Tak ada kata terlambat untuk berkarya. Tetap semangat…!!!

KIAMAT 2012, BENARKAH?

Oleh: Fathor Razi*

20191226_001127

Sejumlah media tanah air tak lepas menyuguhkan informasi mengenai kiamat di tahun 2012, yang masih diragukan kebenarannya.

Rasa panik terhadap kebenaran bumi akan hancur tak tersisapun bisa mengancam kejiwaan manusia, termasuk orang yang awam dengan kiamat 2012. Jika sampai tidak tahan dengan ramalan tersebut, bisa-bisa menyebabkan tekanan batin, iman menurun dan takwanya kepada sang pencipta kian waktu kian terkikis.

Namun, kebenaran kiamat yang dilontarkan oleh Suku Maya (salah satu suku Indian di Amerika Tengah) ini sekedar asumsi, yang perlu dicari letak kebenarannya.

Hingga saat ini ramalan tentang kiamat 2012 terus mem-boming di khalayak publik, bahkan buku tentang hari kiamat 2012 menjadi laris manis dibaca banyak orang. Seperti buku Apocalyspse 2012 (Lawrence E. Joseph : 2007) menyibak tabir hari kiamat di tahun 2012, yang tak lepas dari ramalan Suku Maya. Isinya, bencana maha dahsyat sekaligus di luar nalar manusia tetap akan terjadi pada tahun 2012.

Mungkinkah ramalan (kalender) ini menjadi acuan bagi masyarakat untuk mempercayainya? Lantas bagaimana dengan kalender orang Indonesia? Apakah ada kesamaan, menyingkap tabir misteri  alam tersebut? Apakah manusia mulai dibutakan dengan tanggal, bulan, tahun yang mencatat kejadian aneh (menyangkut kiamat)?

Seperti era modernisasi dewasa ini, perubahan demi perubahan serta adanya anomali-anomali yang kita rasakan, menjadi toluk ukur terhadap bencana alam yang terus bergulir seiring berjalannya waktu, dan disuguhkan dengan kejadian-kejadian lainnya, membuat kita bertanya-tanya, apakah ini bagian dari kiamat kecil? Namun, bukan sebuah kepastian bahwa hal itu arus dari ramalan Suku Maya.

Tentu akal manusia pun terus berputar, mengitari problem-problem yang tak berkesudahan tersebut, jika manusia eksis memusatkan kepada Maha Pencipta, maka masalah itupun Allah yang tahu. Apabila manusia tetap terperangah pada ketetapan kiamat buatan manusia, maka secara sadar atau tidak sadar, manusia sudah syirik, sekaligus membebani dirinya dengan hal yang tak rasional.

Seperti peristiwa yang menimpa salah satu sekte kiamat pimpinan Jim Jones yang beranggotakan 913 orang bersama-sama melakukan bunuh diri pada tanggal 18 November 1978.

Kebenaran kalender dari Suku Maya patut diragukan, bahwa ramalan tersebut mempunyai daya yang tidak mempunyai nilai-nilai mistis, akan tetapi sekedar ramalan saja, bulan lantas kiamat besar (kubro), melainkan bencana alam, akibat ulah perbuatan manusia yang lupa akan perintah-perintah-Nya.

Sebagai makhluk paling sempurna di antara makhluk ciptaan-Nya yang diberikan akal untuk berpikir, pendapat dan pemikiran dari berbagai para pemikir yang mengedepankan hasil penelitiannya selama bertahun-tahun, tidak seluruhnya benar, karena hasil manusia tidak semua sempurna, manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan yang telah ditentukan oleh-Nya.

Di dalam firman Allah dan Hadits Rasulullah telah terpapar jelas mengenai tanda-tanda kiamat tiba. Seperti dalam surat Al-Qari’ah, bagaimana kiamat sebenarnya ditampakkan dengan gempa maha dahsyat. Di dalam Surat Al-Kahfi: 82: “Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata, “Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatlah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?”, Dzulqarnain berkata. “Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuat dinding antara kamu dan mereka.”

Adapun hadits yang menjadi rujukan bagi manusia, khususnya bagi umat Islam yang mengutarakan tanda-tanda hari kiamat akan tiba; Dari Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari ra, berkata: Rasulullah saw bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi sebelum engkau melihat 10 tandanya.” Kemudian Rasulullah saw menyebutkan: Dukhan (kabut asap), Dajjal, binatang (pandai bicara), matahari terbit dari barat, turunnya Isa as. Ya’juj Ma’juj dan tiga gerhana, gerhana di timur, barat, dan Jazirah Arab dan terakhir api yang keluar dari Yaman mengantar manusia ke Mahsyar. (HR. Muslim)

Maka yang terpapar di dalam Al-Quran dan Hadits ini, patut menjadi pedoman, sekaligus menjadi rujukan, bahwa tanda hari kiamat bukanlah persoalan manusia, melainkan persoalan Allah SWT.

Akhirnya, masalah demi masalah tetap berpangku terhadap kekuasaan Allah SWT yang mengatur segala isi bumi dan benda yang ada di langit, Allah pula yang menjadikan semua malapetaka dan bencana demi bencana. Tentunya, hal ini dijadikan pelajaran. Hari kiamat, surga, neraka telah diatur rapi oleh-Nya, sebagai manusia berdoa dan terus meminta pertolongan Allah agar dijauhi dari segala mara bahaya di dunia maupun di akhirat.

*Penggiat LPM Advokasia UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

___Opini ini pernah tersiar di Bangka Pos, 20 November 2009.

( https://issuu.com/bangkapos/docs/20_november_2009 )

Tinggalkan komentar