Permainan Tenis Lapangan – Siapa yang tidak kenal dengan permainan tenis
lapangan? Disebut juga dengan istilah tenis, dan termasuk jenis olahraga di dalam
kategori permainan. Sama seperti bulu tangkis, permainan tenis juga membutuhkan
raket. Hanya saja tidak memerlukan kok melainkan diganti dengan bola khusus
tenis.
Sebagai olahraga dan permainan yang sangat terkenal, maka olahraga ini diminati
oleh banyak orang di Indonesia dan dunia. Bahkan sudah banyak kejuaraan
berskala internasional digelar untuk mengadu keterampilan bermain tenis
lapangan. Jika tertarik dengan olahraga satu ini maka bisa mengenalnya secara
lebih detail.
• Permainan tunggal
• Permainan ganda
Sementara itu, jenis lapangan yang digunakan ada tiga jenis, yaitu:
• Lapangan rumput
Jika bermain di atas lapangan ini, laju bola cenderung lambat, sehingga
peramainan biasanya akan berlangsung dalam rally-rally yang panjang.
Salah satu lapangan terkenal yang memiliki lapangan tanah liat adalah
lapangan tenis Roland Garos di Prancis.
B. Raket
Raket anak: memiliki berat kurang lebih 250 gram (12-13 oz)
Raket remaja putri: memiliki berat kurang lebih 290 gram (12,5 -13,25
oz)
Raket remaja putra: memiliki berat kurang lebih 295 gram (13 – 13,25
oz)
Raket wanita: memiliki berat kurang lebih 300 gram (13,25-13,75 oz)
Raket pria: memiliki berat kurang lebih 310 gram (13,75-14,74 oz)
C. Bola
D. Net
Untuk Net dalam permainan tenis lapangan, berikut ini syarat yang
biasanya harus dipenuhi dalam pertandingan resmi.
Net terbuat dari benang yang berwarna hijau tua atau hitam
Ukuran tinggi tiang penyangga net adalah 106,7 cm dan tinggi net 91,4
cm.
Tiang net dipasang di samping lapangan dengan jarak garis samping
lapangan 91,4 cm.
Sikap siap adalah posisi yang dilakukan saat menunggu bola datang
atau mengembalikan servis. Langkah untuk bisa melakukan sikap siap
yang baik adalah: Beberapa
• Eastern grip
• Continental grip
• Western grip
Pukulan ini dinilai dapat menghasilkan putaran bola yang lebih kencang
sehingga baik untuk gerakan menyerang maupun bertahan.
Ace: Servis yang dilakukan pemain di mana bola masuk dan tidak dapat dijangkau oleh
pemain lawan.
Ad court: Anggota sisi kiri dari lapangan tenis terhadap masing-masing pemain.
Advantage: Poin ketika seseorang telah mendapatkan poin di atas deuce dan hanya butuh
satu poin lagi untuk memenangkan sebuah game.
All-court: Tipe permainan yang menggabungkan seluruh tipe yang ada di tenis termasuk
serve and volley, serta baseline.
Alley: Kawasan pada lapangan tenis di selang garis single dan double.
Approach shot: Pukulan yang digunakan sebagai set up sebelum pemain maju ke depan
net, umumnya menggunakan pukulan slice atau topspin yang makin cepat dari pukulan
dalam suatu reli.
ATP (Association of Tennis Professionals): Asosiasi tenis putra profesional.
ATP Champions Race: Sistem perhitungan peringkat pemain ATP berdasarkan poin yang
dikumpulkan mulai pada awal tahun sampai kesudahan tahun. Delapan pemain teratas
pada kesudahan tahun akan bertarung pada ATP Tennis Masters Cup.
Australian formation: Formasi yang digunakan di permainan ganda di mana pemain yang
berada di depan net berdiri di tengah net untuk menghadang bola kembali yang datang
menyilang (cross court).
Backhand: Jenis pukulan tenis di mana punggung tangan yang memegang raket
dihadapkan ke depan dan pemain memukul bola menggunakan anggota balik dari raket.
Backspin (dikenal juga sebagai slice atau underspin): Pukulan yang memberikan efek
putaran ke balik setelah bola dipukul.
Bagel: Kemenangan atau kekalahan set dengan skor 6-0.
Ball person: Seseorang (laki-laki atau perempuan) yang bekerja untuk memungut bola
pada pertandingan tenis.
Baseline: Kawasan di luar garis kesudahan dari zona permainan di dalam lapangan tenis.
Baseliner: Tipe permainan yang sering jadi pemain di kawasan baseline dan sangat
mengandalkan kualitas pukulan groundstroke-nya.
Big serve: Servis yang kencang dan berkemampuan, umumnya memberikan keuntungan
untuk pemain yang melaksanakannya.
Block: Sebuah pukulan bertahan yang menggunakan sedikit ayunan, umumnya ketika
melaksanakan pengembalian servis (return).
Breadstick: Kemenangan atau kekalahan pada set dengan skor 6-1.
Break: Memenangkan game dalam posisi menerima servis, karenanya disebut serve
break.
Break back: Memenangkan game dalam posisi menerima servis setelah kehilangan game
dalam posisi memegang servis.
Break point: Satu poin ketinggalan untuk dapat melaksanakan break (atau pada posisi
skor 30-40); double break point/ two break points pada skor of 15-40; triple break point
pada skor 0-40.
Buggy whip: Pukulan forehand yang memiliki ayunan dari bawah ke atas dan tidak
melaksanakan followthrough seperti yang normal (ayunan melalui badan) melainkan
belakangnya di sisi badan yang sama.
Bye: Fase dalam turnamen di mana pemain otomatis melaju ke ronde berikutnya tanpa
melawan pemain lain.
Call: Penilaian dari hakim garis yang mengatakan bahwa bola keluar kawasan permainan.
Cannonball: Ungkapan lama yang menjelaskan sebuah pukulan servis yang flat dan keras.
Can opener: Pukulan servis dari pemain yang mendarat di pertemuan selang garis batas
permainan single dengan garis servis.
Carve: Jenis pukulan yang menggabungkan pukulan sidespin dan underspin.
Challenge: Peraturan baru di mana pemain dapat mengajukan peninjauan ulang terhadap
bola yang dianggap keluar untuk wasit dengan menggunakan teknologi Hawk-Eye.
Challenger: Turnamen yang memiliki level di bawah turnamen ATP. Pemain yang
bersaing di sini akan mendapatkan poin untuk dapat jadi pemain di turnamen kelas ATP.
Chip: Memblok pukulan dengan underspin.
Daftar Istilah dalam Olahraga Tenis Lapangan
Chip and charge: Sebuah strategi yang menggunakan pukulan underspin dalam
mengembalikan servis lawan kemudian didampingi oleh pergerakan ke depan net.
Chop: Pukulan dengan underspin yang ekstrim.
Clean the line/clip the line: Pukulan di mana beberapa anggota dari bola jatuh di garis
permainan.
Closed stance: Cara memukul bola dengan posisi badan yang paralel dengan garis
baseline.
Code violation: Peraturan di ATP di mana pemain melaksanakan pelanggaran dengan
cara mengeluarkan suara-suara negatif/makian atau memukul bola dengan keras tidak
dalam permainan. Pelanggaran pertama akan diberikan peringatan, kedua akan diberikan
penalti pengurangan poin, ketiga diberikan pengurangan game dan keempat pertandingan
dihentikan untuk kemenangan lawan.
Counterpuncher: Tipe permainan baseliner yang cenderung defensif.
Court: Lapangan yang memiliki ukuran tertentu untuk memperagakan permainan tenis.
Crosscourt: Memukul bola menyilang ke arah area permainan lawan.
Cross-over: Pemain yang menyebrangi net ke kawasan lawan. Dapat dilakukan dengan
maksud adil atau bermusuhan. Sering kali dalam permainan tenis di lapangan tanah liat
pemain melalui net untuk melihat jejak jatuhnya bola bila pemain merasa dirugikan oleh
keputusan wasit.
Cyclops: Sebuah alat yang dipasang untuk mendeteksi apakah bola servis yang
dipukulkan masuk atau keluar. Alat ini segera berbunyi apabila bola jatuh di luar garis
servis.
Dead net (dead net cord): Situasi di mana seorang pemain mendapatkan keuntungan dari
pukulannya yang menyentuh ujung net kemudian bergulir ke kawasan lawan.
Deep: Pukulan di mana bola jatuh di tidak jauh garis baseline.
Deuce: Situasi pada poin 40-40 dan pemain harus menguasai dua poin bertubi-tubi untuk
memenangkan sebuah game.
Deuce court: Sisi kanan lapangan tenis menurut masing-masing pemain.
Dink: Pukulan yang lamban dan tidak berkemampuan.
Advertisement