Pesan Mentan Suswono ke Presiden Baru: Pangan RI Harus Kuat, Kita Negeri Subur

Pesan Mentan Suswono ke Presiden Baru: Pangan RI Harus Kuat, Kita Negeri Subur

- detikFinance
Jumat, 11 Jul 2014 19:07 WIB
Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Suswono punya pesan khusus, sebelum dirinya melepas jabatan. Suswono berpesan, agar pemerintah baru terpilih tetap mengedepankan dan mengembangkan sektor pertanian di Indonesia.

"Indonesia harus kuat di pangan, negeri kita subur dan matahari bersinar setiap hari, jadi harus ada kemauan politik yang kuat di bidang pertanian," ungkap Suswono saat ditemui di kediamannya di Komplek Perumahan Menteri Widya Chandra, Jakarta, Jumat (12/07/2014).

Untuk mengembangkan dan meningkatkan sektor pertanian di Indonesia cukup mudah. Menurut Suswono, salah satu caranya adalah dengan memberikan alokasi APBN yang cukup besar. Hal ini yang tidak ada selama ia menjabat sebagai seorang menteri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetapi anggaran politik itu yang penting. Petani kita ini disebut petani gurem atau petani miskin, caranya bagaimana petani miskin bisa terentas dari kemiskinan? Jadi pemerintah baru harus ada solusi yang baru. Hal ini bukan berarti pemerintahan Pak SBY gagal, tetapi harus ada pondasi yang menjadi acuan pemerintah mendatang," tuturnya.

Oleh karena itu, pihaknya telah meninggalkan beberapa regulasi/peraturan yang mengatur seluruh sektor pertanian. Mulai dari hortikutura, peternakan, perlindungan lahan, serta perkebunan. Bagi Suswono, regulasi ini tinggal dijalankan dan dikembangkan pemerintah baru mendatang.

"Kita sudah punya regulasi yang betul-betul aturan baku dan dasar. Perlindungan lahan, hortikultura tinggal bagaimana dilanjutkan Menteri Pertanian mendatang. Saya yakin dengan kemauan dan suasana kondusif pengembangan pertanian mendatang bisa lebih baik lagi," katanya.

Di akhir pernyataannya, secara khusus Suswono meminta maaf kepada seluruh elemen masyarakat, bila selama menjabat sebagai seorang menteri dirinya banyak kekurangan dan pekerjaan yang belum maksimal.

"Saya mohon maaf apabila selama ini saya berkomunikasi ada yang tidak berkenan. Menurut hitung-hitungan kami dengan Pak SBY, masa pemerintah kami tinggal 100 hari lagi," katanya.

(wij/dnl)