna dalam eksperimen) ini. Ia justru suka Fisika. Dan kesukaannya pada Fisika semakin bertambah sejak ia dikarantina sebelum bertanding di Olimpiade Fisika Asia ke-7 di Almaty, Kazakhstan, pada 23 s.d. 29 April 2006 lalu. “Fisika itu menantang dan elegan. Maksudnya adalah dengan Fisika, proses-proses di alam yang begitu rumit ternyata bisa dijelaskan dengan hukum yang sederhana. Misalnya tentang Mekanika, sebenarnya yang perlu kita tahu hanya satu yakni hukum Newton,” tutur remaja kelahiran Jakarta 9 Desember 1988 ini. Menurutnya, untuk dapat sukses belajar Fisika, kita tidak perlu menghafalkan semua rumus-rumus Fisika. Yang harus dilakukan adalah mengerti dasar-dasarnya dan untuk selanjutnya diturunkan saja dari sana. Mengenai prestasi yang diraihnya, remaja yang hobi baca buku ini mengungkapkan bahwa ia sangat bersyukur kepada Tuhan untuk prestasi ini. “Saya sangat senang terlebih ketika saya tahu juga meraih predikat the best experimental. Ini di luar dugaan saya,” tambahnya. Prestasi membanggakan yang diraih remaja yang bercita-cita menjadi ilmuwan sukses ini tentu tidak didapat dengan mudah. Ketekunan dalam belajar dan disiplin dalam berlatih adalah yang dilakukannya. Peran TOFI, keluarga, dan sekolah/ yayasan terhadap prestasi yang diraihnya juga sangat besar. “Sejak masuk karantina, saya menemukan ada metode pembelajaran yang lain dari Fisika dan ternyata belajar Fisika itu menjadi sangat menyenangkan. Dalam kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada keluarga, TOFI, Andika Putra (Pelatih TOFI), SMAK 3, Sundaru (Guru Fisika SMAK 3), dan teman-teman SMAK 3, yang telah memberikan dukungan, doa, serta bimbingan, “kata Pangus. Remaja yang senang menghabiskan waktu luang dengan jalan-jalan, baca buku, ngobrol, dan main ini, punya prinsip hidup: “Jangan membuat masalah jadi rumit”. Ia adalah anak bungsu (tiga bersaudara) dari pasangan Hasyim Abidin dan Sianita Tanto. Kedua kakaknya adalah Li Wenny dan Li Yenny. Saat ini Pangus sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti Olimpiade Fisika Internasional pada 8 s.d. 17 Juli 2006 di Singapura. “Saya mempersiapkan diri dengan berlatih untuk memantapkan yang sudah ada,” tutur Pangus. Pesannya untuk adik-adik kelas di PENABUR yang ingin ikut olimpiade Fisika adalah jangan takut dengan Fisika karena Fisika itu seru dan menyenangkan, tidak serumit yang dibayangkan.* (Na2)

ermula dari hobi melihat bintang, Ivan Hadinata Rimbualam, Siswa kelas 2 SMAK 1 BPK PENABUR Jakarta, berhasil mempersembahkan prestasi membanggakan tak hanya bagi keluarga, namun juga sekolah, bahkan negara Indonesia. Dalam ajang The 3rd Thai Astronomy Olympiad (TAO) di Walailak University, Nakhon Si Thammarat, Thailand bagian Selatan, yang diselenggarakan pada 23 s.d. 29 April 2006 lalu, Ivan adalah salah satu dari dua pelajar wakil Indonesia yang meraih medali perak. “Saya tertarik mendalami bidang astronomi karena kakak saya, Hans Gunawan (siswa kelas 3 SMAK 1), yang lebih dulu berprestasi di bidang ini (Hans meraih medali perak pada OSN 2004 2005 bidang Astronomi). Tapi sejak SMP, saya memang sudah suka pelajaran Fisika, dan Astronomi ini adalah bagian dari Fisika yang mempelajari tentang matahari, bulan, bintang, dan planet-planet lainnya. Prestasi kakak memotivasi saya untuk dapat juga berprestasi di bidang ini. Untuk belajar Astronomi, tidak cukup hanya dengan belajar teori saja. Praktek langsung ke alam yakni dengan melihat langsung ke langit serta mengamati bintang-bintang dan planet-planet lain, memegang peranan penting. Dari kegiatan ini, saya dapat mencocokkan benda-benda langit yang saya amati tersebut dengan yang ada di buku atau di internet. Saya jadi lebih cepat mengenal rasi-rasi bintang, melihat fase-fase bulan, dsb. Biasanya, saya melakukan kegiatan ini di hari Sabtu dan Minggu, saat libur sekolah. Dan, ketika ada seleksi Olimpiade Sains Nasional (OSN), saya ingin ikut, dan keluarga juga mendorong,” tutur Ivan. Remaja yang juga hobi baca, main komputer, dan jalan-jalan ini pun mengikuti proses seleksi OSN dari tingkat kodya hingga propinsi pada Februari s.d. September 2005. Dalam seleksi ini, ia berhasil meraih medali perunggu

dan berhak mengikuti seleksi tingkat internasional yang pelaksanaannya pada September s.d. Desember 2005. Dari seleksi tersebut dipilih 12 siswa terbaik dan kemudian dilanjutkan dengan pelatihan jarak jauh lewat internet pada Januari s.d. April 2006. Dari penilaian pada pelatihan di internet, terpilih dua peserta terbaik yakni Ivan dan siswa SMAN 1 Yogyakarta yaitu Gloria Wahyu Budiman, untuk bertanding pada Olimpiade Astronomi tingkat ASEAN. “Ketika pengumuman juara, saya benar-benar nggak nyangka dapat perak. Target saya di lomba kali ini bukan mengejar medali tapi mencari penga-

Gunardi sebagai observer dari Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas. Materi soal yang dipertandingkan meliputi observasi (penggunaan teleskop dan menunjukkan rasi bintang), teori singkat (15 nomor) dan teori panjang (3 nomor), serta pengolahan data. Siswa Indonesia relatif lebih unggul dalam tes teori singkat dan pengolahan data. Namun mereka kalah oleh pelajar Thailand dalam tes observasi yang memerlukan dialog antara peserta dengan tim penguji. “Kendala utama saya adalah bahasa. Meskipun dialog dengan tim penguji

laman karena ini adalah kesempatan pertama saya berkompetisi dengan negara lain. Kalau kemudian saya mendapat medali, ini merupakan anugerah Tuhan dan saya bersyukur bisa merebut perak di ajang ini,” tutur Ivan. Dalam olimpiade yang diikuti oleh 30 peserta ini, Tim TAO Indonesia didampingi oleh team leader, Dr. Djoni N. Dawanas dari FMIPA (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) ITB Bidang Astronomi dan Ir.

menggunakan bahasa Inggris, namun ada perbedaan dalam logat dan tingkat penguasaan yang tidak setinggi bahasa ibu. Untungnya tim penguji dari Thailand menyadari hal ini, mereka ramah dan berusaha untuk menjelaskan apa yang dimaksud oleh mereka. Di samping itu, beban juga lebih berat karena saya mewakili Indonesia,” jelas putra kedua dari pasangan Liem She Tat dan Ho Se In ini. Sementara itu, para siswa Thailand tidak meng-

alami kendala bahasa karena mereka menggunakan bahasa Thai dalam berkomunikasi dengan juri. “Rencana saya selanjutnya adalah dapat mengikuti Olimpiade Astronomi Tingkat Internasional di India pada November 2006 dan Tingkat Asia Pasifik di Rusia pada Desember 2006. Seleksinya, untuk tingkat internasional berlangsung pada Juli 2006 dan tingkat Asia Pasifik pada September 2006. Saya berharap dapat lolos seleksi dan dapat menjadi Tim Indonesia di kedua ajang lomba ini. Sejauh ini persiapan yang saya lakukan adalah dengan mengulang kembali materi-materi soal tingkat internasional dan setiap Sabtu saya belajar di Science Camp SMAK 1,” tutur remaja kelahiran 29 Januari 1990. Kebanyakan orang, kurang mengenal ilmu Astronomi. Orang lebih mengenal Astronomi sebagai ilmu yang mempelajari tentang ramalanramalan bintang atau Astrologi. Menurut Ivan, Astrologi hanyalah sebagian kecil dari ilmu yang dipelajari di Astronomi. Astronomi sangat luas, termasuk mempelajari tentang rasi bintang, juga fisikfisik bintang seperti menunjukkan temperatur dan kecepatan suatu bintang dalam mengorbit. “Harapan saya, dengan prestasi Indonesia dalam bidang Astronomi dapat membuat Astronomi lebih dikenal oleh masyarakat luas termasuk juga pemerintah. Selain itu sama dengan Fisika, Astronomi lebih dihargai dan disukai banyak orang. Tahun depan SMAK 1 BPK PENABUR Jakarta menjadi Science Center Astronomi dan terbuka bagi semua orang yang ingin mempelajari Astronomi. Saya berharap banyak orang tertarik dan mendaftarkan diri sehingga dari sini akan muncul lagi juara-juara di bidang Astronomi,” tutur remaja yang bercita-cita jadi astronom ini. *** (Na2) ===============================


No. 13 THN. IV Edisi Juli - September 2006

Khusus 13

Pdt. Dr. Flora Dharmawan

Ir. Christian Handoyo.

Yohanna Tania

Pangus

BPK PENABUR Jakarta menyelenggarakan Pengucapan Syukur Prestasi Nasional & Internasional BPK PENABUR Jakarta 2005 – 2006, pada 14 Juni 2006 di Aula SMA K 7 PENABUR Cipinang. Dalam kesempatan ini juga diberikan penghargaan kepada siswa-siswi dan guru yang telah berhasil meraih prestasi.

Berikut ini adalah siswa dan guru yang berhasil meraih prestasi NO NAMA 1 Elisabeth Marsaulina 2 Harun Reza S

SEKOLAH TKK ML SDK 2

3 4

Tim SDK 4 Kevin S

SDK 4 SDK 6

5 6

Howard Julio T Jennifer Santoso

SMPK 4 SDK 10 SDK KM

7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Mugen Lensrich Winson Evan Regar Kevin P Grace Pohan Winston Mailoa Mercya Wijaya Ivan Kristanto Ella Kartika Edward Leeansyah Hans FC Joseph A Claudia Sander Parawira

SDL KM SMPK 7 SMPK 7 SMPK 7 SMPK 7 SMPK KM SMPK 4 SMPK 4 SMPK 4 SMPK 2 SMPK 2 SMPK 2 SMPK 1 SMAK 1

21 Jonathan Pradana M.

SMAK 1

22 Pascal Gekko

SMAK 1

23 Alexander Edward SMAK 1 24 Sandy Adhitia Ekahana SMAK 1 25 Isabella 26 Ivan Hadinata R 27 28 29 30 31 32 33 34 35

SMAK 1 SMAK 1

Hans Gunawan R SMAK 1 Adhi Kurnianto SMAK 1 Ferry SMAK 1 Anthony Lie SMAK 1 Prayudi Utomo SMAK 1 Melda SMAK 1 Meilisa Fransisca SMAK 1 Yosef Franco SMAK 1 Raymond Christopher S. SMAK 1

36 Hartono Gunawan

SMAK 1

37 Pangus Ho

SMAK 3

38 39 40 41

SMAK SMAK SMAK SMAK

Erwin Hindra Martono Anthony Nagasastra Cynthia

3 3 3 3

PENGHARGAAN Keberhasilan guru dalam pembelajaran Tingkat Nasional 2005 Juara 1 Olimpiade IPA Jalur B Juara 1 2nd International Mathematics And Science Olympiad 2005 Juara 1 Olimpiade Pecinta Matematika Juara 1 Kompetisi Matematika (level SMP) Juara 3 Olimpiade Matematika Juara 2 The 2nd India Elementary Math Intenational Contest Juara 1 Olimpiade Sains Nasional (Matematika) Juara 1 Lomba Menggambar Nasional Deplu & Sekretariat ASEAN Juara 1 Olimpiade MIPA Juara 3 The 2nd International Mathematics & Science Olympiad Juara 2 Olimpiade Matematika Juara 1 International JSO II Juara 1 Olimpiade Sains Nasional (Fisika) Juara 1 Olimpiade Sains Nasional (Matematika) Juara 2 Olimpiade Sains Nasional (Matematika) Juara 1 Olimpiade Sains Nasional Juara 1 Olimpiade Sains Nasional (Matematika) Juara 1 Olimpiade Sains Nasional (Matematika) Juara 3 Olimpiade Sains Nasional (Fisika) Juara 2 Olimpiade Sains Nasional (Matematika) Juara 2 Olimpiade Sains Nasional (Matematika) Juara 1 Olimpiade Sains Nasional (Matematika) Juara 2 Lomba Poster Anti Korupsi KPK Medali Perak The 3rd SEAMO (perorangan) Medali Perunggu The 3rd SEAMO (tim) Medali Perunggu International Math Olympiad Medali Emas Olimpiade Sains Nasional (Fisika) Medali Perak Asian Physics Olympiad Medali Perak Olimpiade Sains Nasional (Fisika) Medali Perunggu Zhautykov Olympiad on Mathematics & Physics Medali Perak Olimpiade Sains Nasional (Fisika) Medali Perak Olimpiade Sains Nasional (Fisika) Honorable Mention Asian Physics Olympiad Medali Perunggu Olimpiade Sains Nasional (Astronomi) Medali Perunggu Olimpiade Sains Nasional (Astronomi) Medali Perak The 3rd Thai Astronomy Olympiad 2006 Medali Perak Olimpiade Sains Nasional (Astronomi) Medali Emas Olimpiade Sains Nasional (Kimia) Medali Perak Olimpiade Sains Nasional (Kimia) Medali Perunggu Olimpiade Sains Nasional (Kimia) Medali Perunggu Olimpiade Sains Nasional (Biologi) Medali Perunggu Olimpiade Sains Nasional (Biologi) Medali Perunggu Olimpiade Sains Nasional (Biologi) Medali Perunggu Olimpiade Sains Nasional (Komputer) Medali Emas Olimpiade Sains Nasional (Matematika) Medali Perunggu Zhautykov Olympiad on Mathematics & Physics Medali Emas Olimpiade Sains Nasional (Astronomi) Medali Perak International Astronomi Olympiad Medali Emas Olimpiade Sains Nasional (Fisika) Medali Emas Asian Physics Olympiad Medali Emas Olimpiade Sains Nasional (Kimia) Medali Emas Olimpiade Sains Nasional (Biologi) Medali Perunggu Olimpiade Sains Nasional (Kimia) Medali Perunggu Olimpiade Sains Nasional (Matematika)

KM: Kota Modern

A

Ir. Robert Robianto saat memberikan penghargaan pada siswa yang berprestasi.

cara yang diha diri pula oleh or angtua siswa berprestasi ini, diawali dengan ibadah syukur yang dipimpin oleh Pdt. Dr. Flora Dharmawan (Pengurus BPK PENABUR Jakarta – Pendeta GKI Gunsa). Dalam khotbahnya yang diambil dari 1 Kor 1 : 4 – 9, ia mengajak para siswa dan guru peraih prestasi untuk mengucap syukur atas prestasi mereka dengan mengingat

bahwa ini adalah anugerah Tuhan. Ia berharap apa yang telah mereka raih dapat menjadi daya dorong untuk dapat lebih berprestasi lagi. Selain itu mereka juga dapat menjadi berkat bagi sesama dengan kepandaian yang mereka miliki. Dalam kesempatan tersebut, Ir. Christian Handoyo (Ketua BPK PENABUR Jakarta) memberikan ucapan

selamat dan terima kasih kepada siswa dan guru atas prestasi yang mereka raih, juga kepada orang tua dan guru yang telah mendukung, memfasilitasi, dan membimbing. Prestasi ini tidak hanya mengharumkan nama BPK PENABUR saja, namun juga bangsa dan negara. Ia berpesan agar mereka menjadi anak yang takut akan Tuhan, berguna bagi lingkungan, dan menjaga keseimbangan hidup yakni dengan bergaul, tidak hanya belajar. Ucapan selamat dan terima kasih juga disampaikan Ir. Robert Robianto (Ketua BPK PENABUR). Harapannya, suatu saat diantara siswa dan guru berprestasi ini dapat kembali ke BPK PENABUR untuk memberikan sumbangsih misalnya dengan menjadi pengurus. Pada kesempatan ini, orangtua dan siswa berprestasi juga menyampaikan kesan dan pesan. Orangtua diwakili oleh Eddy Santoso, ayah dari Jennifer Santoso (SDK PENABUR Kota Modern). Ia berharap sekolah memberikan dispensasi kepada siswa saat lomba dan tidak memberikan target yang terlalu tinggi. Wakil siswa berprestasi, Pangus Ho, mengucapkan terima kasih kepada sekolah dan guru, temanteman SMAK 3, juga yayasan, untuk dukungan dan bimbingan yang telah diberikan sehingga ia dapat berprestasi. Semoga di tahuntahun yang akan datang semakin banyak prestasi yang dipersembahkan oleh insan BPK PENABUR.***(Na2)

=======================


14

Dari siswa untuk siswa - TK

Shie shang zhi you ma ma hao You ma di hai zi xiang ge bao Tou jin ma ma di huai bao Xing fu xiang bu liao Di dunia hanya mama yang baik Anak yang punya mama seperti harta yang berharga Ada dalam buaian mama Bahagianya luar biasa

Elleonore Joana Atmadja, biasa dipanggil Ellen, siswa kelas B TKK 8 pada 10 April 2006 meraih Juara I Lomba Komputer Tingkat TK seJabodetabek. Dalam lomba yang diselenggarakan oleh PT. Elex Media Komputindo dan PT Bangun Satya Wacana tersebut, ia telah menyisihkan sekitar 120 peserta. Prestasi ini tentu tidak didapat dengan mudah, namun berkat ketekunan berlatih, doa dan dukungan kedua orang tua, serta bimbingan Guru Komputer TKK 8 yakni Ibu Saras dan Ibu Imey. Maju dan tingkatkan terus prestasimu, Ellen. *** (TKK 8)

r i a F

Sepenggal bait lagu Ma Ma Hao di atas dinyanyikan peserta lomba menyanyi jenjang TK BPK PENABUR Jakarta. Dengan gaya lembut bak penyanyi shanghai, anak-anak melantunkan lagu-lagu Mandarin di depan para juri. Pagi itu, sekitar pukul delapan, Sekretariat BPK PENABUR Jakarta yang berlokasi di Gedung SMAK 1 lantai 7, Jl. Tanjung Duren Raya No.4 Jakarta Barat, kedatangan sejumlah murid-murid jenjang TK yang bersemangat untuk mengikuti lomba menyanyi Mandarin. Lomba yang diadakan oleh Jenjang TKK BPK PENABUR Jakarta ini diikuti oleh 15 sekolah, yang masingmasing mengirimkan dua peserta, satu orang putra dan satu orang putri. Ada dua lagu yang dinyanyikan, satu lagu wajib Ma Ma Hao dan satu lagu pilihan diantaranya Khe ren lai. Ir. Winfrid Prayogi (Direktur Pelaksana BPK PENABUR

No. 13 THN. IV Edisi Juli - September 2006

juri dan penonton yang ada. Ada decak kagum dari penonton melihat anak usia lima tahunan menyanyikan lagu Mandarin dengan lancar dan gayagaya yang menarik, melukiskan arti dari kata-kata yang mereka nyanyikan. Setelah melalui penilaian juri dengan aspek penilaian keberanian, lafal dan intonasi akhirnya Lao Shi Shen Xiu Fen, salah satu juri hari itu mengumumkan pemenangnya. Berikut ini adalah pemenang lomba: KATEGORI PUTRA -----------------------------------------------------------------------------JUARA NAMA SEKOLAH I James Tee TKK Gading Serpong II Justin Kie TKK 6 III Jesen J.S. TKK 2 Harapan I Jonathan TKK 1 Harapan II Yesaya R. Yusuf TKK 3 Harapan III Edbert J.F.P. Sitorus TKK 9 KATEGORI PUTRI -----------------------------------------------------------------------------JUARA NAMA SEKOLAH I Patricia Timothy TKK 7 II Cindy J. TKK 2 III Vanessa Aurelia TKK 6 Harapan I Stella Illona S. TKK Gading Serpong Harapan II Adeline Joviani TKK 11 Harapan III Ester Selvina M.S. TKK 9

Gading Serpong

Jakarta) dalam kata sambutannya pada acara ini mengatakan bahwa adalah kesempatan yang baik kalau sekarang ini bisa mendapatkan pelajaran bahasa Mandarin. Pada tahun ajaran sebelumnya, pelajaran bahasa Mandarin masuk ke dalam intrakurikuler, namun tahun ajaran yang akan datang akan dimasukan ke dalam kurikulum yang berkesinambungan di tiap jenjang karena disadari bahwa bahasa Mandarin adalah salah satu bahasa pengantar internasional. Berlatar belakang dekorasi yang dominan berwarna merah dihiasi lampion-lampion, para finalis menyanyi dengan penuh keberanian dan percaya diri di hadapan

Gambar kiri: Pemenang Lomba dari kategori putri berfoto bersama Junus Djunaedi (Pengurus), Minar Pakpahan (Koordinator Jenjang TK), Susanawati Junus (Kepsek. TKK 6) dan Arnita Pritayani (Guru TKK 11). Gambar kanan: Para juara berfoto bersama dewan juri. Dari kiri: Lao Shi Sukmawati Pang, Lao Shi Shen Xiu Fen, dan Lao Shi Priscilia Anggriani Chandra. ______________________________________________________________________

“Belajar bahasa melalui lagu sangat efektif, karena belajar dari lagu mudah diingat, ucapan benar dan intonasi bahasa tepat,” demikian disampaikan Junus Djunaedi (Pengurus BPK PENABUR Jakarta), yang hadir pada saat itu.*** (rhe)

Stand makanan. “Pak ... bu ..., mari beli pecel ..., enak dan bergizi lho ...,” seru siswa TKK PENABUR Gading Serpong menjajakan dagangannya.

T

KK PENABUR Gading Serpong menyelenggarakan Gading Serpong Fair pada Sabtu, 17 Juni 2006. Dalam kegiatan ini digelar berbagai acara seperti Seminar (Keluarga Bahagia, Pendidikan Seks Untuk Anak, Pola Pengasuhan yang Benar), Kelas Dongeng dari Sanggar Franklin, Lomba Presenter, Lomba Catur Keluarga, Lomba Nyanyi

Keluarga, dan Pemutaran Film. Selain itu, para siswa juga menampilkan kebolehan mereka di Panggung Gembira dalam tari, senam, syair, gerak dan lagu, menyanyi, paduan suara, dan angklung. Suasana tampak meriah dengan adanya stand-stand seperti: stand buku, stand aneka permainan, stand hasil karya siswa, dan stand makanan.***

S

iswa-siswi TKK 8 memperingati dan merayakan Paskah pada 19 April 2006. Paskah kali ini mengangkat tema “Cinta Kasih Tuhan Yesus yang Memulihkan”. Semua jenjang kelas turut memeriahkan Paskah, dengan mengisi acara seperti menari, menyanyi, dan tablo. Tampak pada gambar, siswa-siswi TK B sangat antusias dan menjiwai peran mereka dalam tablo yang mengisahkan tentang perjalanan Tuhan Yesus masuk ke kota Yerusalem sampai Tuhan Yesus disalibkan. *** (TKK 8)


No. 13 THN. IV Edisi Juli - September 2006

Dari siswa untuk siswa - TK 15

TKK 5 BPK PENABUR Jakarta

y a D n Fu

Ancol F I E L D a r e d u g Sat 2m006, TK A dasnatKwBa air n a g g n a l Ge nggal 17 Marlae jar mengenal.l Di tempat

T R I P

Ta ng Anco a be a-sam Samudera ka satwa ya n m a s r e g e a b n nggan ampilk lihat a di Gelara siswa me dapat men ti lingkaran ini pa ilatih untuk ti melompa -anak telah d nnya seper anyak anak rsebut. daia at. B si te kepan dengan tep elihat atrak i m p a um a kag meras

Bandara Soekarno Hatta

Kartini Day Menyemarakkan Hari Kartini, Siswasiswi TKK 5 mengenakan pakaian daerah pada 21 April lalu. Para siswa merasa senang karena hari itu mereka tampak cantik dan tampan.

Happy Valentine Day Suasana TKK 5 hari itu berbeda dari biasanya. Kelas dihiasi dengan pernak-pernik warna pink. Siswa, guru, dan orang tua siswa juga berpakaian warna pink. Nuansa pink sangat terasa di TKK 5 saat peringatan Hari Velentine pada 14 Februari lalu. Bagi para siswa, digelar acara menghias kue bolu yang berbentuk hati dengan taburan coklat warna-warni. Siswa-siswi tampak antusias mengikuti kegiatan ini. Seluruh acara hari itu digelar oleh orang tua siswa.

Siswa Kelas B TKK 5 mengadakan kunjungan ke Bandara Soekarno Hatta pada 9 Februari 2006. Para siswa diterima oleh Bapak Dian sebagai pemandu kegiatan. Ia mengajak mereka mengenal bagian-bagian pesawat dan juga bagaimana cara menggunakan pelampung. Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama orang tua siswa dari Ramos (TK B1) yang bernama Bapak Collins Hasibuan (Pilot Mandala Airlines) dan Ibu Marta Gloria (Mantan Pramugari GIA).

Happy Easter Paskah TKK 5 berlangsung pada 19 April 2006 di Taman Bunga Keong Emas TMII. Acara diisi dengan mendengarkan cerita Paskah yang dibawakan oleh Ibu Joy dan kegiatan mencari telur. Acara dimeriahkan pula dengan penampilan Paduan Suara TKK 5 dan pembagian hadiah Lomba Mewarnai Gambar.

Prestasi TKK 5 meraih prestasi 10 Besar Terbaik atas nama Anggita (B1) dalam Lomba Menari yang diselenggarakan dalam rangka HUT TMII ke-31. Anggita mendapatkan piala dan piagam dari Istana Anak-anak.Acara tersebut berlangsung 22 April 2006 di Istana Anak-anak. Selain itu, di Lomba Fun Games dalam rangka POR 2006 BPK PENABUR Jakarta pada 17 Februari, TKK 5 meraih Juara I atas nama Vasco (B2) dan Juara III atas nama Rudia Rahmat (B2). *** TKK 5

Pagi

itu siswa-siswi Play Group TKK 6 tampak ceria. Mereka mengenakan seragam olah raga lengkap dengan topi dan datang ke sekolah bersama orang tua mereka. Ternyata, hari itu tanggal 28 April 2006, mereka akan berwisata ke Kawepe. Apa itu Kawepe? Kawepe adalah Kebun Wisata Pasirmukti yakni kebun wisata agro yang ramah lingkungan dengan panorama hamparan sawah di antara kebun buah dan kolam ikan. Terletak di antara Desa Tajur, Pasir Mukti dan Gunung Sari Kecamatan Citeureup – Bogor. Dengan menggunakan 8 bus, rombongan dari TKK 6 b e r a n g k a t menuju lokasi. Di sepanjang jalan, para siswa menyanyi dengan suka cita dipandu ibu guru. Ketika bus melewati Pasar Citeureup, siswa-siswi diajak oleh Guru TKK 6 untuk melihat ke arah luar. “Anakanak, Pasar Citeureup adalah salah satu pasar tradisional. Apa saja

aneka pohon, tanaman anggrek dan tanaman hias, kebun buah, kebun tanaman buah dalam pot, kebun pembibitan, kebun tanaman obat keluarga, areal persawahan dan palawija; mendapat penjelasan tentang jenis-jenis pohon, bunga, buah, ikan, dll.; berkesempatan untuk memancing ikan di kolam pemancingan yang asri, memberi makan ikan, dan bebek; dan juga mendapat pengalaman berjalan di pematang sawah sambil melihat tanaman padi. Wah…seru dan menyenangkan. Dalam kesempatan tersebut terdapat pula acara

yang kalian lihat yang dijual di pasar itu?” kata Ibu Guru. “Buah-buahan, sayuran, ….” seru anak-anak antusias. Akhirnya rombongan tiba di Kawepe. Dengan dipandu oleh kakak-kakak dari Kawepe, siswa-siswi TKK 6 mulai berwisata pintar. Di tempat ini para siswa dapat melihat

kebersamaan. Bagi para siswa, lomba memindahkan bola dan bagi orang tua, lomba tarik tambang. Melalui Wisata Agro yang mendidik dan menghibur, TKK 6 berharap dapat memberikan pengenalan dan pengetahuan pertanian kepada siswa-siswinya. *** (Na2).


16

No. 13 THN. IV Edisi Juli - September 2006

Dari siswa untuk siswa - SD

Falsafah di Belakang Love Teeth Campaign

L

ove teeth campaign adalah pengejawantahan kampanye kesehatan gigi pada UKGS BPK PENABUR. Kampanye ini tidak lepas dari benang merah cita-cita “Indonesia Sehat 2010”, yang diterjemahkan sebagai kebijakan UKGS BPK PENABUR. Kebijakan UKGS BPK PENABUR sesuai prinsip paradigma sehat adalah: 1. Pelayanan yang komprehensif, holistic dan terpadu; 2. Tekanan pada promotif dan preventif; 3. Membangkitkan peran serta aktif masyarakat sasaran; 4. Pelayanan yang “cost effective”; 5. Berazaskan usaha bersama dan kekeluargaan. Dengan dasar tersebut maka tujuan UKGS BPK PENABUR dirumuskan sebagai berikut: Tercapainya derajat kesehatan gigi yang optimal, melalui pelayanan komprehensif yang efektif, efisien, oleh tenaga kesehatan gigi yang berdedikasi dan profesional. Love Teeth Campaign digelar pada 4 dan 6 Mei 2006 di Aula TKK 6 PENABUR, Kelapa Gading, dalam bentuk Lomba Penyuluhan Kesehatan Gigi dengan alat peraga (siswa kelas 5 SD), Lomba Yel dan Cerdas Cermat (siswa kelas 1 dan 2 serta kelas 3 dan 4). Lomba yang diikuti oleh seluruh jenjang SDK BPK PENABUR Jakarta tersebut dimaksudkan untuk membangkitkan peran serta murid dan orang tua murid untuk secara singkat dan berkesan melalui yel-yel dapat memahami cara menyampaikan pesan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut serta memahami latar belakang pengetahuan melalui cerdas cermat. Sudah tentu materi yang disajikan harus yang praktis, efektif untuk pemeliharaan kesehatan gigi sesuai tujuan promotif prefentif dan tidak terjebak dalam ilmu pengetahuan yang rumit tapi tidak aplikatif. Disamping itu bagi tenaga kesehatan gigi UKGS BPK PENABUR, Love Teeth Campaign bermaksud memberikan pengalaman berorganisasi yang benar yaitu mengikuti prinsip baku manajemen: Planning, Implementation & Evalution – yang melibatkan Resources, Activity & Goal (RAG-PIE) dalam rangka meningkatkan profesionalisme. Profesional sendiri mempunyai arti bahwa tenaga kesehatan gigi menguasai IPTEK Kedokteran gigi. Mengingat IPTEK berkembang pesat, maka UKGS BPK PENABUR harus mampu berinteraksi dengan lingkung-

an luar, termasuk tidak iritasi terhadap nara sumber di luar BPK PENABUR. Profesionalisme juga berarti etis, berpengabdian untuk kesehatan masyarakat binaannya dan korpsnya. Maka lomba-lomba dalam “Love Teeth Campaign” tidak lagi mementingkan siapa menang siapa kalah, tetapi bahwa sarana ini telah mampu membangkitkan peran serta siswa dan meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan gigi BPK PENABUR. *** drg. Irene Adyatmaka, UKGS ______________________________________________________________________________________

Kartini-Kartini Abad 21

dari SDK 6 Peringatan hari lahirnya R.A. Kartini di sekolah-sekolah biasanya mewajibkan para siswa mengenakan pakaian daerah. Tetapi lain lagi di SDK 6. Pada Jumat 21 April 2006 lalu, guruguru SDK 6 yang diwajibkan mengenakan kebaya.

perjuangan R.A. Kartini. Guru-guru dapat merasakan bagaimana repotnya para wanita di era K a r t i n i beraktivitas, selain terbelenggu dengan adat dan aturan, juga dengan pakaian. Para siswa

tidak diwajibkan memakai pakaian daerah, tetapi ada juga siswi yang ikut memakai kain dan kebaya, menjadi Kartini Cilik. Di hari itu, digelar pula berbagai acara lomba untuk para siswa. Lomba-lomba tersebut diantaranya Lomba Pidato dalam bahasa Inggris (siswa kelas 4, 5, dan 6), Lomba Mendisain Baju

Mereka mengajar dengan mengenakan pakaian kebaya. Hal ini dimaksudkan agar guru-guru juga dapat menghayati

pun sangat antusias melihat guru-guru mereka mengajar dengan berpakaian kebaya. Meskipun siswa-siswi

Kebaya, Lomba Menggambar Wajah Kartini, dan Lomba Membuat Pantun.***(SDK 6)

KEGIATAN SDK PENABUR KOTA MODERN

Bersama tokoh Franklin dari Kanisius.

Bermain dan Belajar Bersama Franklin Tokoh cerita Franklin datang ke sekolah dan siswa-siswi kelas 1, 2, 3, dan 4 pun senang. Kenapa? Karena Franklin dari Penerbit Kanius Yogyakarta ini datang untuk bercerita bagi mereka. Tokoh yang datang pada 12 April 2006 tersebut memang sengaja diundang sekolah agar para siswa dapat belajar sambil bermain bersama tokoh yang mereka sukai.

Lomba mencari Telur Paskah.

(kelas 4 dan 5), Speech Contest (Kelas 6), dan Lomba Busana Daerah (kelas 1, 2, dan 3). Minat siswa dan dukungan orang tua terhadap kegiatan ini sangat antusias, terlihat dari jumlah peserta yang berpartisipasi sangat banyak. Kegiatan yang berlangsung 21 April 2006 ini didukung pula oleh Toko Buku Gramedia Lippo Supermall, Karawaci, Tangerang.

Paskah 2006 Perayaan Paskah berlangsung pada 19 April 2006 di GKI Kota Modern. Dalam kesempatan tersebut, kebaktian dipimpin oleh Ev. Sherly Rasaiyu. Untuk memeriahkan Paskah, digelar berbagai lomba antara lain: Lomba Mewarnai (kelas 1), Lomba Mencari Telur (kelas 2), Lomba Membuat Kartu Ucapan Paskah (kelas 3 dan 4), dan Lomba Menghias Telur (kelas 5 dan 6).

Pada siang hari tanggal 21 April 2006, Guru dan Karyawan SDK PENABUR Kota Modern berangkat ke Situ Gunung Cisaat, Sukabumi untuk mengadakan kebaktian kebersamaan dalam rangka Perayaan Paskah. Kebaktian dilayani oleh Pdt. Vence (GKI Cicurug). Malam itu, keluarga SDK PENABUR Kota Modern menginap di vila milik Drg. Leony (Dokter Gigi SDK PENABUR Kota Modern). Keesokan harinya, mereka melakukan hiking menuju Air Terjung Situ Gunung. Perjalanan cukup melelahkan, namun di sini mereka dapat saling membantu dan bekerja sama.

Pelatihan Mading dari Majalah Bobo

Hari Kartini 2006 Perayaan Hari Kartini dimeriahkan dengan berbagai perlombaan yaitu: Singing Contest Mandarin (kelas 1, 2, dan 3), Story Telling

Kebaktian Kebersamaan Guru dan Karyawan

Pemenang Lomba Busana _________________________________________________________

Rabu, 3 Mei 2006, sekolah kedatangan Tim Redaksi Majalah Bobo untuk memberikan Pelatihan Majalah Dinding (Mading) bagi siswa-siswi kelas 4, 5 dan 6. Dalam kesempatan tersebut, siswa-siswi kemudian langsung praktek membuat mading. Dan hasil terbaik, mendapat bingkisan menarik dari Bobo. Tim Redaksi Majalah Bobo juga memberikan sampel majalah Bobo bagi semua siswa kelas 1 s.d. 6. Iin Septawati, Pustakawan SDK Kota Modern


No. 13 THN. IV Edisi Juli - September 2006

S

epanjang tahun aja ran 2005-2006 siswa SDK 3 telah meraih prestasi di berbagai bidang diantaranya ada lomba catur, tari, lukis , olah raga bela diri, yel –yel dari UKGS, menggambar dan juga paduan suara.

Walaupun tidak seluruhnya menjadi juara I tetapi cukup membanggakan buat seluruh siswa SDK 3. Kami berharap prestasi tersebut dapat membuat siswa – siswi SDK 3 menjadi lebih termotivasi untuk terus maju dan maju lagi. Tidak ada salahnya kan... . kami ingin menginformasikan sedikit yang

Dari siswa untuk siswa - SD 17

telah menjadi kebanggaan kami di dalam meraih prestasi tersebut. Pada bulan September 2005 tepatnya pada tanggal 15, SDK 3 mengikuti lomba catur tingkat Jakarta Pusat di Gelanggang Olah Raga

vember 2005, siswa kelas 5 yaitu Valencia H dan Adelin, berhasil meraih juara 1 Lomba Geometry Drawing di Acara GS Olimpic. Pada tanggal 4 Februari 2006, SMPK 2 PENABUR mengadakan

Tanah Abang, Jakarta Pusat. Wakil kami adalah siswa kelas 6 yaitu Rafael dan Kevin Grion. Walaupun hanya menempati peringkat keempat tetapi mereka telah semaksimal mungkin untuk menjadi yang terbaik dari sekian banyak peserta. Pada bulan berikutnya, tanggal 21 No-

Lomba Tari Kreasi, SDK 3 berhasil meraih juara harapan 1. Siswa-siswa yang mewakili lomba tersebut adalah siswa kelas 5 yaitu Jeremiah, Freddy, Michael Nisi, Samuel R dan Bernadi. Tiga hari kemudian tepatnya tanggal 7 Februari 2006, siswa SDK 3 , Valencia Halim (kelas 5), mengikuti Lomba Poster yang diadakan oleh SMPK PENABUR Gading Serpong dan meraih juara

Harapan 1. Pada POR BPK PENABUR Jakarta, tanggal 9 Februari 2006, perwakilan dari SDK 3, Kezia Chie (Siswa Kelas 6) mendapatkan juara II Lomba Lari 100 m putri. Pada tanggal 24 Februari 2006 SMPK 4 mengadakan Lomba Karate Junior tingkat SD Kei Shin Kan Karate DO Pengda DKI, SDK 3 mengirimkan beberapa pasukannya untuk mengikuti kejuaraan tersebut. Untuk tingkat sabuk putih perorangan putri diwakilkan oleh Thalia mendapat juara I dan Carissa merebut juara II. Untuk perorangan putra , Andreas mendapat juara II dan Albert mendapat juara III. Untuk kategori beregu putri yang diwakilkan oleh Thalia dan Vanessa meraih juara I dan begitu pula dengan beregu putra, Albert , Billy dan Andre mendapat juara I juga. Kemudian untuk tingkat sabuk hijau, ka-

tegori perorangan putri diwakili oleh Sella dan perorangan putra diwakili oleh Ricky masing – masing mendapat juara I. Dan dari kategori beregu putri yang diwakili oleh Sella dan Felicia meraih juara III sedang dari beregu putra diwakili oleh William, Yumin dan Ricky meraih juara I. Total medali yang diperoleh dari kejuaraan ini berjumlah 16 buah. SDK 3 juga mengikuti lomba lukis yang diadakan oleh SMP Bala Keselamatan yang diwakili oleh Adelia dan meraih juara harapan I, pada tanggal 31 Maret 2006. Dalam Lomba Yel-yel yang diadakan oleh UKGS PENABUR SDK 3 yang diwakili oleh Sella, William dan Karen juga berhasil meraih juara III. Lomba lain yang diikuti yaitu Lomba Paduan Suara yang diadakan oleh Kompas Gramedia Fair pada tanggal 7 Mei 2006 di Istora Senayan. SDK 3 diwakili oleh kelompok

paduan suara yang terdiri dari Kezia Chie, Ezekiel, Hosea, Joshua, Jevi, Clarisa, Theo, Maya, Evelyn, Pearly, Chelsea, Tifany dan Angela. Dengan dilatih keras oleh Bapak Rudy Kosim, kelompok paduan suara ini berhasil meraih juara II dari 62 jumlah peserta lomba dari berbagai sekolah di Jakarta, Bekasi, Depok dan Tangerang. Dalam lomba tersebut kami mendapatkan Tropi, Medali untuk setiap anak, Voucher Gramedia sebesar Rp.300.000,- dan Uang sebesar Rp.7.500.000,- . Inilah sekelumit prestasi SDK 3 Gunung Sahari. Semoga apa yang telah kami raih ini dapat menjadi motivasi siswa, guru, karyawan SDK 3 untuk terus mengembangkan diri, dan juga dapat menjadi sumbangsih bagi BPK PENABUR Jakarta. Ditulis oleh; Dessy Indriastuti, Guru BK SDK 3

Paduan Suara SDK 3

PERTEMUAN ORANG TUA SDK 11

BAGAIMANA MENGATASI HAMBATAN DALAM __________________________BELAJAR? _______________

K

S

iswa-siswi kelas 6A dan 6B SDK 1, mendapat pengalaman baru yakni keterampilan memasak dari Restoran Ekaria di Jakarta Pusat. Pada Kamis, 12 April 2006, masing-masing 10 anak dari kelas A dan B, didampingi Ibu Eri, Ibu Harsianti, dan Ibu Melanie (Guru SDK 1) berkunjung ke Restoran Ekaria untuk belajar memasak. Resep masakan yang dipelajari antara lain: Sup Seafood, Ayam Kuluyuk, Kakap Lapis Mentega, Nasi Goreng, dan Cap Cai. Begitu tiba di lokasi, rombongan dari SDK 1 disambut hangat oleh pihak restoran. Para siswa diberi kaos berlambang Ekaria untuk dipakai saat belajar memasak supaya pakaian tidak kotor. Baju itu pun boleh dibawa pulang sebagai kenangkenangan. Setelah itu, mereka

diajak melihat-lihat dapur Ekaria yang ternyata besar sekali. Kemudian mereka menuju ruang tengah dan siap belajar memasak. Mereka diberi kertas untuk mencatat bahan dan cara pembuatannya. Para siswa mencampur daging/ikan dengan bumbu-bumbunya, bahkan ada siswa yang mencoba menggoreng. Di akhir kegiatan, mereka diajak makan siang dengan hasil masakan yang telah dipelajari. Wah … nikmatnya makan dari hasil masakan sendiri. Selain itu para siswa juga senang karena mendapat pengetahuan memasak yang dapat dibagikan ke Ibu dan teman-teman di SDK 1.*** Jessica Novia Siswa Kelas 6B SDK 1

etika anak kesulitan dalam belajar, apa yang harus kita lakukan sebagai guru dan orangtua? Untuk memberikan informasi tentang bagaimana mengatasi hambatan siswa dalam belajar, SDK 11 pada acara pertemuan dengan orangtua siswa kelas 1 s.d. 6 tanggal 6 Mei 2006 lalu, mengangkat tema ini. Dalam kegiatan yang bertempat di GKI Surya Utama, Sunrise Garden tersebut, dihadiri lebih dari 200 orang tua. Acara dipandu Dra. Mimin Gosali, Psi. (Bagian Layanan Siswa – Bidang Psikologi). Sebagai pembicara adalah Anne Kartawidjaya, M.Div. (Pendiri Yayasan Eunike). Ia meninjau lima wilayah umum kesulitan belajar, yakni: 1. Bahasa lisan: sulit mendengarkan, memahami, atau berbicara. 2. Bahasa tulisan: sulit membaca, menulis, atau mengeja. 3. Aritmetika: sulit memahami konsep angka atau mengerjakan soal Matematika. 4. Penalaran: sulit menata dan mengintegrasikan pikiran. 5. Memori: sulit mengingat-ingat informasi. Tiga aspek penting dalam membahas hambatan dalam belajar:

1. HASIL Nilai pelajaran yang rendah merupakan indikator proses, kadang memberi indikasi pola. Perlu diingat hasil bukan menjadi tujuan belajar jangka panjang. Mengatasi hambatan hasil dengan cara: a. Kenali target sekolah. b. Ukur kemampuan anak. c. Sampaikan dan motivasi untuk mencapai target. d. Gunakan reinforcement dan reward. 2. SULIT MENGERTI PELAJARAN yang dipengaruhi oleh gaya belajar,

Anne Kartawidjaya (berdiri) saat menyampaikan ceramah.

__________________________________________________________________________

metode belajar, dan kemampuan berpikir anak.

e. Sesuaikan dengan sistem sekolah.

Mengatasi hambatan proses dengan cara: a. Kenali gaya belajar. b. Sesuaikan dengan kemampuan berpikir. c. Gunakan metode yang sesuai. 3. Pola Tidak mempunyai kemauan dan kebiasaan belajar yang baik yang dipengaruhi oleh prinsip keluarga atau pola pikir anak, kebiasaan, relasi dengan orang lain dan diri, sistem belajar.

Ceramah diakhiri dengan tanya-jawab yang disambut antusias oleh orangtua yakni dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan mereka. Dalam kesempatan tersebut, Lindawati Djaja (Kepala SDK 11), menghimbau orang tua mau bekerja sama dengan sekolah dalam menyelesaikan hambatanhambatan anak dalam belajar. Ia berharap ceramah ini dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan orang tua dalam mengatasi hambatan anak dalam belajar. ***

Mengatasi hambatan pola dengan cara: a. Tanamkan filsafat belajar - Cerita - Teladan - Pengamatan dan diskusi b. Tanamkan kebiasaan baik secara konsisten c. Evaluasi dan perbaiki relasi keluarga d. Perbaiki kehidupan di rumah

Dra. Mimin Gosali, Psi. Terapi Edukatif SDK 11 Bidang Psikologi – Bagian Layanan Siswa


18

No. 13 THN. IV Edisi Juli - September 2006

Dari siswa untuk siswa - SMP

KEVIN SOEDYATMIKO , SISWA SMP KRISTEN 4

Raih Peringkat I SELEKSI IJSO 2006 TINGKAT NASIONAL

Thomas Susanto (Kepala SMPK 4), Kasubdit Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama dan Kevin.

P

restasi membanggakan diraih Kevin Soedyatmiko, siswa kelas 1 SMPK 4 BPK PENABUR Jakarta, pada seleksi IJSO (International Junior Science Olympiad) 2006 Tingkat SMP se-Indonesia, tanggal 5 April 2006 lalu. Kevin bersama lima siswa SMP lainnya terpilih sebagai peserta IJSO yang akan berlangsung 3 s.d. 12 Desember 2006 di Sao Paulo, Brazil. Dalam kesempatan tersebut, Kevin yang adalah peserta termuda di ajang ini juga meraih total nilai tertinggi dari empat materi yang diujikan yakni Fisika (30%), Kimia (30%), Biologi (30%), dan Matematika (10%). Keenam siswa yang terseleksi sebagai peserta IJSO untuk mewakili Indonesia, sesuai dengan urutan peringkat perolehan nilai adalah sbb.: Peringkat I II III IV V VI

Nama Kevin Soedyatmiko Kevin Nangoi Aga Krisnanda Ivana Muhammad Rais Azki Nuril

Sekolah SMPK 4 BPK PENABUR Jakarta SMP Pangudi Luhur Jakarta SMPN 1 Purwokerto SMP Sutomo 1 Medan SMPN 1 Surakarta Jawa Tengah SMPN 1 Lumajang Jawa Timur

Seleksi IJSO dilaksanakan oleh Departemen Pendidikan Nasional dalam hal ini Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama guna menetapkan perwakilan Indonesia di ajang ini. Seleksi dimulai dari Tingkat Rayon sampai Tingkat Nasional. Dari seleksi Tingkat Propinsi, terjaring 43 siswa yang kemudian mengikuti pembinaan selama satu bulan dari tanggal 6 Maret s.d. 5 April 2006 di bilangan Sawangan Bogor. Seleksi calon peserta IJSO dilakukan bertahap dari 43 siswa menjadi 30, 15, dan akhirnya terpilih 6 siswa. Berbekal disiplin dalam belajar, doa, serta dukungan dari orang tua dan sekolah, siswa dari Thomas Susanto, S.T., Kepala SMPK 4 ini, melewati seleksi demi seleksi dengan semangat tinggi. Untuk eliminasi dari 43 siswa menjadi 30 dengan materi Biologi dan Fisika, Kevin menempati peringkat pertama. Sedangkan untuk eliminasi bidang pelajaran Kimia, dari 30 siswa menjadi 15 siswa, Kevin menempati peringkat 2. Untuk seleksi materi Matematika yang memang menjadi bidangnya, Kevin menempati urutan pertama. Dan dari ke-15 peserta kemudian dilihat perolehan nilai keseluruhan dari empat materi tersebut untuk menetapkan enam peserta, yang ternyata Kevin menempati peringkat I. Keenam siswa yang terseleksi kemudian mengikuti pembinaan intensif selama delapan bulan di bilangan Karawaci, Tangerang. Mereka ditraning tiga materi yang akan dilombakan yakni Biologi, Fisika, dan Kimia baik teori maupun eksperimen. Semoga keenam siswa tersebut dapat mengharumkan nama sekolah dan bangsa di IJSO 2006, termasuk Kevin Soedyatmiko.***

JAMBORE PRAMUKA PENGGALANG 2006

SMPK BPK PENABUR Jakarta

B

PK PENABUR Jakarta mengadakan Jambore Pramuka Penggalang pada 8 s.d. 9 Juni 2006 di Bumi Perkemahan Cibubur. Jambore diikuti 1029 siswa kelas 1 dari seluruh SMPK BPK PENABUR Jakarta dan Tirta Marta. Jambore tahun ini mengangkat tema Love, Share, and Care. Acara dibuka oleh Ester Lesmana - Kajeng SMPK BPK PENABUR Jakarta. Dalam acara pembukaan, Rendy Daniel (alumni SMAK 4) - wakil pramuka Indonesia di acara Global Xchange (:yakni pro-

gram pertukaran yang melibatkan para pemuda dari UK (United Kingdom) dan negara lain untuk tinggal bersama dan bekerja bersama sebagai sukarelawan sehingga dapat berbagi pengetahuan serta belajar bersama dengan masyarakat setempat), menyerahkan plakat keiikutsertaannya di acara ini, kepada BPK PENABUR Jakarta yang diterima oleh Ester Lesmana. Acara pembukaan dimeriahkan pula dengan tarian oleh Pramuka SMPK 6. Untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan

On March 3

, 2006, acceleration students class 7 SMPK 4 PENABUR Kelapa Gading went for Outbound to Bandung. All participants gathered in SMPK 4 at 05.30 AM for preparation. At 06.25 AM, they went to Bandung through the Inter City Freeway by taking the entrance gate in Cempaka Putih and passing through the Cikampek Pur-wakarta – Padalarang) Cipu-larang Freeway. About 10.00 AM, they arrived in Pada-larang to visit “Barli”, the Museum of Art at Kota Baru Parahyangan. In this museum, all students could see various works of art and had the opportunity to draw objects on the glasses which they could bring the outcome home. Also, they got a chance to play the traditional musical instrument of West Java which is known as “Angklung”. Not only the students played the angklung but also the teachers who participated in this outbound tried to play this musical instrument enthusiastically. After visiting the museum of art, the students went to see the Sun Dial in the Technology and Science area. Here, they were not only to see but also to try the given Technology and Science visual aids. This was intended to broaden their aspects of knowledge. Quite satisfied trying the Technology and Science visual aids, the students continued the journey to the Meteorology and Geophysics Office in Cemara, Bandung which was the government institution that dealt with the weather forecasting. Although the sun was very shiny and hot, the acceleration students were actively particiwawasan peserta jambore baik di bidang kepramukaan maupun bidang-bidang yang lain, dalam jambore ini peserta diwajibkan mengikuti minimal 75% dari aktivitas yang ada di tujuh stand yang digelar dalam kegiatan ini. Stand-stand tersebut adalah Stand Tekram/Teknik Kepramukaan (peserta belajar membuat tandu, karapan sapi,

pated to the overall agenda and they were not complaining. They even looked so curious about the knowledge they could get in this event. Afterward, the students checked in at Sukajadi Hotel, Bandung. The agenda was distributing the students to the reserved room and taking a rest. About 05.00 PM, the students were ready to visit the Spirit Camp which was a Biology and Botanical Farm. In this location, the students were playing for a while before they saw the anatomy of a rabbit and the hydroponics agriculture system for vegetables. The students made some important notes which needed for their reporting purposes about this trip. Next, it was time for dinner. The students were welcome in the location of “Kampung Daun” and attached a flower on their ears. The panorama in Kampung Daun was very beautiful and natural. After having dinner, they went to the Factory Outlet and “Merdeka Soes” before returning to the hotel. On March 4, 2006, about 05.30 AM, the morning call reminded the students to be ready. They had their breakfast before checking out from the hotel. Furthermore, the students visited “Kartika Sari” at Kebon Kawung, Bandung for buying some snacks and cakes. Then, the agenda was going to the Geology Museum. In this museum, the students could see the numerous fossils from the prehistoric until

kaki tiga, menyambung tongkat), Stand NAPZA (peserta menonton film “Kita Tak Sendiri” tentang informasi bahaya NAPZA (Narkoba, Alkohol, dan

modern era such as various prehistoric people and animals. An unusual thing in this trip was a singing beggar suddenly got into the bus and enthusiastically entertained the participants. The students were deeply enjoyable the performance. The singing beggar finally got out of the bus when it stopped because of the traffic light turned to red. The acceleration students dropped by “Rumah Mode” a famous Factory Outlet in Bandung and also some others in the surrounding area for shopping. At lunch time, the students had “Nasi Timbel” in “Daun Pisang” restaurant. This was the experience for the acceleration students who had never tried “Daun Pisang” specialty food. After having lunch, the students went to Bosscha in Lembang, Here, they had the opportunity to see and learn about the telescope. The agenda continued by walking to the Meteorology and Geophysics Office in Lembang. The students could learn about seismograph and seis-

mometer. Next, the journey was going to Lactasari, a place which produced milk both from cows and goats. Here, the students learned and got the knowledge that milk was very important for health. Goats’ milk was a medicine to recover from a certain illness. Participants could see how to squeeze milk. The feces from cows could be used for fertilizers. The students could buy the milk and yoghurt. Before going back to Jakarta, all participants were having MacDonald together. The outbound activities were full and tiring. However, the acceleration students were happy until they got back to Jakarta. Unfortunately, Mr. Thomas Susanto did not participate in the journey because of his duties. Finally, thanked to the parents of the acceleration students who helped and worked very hard for the purpose of this outbound. God bless you.

Zat Adiktif lainnya), Stand Tari (peserta belajar gerakan dasar dari tarian daerah), Stand ANC ( peserta melihat hasil karya peserta ANC dan mendapat informasi tentang program ANC – Adikarsa Nugraha Cestita, yakni program pemberian penghargaan bagi remaja yang nyata-nyata telah melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi dirinya maupun bagi orang lain, serta memiliki motivasi untuk maju dan berprestasi), Stand Cerita (peserta membuat cerita bergambar), Stand Pameran (peserta menyaksikan hasil karya kegiatan kepramukaan, mading, dan foto-foto), dan Stand Permainan (peserta mengikuti permainan untuk melatih teamwork. Dan peserta akan mendapatkan tiska (tanda keikutsertaan kegiatan)

setiap kali mengikuti aktivitas di masing-masing stand. Pada kegiatan tersebut juga terdapat acara Api Unggun. Peserta mendapatkan kesempatan untuk menampilkan kebolehan mereka dalam bidang seni di acara ini. Usai kegiatan, disematkan tiska kepada perwakilan peserta oleh pembina dari masing-masing sekolah. Dan jambore pramuka, ditutup secara resmi oleh Thomas Kristo (Kepala SMPK PENABUR Gading Serpong). Semoga melalui jambore ini, Pramuka PENABUR dapat menjadi pramuka yang mandiri, bertanggung jawab, disiplin, juga terampil dan memiliki wawasan. *** (Na2)

Dina Walujo, SMPK 4

_________________________


No. 13 THN. IV Edisi Juli - September 2006

Dari siswa untuk siswa - SMP 19

B

akti sosial yang menjadi acara rutin SMPK 2 BPK PENABUR Jakarta dalam memperingati Paskah, di tahun ini dibuat berbeda. Kali ini SMPK 2 mengadakan kegiatan sosial berupa pembagian sembako dan pengobatan gratis bagi para warga sekitar sekolah. Kegiatan tersebut merupakan bentuk pelayanan kami kepada warga sekitar sekolah yang membutuhkan. Kegiatan

yang berlangsung Sabtu, 22 April 2006 lalu, adalah hasil kerja sama dari Orang Tua Siswa SMPK 2 yang tergabung dalam Kelompok Kerja Orang Tua (KKO), GKI Samanhudi, dan SMPK 2. Acara ini

juga melibatkan anggota PMR sebagai pembantu tenaga ahli medis bersama anggota OSIS dan Peranan (Persekutuan Remaja Pembangunan). Hari itu, dari pukul 08.00 WIB, suasana SMPK 2 tampak ramai

dipadati warga sekitar yang kebanyakan bertempat tinggal di Jl. Pembangunan III dan IV. Mereka datang untuk mendapatkan bantuan sembako dan pengobatan gratis. Bantuan sembako dibagikan kepada 250 warga miskin dengan cara menukarkan kupon yang sebelumnya telah dibagikan lebih dulu. Sementara pengobatan gratis terbuka bagi masyarakat umum. Sebanyak 340 warga datang untuk memeriksakan diri mereka. Warga yang datang dalam pengobatan gratis ini membawa berbagai keluhan antara lain gatal-gatal, darah tinggi, asam urat, atau hanya sekedar mengecek kesehatan mereka. Pengobatan gratis dilayani

oleh para ahli tenaga medis yang terdiri dari dokter dan apoteker, yakni dr. Agus Sinatrawan (Poliklinik BPK PENABUR), dr. Vera (Orang Tua Siswa SMPK 2), dr. Rebecca dan dr. Ivone (GKI Samanhudi). Warga yang berobat juga mendapatkan penjelasan dari apoteker mengenai cara pemakaian obat agar keluhan-keluhan kesehatan mereka bisa sembuh. Anak-anak PMR, OSIS, dan Peranan membantu bagian pendaftaran para pasien dan pengukuran tensi darah. Sabtu itu memang berbeda dari hari biasanya. Penuh makna dan pelajaran. Bagi para siswa yang ikut terlibat, hari itu penuh dengan pengalaman pelayanan yang pertama kali kami lakukan bagi orang se-

kitar kami. Walaupun lelah, kami semua bisa bekerja sama dengan baik, bahu-membahu menyelesaikan pelayanan terhadap sesama yang membutuhkan. Kami pun melupakan lelah yang kami rasakan ketika melihat para warga yang tersenyum. SMPK 2 berharap di waktu yang akan datang dapat kembali mengadakan bakti sosial ini supaya dapat membantu saudara-saudara kita yang masih membutuhkan. Selain itu, acara ini juga dapat meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh karena kesehatan mahal harganya. Lebih baik mencegah daripada mengobati khan? *** Ingrid Amelia,Siswa SMPK 2

PERTUKARAN PELAJAR SMPK 4 KELAPA GADING - SMPK GADING SERPONG

“Ayo … ayo… lari kencang …,” teriak siswa-siswi SMPK 5 PENABUR Cipinang yang berdiri di sisi kanan lapangan olahraga SMPK 5. “Pegang talinya, terus ayunkan badan ke depan,” teriak siswa-siswi yang berdiri di sisi lain lapangan. Teriakan dan tepukan tangan tanda menyemangati, terdengar riuh, diiringi pula gelak tawa saat seorang teman tercebur di danau buaya. Sementara siswa yang disemangati, bertanding dengan berusaha menyelesaikan aktivitas di setiap pos untuk memberikan yang terbaik bagi kelompoknya. Seru … dan menyenangkan. Sportivitas berbaur dengan kegembiraan, inilah yang tampak pada siswa-siswi saat mengikuti Fun Sport – olahraga baru di SMPK 5 dan juga di PENABUR, hasil kreativitas Tommy Fondy (Guru Olahraga SMPK 5). “Tidak semua siswa memiliki bakat dan minat di bidang olahraga seperti sepak bola, basket, voli, atletik, dan senam. Fun sport ini diharapkan dapat menjadi variasi dan alternatif pilihan olahraga bagi mereka. Selain itu, olahraga ini juga diharapkan dapat meningkatkan sportivitas, kerja sama, dan stamina siswa. Idenya terinspirasi dari acara “Banteng dari Spanyol” di ANTV dan pelajaran olahraga di sekolah-sekolah Jerman,” jelas Tommy. Kemudian olahraga ini disosialisasikan ke siswa SMPK 5 dan nilai ujian olahraga pilihan diambil dari olahraga ini. Disebut Fun Sport karena olahraga ini menggembirakan. Peserta harus melewati enam pos. Diawali dengan start: duduk di bangku dan mengenakan topi koboy, kemudian berlari menuju pos pertama: merayap, pos kedua: lompat gawang (gawang terbuat dari kardus), pos ketiga: memindahkan ban, pos keempat: lari zig zag, pos kelima: menimpuk bola basket, dan pos keenam: menyeberangi danau buaya. Dalam olahraga ini terdapat tiga penilaian yang dilihat dari: pertama, waktu yakni kecepatan peserta untuk menyelesaikan aktivitas di setiap pos; kedua, target yakni

Siswa SMPK Gading Serpong (mengenakan rompi) saat mengikuti pelajaran di kelas akselerasi SMPK 4. -----------------------------------------------------------------------------------------------

S

aat ini dunia diperhadapkan dengan masa globalisasi dan kemajuan ilmu teknologi. Mobilitas dan perkembangan peradaban manusia, menuntut manusia untuk belajar dan membuka diri ter hadap kemajuan dan perkembangan yang terjadi. Hal ini dihadapi juga dalam dunia pendidikan. Perkembangan dunia pendidikan berjalan dengan cepat sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, sosial dan ekonomi. Para praktisi pendidikan dituntut untuk terus meningkatkan dan membuka diri terhadap lingkungan agar dapat menyesuaikan dan mensejajarkan diri dengan perkembangan yang ada. Hal-hal yang baik dan berguna dapat dimanfaatkan dan dikembangkan demi kemajuan pendidikan di Indonesia. Merespon hal diatas, maka SMPK 4 BPK PENABUR dan SMPK BPK PENABUR Gading Serpong mengadakan pertukaran pelajar. Dengan kegiatan ini maka sekolah dan siswa dapat melihat kelebihan dan kekurangan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah lain, sehingga sekolah akan dapat saling melengkapi agar kemajuan kedua belah pihak dapat diupayakan.

LEBIH SPESIFIK, TUJUAN DARI KEGIATAN INI ADALAH: 1. menambah wawasan siswa 2. meningkatkan keakraban siswa dan orang tua 3. melatih tanggung jawab dan kemandirian siswa 4. belajar dari kelebihan dan kekurangan dari kegiatan belajar mengajar dari sekolah lain 5. menjalin persahabatan antar kedua sekolah di lingkungan BPK PENABUR. kemampuan peserta untuk menimpuk bola basket; ketiga, danau buaya yakn kemampuan peserta menyeberangi danau buaya. Kardus bekas adalah barang yang sebagian besar digunakan dalam olahraga ini. Diantaranya digunakan sebagai pembatas di pos pertama (merayap), sebagai gawang di pos kedua (lompat gawang), dan sebagai tongkat di pos keempat (lari zig zig). Fun Sport ternyata tidak hanya menggembirakan peserta saja, namun juga para penontonnya. Penonton ikut bersorak dan tertawa saat menyaksikan olahraga ini. Fun Sport ternyata benar-benar fun lho…!! *** (Na2)

Kegiatan ini dilaksanakan tiga hari dua malam pada 16 - 18 April 2006. SMPK 4 PENABUR mengirimkan dua siswinya yakni : Mercia Wijaya dan Nichole Sinarmanto, siswi-siswi kelas akselerasi (kelas 9 G), sedangkan dari SMPK BPK PENABUR Gading Serpong mengirimkan dua siswanya yakni Raja Dweyndo dan Louis Kartason, siswa kelas 8. Selama program ini dilaksanakan, masing-masing siswa tinggal di rumah orang tua dari siswa lain yang berasal dari sekolah tersebut. Siswa P4 tinggal di orang tua siswa PGS sebaliknya siswa PGS tinggal di orang tua P4. Disinilah , siswa dilatih dan boleh belajar untuk dapat menghargai kebiasaan keluarga lain dan mampu menghormati dan bersosialisasi dengan keluarga lain yang mereka tempati. “ Program ini baik dilaksanakan, karena dari program ini saya dapat mengetahui cara belajar dari sekolah lain, khususnya di kelas akselerasi; dapat menambah wawasan; serta menjalin persahabatan antarsekolah. Harapan saya, di lain waktu program ini dapat terus dilaksanakan dengan diperpanjang waktu programnya serta dapat dilaksanakan juga di sekolah-sekolah lain di lingkungan BPK PENABUR,“ ujar Raja Dweyndo (siswa SMPK GS). Dalam menjalankan program ini, semua siswa , baik dari P4 mupun PGS, harus mengikuti seluruh aktivitas sekolah tamu masing-masing, baik pembelajaran di kelas, keterampilan, maupun kegiatan ekstrakurikuler. Program pertukaran pelajar ini, akan dilanjutkan di tahun-tahun mendatang dengan kualitas waktu dan sistem yang lebih baik. Itu harapan dari kedua Kepala Sekolah , P4 dan PGS, dan mungkin akan di lakukan juga dengan sekolah lain bahkan jika memungkinkan sekolah di luar BPK PENABUR. Karena belajar melihat dunia luar, adalah pembelajaran yang mampu menilai keberadaan diri sendiri, supaya kita terus tidak terlena pada zona kenyamanan sekolah masing-masing. Thomas Kristo M. Ka. SMPK Gading Serpong


No. 13 THN. IV Edisi Juli - September 2006

20 Dari siswa untuk siswa - SMA

tronton. Peserta emas telah menunggu dan mengatur lokasi perkemahan. Setelah mendirikan tenda, masak untuk makan siang mereka, pada pukul 13.00 WIB, dimulailah kegiatan untuk peserta perak dan perunggu dibawah bimbingan para

nesia) pada setiap tahun diserahkan ke sekolah masingmasing. Peserta NMI SMPK PENABUR Gading Serpong pada 9 Mei 2006 mengadakan ekspedisi ke Desa Lengkong Wetan BSD. Kegiatan ini diikuti oleh 18 peserta NMI dengan

B

PK PENABUR Jakarta tahun 2006 ini, kembali mengadakan kegiatan akhir sebagai persyaratan bagi para anggota ANC (Adikarsa Nugraha Cestita) dan NMI (Nugraha Muda Indonesia) sebelum mereka menerima penyematan penghargaan yang akan diberikan baik oleh BPK PENABUR maupun oleh ANC Nasional. Kegiatan tersebut berupa EKSPEDISI

1. EKSPEDISI ANC Setelah dibekali beberapa pengetahuan dalam Pra Ekspedisi yangdilakukan pada Januari lalu, maka 75 peserta ANC BPK PENABUR mengadakan kegiatan akhir berupa Ekspedisi. 75 peserta Emas, Perak dan Perunggu dari SMPK 2, 4, 5, 7, Gading Serpong, SMAK 1, 3, 4, 5 dan 7. Kegiatan ini dimulai pada 29 Maret 2006, dimana tujuh peserta emas berangkat lebih dulu lewat dua rute perjalanan. SMAK 1, 3 dan 4 berangkat dengan jalur kereta dibawah bimbingan Leader Mr. Paulus Dapa dan SMAK 5 dengan jalur bus dibawah bimbingan Koordinator Leader, Mr. Thomas K. Peserta harus mampu melakukan perjalanan sendiri dengan kendaraan umum menuju lokasi perkemahan di Deboer Pancawati Bogor. Pada pukul 12.00 WIB, peserta sudah berkumpul di lokasi. Di bawah arahan leader, tendapun digelar dan dimulailah aktivitas. Self Leadership adalah materi pertama yang dipelajari di perkemahan. Setelah itu disusul dengan materi Survival, sharing anggota emas dan malam harinya peserta mengadakan perjalanan malam dan pada suatu tempat mereka harus mendirikan bivak untuk membaringkan tubuh mereka. Pada hari kedua, 30 Maret 2006, peserta emas harus mempersiapkan lokasi perkemahan untuk peserta Perak dan Perunggu yang berangkat dari Tanjung Duren pada hari itu. Pada pukul 09.30 WIB, sembilan peserta perak dan 59 peserta perunggu dengan didampingi 12 leader, datang ke lokasi perkemahan dengan mengendarai tiga mobil

KOMPETISI ILMIAH ILMU SOSIAL (KOMPIIS) 2006

“Selalu Berpikir Kritis dan Kreatif Dalam Era Globalisasi” DI SMAK 4 BPK PENABUR JAKARTA

P

Peserta NMI sedang belajar mengayam tikar.

instruktur dan peserta emas. Materi yang disampaikan diantaranya bivak, masak rimba, peta, kompas, dan character building: Who am I? Acara hari pertama diakhiri dengan melaksanakan perjalanan malam, menyusuri lereng pegunungan dibawah rintik hujan dan dinginnya malam. Keesokan harinya semua peserta melaksanakan hiking menuju air terjun. Akhir kegiatan hari ini bagi peserta perunggu adalah makan siang bersama di lokasi perkemahan. Lalu setelah itu, mereka harus membereskan tenda, membersihkan lingkungan dan bersiap-siap kembali menuju Jakarta karena ekspedisi mereka telah usai. Sementara itu, peserta emas dan perak masih tetap tinggal di perkemahan karena masih ada satu malam yang harus mereka lalui di Bogor. Di hari ini, peserta emas dan perak menerima pembekalan materi: Pertolongan Pertama, dan malam harinya diakhiri dengan kegiatan api unggun, dimana para peserta diberi kesempatan untuk mengembangkan talenta masing-masing di ajang ini. Di hari terakhir, tanggal 1 April 2006, peserta emas dan perak bersama-sama melakukan kegiatan out bound – high rope yakni berupa: bermain Elvis bridge dan Flying fox. Inilah kegiatan terakhir untuk Ekspedisi kali ini. Ekspedisi telah berakhir, namun semua peserta harus menyelesaikan laporannya.

2. EKSPEDISI NMI Ekspedisi NMI (Nugraha Muda Indo-

dibimbing Leader Ms. Grace T.M dan Mr. Riwanto serta dua instruktur. Kegiatan dimulai dari Tugu Lengkong. dimana peserta belajar melihat perjalanan perjuangan pahlawan Daan Mogot pada peristiwa Lengkong Berdarah. Kemudian peserta berjalan/ hiking menyusuri pedesaan, dengan jalan setapak...hingga berhenti pada satu tempat untuk belajar bagaimana menganyam sebuah tikar atau topi dan belajar memancing ikan. Kegembiraan dirasakan oleh 18 peserta kelas 7. Disini mereka keluar dari rutinitas mereka dan belajar berbagai aktivitas yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Kemudan peserta juga mengunjungi SMP Lengkong Wetan Mandiri, salah satu sekolah SMP Negeri yang ada di lokasi tersebut. Peserta NMI melaksanakan kegiatan kebersamaan berupa bermain bersama, membuat yel-yel kebersamaan, dll. Peserta NMI mewakili SMPK PENABUR Gading Serpong melakukan aksi sosial dengan menyerahkan bukubuku pelajaran kepada perpustakaan SMP Lengkong Wetan Mandiri. Ekspedisi telah usai, namun kenangan yang ada pada setiap peserta akan terus melekat, hingga setiap peserta harus menyusun sebuah laporan guna melengkapi persyaratan sebelum menerima penghargaan dari ANC Nasional. Selamat bagi seluruh peserta ANC dan NMI. Thomas Kristo Koor. leader ANC BPK PENABUR Jakarta.

ada 22 Mei 2006 untuk pertama kalinya diselenggarakan suatu kompetisi yang ditujukan bagi para siswa SMAK BPK PENABUR Jakarta dalam bidang Ilmu sosial di SMAK 4 BPK PENABUR Jakarta. Kompetisi terdiri atas Lomba Karya Ilmiah Bidang Ilmu Sosial dan Lomba Debat Ilmu Sosial. Lomba ini sasarannya adalah para siswa jenjang SMAK BPK PENABUR Jakarta. Selama ini ada suatu pendapat bahwa pembelajaran Ilmu Sosial hanyalah pelajaran hafalan sehingga siswa tidak kreatif dan sekedar mendengarkan apa yang disampaikan oleh para guru. Apakah benar bahwa siswa tidak dapat mengembangkan kreativitasnya pada pelajaran-pelajaran Ilmu Sosial? Apakah benar siswa tidak diajak berpikir kritis dalam menyikapi setiap perkembangan yang terjadi dalam masyarakat? Jika metode yang diberikan guru hanyalah ceramah, mungkin memang benar bahwa pelajaran Ilmu-Ilmu Sosial cukup dihafalkan saja oleh siswa kemudian dilupakan dan siswa tidak perlu mengkritisi masalah-masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat kita. Bertolak dari hal tersebut maka para guru Ilmu Sosial di Jenjang SMAK BPK PENABUR memberikan pembelajaran yang membentuk dan mengajak siswa berpikir kritis dan kreatif. Pengembangan pembelajaran yang tidak hanya berdasarkan pada buku teks mengajak siswa harus peka dalam menyikapi suatu keadaan. Pola pembelajaran seperti ini akan mengajak siswa untuk tanggap terhadap keadaan lingkungan di mana mereka berada. Dari sanalah siswa diajak untuk menuangkannya dalam bentuk karya tulis atau menyampaikan pendapatpendapatnya secara benar dalam ajang yang dipersiapkan untuk menampung pemikiran kreatif para siswa.

A. Lomba Karya Ilmiah Bidang Ilmu Sosial Pada Lomba Karya Ilmiah, siswa tidak hanya diminta menuangkan hasil penelitiannya dalam bentuk laporan, tetapi mereka juga harus berani mempresentasikan di hadapan dewan juri dan memberikan argumen yang logis atas pertanyaan-pertanyaan juri yang sangat mendasar dan dalam, khususnya mengenai metodologi yang dipergunakan para peserta dalam penelitiannya . Dewan juri diantaranya adalah Dr. B.P. Sitepu, dosen Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta, beliau memberikan pendapat bahwa topik-topik yang ditampilkan para siswa bervariasi dan menarik untuk diteliti. Hal ini memberikan kontribusi positif untuk perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya bidang Ilmu Sosial. Judul penelitian yang disampaikan oleh para peserta KOMPIIS dapat Anda lihat pada tabel. Teknis pelaksanaan lomba, siswa diminta untuk presentasi selama 15 menit dan menjawab pertanyaan juri selama 15 menit. Disinilah terlihat kedalaman dan keluasan wawasan peserta dalam menjawab dan memberikan argumen atas pertanyaan para juri.

B. Lomba Debat Bidang Ilmu Sosial Selain Lomba Karya Ilmiah Bidang Sosial, dalam KOMPIIS 2006 ini juga ada Lomba Debat. Lomba Debat diikuti oleh semua SMAK PENABUR Jakarta. Dalam lomba ini peserta memberikan pendapat mereka atas topik-topik yang telah ditentukan PANITIA KOMPIIS. Topik-topik tersebut adalah,

1. Revisi Undang-undang Ketenagakerjaan 2. RUU APP 3. Hukuman Mati 4. Bantuan Langsung Tunai 5. Playboy versi Indonesia 6. Waralaba asing di Indonesia 7. Bahan tambang untuk kemakmuran rakyat? 8. Penerbitan SK3P Kasus Mantan Presiden Soeharto

Dalam Lomba Debat, ketika maju peserta terbagi atas dua kelompok, ada yang menjadi kelompok pro atas topik tersebut dan ada yang kontra. Dewan juri mencatat dan menyatakan salutnya atas keluasan para peserta ketika menyampaikan mosi dan argumentasinya. Selain itu mereka harus siap menjadi kelompok yang pro atau kontra atas suatu topik karena bisa terjadi pada babak sebelumnya mereka menjadi kelompok yang kontra dan babak berikutnya mereka harus pro atau menjadi pendukung atas topik tersebut. Kesiapan peserta patut dipuji karena mereka dengan tangkas dan cerdas berani berargumentasi menyanggah pendapat lawan dengan tertib walaupun terkadang terlihat ada peserta yang terbawa emosi. Hal ini masih tergolong wajar karena suasana memang ‘memanas’ dalam rangka mempertahankan pendapat dan menyerang lawan atas jawaban yang mereka berikan dalam Lomba Debat tersebut. Lomba Debat ini dipandu oleh moderator Ibu Sugiharti dan Ibu Lastri dari SMAK 4. Dewan Juri terdiri atas Prasetyo, S.Sos, M.M. dari Universitas Atma Jaya, Bapak Christopher dari Teora Catur Manunggal, dan Dra. Euis Cahya. Penilaian dewan juri bukan hanya pada substansi topik tetapi juga bagaimana kesigapan peserta membangun argumen, teknik mengelak, teknik menyerang, bahasa, dan penampilan serta kerja sama tim. Satu hal yang perlu digarisbawahi bahwa Lomba Debat ini mengajak siswa untuk dapat menahan diri dan bertanggung jawab atas argumen yang sudah mereka sampaikan.

C. Para Pemenang Lomba Lazimnya yang terjadi pada setiap lomba, pasti ada yang menang dan juga ada yang kalah. Dalam KOMPIIS 2006 para pemenangnya adalah sebagai berikut: LOMBA KARYA ILMIAH ILMU SOSIAL Juara SEKOLAH 1 SMAK 3 2 SMAK 4 3 SMAK 1 LOMBA DEBAT ILMU SOIAL JUARA SEKOLAH Juara 1 SMAK 5 Juara 2 SMAK 3 Kami berharap kompetisi ini dapat terus berlangsung pada masa-masa mendatang, tentu saja dengan format yang lebih menarik karena ilmu pengetahuan berkembang sangat dinamis sehingga kegiatan ini dapat dapat menampung kreativitas para siswa dan guru di jenjang SMAK BPK PENABUR Jakarta. Etiwati / SMAK 4 PENABUR Jakarta

J U D U L P E N E L I T I A N P E S E R TA K O M P I I S SMAK 1

2 3 4 GS

7

JUDUL Tantangan Kehidupan Perkawinan Berbeda Kewarganegaraan Adiwinata, Stefany Amadea JayaPerbandingan Tingkat Kesejahteraan antara Pedagang Kaki Lima dan Pegawai yang Mendapat Upah Minimum Regional Pengaruh Minat Baca terhadap Kecerdasan Pelajar SMAK 2 PENABUR Jakarta Efektivitas Program Bantuan Langsung dalam Menghadapi Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak Kehidupan “Jasa Pengamanan” Kehidupan Gay Gaya Berpacaran Siswa-Siswi SMAK GS BPK PENABUR Jakarta Tahun Ajaran 2005 – 2006 Pengaruh Tata Tertib Sekolah terhadap Prestasi Akademik Siswa-Siswi SMAK PENABUR GS Tahun Ajaran 2005 – 2006 Pengaruh Pacaran terhadap Perilaku Siswa-Siswi SMAK 7 BPK PENABUR

ANGGOTA Aurora Cakra, Cherie theosoebrata, Jesslyn Holly, Nancy Frederick Jahya, Praimanaga Hartanto, Raymond P.Sultanong, Tami Abadi Amanda Elena, Erny Anggraini, Jefry Suhendra I Ketut Adi Putra, Nathania C.H., Didymus, Nessia E.S., Prasetyo Andre Jaya Putra, Deska Legira, Handy Irawan, Meridian Alvin Gunavanta, Milia Dewi, Randy Leo, Krisanto Pramudityo, Patrick Andronicus, Rachel Siagian, Sepri Sinta Wanto Martha, Rinda, Sumelda, Susy Karina Lubis, Metta Ariesty, Selvyana Miranti, Yosua Yoga


No. 13 THN. IV Edisi Juli - September 2006

P

elepasan siswa kelas 3 SLTA Tahun Ajaran 2005 – 2006 BPK PENABUR Jakarta dilaksanakan pada 19 Juni 2006 (SMA) dan 20 Juni 2006 (SMK). Acara pelepasan siswa SMAK 1 bertempat di GKI Surya Utama, SMAK 2 di GKI Gu-

Dari siswa untuk siswa - SMA 21

angka kelulusan siswa PENABUR ini, dapat dikatakan bagus bila dibandingkan dengan SLTA unggulan lain di DKI Jakarta. Di jenjang SMA, untuk program studi IPA, SMAK 1 lulus 100%, SMAK 2 lulus 100%, SMAK 3 lulus 100%,

Juara Jenjang SMK Tahun Ajaran 2005 - 2006

Siswa Berprestasi Jenjang SMA TAHUN AJARAN 2005-2006 PROGRAM IPA

Siswa berprestasi SMAK 4 bersama kepala dan wakil kepala sekolah

SEK. JUARA NAMA SMAK 1 I Kevin Handaya II Peter Pratama III Sylvia SMAK 2 I Lenny II Sofia III Johan Tandoko SMAK 3 I Erwin II Cynthia III Lusya Polyani SMAK 4 I Verawati Lolo II Shirley Angelia Simadiputri III Christian Permana SMAK 5 I Jessica Julia II Lily Lovindi Gunawan III Yoshua Iskandar SMAK G.S. I Marianti Hidayat II Angelia Septiane B III Tiffani Tandean SMAK 7 I Valenchia II Stella Margaretha III Rendra Saputra

KELAS 3 IPA 1 3 IPA 2 3 IPA 5 3 IPA 2 3 IPA 1 3 IPA 1 3 IPA 1 3 IPA 3 3 IPA 2 3 IPA 2 3 IPA 2 3 IPA 2 3 IPA 1 3 IPA 2 3 IPA 1 3 IPA 1 3 IPA 2 3 IPA 1 3 IPA 2 3 IPA 2 3 IPA 1

NAMA ORANGTUA Suryadi Joanatha Ir. Ependi Supangat Bambang Prajitno Koe Seng T./Henny Ong Gunarsa L/Hana Chen Ng Siu Phing Kasmin Merry Yunita Burhan Sie Harianto Hendry Lolo Herijanto Soegiarto Nawawi Permana Kwannandar NG Abadi Gunawan Danil Iskandar Herman Hidayat Oei Benny Lukito Hendri Tjin Sutikno Chandra Lioe Nie Tji Drs. Teddy Gunawan

KELAS 3 IPS 1 3 IPS 3 3 IPS 1 3 IPS 3 3 IPS 3 3 IPS 1 3 IPS 3 3 IPS 3 3 IPS 2 3 IPS 2 3 IPS 1 3 IPS 1 3 IPS 4 3 IPS 1 3 IPS 3 3 IPS 2 3 IPS 1 3 IPS 1 3 IPS 1 3 IPS 1 3 IPS 1

NAMA ORANGTUA Yong Tek Lim Arief Budiman Sujatno Andreas K./Maudy J. Liong S.K./Ratnawati T. Teddy K./Putu Ingriyani Sudibyo (Boy) Saphala Rudy Tjandra Hie Handy Darmawan Widartono Liem Tiong Sing Widartono Arnold D. Kansil Chin Sau Jin Andre Yeremias Rudi Marsono Wihardja Daniel Pinky Damaris Tjong Han Dje Meddy Ali Thomas Agus Widianto

PROGRAM IPS

Siswa berprestasi SMAK 5 bersama kepala dan wakil kepala sekolah, serta wali kelas dan ketua panitia wisuda.

nung Sahari, SMAK 3 di GKI Gunung Sahari, SMAK 4 di GKI Surya Utama, SMAK 5 di Aula SMAK 5, SMAK 7 di GKI Kanaan, SMK (SMEA, STM, dan SMF) di Aula SMAK 1. Acara tersebut diawali dengan kebaktian syukur. Pada tahun ajaran 2005 – 2006 ini, hampir 100% siswa kelas 3 SLTA BPK PENABUR Jakarta lulus UN (Ujian Nasional). Menurut Dra. Elika Dwi Murwani (Kajeng SLTA),

A

pa yang telah dititipkan haruslah dikembalikan kembali. Nampaknya, pepatah tersebut “diikuti” oleh SMAK 1 BPK PENABUR Jakarta. Pada 19 Juni 2006, berlangsung Acara Pelepasan Siswa SMAK 1 BPK PENABUR Jakarta Tahun Ajaran 2005-2006 di GKI Surya Utama, Jakarta Barat. Wisudawan-wisudawan datang bersama orang tua mereka untuk mengikuti acara resmi terakhir mereka di SMAK 1. Acara bertema “Being Smart tobe His Servant” ini diawali dengan prosesi masuk. Pembawa panji me-masuki ruangan, diikuti oleh Pengurus BPK PENABUR Jakarta, Pendeta, Kepala Sekolah, wali kelas, dan para wisudawan serta undangan. Kemudian, mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah selesai, Pengurus BPK PENABUR Jakarta memimpin acara Mengheningkan Cipta. Setelah menyanyikan nyanyian persiapan “Tuhan Memanggilmu”, Pdt. Harianto Suryadi membawakan renungan yang diambil dari II Timotius 3:14-17 dan Amsal 3:1318. Dalam khotbahnya, beliau berpesan agar kita selain mempunyai kepandaian, harus memiliki hikmat dari Tuhan. Mengapa? Karena bila

SMAK 4 lulus 100%, SMAK 5 lulus 100%, SMAK 7 lulus 100%, dan SMAK Gading Serpong lulus 100%. Untuk program studi IPS, SMAK 1 lulus 100%, SMAK 2 lulus 99,06%, SMAK 3 lulus 100%, SMAK 4 lulus 100%, SMAK 5 lulus 100%, SMAK 7 lulus 100%, dan SMAK Gading Serpong lulus 100%. Sementara di jenjang SMK, SMKK 1 (SMEAK) lulus 91,6%, SMKK 2 (STMK) lulus 100%, dan SMFK lulus 96,77%.**

kita tidak memiliki hikmat, kepandaian kita bisa digunakan untuk hal yang buruk. Semua yang kita miliki haruslah digunakan untuk memuliakan Tuhan. Kemudian, grup Paduan Suara SMAK 1 membawakan lagu “Look at The World” dilanjutkan dengan pujian “Di Jalan Hidup yang Lebar Sempit”. Acara pelepasan diawali dengan menyanyikan lagu “Cinta SMAK 1” oleh hadirin, diikuti dengan laporan dari Ketua Pelaksana, Ibu Kumalasari Emmanuel dan Kepala Sekolah SMAK 1, Ibu Duma M. S. Hutahaean. Setelah Ibu Duma menyampaikan laporan, beliau menyerahkan hadiah kepada para juara dan siswa teladan. Juara kelas 3 IPA adalah Kevin Handaya (Juara I), Peter Pratama (Juara II), dan Sylvia (Juara III). Juara kelas 3 IPS diraih oleh Nita Yodonegoro (Juara I), Felicia (Juara II), dan Vinda Marcella (Juara III). Predikat siswa teladan dianugerahkan kepada Angie Louise. Siswa kelas 3 SMAK 1 lulus 100% dengan jumlah wisudawan 138 anak per jurusan. Dalam kesempatan tersebut, Ibu Duma mewakili Keluarga Besar SMAK 1 menyampaikan selamat kepada siswa SMAK 1 yang akan mewakili Indonesia dalam kompetisi internasional pada Juli 2006 sebagai duta bangsa Indonesia yaitu:

SEK. JUARA NAMA SMAK 1 I Nita Yodonegoro II Felicia III Vinda Marcella SMAK 2 I Kishia Fidoresi II Stephanie III Ni Nyoman Puspa SMAK 3 I Oktivana Saphala II Ruth Veronica III Liandra Darmawan Hie SMAK 4 I Helen Mayasari II Naomi Kristiana III Helen Ratnasari SMAK 5 I Daniel Pieter Kansil II Chin Chung Yi III Laurentia Vania SMAK G.S. I Susy II Jessica Gemi Lestari III Jessica Yesia Damaris SMAK 7 I Noviyanti II Gina Karina III Alta Windiana

PELEPASAN SISWA SMAK 1 BPK PENABUR JAKARTA

Suatu Akhir yang

Merupakan Awal

_______________________________________ Winny Setiaatmadja (pengurus) mengalungkan medali kepada para wisudawan.

1

Adhi Kurnianto putra dari Bapak Sudarto dalam Olimpiade Kimia Internasional (IChO) di Korea Selatan.

2

Raymond Christopher putra dari Bapak Lasman Sitorus dalam Olimpiade Matematika Internasional (IMO) di Ljubljana, Slovenia.

3

Prajudi Utomo putra dari Bapak Yungkie Marten dalam Olimpiade Biologi Internasional (IBO) di Rio Cuarto, Cordoba, Argentina.

4

Jonathan Pradana Mailoa putra dari Bapak Edhi Mailoa dalam Olimpiade Fisika Internasional (IPhO) di Singapura.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Wakil dari Pengurus BPK PENABUR Jakarta sekaligus Penghubung SMAK 1, Bpk. Iwan Ho yang juga merupakan alumni dari SMAK 1. Pada kesempatan ini, beliau menyampaikan bahwa acara ini bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal bagi para wisudawan dalam menghadapi tantangan dunia. Kemudian, seluruh wali kelas III menyerahkan

SEK. SMFK

STMK

STMK STMK

STMK

JUARA I II III I II III I II III I II III I II III

SMKK 1 I II III I II III SMKK 1 I I

NAMA JURUSAN NAMA ORANGTUA Kokendo Hutomo Herawan Halim Wahyu Sugiarta Karyadi Vera Juliana Priadi Juara Ujian Nasional Tahun 2006 SMKK 2 Agus Darmanto 3 Teknik Informatika Bambang Suroto S. Erick Dermawan 3 Teknik Informatika Tjung Hyat Ha Grafith Pradipta 3 Teknik Informatika Surjono Sutedjo Juara Kelas Felix Wijaya 3 Elektronika Khoe Khioen Tjoe Budi Sutandar 3 Elektronika Indro Sutikno Matheus 3 Elektronika Tjoe Kon Fu Fransiskus Winata 3 Otomotif Wikaria Gozali Yoga Baskara 3 Otomotif Sonny Fary Nugroho 3 Otomotif Fransiscus Margono Ricky Fredy 3 Teknik Informatika Lindawaty Suaidy Johan Setiadi 3 Teknik Informatika Arifin Setiadi Santiaji Dyatmiko 3 Teknik Informatika Sugeng Santoso I. Juara Ujian Nasional Tahun 2006 SMKK 2 Maryanto Akuntasi Sugianto Angel Akuntasi Jantik Dina Tazali Akuntasi Tan Piaw Lok Alice Kumala Jiannifer C. Elizabeth Dewi Maryanto Alice Kumala

Sekretaris Sekretaris Sekretaris Juara Kelas Akuntasi Sekretaris

Benny Adi Darmadi Albert Benjamin S. Jap Sui Nio Sugianto Benny Adi Darmadi

Jenjang SMA memberikan penghargaan pula kepada siswa yang selain berprestasi juga aktif dan sering membawa nama sekolah. Siswa tersebut adalah sbb.: Sek. SMAK 1 SMAK 2 SMAK 4 SMAK 5 SMAK 7 SMAK GS

Kategori Siswa Teladan Siswa Peduli SiswaTeladan Siswa Teladan -

Nama Angie Lowis Fanny Aditya Suryadi Gina Karina -

Kelas Nama Orangtua Suandi Lowis 3 IPS 1 Tan Kim S.(Alm)/Mimi H. 3 IPS 1 Meddy Ali -

ijazah secara simbolik kepada ketua kelas. Acara dilanjutkan dengan pengalungan medali oleh Pengurus BPK PENABUR Jakarta kepada para wisudawan diiringi lagu “Tanah Airku” oleh grup Paduan Suara dilanjutkan dengan doa berkat. Lalu, wisudawan pun tak mau ketinggalan. Beberapa wakil dari wisudawan mempersembahkan pujian “S’mua Baik” dan “Bagi-Mu Tuhan.”. Kemudian seluruh wisudawan menyanyikan “Mars BPK PENABUR”. Setelah itu, pewara (Ibu Penta) membacakan sebuah puisi tentang anak yang mencari hadiah untuk orang tua, disambung dengan nyanyian “Bunda” ciptaan Melly Goeslaw oleh Anthony Lie. Ia berjalan perlahan dari belakang menuju ke depan sambil memegang seikat bunga. Pada akhir lagu, cowok bersuara merdu ini menyerahkan bunga tersebut kepada ayah dan bundanya yang telah berdiri di depan. Alhasil, beberapa peserta mengusap mata mereka karena terharu. Kalau tadi orang tua, kini giliran guru. Setelah pewara membacakan puisi tentang guru, wakil dari para wisudawan menyerahkan bunga kepada guru yang diwakili oleh Bpk. Munir dan Ibu Padmikha, diiringi dengan lagu “Terima Kasihku” oleh para wisudawan. Acara di-lanjutkan dengan nyanyian “Segala Pujian Bagi Tuhan” oleh grup Paduan Suara Guru.

Pada prosesi penutupan, Eunike menyanyikan lagu “Indonesia Pusaka” diikuti oleh para wisudawan. Acara dilanjutkan dengan doa penutup oleh Ibu Yohanny. Kemudian, Gied melagukan pujian “Kupersembahkan Hidupku” diikuti oleh hadirin sebagai lagu penutup. Sesi terakhir adalah Sesi Ramah Tamah. Acara pelepasan telah usai. Tidak sedikit wisudawan yang mengabadikan saat-saat terakhir mereka dengan berfoto bersama para sahabat dan guru, mengingat sebentar lagi mereka akan dipisahkan oleh persimpangan hidup. Namun, persahabatan tidaklah berakhir pada acara pelepasan. Tali persahabatan adalah tali maya yang tak pernah putus seberapa jauh pun ia ditarik, bahkan hingga ke ujung semesta. Suatu hari, Tuhan akan mempertemukan mereka kembali untuk berbagi cerita, saling melepas gelak tawa, bahkan sekedar duduk manis mengenang kisah masa muda. Niscaya. (Andrew Hanitio, SMAK 1 Program IPS)**

-----------------------------------


No. 13 THN. IV Edisi Juli - September 2006

22 Tips dan Konsultasi

“Mau Jadi Anak Berprestasi?

Konsultasi

psikologi

Yuk,Yak,Yuk...”

Sulit Meminta

Maaf?

‘Libur tlah usai, Pikirkan, libur tlah usai, Pi ayo sekolah...’

TANYA

Anak laki-laki saya, 14 tahun, memiliki kebiasaan yang rasanya makin lama makin memprihatinkan. Pasalnya, ia tergolong anak yang cuek akan tata karma dan susah sekali untuk meminta maaf atas perbuatannya apabila ia berbuat salah. Apabila diberitahu, ia hanya mengiyakan tanpa ada kesan menyadari apa-lagi menyesali perbuatannya. Dan perbuatannya itu kerap kali diulangnya lagi di lain waktu. Dengan bertambahnya usia, saya mulai menyadari bahwa kebiasaan ini tidak baik, akan tetapi saya tidak tahu bagaimana untuk mengatasinya. Apa yang harus saya lakukan agar ia dapat lebih bertanggung jawab atas perbuatannya? Shierly, Jakarta

JAWAB Terbentuknya suatu peri-laku adalah karena kebiasaan. Hal ini diperoleh individu dari segala sesuatu yang dipelajari sejak dini dari lingkungannya, dalam hal ini yaitu keluarga. Jadi, apabila

d o k t e r

k i t a TANYA Beberapa waktu yang lalu di lingkungan tempat kerja saya banyak yang menderita sakit mata (belekan). Saya ingin bertanya apa penyebabnya, dan bagaimana menghindarinya dan pengobatannya? Sita – Tangerang

JAWAB Keluhan mata belekan atau kotoran yang berlebihan menunjukkan terjadinya kelainan pada konjungtiva atau biasa disebut konjungtivitis. Jumlah kotoran/belek di mata akan lebih banyak sewaktu bangun pagi. Hal ini terjadi karena pada saat penutupan kelopak mata yang lama (saat tidur malam) akan terjadi keadaan dimana suhu mata sama dengan suhu tubuh, sementara pada kelopak mata terbuka suhu mata biasanya lebih rendah bila dibandingkan dengan suhu tubuh akibat penguapan air mata. Suhu mata yang sama dengan suhu tubuh akan mengakibatkan berkembangbiaknya kuman dengan baik, karena suhu

padanya tidak diperkenalkan perilaku tertentu yang diharapkan dari lingkungan, ia tidak akan mengetahui apalagi menyadari bahwa perilaku tersebut adalah sesuatu yang dibutuhkan atau diharapkan untuk dilakukan dalam melakukan hubungan interpersonal. Menggosok gigi yang benar, mencuci tangan sebelum makan, mencuci kaki sebelum tidur, adalah pelajaran yang diberikan oleh hampir setiap keluarga pada anaknya sejak dini. Akan tetapi tidak sedikit yang “lupa” bahwa mengucapkan salam, terima kasih dan meminta maaf, juga harus diberi porsi yang sama dalam pembelajaran perilaku dan sebaiknya hal ini jangan diambil alih oleh orang tua atau orang dewasa lainnya (pengasuh). Jadi apabila anak melakukan kesalahan, ajarkan padanya untuk meminta maaf dan bukan orang tua yang meminta maaf, agar konsepnya dapat terbentuk dengan baik. Semakin dini kita mengajarkan, diharapkan anak semakin cepat mengetahui cara penggunaannya secara tepat. Tentu saja bagaimana caranya hendaknya disesuaikan dengan usia per-

kembangan anak. Apabila anak lupa, adalah tugas orang tua untuk secara kontinu dan konsisten mengingatkan anak. Cara yang paling tepat dan ampuh adalah dengan cara panutan (modeling). Terutama bagi anak balita, mencontoh apa yang dilakukan orang tua sangat efektif dalam pembentukan pembelajaran. Jadi permintaan maaf bukan hanya dari anak kepada orang tua saja, akan tetapi juga berlaku untuk sebaliknya, dan hendaknya diucapkan dengan tulus dan bukan sekedar basabasi saja. Ajarkan pula bahwa adalah penting untuk menyadari mengapa kita meminta maaf, tidak mengulang kembali kesalahan dan untuk memperbaiki di masa yang akan datang. Diharapkan perilaku yang tadinya ditampilkan hanya karena mencontoh saja, seiring dengan bertambahnya usia dan pemahaman (insight), dapat terintegrasi dan menjadi bagian dari dirinya sehingga nantinya anak dapat menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab. ***

Ajukan masalah seputar kesehatan kepada:

dr. Agus Sinatrawan tuliskan pada sampul kiri atas: DOKTER KITA tubuh merupakan inkubator yang optimal untuk kuman, sehingga kuman akan memberikan peradangan yang lebih berat pada konjungtiva. Itulah sebabnya kotoran/belek akan bertambah di waktu bangun pagi. Jumlah/banyaknya kotoran yang terlihat kadangkadang sudah membantu mengarahkan kemungkinan penyebab radang konjungtiva. Penyebabnya secara garis besar bisa diakibatkan oleh bakteri, virus, atau alergi. Jumlah kotoran Produksi air mata Rasa gatal Sakit di tenggorokan dan rasa panas yang menyertai

BAKTERI Banyak Sedang Sedikit Jarang

Untuk menghindarinya secara umum adalah dengan menjaga kebersihan pribadi, seperti jangan menyentuh atau memakai bersama barang-barang yang mung-kin sering disentuh penderita konjungtivitis, seperti: alat tulis, alat makeup, handuk, dll. Untuk lingkungan pekerjaan, sebaiknya penderita sakit mata tidak bekerja dulu selama beberapa hari untuk mengurangi risiko penularan. Mengenai pengobatan, semuanya bergantung

kembali pada penyebabnya. Bila karena alergi tentunya harus dijauhkan dari sumber penyebabnya dan dapat diberikan obat anti alergi. Bila karena bakteri dapat diberikan obat antibiotik. Sedangkan bila karena virus, pengobatannya hanya secara suportif, seperti dikompres, dibersihkan VIRUS Sedikit Banyak Sedikit Lebih sering

ALERGI Sedikit Sedang Sangat mencolok Tidak ada

dengan kapas basah karena dapat sembuh dengan sendirinya. Namun mengingat mata adalah organ yang penting, saya anjurkan sebaiknya tetap ke dokter spesialis mata atau minimal ke dokter umum untuk mendapat penanganan yang lebih baik. Semoga informasi ini dapat membantu Anda.

***

Halo anak-anak, gimana liburannya ke-marin? Seru khan? Lalu bagaimana dengan nilai rapor kalian kemarin? Seru jugakah? Mungkin ada yang sudah puas atau malah tidak puas dengan hasil yang sudah dicapai? Ok, nilai yang kalian dapat kemarin adalah hasil prestasi kalian selama ini, jadi kalau hasilnya belum memuaskan JANGAN PUTUS ASA dulu, selalu ada kesempatan untuk kali-an yang ingin berubah menjadi lebih baik. Kalau kemarin kalian merasa gagal maka buatlah KEGAGALAN ITU SEBAGAI PENGALAMAN BERHARGA. Artinya kalian belajar dari kesalahan-kesalahan kemarin, mungkin kurang disiplin, tidak memiliki jadwal kegiatan, malas belajar, atau kurang konsentrasi. Nah, berikut ini ada TIPS untuk kalian supaya bisa berprestasi di sekolah. Agar lebih mudah diingat maka TIPS ini diberi nama Ci-Pi-Ka (Cari, Pikirkan, dan Lakukan), Maksudnya:

apa yang akan dilakukan untuk mengatasi kesulitan kalian! Kalian harus menyusun langkah atau membuat rencana apa yang akan dilakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut. Misalnya, kesulitan Matematika karena kurang teliti dalam menyelesaikan soal sehingga banyak salah. Cobalah banyak latihan, kerjakan dengan teliti , dan periksa kembali hasilnya. Bila kesulitan mengingat rumus, buatlah catatan penting (rumus-rumus atau istilah-istilah) kemudian tempel pada tempat yang kalian sering lihat di kamar, seperti cermin, lemari baju, atau meja belajar sehingga dapat dibaca setiap hari. Contoh di atas berlaku juga untuk semua mata pelajaran, tidak hanya Matematika saja. Hal yang paling penting adalah ingatlah bahwa SEMUA PELAJARAN ADALAH MENYENANGKAN! Kalau sudah begitu maka kita tidak akan merasa berat pada saat belajar.

cari: i:

Lakuka kan! ka

apa kesulitan kalian selama ini! Artinya, selama ini kalian mempunyai hambatan apa dalam belajar sehingga kurang berprestasi? Misalnya, kesulitan dalam pelajaran matematika. Kalian jangan membenci pelajaran tersebut tetapi cari dulu, dimana letak kesulitannya, apakah karena kurang teliti, atau lupa rumusrumusnya, kemudian cari penyebabnya, kenapa seperti itu? Nah, kalau sudah menemukan penyebabnya maka kalian dapat menuju ke langkah selanjutnya.

Setelah kalian mencari penyebabnya dan memikirkan cara yang tepat untuk mengatasinya, maka kalian harus melakukan/ melaksanakan apa yang sudah kalian rencanakan. Misalnya, kegiatan les benarbenar kalian ikuti, jadwal kegiatan yang sudah dibuat benarbenar dilaksanakan, catatan penting benarbenar dibuat dan dipasang di tempat yang mudah terlihat. Pada tahap ini, biasanya akan banyak

godaan untuk tidak melakukannya. Nah, berarti tekad/kemauan kalian sedang diuji, apakah kalian mudah terpengaruh atau tetap memiliki tekad yang kuat. Oleh karena itu kalian harus mempunyai SEMANGAT YANG BESAR! Apabila kalian sudah memiliki semangat yang besar untuk berprestasi, maka kalian membutuhkan dukungan dari orangorang terdekat seperti orang tua, saudara, guru, teman, atau siapa saja yang dapat membuat kalian tambah bersemangat. Nah, kalau kalian sudah mengetahui kesulitan/hambatan kemudian menentukan langkah apa yang akan diambil dan dapat melaksanakannya dengan baik didukung orang-orang terdekat, maka kalian pasti berhasil. sebab TIDAK ADA PEKERJAAN YANG SIA-SIA JIKA KITA MELAKUKANNYA DENGAN SUNGGUHSUNGGUH! Selamat belajar dan berprestasi, TUHAN MEMBERKATI USAHA KALIAN.

____________________________ Sumber: Lindy Petersen. “Bagaimana Memotivasi Anak Belajar”. Grasindo, 2004. ----------------------------------------------

Antonius Wahyu SW., S.Psi

Guru BK SDK 10


No. 13 THN. IV Edisi Juli - September 2006

“Berhasil,

berhasil, horee!” Teriakan kompak nan riuh terdengar dari ruang kebaktian GKI Muara Karang. Itu suara remaja-remaja yang menjadi panitia perayaan Paska 2006 lalu. Sesudah lama berkutat demi menyukseskan acara tersebut, dengan lega mereka dapat menyerukan kegembiraannya. Setelah diadakan evaluasi, mereka mulai sibuk merencanakan camp yang akan diadakan bulan Agustus nanti. Wah, seru banget! Sebenarnya, Komisi Remaja GKI Muara Karang masih tergolong “muda”. Baru berumur setahun, tepatnya sejak 3 April 2005

lalu. Sebelumnya sudah ada kebaktian untuk remaja, namun belum berbentuk komisi melainkan masih di bawah naungan Komisi Anak. Pengurus KoRem GKI MK diketuai oleh Hansen, yang kebetulan berulang tahun sama dengan lahirnya komisi ini. Dengan wakilnya Yohanes, dan dibantu oleh pembimbing Kak Linda dan Kak Rita, mereka bahumembahu membentuk tim solid kepengurusan yang terdiri dari 22 orang. Sedangkan jemaatnya berjumlah sekitar 60 orang. KoRem GKI MK bagaikan melting pot, yang menyatukan remaja-remaja dari berbagai kelas. Yang termuda

Profil GKI 23

KoRem GKI Muara Karang SMP kelas 3, sedangkan yang paling tua untuk saat ini kuliah tingkat 2. Namun jenjang umur yang terpaut cukup jauh tidak mengurangi kekompakan remaja-remaja KoRem. Bahkan di luar kebaktian dan kegiatan gereja pun, mereka sering hang out bareng. Kegiatan di KoRem amat banyak dan beragam. Latihan Vocal Group (VG) diadakan

rutin pada minggu ke-2 dan ke-4, ditambah hari-hari lain jika ada event khusus. Vocal Group Remaja GKI MK telah mengukir prestasi sebagai juara pertama Festival Seni seKlasis Jakarta Utara 2005 lalu. Selain itu, VG juga menyumbangkan pujian secara berkala di kebaktian umum. Drama juga menjadi salah satu keunggulan GKI MK. Sejak Natal 2004 lalu, drama ditulis dan diperankan oleh para remaja sendiri. Naskah dramanya dibuat oleh Debbie, penulis novel Not Just a Fairy Tale yang juga menjadi pengurus KoRem. Saat-saat menjelang perayaan hari raya gerejawi merupakan saat yang sibuk namun indah dan berkesan. Keakraban yang terjalin dalam kerja keras membuat panitia malah merasa kehilangan ketika

acara sudah lewat. “Duh, kita kena sindrom pengen cepetan Natal/Paska lagi nih!” kata Lydia, salah satu pemain drama. Selain perayaan hari raya gerejawi, juga diselenggarakan BBQ Nite untuk menyambut anak-anak yang baru naik dari Tunas Remaja ke KoRem. Untuk mengembangkan talenta musik, dibuka les gitar gratis bagi jemaat yang ingin belajar agar bisa mengiringi di kebaktian. Dalam bidang olahraga, diadakan latihan voli, basket, dan futsal setiap Sabtu dan Minggu sore. Yang unik, setiap tiga bulan sekali kebaktian remaja diadakan dalam bahasa Inggris. YES—Youth English Service, istilah kerennya. Mulai dari liturgi, pujian, doa, sampai khotbahnya, semua dalam bahasa Inggris. “Jadi

bisa denger firman Tuhan sekaligus belajar bahasa Inggris,” ujar Fany, pengurus KoRem bidang persekutuan. Bahkan, pernah ada pengkhotbah yang “diimpor” dari luar negeri loh! Dengan segudang kegiatan dan aktivitas, tak heran remaja-remaja GKI MK menjadi sangat akrab. Saat ini mereka sedang sibuk dalam mempersiapkan camp yang akan diadakan pada 19-21 Agustus 2006 nanti di Vila Erema, Puncak. “Pokoknya enak banget deh, kita deket satu sama laen. Kerasa banget ‘hangatnya kebersamaan’, lebih dari teh Sariwangi malah! Hehe…” ujar Hansen. *** KoRem GKI MK.

gunting di sini

|Angket|Angket|Angket|Angket|Angket|

|AngketAngket|

Angket|

Tersedia tiga bingkisan menarik bagi

Anda yang

beruntung

Mohon dikirim sebelum 16 Agustus 2006 Pembaca Tabloid PENABUR Jakarta dan Pendengar Pioner yang baik, Pada Juli 2006 ini, Tabloid PENABUR Jakarta (TPJ) memasuki usia empat tahun, dan Pioner genap berusia satu tahun pada April 2006 lalu. Kami ingin mengajak Anda berpartisipasi mengisi Angket Pembaca Tabloid PENABUR Jakarta dan Angket Pendengar Pioner, dengan tujuan agar kami bisa mengenali kebutuhan Anda lebih dalam sehingga kami pun dapat

menyuguhkan isi tabloid dan siaran Pioner yang lebih sesuai. Melalui angket ini, kami mengharapkan sumbangan pemikiran, pendapat, dan saran Anda. Jawaban Anda akan merupakan masukan yang sangat berharga bagi kami, terutama untuk semakin meningkatkan mutu Tabloid PENABUR Jakarta maupun Pioner dan layanan kami kepada Anda. Angket yang sudah terisi, dapat dikirim ke Bagian Humas BPK PENABUR Jakarta, Jl. Tanjung

Duren Raya No. 4, JakBar, 11470, atau melalui sekolah-sekolah BPK PENABUR Jakarta. Kami menyediakan bingkisan menarik bagi Anda yang beruntung. Terima kasih atas waktu yang telah Anda luangkan dan saran serta pendapat yang telah Anda berikan.

Jakarta, April 2006 Bagian Humas BPK PENABUR Jakarta

Tabloid PENABUR Jakarta adalah media komunikasi antarpengurus, guru/karyawan, siswa, dan orang tua siswa BPK PENABUR Jakarta, serta warga GKI Jabar. Terbit empat edisi (Juli, Oktober, Januari, April) dalam setahun.

1. Bagaimana Anda memperoleh TPJ? Di sekolah Pinjam Di Gereja Dikirimi redaksi 2. Berapa orang yang ikut membaca TPJ (tidak termasuk Anda)? Dalam keluarga sendiri: .....orang Luar keluarga: ...................orang 3. Apakah isi TPJ sudah memenuhi kebutuhan Anda sebagai pembaca? Ya Cukup Kurang 4. Berikut ini adalah daftar rubrik yang terdapat dalam TPJ. Berilah tanda silang (X) pada kolom yang sesuai menurut Anda. NO RUBRIK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.

Renungan Pengurus & PH Agenda BPK PENABUR Jakarta Profil Komisi Remaja GKI Profil Sekolah Pendidikan English Corner Sosial Budaya Laporan Kegiatan Guru Karyawan Laporan Kegiatan Siswa Laporan Utama Puisi Tips Belajar Medianet Lunch Box Tips Konsultasi Psikologi Dokter Kita Konsultasi NAPZA & HIV/AIDS Benih Oleh-oleh Dari Luar Serambi Redaksi Refleksi Pengetahuan umum Kesehatan Cerpen Ilmu dan Teknologi Kuis Matematika

MENARIK

5. Rubrik-rubrik mana saja yang menurut Anda sesuai dengan pertanyaan ini? (Anda cukup menulis nomor rubriknya saja, lihat daftar rubrik di atas). a. Bermanfaat, rubrik nomor : .......................................................... .......................................................... b. Cukup bermanfaat, rubrik nomor: .......................................................... .......................................................... .......................................................... c. Tidak bermanfaat, rubrik nomor : .......................................................... .......................................................... CUKUP MENARIK

KURANG MENARIK

6. Apakah isi berita/artikel mudah dimengerti? Ya Cukup Kurang 7. Apakah judul-judul menarik bagi Anda? Ya Cukup Kurang 8. Apakah gaya penulisan TPJ mudah dimengerti? Ya Cukup Kurang 9. Bagaimana pendapat Anda mengenai penampilan disain TPJ? Menarik Cukup Menarik

Kurang Menarik

Perwajahan (cover) Layout (tata letak) Penempatan rubrik Judul berita Jenis huruf Ilustrasi Foto berwarna Foto hitam putih 10. Apakah bentuk media internal yang sekarang ini (tabloid) menarik bagi Anda? Ya Cukup Kurang 11.Usulan Anda terhadap bentuk media internal BPK PENABUR Jakarta: Majalah Newsletter 12. Saran Anda terhadap Tabloid PENABUR Jakarta? ............................................................................................. ............................................................................................. .............................................................................................

TENTANG DIRI ANDA 1. Nama : .............................................................................................................................................. 2. Alamat : .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. 3. Kota : .............................................................................................................................................. Kode Pos: ....................... 4. Telepon : .............................................................................................................................................. 5. Usia : .............................................................................................................................................. 6. Pendidikan : .............................................................................................................................................. 7. Pekerjaan : .............................................................................................................................................. Pioner adalah salah satu program yang diadakan oleh Bagian Humas BPK PENABUR Jakarta untuk menjadi wadah bagi siswa-siswi dalam mengembangkan minat dan talenta di bidang penyiaran. Mengudara melalui 96.30 RPK FM selama satu jam setiap Minggu mulai pukul 15.00 WIB. 1. Apakah Anda mengetahui ada siaran Pioner? Ya Tidak Bila jawaban Anda Ya, lanjutkan ke pertanyaan berikutnya. Bila Tidak, Anda tidak perlu menjawab pertanyaan berikutnya. 2. Apakah Anda pernah mendengar siaran Pioner? Ya Tidak Bila jawaban Anda Ya, lanjutkan ke pertanyaan berikutnya. Bila Tidak, Anda tidak perlu menjawab pertanyaan berikutnya. 3. Dimana biasanya Anda mendengar siaran Pioner? Di rumah Tempat lain, sebutkan. . . . . . . . . . Di mobil 4. Apa yang mendorong Anda mendengar Pioner? Ingin dengar lagu Temanya asyik Penyiarnya asyik Ingin tahu info PENABUR 5. Berikut ini adalah tema Pioner setiap minggunya. Berilah tanda silang (X) pada kolom yang sesuai menurut Anda! Tema Teen Education (: membahas edukasi untuk remaja – minggu pertama) Teen Activity (: membahas aktivitas remaja & konsultasi remaja – minggu Kedua) Song Request (: pemutaran lagu permintaan pendengar – minggu ketiga) Hot Stuffs (: membahas kegiatan atau sesuatu yang sedang trend di Kalangan remaja – minggu keempat) Let’s Talk About (: membahas kegiatan yang akan/sedang/telah berlangsung di lingkungan BPK PENABUR Jakarta – minggu kelima)

Menarik

Cukup Menarik

Kurang Menarik

6. Waktu siaran Pioner setiap hari minggu pk.15.00 menurut Anda : Waktunya cocok Waktunya tidak cocok, saran : ......................................................................... .................................................................................... 7. Menurut Anda siaran Pioner 1 jam : Cukup Tidak cukup, saran : ......................................................................... .................................................................................... 7. Bagaimana pendapat Anda mengenai penyiar Pioner? Suara/pengucapan Jelas Kurang jelas Lainnya, sebutkan: ……….. 8. Saran Anda terhadap Pioner? ..................................................................................... ..................................................................................... .....................................................................................

PERTANYAAN UNTUK ORANG TUA PENYIAR PIONER 1. Apa pendapat Anda mengenai program Penabur On Air (PIONER): Baik Cukup Kurang 2. Bagaimana kesan Anda setelah anak Anda menjadi penyiar PIONER hingga sekarang : ..................................................................................... ..................................................................................... ..................................................................................... 3. Kritik & saran membangun dari Anda mengenai PIONER : ..................................................................................... ..................................................................................... ..................................................................................... 4. Bagaimana menurut Anda mengenai waktu siaran PIONER ? Mengganggu acara keluarga. Saran : ..................................................................................... ..................................................................................... Tidak mengganggu.


No. 13 THN. IV Edisi Juli - September 2006

24

G

lobal Xchange adalah program pertukaran yang melibatkan para pemuda dari UK (United Kingdom) dan negara lain untuk tinggal bersama dan bekerja bersama sebagai sukarelawan sehingga dapat berbagi pengetahuan serta belajar bersama dengan masyarakat setempat. Peserta Global Xchange terdiri dari sembilan orang sukarelawan dari United Kingdom, dan sembilan orang sukarelawan dari Indonesia, yang usianya berkisar antara 18 – 25 tahun. Para sukarelawan ini didampingi oleh satu orang Project Supervisor dari negara masing–masing. Para peserta diambil dari berbagai daerah yang ada di Indonesia untuk menunjukan keanekaragaman. Para sukarelawan di tempatkan berpasang – pasangan satu dari Indonesia dan satu dari United Kingdom di dalam keluarga angkat dan bekerja di masyarakat setempat selama tiga bulan di United Kingdom dan tiga bulan di Indonesia. Mereka juga bekerja dalam proyek masyarakat global terutama yang berkaitan dengan peningkatan kepedulian dari perkembangan masyarakat dan perbedaan yang ada dalam masyarakat sekitar. Pada saat itu berlangsung program Global Xchange antara United Kingdom dengan Indonesia, Sri Lanka, Nigeria, Pakistan, dan India. Program ini dapat terselenggara berkat kerjasama antara British Council, VSO (Volunteery Service Overseas), Gerakan Pramuka, dan CSV (Community Service Volunteer). Saya mengetahui program ini dari surat yang masuk ke gudep 51635164. Karena saya mengikuti ekskul pramuka maka saya dapat mengikuti seleksi program ini. Pertama – tama saya

disuruh untuk membuat empat makalah tentang hubungan masa depan antara Indonesia dan United Kingdom, hubungan umat beragama, orang-

ikuti program yang ke-5, yaitu King’s Lynn–Kupang. Sebelum berangkat ke Inggris saya dikarantina selama tiga hari di LEMDIKANAS Cibubur.

Saya mendapat pasangan dari Finlandia yang ternyata sama seperti saya yaitu bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Mulanya saya sedikit jalan-jalan saya mendapat kesempatan untuk berjalan-jalan ke Ports-mouth bersama dengan teman. Kota itu sangat menarik karena dekat dengan Paris. Saya juga jalan-jalan ke stadion klub sepak bola Chelsea. Di sana saya mendapat kesempatan untuk memegang piala FA, Premier dan Carling. Sungguh pengalaman yang tak dapat dilupakan. Selain di Inggris kami semua juga melakukan pengembangan di Kupang. Kami semua berangkat dari Heatrow, transit di Singapore lalu menuju Bali. Kami menghabiskan waktu selama empat hari di Bali.

karena bisa ikut ambil bagian dalam program ini. Global Xchange merupakan suatu program yang sangat bermanfaat dan patut untuk terus dilaksanakan. Banyak hal yang dapat dipelajari selama mengikuti program ini. Tidak hanya belajar mengenai cara hidup dan budaya lain, kita juga belaja bagaimana bekerja dalam team, bekerja bersama masyarakat, cara berkomunikasi dengan orang lain, menumbuhkan rasa percaya diri, belajar tentang negara lain dan daerah lain di Indonesia, menambah kesadaran tentang topik – topik yang ada di dunia, menambah pengetahuan tentang banyak hal melalui EAD, belajar mengorganisir sesuatu dan masih banyak lagi. Kesempatan ini merupakan kesempatan yang sangat langka. Karena itulah saya merasa bersyukur karena dapat menjadi salah satu dari

Rendy Daniel saat bekerja di Farm Organic (perusahaan sayur-sayuran organik).

orang cacat, serta tujuan pribadi mengikuti program sebagai seleksi pertama. Setelah dinyatakan lulus dari seleksi pertama saya masuk ke karantina untuk seleksi selanjutnya selama tiga hari. Tes yang dilakukan adalah psikotes, tes kepribadian, dan tes bahasa Inggris di British Council. Saya menunggu selama kurang lebih tiga minggu, lalu mendapat hasil dari tes tersebut. Saya dinyatakan menjadi perserta GX bersama dengan Jessica dari SMAK 4. tetapi sangat disayangkan tiga hari sebelum kami dimasukkan ke dalam tahap persiapan pemberangkatan, kami diberitahukan kalau kami tidak dapat mengikuti GX karena dinyatakan belum cukup umur. Tetapi saya tidak kecewa karena ternyata saya bisa mengikuti yang selanjutnya setelah saya lulus sekolah. Akhirnya saya meng-

saya diberi pengarahan tentang program bersama dengan teman-teman yang lain. Pada tanggal 19 September 2005 akhirnya saya berangkat dari Soekarno Hatta ke Heatrow London. Setibanya di London kami semua diterima oleh Bapak Imam Santosa dari kedutaan Indonesia di Inggris dan dijemput oleh Supervisor dari Canada dan diantarkan ke tempat penginapan dan bertemu dengan teman – teman dari Inggris. Ternyata sesampainya di tempat penginapan, teman-teman dari Inggris menyiapkan acara penyambutan yang mengagetkan. Kami mendapat pengarahan selama kurang lebih satu minggu di London sebelum terjun ke masyarakat King’s Lynn. Kami junga menyempatkan diri untuk berjalan – jalan keliling kota London yang sangat mengagumkan.

bingung karena takut tidak dapat berkomunikasi tetapi akhirnya saya dengan dia menjadi pasangan yang paling kompak. Di King’d Lynn saya mendapat kerja di Abbey Farm Organic, yaitu perusahan sayur-sayuran organik. Saya membantu bercocok tanam, mengepak dan memasarkan sayuran serta melakukan riset tentang Biodiesel. Selain bekerja, kelompok kami ada kegiatan belajar mengajar setiap hari Senin. Kami semua bertukar pikiran tentang masalah – masalah yang sedang berkembang di Inggris. Menurut saya seluruh kegiatan yang saya lakukan di Inggris sangatlah mengasyikan. Kami juga bekerja bersama-sama dengan masyarakat dan ikut ambil bagian dalam setiap kegiatan masyarakat. Ketika sedang mendapat liburan untuk ber-

Proyek yang ada di Kupang adalah membuat kebun contoh tentang tanaman obat keluarga serta kebun gizi. Sama se-perti yang dilakukan di Inggris kita harus mengem-bangkan pengetahuan dan bertukar pikiran sesama kita dan juga masyarakat setempat. Akhirnya tiba untuk berpisah dengan teman – teman dari Inggris di Bali setelah menyelesaikan proyek yang ada di Kupang. Saya sangat sedih tetapi saya merasa sangat senang

peserta Global Xchange ini. Mudah–mudahan pengalaman yang saya punya dapat memacu para pemuda dan pramuka untuk terus maju. Saya juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Gudep 5163, SMAK 4 BPK PENABUR Jakarta, BPK PENABUR Jakarta, British Council dan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka atas kesempatan dan segala dukungan yang telah diberikan. Rendy Daniel, (Alumni SMAK 4).


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.