JAKARTA - Tragedi Trisakti merupakan bagian dari sejarah Indonesia. Penting bagi generasi sekarang ini untuk mengetahui peristiwa-peristiwa yang lalu dan dijadikan sebagai pengetahuan dan pembelajaran terutama bagi penerus bangsa.
Tahukah kamu tentang sejarah tentang Tragedi Trisakti? Untuk mengingat kembali peristiwa tersebut, simak ulasannya berikut ini seperti dilansir dari laman resmi Trisakti!
1. Sejarah Tragedi Trisakti
Baca juga: 23 Tahun Tragedi Trisakti Berdarah, Gugurnya 4 Martir Reformasi
Tragedi Trisakti merupakan peristiwa penembakan yang terjadi pada tanggal 12 Mei 1998, terhadap sejumlah mahasiswa saat melakukan demonstrasi menuntut Presiden Soeharto turun dari jabatannya.
Kala itu pemerintahan masa Orde Baru sudah berlangsung selama 32 tahun, tepatnya dari tahun 1966 hingga 1998. Pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Soeharto memiliki berbagai kebijakan yang baik untuk kelangsungan Bangsa Indonesia. Namun, ada juga kebijakan yang dianggap tidak memihak pada rakyat.
Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta,Indonesia serta puluhan lainnya luka. Mereka yang tewas adalah Elang Mulia Lesmana (1978-1998), Heri Hertanto (1977 - 1998), Hafidin Royan (1976 - 1998), dan Hendriawan Sie (1975 - 1998).
Mereka tewas tertembak di dalam kampus, terkena peluru tajam di tempat-tempat vital seperti kepala, tenggorokan, dan dada. Peristiwa penembakan empat mahasiswa Universitas Trisakti ini juga digambarkan dengan detail dan akurat oleh seorang penulis sastra dan jurnalis, Anggie Dwi Widowati dalam karyanya berjudul Langit Merah Jakarta.
2. Latar Belakang Tragedi Trisakti
Baca juga: Peristiwa 12 Mei: Tragedi Trisakti hingga Gempa M8,0 di China Tewaskan Ribuan Orang
Tragedi Trisakti dilatar belakangi oleh beberapa faktor seperti krisis politik, krisis ekonomi, krisis kepercayaan dan krisis hukum.
Ekonomi Indonesia mulai goyah pada awal 1998, yang terpengaruh oleh krisis finansial Asia sepanjang 1997-1999. Pemerintahan Presiden Soeharto juga dinilai otoriter dan tidak menerima kritikan. Selain itu, kekuasaan kehakiman berada dibawah kontrol dan campur tangan Presiden Soeharto.
Latar belakang krisis yang banyak terjadi di Indonesia pada masa Orde Baru inilah yang menimbulkan krisis kepercayaan hingga membuat para mahasiswa dan masyakarat melakukan demonstrasi besar-besaran di bulan Mei 1998.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya