Share

Rupiah Melemah Tembus Rp16.250 per USD, Sri Mulyani Singgung Stabilitas Ekonomi

Kristalensi Bunga Nauli Sihite , Okezone · Minggu 21 April 2024 11:44 WIB
https: img.okezone.com content 2024 04 21 320 2998595 rupiah-melemah-tembus-rp16-250-per-usd-sri-mulyani-singgung-stabilitas-ekonomi-1YL5liERi8.jpg Sri Mulyani buka suara soal pelemahan rupiah (Foto: Instagram Sri Mulyani)
A A A

JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara soal pelemahan nilai tukar Rupiah hingga level Rp16.250 per USD. Dia menyampaikan bahwa situasi global yang berkembang hingga saat ini memberikan dampak yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia.

“Apabila dilihat dari segi ekspor, penerimaan akan jauh lebih baik dengan nilai tukar dolar yang menguat. Namun, dari segi impor, konversi harga dolar terhadap rupiah akan lebih tinggi dan bisa berdampak pada inflasi di Indonesia,” jelas Sri Mulyani dalam sebuah wawancara dikutip dari Instagramnya, Minggu (21/4/2024).

Bendahara Negara meyakini Indonesia tetap resilien dalam situasi ini. Pemerintah akan terus mengantisipasi dan waspada terhadap setiap perkembangan.

“Stabilitas ekonomi makro akan senantiasa dijaga, baik dari sisi moneter maupun fiskal,” ungkapnya.

Sri Mulyani memastikan koordinasi antara pemerintah dengan Bank Indonesia terus dilakukan guna beradaptasi dengan tekanan yang ada.

“Dari sisi fiskal, kita memastikan APBN berperan menjadi shock absorber yang efektif dan kredibel,” katanya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Dia pun menjawab pertanyaan soal optimisme target pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5%. Dengan tegas Sri Mulyani menjawab kalau Indonesia masih optimis dan percaya diri memiliki resiliensi ekonomi yang bagus.

"Di tengah kondisi suku bunga dan inflasi global yang tinggi seperti saat ini, saya yakin ekonomi Indonesia akan tetap terjaga sesuai target, didukung oleh sisi ekspor yang kuat dan neraca perdagangan yang surplus," tukas dia.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini