Anda di halaman 1dari 26

Sulis Riyanto, S.

Pd
SMP Negeri 196 Jakarta
1. Pemahaman kurikulum dan pembelajaran.
2. Murid sebagai pusat pengembangan kurikulum.
3. Pembelajaran berdasarkan prinsip pembelajaran
paradigma baru.
4. Struktur pembelajaran mendorong murid merdeka
belajar
Kurikulum dapat dimaknai sebagai titik
awal sampai titik akhir, pengalaman belajar
murid.

Kurikulum merupakan pedoman


penyelenggaraan kegiatan pembelajaran,
untuk mencapai tujuan pendidikan tertinggi.
Ralph W. Tyler
Basic Principles of Curriculum and Instruction

4 Komponen dalam Kurikulum :


1. Tujuan
2. Konten
3. Metode
4. Evaluasi
Klasifikasi Kurikulum :

Tujuan Panduan
Pembelajaran Panduan Asesmen
(Konten) Pedagogi
Kemerdekaan murid dalam belajar,
adalah jantung pengembangan
kurikulum.
Fungsi kurikulum bagi guru, adalah
untuk memandu dalam proses
belajar murid.
Optimalisasi Peran dan Fungsi Kurikulum

Mewariskan nilai Mengembangkan Menilai dan


dan budaya sesuatu yang memilih sesuatu
masyarakat yang dibutuhkan saat yang relevan atau
relevan dengan ini, dan masa kontekstual
masa kini. depan. sebagai kontrol
sosial.
Kurikulum yang baik adalah kurikulum
yang sesuai dengan zamannya,
sehingga perlu dilakukan adaptasi
sesuai dengan konteks dan
karakteristik murid.
Proyeksi Pendidikan OECD 2030 :
▪ Kognitif,
▪ Sikap,
▪ Psychomotorik
▪ Value ( nilai )
Bukan banyaknya materi atau
konten, tetapi konten atau materi
esensial dalam pembelajaran, yang
dilaksanakan secara maksimal.
Pada siklus pembelajaran inkuiri, yang
menekankan pada rasa ingin tahu sebagai
dorongan belajar, selain itu transformasi
pembelajaran murid, berfokus pada
pengembangan karakter, berdasarkan nilai-
nilai Pancasila, untuk mewujudkan profil
pelajar Pancasila, melalui Pembelajaran
Berbasis proyek.

The Inquiry Learning Cycle


Isu Kekinian :
➢ Perubahan iklim Global,
➢ Teknologi digital,
➢ Industri multinasional,

Menuntut satuan pendidikan,


menyiapkan kurikulum, yang
membantu murid menghadapi dunia
yang penuh tantangan.
Pendidikan adalah menuntun
segala kodrat yang ada pada
anak-anak, agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan
kebahagiaan, yang setinggi-
tingginya, baik sebagai manusia,
maupun anggota masyarakat.

Ki Hajar Dewantoro
It takes a village to raise a child.
Butuh seluruh desa untuk membesarkan seorang anak.

Kalimat tersebut menyiratkan, perlunya peran


orang tua, masyarakat, dan sekolah, dalam
mewujudkan kurikulum, yang berpihak pada murid,
sebagai tiga pilar pendidikan.
Konteks satuan pendidikan yang beragam,
membuat banyak hal tidak mudah
diimplementasikan di dalam kelas,

Sehingga Kurikulum yang ditetapkan secara


Nasional, perlu diadaptasi di tingkat satuan
pendidikan.
Letak geografis, perbedaan lingkungan, dan ekosistem
sekolah, faktor budaya, dan sosiologis, serta perbedaan
murid, menjadi alasan, mengapa kurikulum dari Pemerintah
Pusat harus melalui adaptasi terlebih dahulu, dan
disesuaikan dengan kebutuhan murid-murid di sekolah.

Hal ini bisa diterjemahkan dengan KOSP (Kurikulum


Operasional Satuan Pendidikan).
Kerangka Dasar Kurikulum :

1. Tujuan Pendidikan Nasional


2. Profil Pelajar Pancasila
3. Struktur Kurikulum
4. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
5. Capaian Pembelajaran
Kurikulum Sifatnya Dinamis.

Kurikulum dapat mengikuti perubahan


zaman dan kebutuhan satuan
pendidikan.
Setiap sekolah mempunyai
kewenangan untuk mengatur alur
tujuan pembelajaran, modul ajar,
media ajar, sampai ke
asesmennya.
Dalam KOSP, kita dapat menyesuaikan
rencana, dan pengorganisasian
pembelajaran, sesuai dengan keadaan
kontekstual satuan pendidikan, agar
pembelajaran murid lebih bermakna.
Komponen Operasional Satuan Pendidikan :
1. Karakteristik Satuan Pendidikan
2. Visi, Misi dan Tujuan
3. Perencanaan Pembelajaran, mencakup ATP,
Asesmen, Modul Ajar, Media Ajar, dan Program
Prioritas Satuan Pendidikan
4. Pengorganisasian Pembelajaran, mencakup
muatan kurikulum, beban belajar, program
intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan penguatan
Profil Pelajar Pancasila
5. Sistem pendampingan, evaluasi, dan
pengembangan profesional
Lima Prinsip Pengembangan KOSP :

❖ Berpusat pada murid


❖ Kontekstual
❖ Esensial
❖ Akuntabel
❖ Melibatkan berbagai pemangku kepentingan
5 Prinsip Pembelajaran Paradigma Baru :

1. Mempertimbangkan kebutuhan capaian


pembelajaran
2. Membangun kapasitas belajar murid menjadi
belajar sepanjang hayat
3. Mendukung perkembangan kognitif dan karakter
murid
4. Menyesuaikan konteks kehidupan murid
5. Mengarah pada masa depan yang berkelanjutan.
https://s.id/FormAksiNyataPakSulis

✓ Dulu saya berpikir bahwa …..


Ternyata ….
✓ Langkah kecil yang akan saya
lakukan setelah ini ….

Sulis Riyanto, S.Pd


SMP Negeri 196 Jakarta

Anda mungkin juga menyukai