Anda di halaman 1dari 3

Dongeng Pendek Lucu : Cerita Monyet Dan

Kelinci |
Cerita dongeng pendek untuk anak yang lucu ini menceritakan dua sahabat yaitu Monyet dan
kelinci yang berlomba untuk menghilangkan kebiasaan buruk mereka. terlihat kelakuan yang
sangat lucu dari mereka saat mereka berusaha untuk tidak melakukan kebiasaan buruknya.
Simak saja yu cerita anak lucu nya

Awal cerita pada suatu hari, terlihat di pinggir sungai ada seekor monyat dan seekor kelinci.
Biasanya si kelinci suka mendengar cerita-cerita dari si monyet. Sebenarnya si kelinci suka
akan cerita-erita si monyet, akan tetapi si kelinci sedikit risih dan terganggu dengan cara
kebiasaan buruk si monyet yang suka menggaruk-garuk hampir semua bagian tubuhnya ia
garuk-garuk.

Dan begitupun sebaliknya, Si monyetpun suka apabila mengobrol dengan si kelinci, akan
tetapi si monyet pun merasa terganggu dengan kebiasaan buruk si kelinci yang suka
mengendus-endus dan suka menggerakan kuping nya kesisi kanan dan kesisi kiri.

Dan pada akhirnya simonyet pun memberanikan diri berkata dengan maksud menegur kepada
si kelinci. "Hei kau kelinci, apakah kau bisa menghentikan kebiasaan buruk mu itu ?" tegur si
monyet kepada si kelinci

"Menghentikan apa monyet?" si kelinci balik bertanya


"Berhenti mengendus-endus, berhenti menggerak-gerakan hidung, dan berhenti menggerak-
gerakan telinga mu yang panjang itu kelinci..., Betapa buruknya kebiasaan kau kelinci ..."
Jawab si monyet
"Hei kau monyet, kau hanya bisa menilai kebiasaan buruk ku saja, bagimana dengan
kebiasaan buruk mu? di setiap kita lagi asik ngobrol kau selalu saja menggeruk-garuk.
Sungguh sangat buruk kebiasan mu itu monyet" Tegur si kelinci membalas teguran si monyet
tadi

"kelinci, aku tidak bisa menghentika nya," kata si monyet


"Monyet, aku tidak selalu harus mengendus, menggerakan telinga dan hidung ku." kata si
kelinci membalas perkataan yang di lontarkan si monyet kepadanya tadi. Akhirnya mereka
pun saling membalas pembicaraan itu. Dan si monyet pun karena tidak terima di tegur seperti
itu oleh si kelinci, akhiranya si monyet pun menantang kelinci untuk bertanding.

Si monyet meminta si kelinci mulai saat ini dia tidak boleh lagi mengendus-endus dan
menggerak-gerakan hidung dan telinganya lagi. dan si monyet pun sama, ia tidak akan lagi
menggaruk-garuk lagi.

Singkat cerita, keesokan harinya mereka berdua pun bertemu kembali di pinggir sungai
ditempat biasanya mereka berdua bertemu. Mereka berdua sedang menjalankan misi
tantangan yang susah, si monyet jangan menggeruk-garuk lagi, begitupun si kelinci tidak
boleh mengendus-endus, atau menggerak-gerakan hidung dan telinganya.

Akhirnya sesuai dengan hasil keputusan janji mereka berdua, kelinci dan monyet pun hanya
duduk terdiam saja. si monyet tetap diam tapi dia diam sedang menahan ingin menggaruk
merasakan kulitnya yang sangat gatal, ia ingin menggaruk dagunya, dan lengan kiri dan
kanan nya pun angat terasa gatal. Akan tetapi si monyet tetap mencoba bertahan dan tetap
terdiam.

Begitu pun halnya, si kelinci pun sedang berusaha menahan kebiasaan buruknya itu.
Sebenarnya Ia ingin sekali mengendus-enduskan hidungnya, ingin sekali menggerakan
kupingnya, tapi ia tetap terlihat duduk diam.

"Monyet, aku punya ide, Kita duduk diam di sini sudah sangat lama, dan aku pun sudah
mulai bosan. Bagaimana kalau kita mengobrol dan bercerita untuk menghabiskan waktu."
Kata si kelinci

"Itu ide yang sangat bagus kelinci, silahkan kau kelinci bercerita terlebih dahulu " Kata si
monyet

Si kelinci pun mulai bercerita. "Monyet, saat kemarin aku akan datang kesini untuk menemui
mu, aku mencium seperti ada singa di balik rerumputan. Oleh karena itu, aku pun
mengendus-endus udara, tetapi singa itu tidak ada disana. Tapi aku belum yakin di balik
rumput itu tidak ada singa, Nah untuk memastikannya aku pun menggerakan hidung ku
beberapa kali, tapi tidak ada bau singa disana. Kemudian aku menggerak-gerakan telinga ku
ke kiri dan kekanan untuk mendengarkan, tetapi memang tidak ada singa di sana. Dan
akhirnya aku pun yakin bahwa di balik rumput itu memang tidak ada singa. Kemudian
akupun melanjutkan perjalanan ke sini untuk menemuimu temanku."

Simonyet pun mendengarkan cerita si kelinci itu yang bercerita sambil menggerak-gerakan
hidung dan telinganya.
Kemudian si monyet pun mulai bercerita. "temanku, kemarin pun sama. Saat aku akan
menemuimu disini di tengah jalan aku berpapasan dengan beberapa anak-anak, mereka jahil
sekali kepadaku kelinci. pertama salah satu diantara mereka melemparkan kelapa dan
mengenai kepalaku tepat disini, dan sianak satunya melemparkan batok kelapa dan tepat
sekali mengenai daguku disini kelinci. Dan dua anak perempuan itu melempar ku dengan
batok kelapa juga tepat mengenai tangan kiri dan tangan kanan ku. Kemudian akupun lari
secepat-cepatnya ketepi sungai ini untuk menemui mu sahabat ku."

Sikelinci pun mendengarkan dan melihat gerakan simonyet saat bercerita. Dan sikancil pun
tertawa cekikikan, dan si monyetpun tertawa lebar. Sebenarnya sikelinci tahu apa yang
dilakukan oleh simonyet, dan sebaliknya si monyet pun tahu apa yang dilakukan si kelinci.

"ya...ya..ya monyet, cerita mu memang sangat bagus monyet. tapi kau kalah dalam
pertandingan ini monyet, karena kau menggeruk saat bercerita." kata sikelinci

"Iya kelinci, cerita mu juga benar-benar bagus kelinci. Tetapi saat kau bercerita kau
mengendus-endus dan menggerakan telinga mu." balas si monyet

"aku pikir kita berdua tidak ada yang bisa menghilangkan kebiasan buruk kita ini. Karena aku
sendiri tidak bisa menghilangkan kebiasaan ini " kata sikelinci sambil mengendus-endus dan
mengerak-gerakan telinganya

"Aku pun sama kelinci, aku pun tidak bisa menghilangkan kebiasaan buruk ini." Kata si
monyet sambil menggaruk-garuk kepala, dagu dan menggeruk tangan kanan kirinya.

Akhirnya keduanya setuju, bahwa kebiasaan buruk mereka berdua susah dihilangkan. dan
mereka pun setuju untuk tidak merasa terganggu dengan kebiasaan mereka masing-masing.

Pesan moral dari Dongeng pendek ini adalah Bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan
kekurangan, Dan kita sebagai makhluk sosial harus dapat menerima kekurangan orang lain
dan tidak memaksakan kehendak kita.
Tag:
dongeng pendek, dongeng anak, dongeng lucu, cerpen lucu, cerita anak lucu, dongeng lucu
untuk anak, dongeng sebelum tidur, cerita fabel lucu, dongeng binatang lucu, cerpen monyet,
cerpen kelinci, buku, cerpen monyet yang rakus, cerpen monyet serakah, dongeng monyet
dan kelinci

Anda mungkin juga menyukai