Optimalisasi Program dan Anggaran untuk Atasi Permasalahan Kemiskinan di Indonesia

ANGKA kemiskinan di Indonesia masih terus menjadi perhatian. Jumlah penduduk miskin yang menyentuh angka 26,36 juta orang pada periode September 2022 dapat dikatakan masih jauh dari target yang diinginkan Presiden Joko Widodo.

Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono mengatakan perlunya ada perbaikan sistematis pada aspek tata kelola kemiskinan di Indonesia, termasuk tata kelola data kemiskinan. Pemerintah telah menargetkan pada 2024 penurunan angka kemiskinan menjadi 7%, sedangkan angka kemiskinan ekstrem menjadi 0%.

Target tersebut rasanya agak sulit tercapai jika dilihat dari kondisi secara nyata angka kemiskinan saat ini. Persentase penduduk miskin per September 2022 mencapai 9,57% dengan Provinsi Papua sebagai daerah dengan persentase penduduk miskin tertinggi periode Maret dan September 2022.

Beberapa faktor penyebab kemiskinan ekstrem ialah kesulitan akses pada sumber ekonomi, keterbatasan pemenuhan gizi seimbang dan hidup sehat, serta keterbatasan mengakses informasi dan pendidikan.

Untuk mengatasi permasalahan kemiskinan ini, pemerintah telah menggelontorkan anggaran pada 2022 sebesar Rp431,5 triliun. Selain menyediakan anggaran bagi penyelesaian permasalahan kemiskinan, pemerintah memberikan berbagai program dan strategi yang dikhususkan untuk pemberantasan kemiskinan di Indonesia, seperti program sembako/bantuan pangan nontunai (B....