Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) adalah warisan alam yang berbentuk kawasan berskala nasional. Kawasan TNGM berada pada ketinggian antara 600 - 2.968 m di atas permukaan laut dengan topografi wilayah lereng yang landai hingga berbukit dan bergunung-gunung. Pada kawasan ini terdapat salah satu gunung berapi paling aktif dan berbahaya di dunia yakni Gunung Merapi. Gunung Merapi diketahui sering mengalami letusan skala kecil hingga menengah, yang sering diikuti oleh aliran piroklastik. Tingginya aktivitas vulkanik Gunung Merapi menyebabkan ekosistem di kawasan ini memiliki tingkat kerawanan bencana yang tinggi.


Meskipun demikian, Gunung Merapi berfungsi sebagai daerah resapan air untuk Jawa Tengah dan DIY. Gunung Merapi juga merupakan ekosistem pegunungan yang unik karena merupakan perpaduan ekosistem hutan hujan Jawa bagian barat dan ekosistem sabana Jawa bagian timur. Gunung Merapi dan ekosistem hutannya merupakan habitat berbagai flora-fauna yang memiliki potensi plasma nutfah dan memiliki fungsi sosial dan religi. Berdasarkan data dari berbagai sumber, di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi terdapat 408 jenis fauna, 311 jenis flora dan 23 jenis jamur/jamur makroskopis. Total fauna yang tercatat terdiri dari 15 jenis mamalia, 199 jenis burung, 25 jenis reptilia, 29 jenis amfibi, 126 jenis artropoda, 13 jenis gastropoda dan satu spesies cacing tanah. Sedangkan flora yang tercatat di TNGM terdiri dari 79 jenis pohon, 33 jenis perdu, 13 jenis bambu, 5 jenis palem, 61 jenis anggrek, 32 jenis paku-pakuan, 28 jenis lumut dan 59 jenis tumbuhan lainnya. 

Kawasan Gunung Merapi merupakan salah satu kawasan konservasi di pulau Jawa yang memiliki peran penting dalam konservasi keanekaragaman hayati. Setidaknya kawasan ini merupakan salah satu habitat penting bagi spesies fauna yang dilindungi undang-undang di Indonesia. Sebanyak 29% dari total mamalia dan 12% total burung yang tercatat di Merapi adalah spesies yang dilindungi. Macan Tutul (Panthera pardus) merupakan satu-satunya karnivora besar yang tercatat di Pulau Jawa dan saat ini diperkirakan populasinya cenderung menurun, seiring dengan berkurangnya habitat aslinya. Gunung Merapi merupakan salah satu habitat alami yang penting bagi kelangsungan hidup spesies kucing besar ini. Selain Macan tutul, berikut ini adalah daftar fauna yang termasuk “Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN)” karena populasinya cenderung menurun dan bertempat tinggal di TNGM:

Tabel. Daftar Fauna yang Termasuk IUCN

No

Nama Ilmiah

Nama Umum

Daftar Merah IUCN

1

Loriculus pusillus

Yellow-throated hanging parrot

Hampir Terancam

2

Oriolus xanthonotus

Dark-throated oriole

3

Prinia familiaris

Bar-winged prinia

4

Psilopogon javensis

Black-banded barbet

5

Pycnonotus bimaculatus

Orange-spotted Bulbul

6

Rhacophorus reinwardtii

Reinwardtia Frog

7

Aerodramus vulcanorum

Volcano Swiftlet

8

Caprimulgus pulchellus

Salvadori's nightjar

9

Trachypithecus auratus

Ebony leaf monkey

Rentan

10

Panthera pardus

Leopard

11

Acridotheres javanicus

Javan Myna

12

Chloropsis sonnerati

Greater green leafbird

13

Cochoa azurea

Javan cochoa

14

Nisaetus bartelsi

Javan hawk-eagle

Terancam Punah

15

Acridotheres melanopterus 

Black-winged starling

Kritis

Terancam Punah

16

Cissa thalassina

Javan green magpie

17

Garrulax rufifrons

Rufous-fronted laughingthrush