Strategi Perang Sun Tzu, Suksesor Memenangkan Persaingan Bisnis yang Kompetitif

Perang adalah salah satu bagian dari peradaban hidup manusia yang seakan menjadi sisi lain kehidupan manusia sejak zaman dahulu hingga abad modern ini. Setiap peperangan pasti mempunyai tujuan dan menorehkan catatan sejarah. Dalam memenangkan peperangan, pasti diperlukan strategi perang. Salah satu strategi perang dari Cina pada zaman dahulu yang sangat populer adalah Sun Tzu. Di dunia militer, nama ini tidaklah asing dan sudah familiar di telinga. Banyak pihak yang mengulas hebatnya strategi Sun Tzu ini. Tak ketinggalan pula para pebisnis sudah mulai menerapkan strategi ini. Seperti apa konsep strategi ini dan bagaimana implementasinya dalam bisnis? Simak uraian selengkapnya pada artikel di bawah ini.

Apa Alasan Strategi Perang Sun Tzu Sangat Populer?

Dalam buku “Sun-Tzu The Art of Warefare” yang diterjemahkan oleh Roger Ames, Penerbit Lucky Publishers, Sun-Tzu ini dilahirkan di negara bagian Chi (saat ini adalah Provinsi Shantung, China), sekitar tahun 551 SM dan wafat pada tahun 479 SM. Dengan demikian, eksistensi Sun-Tzu berada jauh sebelum Genghis Khan yang begitu perkasa menaklukkan banyak wilayah Asia dan Eropa, ataupun Napoleon Bonaparte yang mengobrak-abrik Eropa menggunakan strategi tempurnya.

Sun-Tzu yang lahir saat negara-negara bagian di Cina berperang, menjadi seorang yang tangguh dan dikenal sebagai ahli strategi perang. Strategi perangnya bahkan dibukukan dalam 13 Bab Seni Perang Sun-Tzu yang sampai saat ini masih menjadi bacaan wajib untuk perwira militer di dunia. Berdasarkan berbagai keterangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Sun-Tzu adalah tokoh ahli militer yang menjadi pionir dengan seluruh strategi perang hebatnya. Inilah yang membuatnya menjadi pelopor dan sangat dikenal.

Konsep Strategi Perang Sun Tzu

Setiap peperangan pasti memerlukan strategi untuk mempertahankan diri dan meraih kemenangan. Untuk itu, diperlukan penyusunan rencana perang sekaligus dengan strategi yang akan diterapkan di medan perang. Sama halnya dengan peperangan di zaman Cina kuno. Sun-Tzu mempunyai strategi perangnya sendiri.

Jika didalami lebih lanjut, Sun-Tzu mempunyai empat strategi perang hebat dan terus diteladani sampai saat ini. Keempat strategi perang tersebut adalah menilai lawan, melancarkan pertempuran, merencanakan serangan, dan menggunakan mata-mata. Berikut ini akan diulas bagaimana penerapan dari semua strategi tersebut.

Menilai Lawan

Strategi yang pertama adalah menilai lawan dari segi kekuatan dan mengukur hasil yang akan diperoleh lawan. Penilaian ini didasarkan pada lima hal, di antaranya adalah jalan, iklim, medan, komando, dan aturan.

Jalan ini berorientasi pada keselarasan antara pemikiran pasukan dan komandan. Menurut Sun-Tzu, keselarasan pemikiran tersebut sangat penting karena akan menjadi kunci keberhasilan komunikasi dalam mengeksekusi peperangan. Perintah atau komando dari pemimpin perang dapat ditaati secara kompak oleh seluruh pasukan.

Dasar yang kedua yaitu iklim yang berkaitan dengan suasana di medan perang. Sebelum bertempur di medan perang, pasukan harus menyusun perencanaan yang matang, termasuk perkiraan kondisi di medan perang. Pemahaman mengenai iklim medan perang sangat dibutuhkan karena dapat menentukan kesigapan dalam bertempur, seperti mengetahui kesesuaian tempat dengan posisi pasukan saat perang nantinya. Segala persiapan perang juga akan matang jika memikirkan iklim di medan perang.

Dasar yang ketiga adalah medan atau wilayah pertempuran. Perlu peninjauan medan perang secara nyata untuk mengetahui secara riil bagaimana kondisi medan perang. Apakah tempatnya berada di tanah lapang, padang rumput, padang pasir, dan sebagainya. Kontur tanah juga sangat penting diketahui.

Selanjutnya adalah komando sebagai dasar yang keempat. Dalam sebuah peperangan, sangat penting untuk memiliki seorang komandan yang berintegritas, toleransi, komunikatif, disiplin, berani, sigap, bijaksana, dan bertanggung jawab. Semua karakter tersebut menjadi satu paket dan harus dipastikan dimiliki oleh seorang komandan. Hal ini berkaitan dengan ketepatan dalam memberikan komando untuk pasukan dalam bertindak. Analisis dari komandan memerlukan banyak pertimbangan, sehingga akan berhasil jika serangkaian karakter tersebut dimiliki komandan perang.

Terakhir adalah aturan sebagai dasar yang kelima. Aturan ini mencakup keefektifan organisasi, rantai komando, dan hukuman. Jika pasukan tidak melaksanakan aturan, maka itu artinya lebih dekat dengan kekalahan. Oleh karena itu, satukan komando dan satukan kekuatan untuk menjalankan aturan bersama dengan taat.

Melancarkan Pertempuran

Strategi perang Sun-Tzu pada poin kedua adalah melancarkan pertempuran. Sun-Tzu berprinsip bahwa jangan terlalu lama berperang karena perang yang berkepanjangan justru akan menguras tenaga, biaya, dan waktu. Oleh karena itu, keefektifan adalah kunci yang harus dipegang teguh setiap kali berperang. Inilah salah satu prinsip hebat dari Sun-Tzu yang memikirkan konsekuensi dari perang yang tidak efektif. Melalui strategi perang yang efektif ini, diharapkan mampu mencapai kemenangan di waktu yang wajar.

Merencanakan Serangan

Sun-Tzu mengatakan bahwa seni berperang yang paling baik adalah menjaga negara sendiri, sementara berhasil menghancurkan musuh adalah terbaik kedua. Oleh karena itu, memenangkan seratus pertempuran bukanlah suatu hal yang istimewa ataupun suatu kesempurnaan tertinggi. Berdasarkan konsep ini, terdapat urutan kebijakan militer menurut Sun-Tzu, di antaranya adalah menyerang strategi musuh, menyerang persekutuan musuh, dan yang terburuk adalah menyerang negara/kota yang bertembok alias berbenteng. Di dalam mengeksekusinya, terdapat perencanaan serangan yang harus dimatangkan sebelum berada di medan perang.

Menggunakan Mata-Mata

Strategi yang keempat adalah menggunakan mata-mata. sangat diperlukan bagi suatu pasukan mempunyai jenderal atau komandan yang sigap dan cermat. Pengetahuan dan taktik seorang jenderal juga sangat diperlukan demi menjamin keberhasilan di medan perang. Untuk itu, sangat perlu mengetahui kondisi atau situasi musuhnya sebagai pengetahuan awal dalam merencanakan strategi perang. Pengetahuan awal ini berfungsi sebagai syarat jenderal menaklukkan musuhnya. Dengan demikian, peran mata-mata atau tim pengintai musuh mutlak diperlukan.

Urgensi Strategi Sun Tzu dalam Memenangkan Persaingan

Melalui keempat konsep strategi perang Sun-Tzu di atas, terdapat beberapa hal yang dapat digarisbawahi. Terdapat beberapa hal yang menjadi urgensi strategi Sun-Tzu dalam memenangkan persaingan. Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah konsep strategi Sun-Tzu memegang teguh perencanaan yang matang. Dalam setiap peperangan yang dilakukan, tidak pernah dirinya melewatkan satu perang pun tanpa perencanaan. Sebuah strategi perang tidak akan mampu dieksekusi dengan baik jika tanpa perencanaan. Oleh karena itu, pertemuan seluruh pasukan dan jenderal harus diadakan untuk membahas rencana perang sekaligus strateginya. Proses ini juga bertujuan untuk mencapai kesepakatan antar seluruh pasukan perang agar bisa kompak atau satu suara saat perang nanti.

Berikutnya, keefektifan perang sangat dijaga. Dalam strategi perang terkenal di Cina ini, diutamakan menjalankan peperangan seefektif mungkin. Hal ini merupakan hasil dari rencana perang yang sudah terstruktur. Akibatnya, tujuan perang akan tercapai dalam rentang waktu yang diperkirakan. Hal ini akan meminimalisasi tenaga, waktu, dan biaya akibat kerugian perang. Saat tujuan perang tercapai atau ketika berhasil mengalahkan musuh, maka akan memperkecil kemungkinan penyerangan musuh.

Urgensi berikutnya adalah strategi ini mengamati kapasitas lawan atau musuh dalam medan perang. Kekuatan musuh yang akan dihadapi harus diketahui agar dapat merumuskan kekuatan pasukan yang mampu melemahkannya. Memenangkan persaingan dengan mengukur kekuatan lawan adalah ide bagus. Salah satu hal yang mendukung pengukuran kekuatan lawan ini adalah adanya mata-mata yang ditugaskan mencari informasi mengenai lawan secara sembunyi-sembunyi. Taktik ini sangat berguna untuk mengetahui kekuatan pesaing. Bahkan, mata-mata ini juga bisa mengetahui informasi mengenai kelemahan lawan. Berbagai informasi ini menjadi poin penting untuk memperbesar kemungkinan mengalahkan lawan.

Implementasi Strategi Sun Tzu dalam Bisnis

Sama seperti halnya perang, menjalankan sebuah bisnis juga membutuhkan strategi untuk bertahan dan memenangkan persaingan. Konsumen sebagai target dalam bisnis, merupakan suatu segmen yang perlu dilayani seoptimal mungkin agar mempunyai engagement yang kuat terhadap perusahaan. Oleh karena itu, sangat penting menerapkan strategi bisnis yang tepat. Mengadaptasi strategi perang Sun-Tzu merupakan salah satu keputusan pelaku bisnis untuk memenangkan persaingan. Bertahan dalam lingkungan bisnis adalah poin utama yang diteladani dari strategi perang terkenal di Cina ini.

Hal paling mendasar yang membuat strategi perang Cina ini terkenal dan banyak diteladani adalah mengutamakan perencanaan yang matang. Dalam kaitannya dengan dunia bisnis, perencanaan sangat penting diutamakan dan dihasilkan keputusan yang matang, tidak setengah-setengah. Oleh karena itu, diperlukan komunikasi yang tepat antara seluruh sumber daya manusia di perusahaan agar mampu merumuskan perencanaan yang tepat bagi perusahaan sekaligus dengan strategi bisnis yang akan diterapkan. Kesepakatan sangat penting untuk menentukan kelancaran operasional perusahaan ke depannya. Solidaritas sangat penting dalam hal ini.

Berangkat dari urgensi strategi perang Sun-Tzu, diperoleh prinsip untuk mengutamakan keefektifan perang. Jika dikaitkan dalam dunia bisnis, maka sangat relevan karena kegiatan bisnis juga meminimalisasi modal yang dikeluarkan untuk mencapai target pasar dan keuntungan. Dengan prinsip yang mengutamakan keefektifan ini, kegiatan bisnis akan semakin lancar.

Selanjutnya, terdapat hal penting yang dapat diteladani dari strategi perang Sun-Tzu yaitu mengukur kekuatan lawan. Dengan cara ini, perusahaan dalam kegiatan bisnisnya mampu menyusun perencanaan dan menyiapkan kapasitas sumber daya yang optimal untuk memenangkan persaingan. Kapasitas lawan yang sudah diketahui dijadikan acuan untuk mendapatkan hasil yang lebih dari itu. Data dan faktanya dapat diperoleh melalui pengamatan pesaing dari segi harga saham, jumlah produk yang terjual, atau berdasarkan testimoni dari para pelanggannya. Mengamati hal ini juga dapat diketahui melalui mata-mata yang bertugas mencari informasi mengenai pesaing secara sembunyi-sembunyi atau melalui penyamaran. Jika demikian, kemungkinan juga dapat diperoleh data mengenai kelemahan pesaing.

Dengan berbagai implementasi dari strategi perang Sun-Tzu, perusahaan dapat bertahan dan memenangkan persaingan. Mulai dari perencanaan, pengamatan pesaing, hingga penerapan proses yang efektif, semuanya merupakan adaptasi dari strategi perang Sun-Tzu. Operasional perusahaan akan berjalan optimal dan lancar, sehingga mampu menghadapi persaingan bisnis yang semakin kompetitif.

Loading

Kunjungi juga website kami di www.lpkn.id
Youtube Youtube LPKN

Yuan Adelintang Kurniadita
Yuan Adelintang Kurniadita

Saya adalah seorang mahasiswi magister Sains Manajemen. Saya mempunyai hobi menulis dan berpengalaman sebagai penulis artikel freelance.

Artikel: 16

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *