Masih dengan dongeng pendek anak yang menceritakan para hewan atau dongeng fabel, selanjutnya ada cerita tentang si kancil dan buaya. Di mana dikisahkan hiduplah kancil dna buaya bersama kumpulan hewan lainnya di dalam sebuah hutan. Cerita dimulai dari seekor kancil yang merasa lapar di tengah hutan dan berniat untuk mencari makan untuk dirinya. Sampai akhirnya, ia melihat sebuah pohon apel yang begitu lebat disebrang sungai dan membuatnya begitu menginginkan buah yang segar tersebut. Namun karena jauhnya tempat apel itu berada, kancil pun merasa bingung karena tak ada alat yang bisa ia gunakan untuk menyebrangi sungai. Dengan diselimuti rasa takut, akhirnya kancil memberanikan diri mendekat ke arah tepi sungai yang diketahui menjadi tempat perkumpulan para buaya. Melihat seekor kancil mendekat ke arah mereka, para buaya ini ingin menyergap kancil dan membuat hewan kecil tersebut berteriak memohon kepada sekumpulan buaya di hadapannya itu. Dengan kecerdikan yang dimilikinya, kancil mengelabuhi buaya dengan menyebutkan bahwa raja hutan alias singa memintanya untuk mengundang seluruh hewan di hutan dalam acara makan besar dan memintanya untuk menghitung total buaya. Sempat merasa ragu, namun karena kepiawaian kancil dalam berbicara membuat para buaya mau berbaris sampai sebrang sungai. Kancil pun langsung menaiki satu persatu buaya sambil berpura-pura menghitung. Sesampainya di sebrang sungai, kancil kemudian langsung lari menjauh dan tertawa puas karena para buaya sudah mau mengantarkannya sampai ke sebrang sungai untuk mendapatkan apel yang ia inginkan. Melihat kancil yang sudah lari menjauh, tentu saja ini membuat sekumpulan buaya merasa marah dan berusaha mengejar sang kancil. Namun sayang, kemampuan berlari kancil membuatnya berhasil melarikan diri dari buaya. Dari dongeng pendek anak di atas, pesan moral yang bisa diajarkan pada anak adalah untuk memanfaatkan kepandaian yang dimiliki dengan sebaik- baiknya agar tidak merugikan orang lain disekitar.