Couscous dan Tajine Khas Maroko yang Enak dan Sehat Ada di Restoran Ini

Couscous dan Tajine Khas Maroko yang Enak dan Sehat Ada di Restoran Ini

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Rabu, 27 Jul 2016 17:42 WIB
Foto: detikFood
Jakarta - Couscous, makanan tradisional Afrika Utara dari tepung semolina. Sajian ini enak dimakan dengan sayuran dan daging domba yang gurih empuk.

Tak banyak restoran khas Maroko di Indonesia. Padahal negara di Afrika Utara ini punya sajian berempah yang enak dan sehat yaitu couscous. Berupa semolina kukus dengan topping sayuran dan daging pilihan.

"Couscous itu nama sajian khas negara Mediterania seperti di Maroko, Tunisia, dan Prancis. Bahan utamanya berupa tepung durum atau semolina yang dikukus hingga matang," ujar Ali Habbas, chef sekaligus pemilik restoran King Couscous kepada detikFood (27/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ali menjelaskan couscous dilengkapi sayuran seperti wortel, kacang chickpea, zucchini, lobak, kapri manis, dan kismis. Toppingnya berupa daging domba, ayam, atau sosis sapi. Sementara pelengkapnya kaldu sayuran yang bisa dituang ke dalam couscous atau dimakan terpisah.


"Bumbu couscous hanya rempah dan herba. Ada sekitar 10 jenis yang dipakai termasuk jinten, ketumbar, jahe, dan paprika," ujar Ali yang berasal dari Maroko. Di restorannya ia menggunakan rempah dan herba lokal, tetapi ada 1 jenis rempah yang harus selalu diimpor dari Maroko.

"Kami tidak bisa mendapatkan Ras El Hanout di sini. Bumbu yang terdiri dari 35 jenis rempah ini dijual di pasar-pasar tradisional Maroko dengan bentuk segitiga menggunung. Tiap penjual Ras El Hanout punya racikan 'rahasia' berbeda yang bisa dipilih sesuai selera," jelas Ali.


King Couscous menawarkan couscous dengan 3 pilihan isian yaitu vegetarian, daging ayam, sosis sapi, dan daging domba. Ada pula King Couscous yang menggabungkan semua isian daging dalam 1 sajian. Menu ini dibanderol Rp 49.000-129.000 per porsi.

Ali bercerita, "Sejauh ini couscous daging domba jadi favorit. Kami menggunakan domba impor Australia yang sudah tersertifikasi halal." Dombapun harus berusia kurang dari 1 tahun agar lebih empuk.

Mengenai resep, Ali mengaku menyesuaikan racikan couscous agar cocok di lidah masyarakat Indonesia. "Saya tidak menggunakan banyak kayu manis karena rasanya terlalu dominan. Sebaliknya saya justru menggunakan banyak jinten dan sambal agar rasa pedasnya lebih terasa," ujar pria yang juga punya restoran di Prancis ini.


Selain couscous, tajine juga jadi menu andalan Ali. Tajine merujuk pada tungku tanah liat bentuk kerucut yang jadi wadah saji hidangan daging ayam dan domba di dalamnya.

Chicken tajine di King Couscous diracik menggunakan buah zaitun dan preserved lemon. "Preserved lemon juga masih diimpor dari Maroko. Buah lemon diproses seperti acar. Direndam dalam larutan gula dan garam hingga rasa asamnya hilang," jelas Ali. Karenanya rasa chicken tajinpun jadi asam, gurih, dan berempah. Unik!

Lamb tajine sebaiknya dicicip para penggemar daging domba. Gurih empuknya daging domba dipadukan dengan apricot asam dan cincangan almond panggang yang renyah. Ali bercerita, "Kami memarinasi daging domba 24 jam. Daging lalu dipanggang perlahan selama 7 jam hingga benar-benar empuk dan bumbunya meresap."


Tajine paling enak disantap hangat dengan cocolan roti semolina. Menu ini dijual seharga Rp 89.000.

Untuk segarkan tenggorokan, King Couscous sediakan Morrocan Mint Tea. Diracik dari teh hijau yang tinggi antioksidan dengan cincangan daun mint. Teh hangat seharga Rp 25.000 ini bisa dinikmati sepuasnya karena gratis isi ulang.


"Kami ingin memperkenalkan sajian sehat di sini. Selain semolina yang tinggi serat dan rendah kalori, seluruh masakan di sini dibuat tanpa bahan tambahan pangan. Kami juga hanya menggunakan extra virgin olive oil yang lebih sehat," pungkas Ali.

King Couscous berlokasi di Lantai 1 Lippo Mall Kemang. Dalam setahun mendatang, Ali berencana membuka 3 cabang baru di kawasan Cilandak, Kasablanka, dan Setiabudi.

(adr/odi)