Mengetahui Cara Pohon Menyerap Emisi Karbon! Kalau Polusi Gimana?

Mengetahui Cara Pohon Menyerap Emisi Karbon! Kalau Polusi Gimana?

Tahukah kamu, salah satu upaya untuk menyerap emisi karbon adalah dengan menanam pohon. Sebab, cara ini dinilai paling cocok dari sisi durasi dan efektivitasnya. Faktanya, laporan Intergovernmental Panel Climate Change (IPCC) menyebutkan bahwa estimasi serapan karbon pada penanaman pohon dapat mencapai 10,1 gigaton per tahun. Tentu saja, angka tersebut bisa bertambah apabila makin banyak kegiatan penanaman berlangsung.


Sebagaimana kita ketahui, pohon memiliki kemampuan menyerap emisi karbon dengan cukup efektif. Maka, dalam rangka menekan emisi karbon dan dampak terhadap perubahan iklim, menanam pohon menjadi cara yang murah dan mudah.Walaupun memang, menanam pohon bukan merupakan solusi tunggal dari sengkarut persoalan iklim ini. 


Lantas, bagaimana bisa pohon menyerap emisi karbon? Mari ingat kembali materi pelajaran IPA tentang fotosintesis. Dalam proses fotosintesis, pohon menyerap gas emisi karbon salah satunya karbon dioksida melalui stomata untuk kemudian diproses dan dikeluarkan sebagai oksigen. 


Perlu diketahui, laju penyerapan CO2 dipengaruhi juga oleh umur dan letak daun tanaman. Klorofil meningkat seiring bertambahnya umur dan luasan daun. Sederhananya, saat umur daun masih muda, kemampuan fotosintesisnya tergolong rendah dan akan terus meningkat sampai ukurannya maksimal. 


Menurut Dr. Ir. H. Endes N. Dahlan, Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor mengungkapkan bahwa, pohon trembesi memiliki daya serap gas CO2 yang sangat tinggi. Satu batang pohon trembesi mampu menyerap 28,5 ton gas CO2 setiap tahunnya dengan diameter tajuk 15m. Selain pohon trembesi ada juga beberapa pohon yang dapat menyerap CO2 cukup banyak misalnya kenanga, pingku, beringin, krey, payung, matoa, mahoni, saga, dan bungur.


Jadi, pohon sedikit banyak pastilah berpengaruh dalam menyerap emisi karbon yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia. Tinggal bagaimana keseriusan peran dan kontribusi yang diberikan kepada lingkungan. Kamu bisa ikut menanam pohon sebagai upaya carbon offsetting bersama LindungiHutan menggunakan kalkulator jejak karbon Imbangi.


Melalui Imbangi, kamu dapat menghitung besar konsumsi jejak karbon dari berbagai jenis aktivitas mulai dari penggunaan kendaraan bermotor, peralatan listrik, bahan bakar industri, dan pilihan kategori perhitungan lainnya. Bukan hanya menghitung, Imbangi juga terintegrasi dengan skema carbon offsetting yang memungkinkan kamu menebus/mengimbangi jejak karbon yang dihasilkan dari berbagai aktivitas dengan cara menanam pohon. LindungiHutan menyediakan 4 lokasi penanaman yang bisa kamu pilih untuk menebus jejak karbonmu. Kalau penasaran, segera coba Imbangi GRATIS di sini!


Kembali lagi ke pohon dan kemampuan yang dimilikinya, perlu dicatat bahwa kendati pohon efektif menyerap emisi karbon tetapi tidak dengan polusi udara. Kok bisa?


Sebab, fyi  polusi terdiri dari gas dan partikel. Kalau berbentuk gas, tentu bisa diserap oleh stomata untuk kemudian melalui proses fotosintesis–cek penjelasan di atas. Sementara partikel, berbentuk padat yang mana daun tidak bisa menyerapnya. Padahal, salah satu polutan berbahaya bagi manusia yaitu partikel PM 2.5 yang mana tidak bisa diserap oleh pohon. 


Well, kalau ditarik kesimpulannya pohon itu bisa menyerap polutan udara, “hanya saja” tidak semua jenis polutan bisa diserap. Contoh polutan yang bisa diserap seperti gas, dan yang tidak bisa diserap itu partikel. Lantaran, partikel berbentuk padat.


Lantas, apakah tidak ada solusi untuk memperbaiki kualitas udara dan menyerap polutan? Masih ada banyak cara selain menanam pohon yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki kualitas udara. Bahkan, cara-cara tersebut bisa mulai dilakukan sekarang juga seperti:

  1. Meminimalisir kendaraan pribadi dan mulai beralih ke transportasi umum
  2. Pastikan mesin kendaraan yang dimiliki terawat 
  3. Mengadakan uji emisi asap kendaraan bermotor
  4. Pilih produk yang menggunakan bahan daur ulang/ramah lingkungan
  5. Menggunakan penyaring pada cerobong asap (Industri maupun usaha skala rumah tangga)
  6. Mulai mengurangi bahan bakar minyak dan batu bara


Jadi, kapan kamu mulai hidup ramah lingkungan untuk udara yang bersih dan bumi yang lestari?

La Iwan

Humas Legal Reg. Banggai PT. Kencana Agri

10 bln

Terima kasih informasinya.

Suka
Balas
Marcom and PR LindungiHutan

Marketing Communications Officer at LindungiHutan

10 bln

terima kasih informasinya, kawan 😁

Suka
Balas

Untuk melihat atau menambahkan komentar, silakan login