Morfologi
Kelenjar ini merupakan struktur majemuk yang terdiri atas suatu korteks pada bagian luar
dan medula pada bagian dalam. Kelenjar adrenal manusia merupakan benda pipih
yang terletak di dalam jaringan retropenial sepanjang ujung kranial ginjal, yang juga
disebut sebagai kelenjar suprarenalis. Masing-masing mempunyai berat kira-kira 4 gram,
tinggi 15 cm, lebar 2,5 cm pada bagian dasarnya dan tebal 1 cm. Sisi kiri lebih pipih dari
pada sisi kanan dan lebih berbentuk bulan sabit.
B. Pembentukan Hormon
Hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal
1. Hormon kortisol
Hormon kortisol atau hormon stres dihasilkan di lapisan adrenal luar (korteks).
Kortisol berperan dalam mengendalikan reaksi kita terhadap stres. Kortisol juga
Hormon aldosteron juga dihasilkan di lapisan adrenal luar. Hormon ini memainkan
3. Hormon adrenalin
dalam atau medula. Hormon adrenalin bekerja sama dengan hormon kortisol dan
noradrenalin dalam mengatur reaksi tubuh terhadap stres. Hormon ini membuat
detak jantung kita lebih cepat, aliran darah menjadi meningkat, dan merangsang
4. Hormon noradrenalin
bekerja sama dengan hormon kortisol dan adrenal dalam mengatur reaksi tubuh
terhadap kondisi stres. Hormon ini juga memengaruhi cara otak memperhatikan dan
C. Fungsi Kelenjar
Kerja kelenjar adrenal di dalam tubuh diatur oleh organ lain, salah satunya kelenjar pituitari
di otak. Kelenjar adrenal terdiri dari dua bagian utama, yaitu korteks adrenal (bagian luar)
dan medula adrenal (bagian dalam). Korteks adrenal bertanggung jawab dalam memproduksi
tiga jenis hormon, yaitu aldosteron yang mengatur elektrolit dalam tubuh dan tekanan darah,
kortisol yang mengontrol kadar gula darah dan metabolisme, dan gonadokortikoid yang
mengatur hormon seks. Jika korteks adrenal berhenti berfungsi, maka proses metabolisme di
dalam tubuh pun akan terhenti dan mengakibatkan munculnya penyakit.
Sedangkan, medula adrenal berperan dalam mengeluarkan hormon epinefrin (adrenalin) dan
norepinefrin (noradenalin) pada saat stres. Kedua hormon ini memiliki fungsi yang serupa,
yaitu bertugas meningkatkan aliran darah ke otot, merangsang jantung berdetak lebih cepat,
mempersiapkan tubuh menghadapi keadaan darurat, memicu pelepasan gula darah,
meningkatkan kewaspadaan pikiran dan mengirimkan sinyal antara sel-sel saraf di otak.
Sementara itu, hormon norepinefrin secara klinis biasanya dipakai untuk meningkatkan aliran
dan tekanan darah ketika tekanan darah dalam tubuh berada jauh di bawah normal (syok).
Bila hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal terlalu banyak ataupun terlalu sedikit,
tubuh bisa menjadi sakit. Gangguan fungsi kelenjar adrenal dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor, seperti kelainan genetik, gangguan system kekebalan tubuh, infeksi, tumor, dan
perdarahan.
➢ Mensekresikan berbagai hormon yang sangat peting untuk menjaga keseimbangan tubuh.
➢ Membantu perkembangan organ seksual dan pembentukan ciri seksual melalui hormon
gonadokortikoid
➢ Mengatur denyut jantung, lajur pernapasan, ukuran pupil, tekanan darah dan beberapa hal
lain yang berhubungan dengan saraf simpatis melalui hormon epinefrin dan norepinefrin.
Hormon glukokortikoid
Kendali sekresi glukokortikoid adalah melalui kerja ACTH dalam mekanisme umpan balik
negatif. Stimulus utama dari ACTH adalah semua jenis stres fisik atau emosional.
- Stres (misalnya, trauma, infeksi, atau kerusakan jaringan) akan memicu impuls saraf
ke hipotalamus
- Hipotalamus kemudian mensekresi hormon pelepas kortikotropin (corticot ropin-
releasing hormon = CRH), yang melewati sistem portal hipotalamus-hipofisis menuju
kelenjar pituitari anterior, yang melepas ACTH.
- ACTH bersirkulasi dalam darah menuju kelenjar adrenal dan mengeluarkan sekresi
glukokortikoid Kelenjar Pankreas, Pineal Dan Timus
Hormon mineralokotikoid
Sekresi aldosteron diatur oleh kadar natrium darah, terutama oleh mekanisne renin
angiotensin.
Kelainan sekresi
• Sindrom Cushing
Sindrom Cushing terjadi ketika tubuh kelebihan hormon kortisol dalam waktu yang lama.
Kondisi ini umumnya sering dialami wanita dan mereka yang berusia 25-40 tahun. Gejala
yang ditimbulkan dari sindrom Cushing antara lain kenaikan berat badan, wajah sembab dan
kemerahan, berjerawat, tubuh terasa sangat lelah, otot melemah, serta meningkatknya tekanan
darah dan kadar gula darah. Bila menyerang anak-anak, sindrom Cushing dapat
menyebabkan obesitas dan pertumbuhan yang terhambat.
• Penyakit Addison
Penyakit Addison dapat terjadi ketika kelenjar adrenal mengalami kerusakan, sehingga
membuat tubuh kekurangan hormon kortisol. Wanita dan orang berusia 30-50 tahun rentan
terkena penyakit ini. Penyakit Addison menimbulkan gejala berupa tubuh merasa kelelahan,
kehilangan nafsu makan, berat badan menurun, otot melemah, bad mood, merasa sering haus,
pusing, pingsan, kram, bibir atau gusi menjadi kehitaman.
• Pheochromocytoma