Hati-Hati! Es Balok Mungkin Mengandung Bakteri hingga Parasit

Hati-Hati! Es Balok Mungkin Mengandung Bakteri hingga Parasit

Diah Afrilian - detikFood
Kamis, 29 Jul 2021 17:30 WIB
pabrik es batu
Foto: Istimewa
Jakarta -

Es batu yang dibuat dalam bentuk balok masih diperjualbelikan secara luas. Ternyata jenis es balok ini menyimpan bahaya jika dikonsumsi.

Es batu dibutuhkan oleh banyak orang terutama para pengusaha kuliner yang menyediakan minuman dingin. Es batu mampu membuat minuman yang sudah diracik menjadi lebih dingin dan segar saat dinikmati.

Bukan sekadar air yang dibekukan, ternyata es batu terdiri dari banyak jenis. Ada es batu kristal hingga es balok yang umum ditemui di pasaran. Es balok sendiri sering digunakan pada pedagang-pedagang dengan skala yang lebih kecil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tetapi sebenarnya ada fakta tersembunyi dari sebongkah es balok. Berbeda dengan jenis es batu lainnya, es balok nyatanya tidak layak untuk dikonsumsi.

pabrik es batuFoto: Istimewa

Melansir akun TikTok @mukhlisianahapsari (11/7), es balok lebih umum digunakan untuk menjaga kesegaran ikan. Es balok banyak digunakan oleh para nelayan dan pemasok ikan untuk menjaga ikan-ikan mereka tetap awet dan segar dalam perjalanan pengiriman.

ADVERTISEMENT

Baca juga: Intip Pabrik Pembuatan Es Balok Untuk Pengawet Ikan

Es balok dianggap berbahaya karena bahan pembuatannya adalah air mentah yang tidak dimasak terlebih dahulu dan hanya langsung dibekukan saja. Berdasarkan laporan dari Detroit Water and Sewerage Department pada tahun 2014, warga di kota Flint, Amerika Serikat pernah mengalami paparan berbagai bahan kimia seperti timbal, trihalomethanes, tembaga dan bahkan klorin akibat mengonsumsi air mentah.

Air mentah juga sangat dilarang oleh WHO untuk dikonsumsi karena memiliki risiko berbagai penyakit yang sangat tinggi. Mulai dari kolera, disentri, tifus hingga polio. Hal ini disebabkan oleh air mentah yang rentan terhadap kontaminasi patogen seperti bakteri, parasit, jamur dan lainnya.

Bakteri-bakteri dalam air mentah seperti salmonella, E. Coli dan Giardia hanya bisa mati jika terkena suhu panas. Hal ini yang menjadi alasan bahwa air mentah sebelum dikonsumsi harus dimasak dan direbus hingga mendidih agar semua patogen yang merugikan yang ada di dalamnya mati dan tidak menyerang tubuh.

pabrik es batuFoto: Istimewa

Terutama di Indonesia, air tanahnya masih tidak bisa dikatakan aman untuk langsung dikonsumsi tanpa dimasak terlebih dahulu. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk melihat kondisi air tanah di Indonesia.

Hasilnya banyak ditemukan bakteri dan patogen yang mengontaminasi air tanah di sebagian besar daerah-daerah di Indonesia. Kandungan dalam air tanah yang mentah juga memiliki efek yang sangat berbahaya untuk tubuh.

Pertama, ada kandungan timah yang jika dikonsumsi secara terus menerus dapat menyebabkan masalah perkembangan mental terutama pada anak-anak dan bayi. Kandungan timah ini juga dapat mengakibatkan hipertensi dan gangguan ginjal pada orang dewasa.

Kemudian, kandungan parasit Cryptosporidium di dalam air tanah merupakan patogen yang sangat berbahaya bagi pencernaan. Parasit ini dapat mengganggu kesehatan pencernaan atau risiko yang paling tingginya adalah menyebabkan kematian.

Tetapi jika sudah terlanjur tertelan, tidak perlu langsung berkonsultasi ke dokter tetapi perhatikan gejala yang muncul. Jika mulai ada gejala yang mengganggu segeralah konsultasikan ke dokter dan harus diingat jelas berapa banyak air mentah yang sudah tertelan.

Baca juga: Rekam Penjual Mie Jowo Masak Pakai Air Mentah, Wanita Ini Banjir Kritik



Simak Video "Uniknya Boloman dan Choipan Mei Mei"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)