Kabar Kalteng

Pemprov. Kalteng Mengirim Tim Untuk Penanganan Darurat Banjir

yl
Pemprov. Kalteng Mengirim Tim Untuk Penanganan Darurat Banjir

Hai Kalteng - Kapuas - Tingginya intensitas curah hujan dalam beberapa hari terakhir, mengakibatkan 7 Desa di Kabupaten Kapuas diantaranya Desa Marapit, Desa Tapen, Desa Kota Baru, Desa Pujon, Desa Bajuh, Desa Penda Muntei dan Desa Kayu Bulan Kecamatan Kapuas Tengah mengalami bencana banjir.

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Kapuas telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Banjir dari sebelumnya siaga di wilayah Kabupaten Kapuas. Sementara itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) gerak cepat bantu masyarakat terdampak banjir.

(Baca Juga : BKPSDM Gumas Gelar Kegiatan Pembekalan Ujian Dinas)

Pemprov. Kalteng Mengirim Tim Untuk Penanganan Darurat Banjir

Sekretaris Daerah Prov. Kalteng H. Nuryakin mengatakan telah mengirim tim pendahulu dari Pemprov. Kalteng untuk penanganan darurat banjir di Desa Pujon, Kabupaten Kapuas.

Telah sampai di lokasi banjir pada hari Kamis, 30 Maret 2023 sekitar pukul 19.00 WIB. Sebanyak 6 personil yang diturunkan dengan membawa perahu karet dan logistik awal sebanyak 50 paket untuk dukungan dapur umum.

Pemprov. Kalteng Mengirim Tim Untuk Penanganan Darurat Banjir

“Untuk tanggal 31 Maret 2023 telah dikoordinasikan dengan Polda Kalteng untuk pendistribusian dukungan logistik ke masyarakat terdampak banjir dan tahap lanjutan telah dibawa ke lokasi banjir sebanyak 500 paket sembako yang berisi 5 kg beras, 2 bungkus biskuit dan 2 kaleng susu. Distribusi kepada masyarakat dilaksanakan bersama Polda Kalteng dan jajaran di dukung perangkat pemerintah setempat”, ungkap Sekda H. Nuryakin, Jumat (31/3/2023).

Nuryakin menambahkan tim evakuasi tetap standby atau siap siaga di posko untuk memberikan layanan pertolongan pencarian dan evakuasi serta kebutuhan masyarakat lainnya.

Berdasarkan laporan yang diterima sebelumnya di wilayah Kecamatan Kapuas Tengah dan sekitarnya terjadi curah hujan dengan intentitas yang tinggi sehingga meluapnya daerah aliran sungai (DAS) Kapuas, kemudian pada tanggal 29/03/2023 ada 7 (tujuh) Desa yang terendam di Kecamatan Kapuas Tengah dengan Tinggi Muka Air (TMA) yang bervariasi mulai dari 20 cm sampai dengan 200 cm.

Laporan diterima pada tanggal 31/03/2023 kondisi banjir di 7 Desa Kecamatan Kapuas Tengah mengalami penurunan debit air sekitar 50 cm.

Selanjutnya pada pukul 15:00 WIB s.d 16:00 WIB terjadi hujan dengan intensitas tinggi di lokasi kejadian yang mengakibatkan kembali meningkatnya debit air sekitar 5 cm, sampai dengan saat ini kondisi TMA di lokasi kejadian sekitar 20 - 155 cm.

Sementara ini tidak ada pengungsi, masyarakat masih bertahan di rumahnya masing-masing. Akibat kejadian tersebut laporan sementara ada 4.488 KK dan 13.192 Jiwa Terdampak diantaranya Desa Marapit ada 545 rumah terendam, sarana pendidikan ada 7 unit, sarana kesehatan 1 unit, rumah ibadah 6 unit, fasilitas umum 6 unit dan sebanyak 7 akses jalan di Desa setempat terendam banjir.

Sementara itu, Desa Taspen ada 300 rumah terendam, sarana pendidikan ada 3 unit, sarana kesehatan 1 unit, rumah ibadah 3 unit, fasilitas umum 3 unit dan sebanyak 4 akses jalan di Desa setempat terendam banjir.

Desa Kota Baru ada 175 rumah terendam, sarana pendidikan ada 3 unit, sarana kesehatan 1 unit, rumah ibadah 4 unit, fasilitas umum 1 unit dan sebanyak 3 akses jalan di Desa setempat terendam banjir. Desa Pujon ada 1.910 rumah terendam, sarana pendidikan ada 11 unit, sarana kesehatan 1 unit, rumah ibadah 10 unit, fasilitas umum 14 unit dan sebanyak 36 akses jalan di Desa setempat terendam banjir.

Desa Bajuh ada 295 rumah terendam, sarana pendidikan ada 2 unit, sarana kesehatan 0 unit, rumah ibadah 2 unit, fasilitas umum 0 unit dan sebanyak 1 akses jalan di Desa setempat terendam banjir.

Desa Penda Muntei ada 65 rumah terendam, sarana pendidikan ada 0 unit, sarana kesehatan 1 unit, rumah ibadah 0 unit, fasilitas umum 1 unit dan sebanyak 2 akses jalan di Desa setempat terendam banjir. Terakhir di Desa Kayu Bulan ada 396 rumah terendam, sarana pendidikan ada 61 unit, sarana kesehatan 1 unit, rumah ibadah 2 unit, fasilitas umum 2 unit dan sebanyak 2 akses jalan di Desa setempat terendam banjir. (Sumber : Diskominfo Kalteng)