Apartemen Subsidi di Kawasan Suburban

Rabu, 29 April 2015 - 10:05 WIB
Apartemen Subsidi di Kawasan Suburban
Apartemen Subsidi di Kawasan Suburban
A A A
Memfasilitasi kalangan menengah dan bawah untuk memiliki hunian, sejumlah pengembang membangun apartemen dengan harga yang lebih terjangkau alias bersubsidi atau disebut juga rusunami (rumah susun sederhana milik).

Tidak hanya dibuat pusat kota, hunian vertikal jenis ini juga banyak terdapat di kawasan pinggiran Jakarta, seperti Serpong, Tangerang, Depok, Bogor, dan Bekasi.

Rusunami bisa diartikan sebagai bangunan bertingkat yang dibangun dalam satu lingkungan tempat hunian yang memiliki kamar mandi dan dapur, baik menyatu dengan unit maupun bersifat publik. Rusunami dapat diperolehmelalui kredit kepemilikan rumah dengan subsidi atau tanpa subsidi.

Rusunami memiliki harga maksimum Rp144 juta dengan luas unitminimum 21 meter persegi dan maksimum 36 meter persegi. Orang yang tidakmemenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi, bolehmembeli rusunami dengan harga nonsubsidi (membayar PPN 10%). Pada saat ini pemerintah memang tengah gencargencarnyamenggenjot pembangunan 1.000 tower rumah susun sederhana (rusuna).

Rencana pembangunannya 50% berada di Jabodetabek, wilayah Jawa non-Jabodetabek, seperti Bandung dan Surabaya, rencana pembangunannya sebesar 30%. Adapun sisanya dialokasikan di luar Pulau Jawa, khususnya Batam. Programini memang dialokasikan untukmasyarakat dengan penghasilan menengah dan berpenghasilan tetap.

Bagi yang berhak, akan ada subsidi uang muka dan subsidi bunga. Nah yang terbaru, PT PP Properti yang terusmemasarkan proyek apartemen bersubsidi Gunung Putri Square yang terletak di JalanMercedes Benz, Gunung Putri, Bogor. Apartemen di atas lahan seluas 2,1 hektare ini menawarkan duamenara hunian setinggi 30 lantai, yakni Pinus (896 unit) dan Palem (840 unit).

“Tower Pinus yang telah terjual 83% akan mulai dibangun pada 29 April 2015,” tutur Ian Oktaviandi, ProjectManager Gunung Putri Square. Menurut dia, serah terima unit di tower Pinus akanmulai dilakukan pada 2017 mendatang. Ada dua tipe hunian yang dipasarkan, yakni tipe 21 dan 24 dengan harga Rp7,65 juta per meter persegi.

“Harga ini sudahmengalami kenaikan dari Rp6,8 juta per meter persegi sejak dipasarkan September 2014 lalu,” kata Iwan Risdianto, Marketing Manager Gunung Putri Square. Pembeli Apartemen Gunung Putri Square, menurut Iwan, sebanyak 25% adalah karyawan yang bekerja di kawasan industri Gunung Putri dan sisanya (75%) adalah investor pemula.

Selanjutnya, Ianmemaparkan, tower Palem akanmulai dipasarkan pada Juli 2015 dan pembangunannya akan dilaksanakan pada kuartal pertama 2016. Adapun pada 2017 akan dibangun ruko dan pada 2018 akan dibangun pasar segar. “Jadi, saat proyek ini rampung pada 2019, semua fasilitas hunian sudah jadi,” sebutnya.

Iwan menguraikan, untuk dapat memiliki hunian di Gunung Putri Square pun cukup mudah karena unit apartemen ini masih bisa dibiayai dengan FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan) yang disubsidi pemerintah. “Konsumen cuma dikenakan bunga flat 5%selama masa cicilan. Uang muka sebesar 12,5% pun bisa dicicil selama 16 bulan,” ujar Iwan.

Diamemberi ilustrasi, jika harga apartemen Rp180 juta,maka uang muka bisa dicicil Rp1,4 juta per bulan selama 16 bulan. Dengan tenor 20 tahun, maka cicilan per bulan hanya Rp1,2 juta, sementara dengan tenor Rp15 tahun, cicilannya Rp1,4 juta. “Sebanyak 70% konsumen Gunung Putri Squaremenggunakan fasilitas FLPP,” kata Iwan. Sebelumnya, di kawasan Bekasi telah hadir Apartemen Center Point.

Hunian vertikal yang terletak di Jalan A Yani Bekasi, Jawa Barat ini merupakan apartemen bersubsidi keempat besutan PT Triputra Multi Graha Pertiwi bekerja sama dengan PerumPembangunan Perumahan Nasional (Perumnas). Direktur Triputra Michail Danajaya mengatakan, Apartemen Center Point dibangun sebanyak empat blok dengan total hunian 1.800 unit.

“Masing-masing blok memiliki 435 unit hunian, termasuk bangunan komersial di lantai dasar,” katanya. Pembangunan apartemen di lahan seluas 1,4 hektare tersebut, kata Michail, merupakan rusunami keempat untuk menyukseskan program1.000menara (tower ) yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi. “Kamimengajak Perumnas karena sudah berpengalaman membangun landed house dan superblok kelas menengah,” tuturnya.

Michail mengatakan, lokasi strategis serta kawasanmemantapkan pihaknya membangun apartemen bersubsidi di tempat tersebut. “Sebetulnya, dari segi ekonomi wilayah Center Point cocok untuk apartemen kelas menengah,” sebutnya. Namun, menurutDirektur Pemasaran Perumnas Teddy Robinson, pihaknya menyarankanmembangun apartemen bersubsidi.

Sebab, hal itu sesuai dengan misi pemerintah dalam menyediakan perumahan rakyat menengah bawah. Diamenambahkan, Perumnas memelopori kawasan pembangunan kawasan permukiman horizontal di tiga kawasan, yaituRawa Tembaga, Setiamekar, dan Rawalumbu. “Sekarang kami hadir lagi dengan konsep vertical landed yang harmonis dengan ruang terbuka hijau,” ujarnya.

Bagaimana di kawasan Tangerang? Rusunami jugamarak, salah satunya yaitu Sky View yang dibangun oleh PT Arsidinamika Cipta. Apartemen yang terletak di Serpong ini berdiri di atas lahan seluas 4.000 meter persegi yang merupakan proyek properti pertama yang dikembangkan Arsidinamika.

Total unit yang dibangun sebanyak 537 unit. Kemal Pasya, Presiden Direktur PT Arsidinamika Cipta, mengatakan, pemilihan kawasan sekitar BSD City sebagai lokasi pembangunan apartemen subsidi didasarkan pada kondisi wilayah tersebut yang berkembang cukup pesat.

Di Tangerang juga terdapatModern GolfApartment,KotaModern, Tangerang yang menjadi rusunami pertama yang hadir diKota Tangerang.Apartemenbersubsidi ini memiliki tiga tower, yaitu tower B (yellowtower ), tower C (green tower ), dan tower D(blue tower). Setiap tower dari TheModernGolf Apartment yang dibangun oleh pengembang PTModern Land Realty Tbk ini memiliki 10 lantai dan terdiri dari 400 unit sehingga total keseluruhan dari tiga tower ada 1.200 unit.

Rendra hanggara
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5789 seconds (0.1#10.140)