Cuaca Ekstrem, Banjir di Hebei, Tiongkok, Telan 29 Nyawa

Cuaca Ekstrem, Banjir di Hebei, Tiongkok, Telan 29 Nyawa

BOCAH DIBOPONG melewati jalanan kota Zhouzhou, Provinsi Hebei, yang diterjang banjir.-JADE GAO-AFP-

HEBEI, HARIAN DISWAY – Bencana di Provinsi Hebei, wilayah utara Tiongkok, cukup dahsyat. Sebanyak 29 orang tewas. Itu karena hujan deras—paling deras sejak 140 tahun silam—yang menerpa wilayah itu dalam beberapa pekan terakhir. 

 

’’Per 10 Agustus 2023, selain 29 orang meninggal, masih ada 16 orang lagi yang hilang,’’ ucap pejabat setempat yang dimuat oleh CCTV, Jumat, 11 Agustus 2023.

 

Kondisi itu tecermin pada kondisi Hebei hingga pertengahan pekan ini. Jalanan masih tertutup lumpur. Warga terlihat bekerja keras menyelamatkan barang-barang yang kuyup oleh banjir. Rumah-rumah rusak.

 

Dampak bencana itu memang cukup dahsyat. China News Service memperkirakan bahwa Provinsi Hebei akan bekerja keras untuk membangun kembali wilayahnya. Setidaknya hingga dua tahun ke depan.

 

BACA JUGA : Hujan Paling Lebat dalam 140 Tahun Terakhir, Tiongkok Kebanjiran

BACA JUGA : Banjir Besar Tiongkok, Nyaris Sejuta Warga Beijing dan Heibei Dievakuasi

 

Provinsi itu memang mengalami banjir terburuk dalam catatan sejarah. Itu setelah taifun Doksuri menerjang wilayah utara Tiongkok.

 

Sektor ekonomi langsung terpukul. Di Hebei saja, kerugian tercatat 95,8 miliar yuan atau sekitar Rp 201 triliun.

 

Hampir 5 persen dari 74,2 juta penduduk Hebei terdampak banjir. Lalu, 40 ribu rumah hancur total. Sebanyak 155.500 rumah lainnya rusak parah. Dua juta penduduk harus mengungsi. Kini, pemerintah Hebei sedang berusaha agar warganya bisa mendapatkan rumah sebelum musim dingin tiba.

 

Banjir tahun ini memang yang terluas sejak 1963. Sebanyak 51,5 persen wilayah diguyur hujan dengan curah lebih dari 100 milimeter.

 


BERPERAHU KARET, warga kota Zhouzhou diselamatkan oleh tim penyelamat ketika banjir menerjang kota.-JADE GAO-AFP-

 

Meski begitu warga kota Zhouzhou, salah satu yang terdampak cukup parah, terus mengkritik pemerintah. Mereka merasa tidak mendapatkan bantuan yang cukup.

 

Bencana di Tiongkok kali ini memang bertubi-tubi. Pada Juli 2023, setidaknya 33 orang di Beijing tewas karena badai tropis dan banjir. Termasuk dua orang tim penyelamat.

 

Lalu, lebih dari selusin nyawa warga Jilin melayang. Provinsi di wilayah timur laut itu dihajar hujan deras pekan lalu. (Doan Widhiandono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: