Menara Siger Lampung Tiket & Daya Tarik Juni 2021 - TravelsPromo
Menara Siger Lampung (Foto: Travelspromo.com/Ratih)

Masyarakat Lampung tentunya sudah tidak asing lagi mendengar kata Siger. Siger dijadikan sebagai simbol kedaerahan yang melekat pada Provinsi Lampung. Siger dapat dijumpai dengan mudah di Lampung mulai dari bentuk bangunan, monumen bersejarah, motif batik dan sebagai mahkota wanita lampung.

Siger dalam bahasa Lampung saibatin adalah Sigokh yang berarti mahkota berwarna emas, berbentuk segitiga dan memiliki tujuh hingga sembilan lekukan. Jumlah lekukan di bagian atas ini mencirikan darimana asal wilayah Siger tersebut. Siger terbuat dari lempengan emas asli atau dari kuningan, tembaga, dan logam yang kemudian dicat dengan warna emas.

Baca juga:
* 10 Destinasi Prioritas Kabupaten Lampung Tengah

Bentuk Siger mengalami perkembangan seiring dengan berkembangnya tradisi dalam masyarakat adat  Lampung. Perbedaan bentuk Siger ini berasal dari masyarakat adat Saibatin dan masyarakat adat Pepadun. Dalam acara adat masyarakat Lampung, Siger ini menjadi simbol sebuah status sosial dan kehormatan seseorang.

Siger Tuha

Siger Lampung - Busana pengantin adat lampung
Siger Tuha (Foto: Instagram/pengantin_adiyasa)

Siger tuha merupakan Siger yang sudah ada dan telah digunakan sejak zaman hindu-budha. Terlihat jelas bentuk Siger Tuha berupa buah sekala dengan hiasan pohon sekala diatasnya. Hal ini menandakan bahwa Siger Tuha menggambarkan tentang sekala.

Siger tuha masih dapat dijumpai karena masih disimpan khususnya pada kesultanan Paksi Pak Sekala Bekhak. Sejatinya Siger tuha tidak memiliki aturan untuk jumlah lekuk yang digunakan. Siger tuha hanya boleh dipergunakan untuk keturunan saibatin (bangsawan) atau sama dengan mahkota pada raja-raja.

Siger Saibatin

Siger Saibatin (Foto: Wlampung.com)

Sesuai dengan namanya Siger saibatin merupakan Siger yang dimiliki suku lampung dengan adat saibatin. Siger ini memiliki tujuh lekuk dengan hiasan batang atau pohon sekala pada masing-masing lekuknya. Ketujuh lekuk ini menggambarkan makna tujuh gelarmasyarakat pesisir  yaitu Suttan, Raja jukuan, Batin, Radin, Minak, Kimas dan Mas.

Gelar ini masih sangat kental dengan nuansa kerajaan sehingga hanya keturunan lurus saja yang dapat menggunakan gelar ini. Jika bukan anak raja tidak berhak untuk menggunakan gelar raja begitu juga dengan gelar lainnya.

Bentuk Siger saibatin ini mirip dengan Rumah Gadang Kerajaan Pagaruyung dan Museum Adityawarman di Minangkabau, Sumatera Barat. Kerajaan pagaruyung memberikan pengaruh besar terhadap adat budaya Lampung saibatin sehingga berkaitan dengan sejarah terbentuknya Paksi Pak Sekala Bekhak (Buay Pernong, Buay Bejalan Diway, Buay Belunguh dan Buay Nyerupa).

Pada masa kerajaan di tanah sekala bekhak islam masuk ke daerah Lampung karena pengaruh dari kerajaan pagaruyung yang disebarkan oleh Ratu Ngegalang Paksi. Adat saibatin dan adat pagaruyung memiliki banyak kesamaan seperti saat prosesi pernikahan, tata cara dan alat yang digunakan banyak kemiripan.

Siger Pepadun

Siger Lampung - Busana pengantin adat lampung
Siger Pepadun (Foto: Instagram/ maywindapal)

Siger pepadun merupakan Siger yang memiliki sembilan lekuk dengan arti sembilan marga yang bersatu membentuk Abung Siwo Megou. Abung Siwo Megou terdiri dari Buai nunyai, Buai Unyi, Buai Nuban, Buai Kunang, Buai Selagai, Buai Anak Tuha, Buai Subing, Subing Beliuk dan Buai Nyerupa.

 Bentuk Siger pepadun sangat mirip dengan buah sekala. Karena kerajaan sekala bekhak menjadi cikal bakal ulun lampung, dan proses terbentuknya abung siwo megou yang merupakan penyebaran orang lampung dari dataran tinggi Sekala Bekhak di Gunung Pesagi.

Dengan berdirinya beberapa kebudayaan dan penyebaran penduduk. Sehingga bukan hanya suku abung yang menggunakan adat pepadun melainkan suku lain juga dapat menggunakannya. Seperti Megou Pak Tulangbawang, Pubian Telu Suku, dan Sungkay-WayKanan Buay Lima.

Makna dan Filosofi Siger

Siger menjadi simbol khas Provinsi Lampung. Lambang Siger bukan hanya menjadi lambang kejayaan dan kekayaan Provinsi Lampung, melainkan juga mengangkat nilai feminisme.

Seluruh suku Lampung asli menganut agama islam sehingga Siger ini mengambil konsep dari agama Islam yang dianutnya. dalam Islam laki-laki merupakan sosok pemimpin dalam rumah tangga. sedangkan perempuan merupakan manajer yang mengatur segala sesuatu dalam rumah tangga.

Meskipun masyarakat Lampung sendiri penganut garis ayah atau patrilineal. Namun bagi masyarakat Lampung, perempuan sangat berperan dalam segala kegiatan khususnya dalam kegiatan rumah tangga. Di balik kelembutan perempuan, ada kerja keras, kemandirian, kegigihan, dan sekaligus menjadi inspirasi dan pendorong kemajuan pasangan hidupnya.

Baca juga:
* Fathiannisa Sabila, Duta Pendidikan ‘Bagimu Negeri’ Lampung

Indah kan ragam jenis Siger lampung ini, apakah kamu sudah pernah mengenakannya? Jika kamu berkunjung ke Lampung sempatkan untuk berfoto dengan ikon Siger lampung ini ya.

Penulis: Defania Hasyyati Rosyidah, Universitas Negeri Surabaya, Peserta Magang GenPinas 2021

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here