XI-MM2
Diantara sekian banyak tokoh tersebut diantaranya ada sederet nama yang sudah
tak asing lagi bagi kita seperti Ibnu Sina atau Aviccena sang ahli kedokteran, Al
Khawarizmi sang ahli matematika, Ibnu Batutah yang telah melakukan perjalanan
dan mencatat hasil perjalanan keliling dunianya sebelum Colombus. Yang tak kalah
penting karyanya adalah Abul Wafa, berikut ini Biografi Abul Wafa.
Yang menjadi ciri unik dari ilmuwan Muslim adalah tidak hanya satu bidang saja
yang dikuasainya minimal ilmu umum dan ilmu agama. Begitu juga dengan Abul
Wafa, selain sebagai matematikawan, beliau juga terkenal sangat
menguasai bidang astronomi dan seorang insinyur.
Kawah di bulan memang diberi nama berdasarkan nama ilmuwan yang telah
berjasa dalam mengubah dunia. Ada beberapa ilmuwan Islam yang juga namanya
diabadikan sebagai nama kawah dibulann namun kebanyakan menggunakan nama
panggilan barat bukan nama aslinya dan hanya Abul Wafa saja yang namanya tak
diganti oleh barat dan tetap menggunakan nama asli “Abul Wafa”.
Diantara sekian banyak ilmuwan Muslim hanya 24 orang saja yang diakui oleh IAU
(Organisasi Ilmuwan Astronomi) dan namanya dijadikan nama kawah bulan dimana
Abul Wafa juga ikut terhitung. Kawah Abul Wafa berada di koordinat 1.00 Timur,
116.60 Timur dengan diameter 55km dan kedalaman 2,8km.
Lokasi kawah bulan Abul Wafa terletak di dekat ekuator bulan. Letaknya berdekatan
dengan sepasangang kawah Ctesibius dan Heron di sebelah timur. Di sebelah
baratdaya kawah bulan Abul Wafa terdapat kawah Vesalius dan di arah timur laut
terdapat kawah bulan yang lebih besar bernama King. Begitulah dunia astronomi
modern mengakui jasa dan kontribusinya sebagai seorang astronom di abad X.
Kesenangan Abul Wafa akan ilmu matematika sangat didukung oleh keluarganya
dan situasi saat itu dimana ketika Abu Wafa lahir, di wilayah Iran sedang
berkembang sebuah dinasti Buwaih (945-1055) dimana sangat mensupport ilmu
pengetahuan dan seni.
ahkan karena kecintaannya pada ilmu dan para ilmuwan, sang putera mahkota
Sharaf Ad Dawlah membangun sebuah Observatorium di lingkungan istana dan
diresmikan pada tahun 988M di bulan Juni. Abul Wafa dan para ilmuwan pun
semakin bersemangat mengembangkan ilmu pengetahuan terutama astronomi dan
matematika serta semakin betah tinggal di istana.
Abul Wafa telah berhasil membangun kuadran dinding yang berfungsi memantau
pergerakan bintang-bintang di langit. Namun sayang, setelah sang sultan Sharaf Ad
Dawlah wafat, observatorium itu ditutup.
Beliau juga telah menghasilkan kitab Al-Kamil yaitu buku lengkap yang membahas
tentang aritmatika praktis. Abul Wafa juga membuat kitab Al Handasa yang berisis
pengkajian dalam penerapan geometri dan menghasilkan tabel sinus. Yang tak
kalah menarik adalah diketemukannya rumusan tangen, secan dan co secan
sebagai perluasan rumus sinus dan co sinus oleh Abul Wafa, beliau juga kemudian
membuat tabel tangen. Beliau sangat tangkas dalam bidang geometri.
Ilmuwan Barat yaitu Baron Carra de Vaux telah mengambil buah pikiran Abul Wafa
tentang konsep secan.
Hasil karya Abul Wafa lainnya yaitu Kitab fima Yahtaju Ilaihi al- Kuttab wa al-Ummal
min ‘Ilm al-Hisab yang membahas tuntas tentang aritmatika disamping kitab Al Kamil
yang juga hasil karyanya. Dua salinan kitab itu, sayangnya tak lengkap, kini berada
di perpustakaan Leiden, Belanda serta Kairo Mesir.
Dalam geometri, ia menulis “Kitab fima Yahtaj Ilaih as-Suna’ fi ‘Amal al-Handasa”.
Buku itu ditulisnya atas permintaan khusus dari Khalifah Baha’ ad Dawla.
Salinannya berada di perpustakaan Masjid Aya Sofya, Istanbul. Kitab al-Majesti
adalah buku karya Abul Wafa yang paling terkenal dari semua buku yang ditulisnya.
Salinannya yang juga sudah tak lengkap kini tersimpan di Perpustakaan nasional
Paris, Prancis.
Saya ingat betul, pelajaran matematika yang membahas tentang Trigonometri dan
Geometri sangat tidak mudah, namun waktu itu saya tak menyadari bahwa itu
adalah buah pikiran dari ilmuwan Muslim, Abul Wafa. Beliau sangat berjasa besar
dalam studi matematika Trigonometri ini. Trigonometri berasal dari kata trigonon =
tiga sudut dan metro = mengukur. Ini adalah adalah sebuah cabang matematika
yang berhadapan dengan sudut segi tiga dan fungsi trigo no met rik seperti sinus,
cosinus, dan tangen.
Secara khusus, Abul Wafa berhasil menyusun rumus yang menjadi identitas
trigonometri. Inilah rumus yang dihasilkannya itu:
sin(a + b) = sin(a)cos(b) + cos(a)sin(b)
cos(2a) = 1 - 2sin2(a)
sin(2a) = 2sin(a)cos(a)
Selain itu, Abul Wafa pun berhasil membentuk rumus geometri untuk parabola,
yakni:
x4 = a and x4 + ax3 = b.
Rumus-rumus penting itu hanyalah secuil hasil pemikiran Abul Wafa yang hingga
kini masih bertahan. Kemampuannya menciptakan rumus-rumus baru matematika
membuktikan bahwa Abul Wafa adalah matematikus Muslim yang sangat jenius.