BerandaSeni & Budaya10 hal yang tidak boleh dilakukan saat mengunjungi suku Baduy

10 hal yang tidak boleh dilakukan saat mengunjungi suku Baduy

DISTRIKBANTENNEWS.COM – Suku Baduy adalah salah satu suku asli Indonesia yang masih mempertahankan tradisi dan kepercayaan leluhurnya. Suku Baduy tinggal di wilayah pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, dan terbagi menjadi dua golongan, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Suku Baduy memiliki berbagai aturan dan larangan yang harus ditaati oleh pengunjung yang ingin mengenal budaya dan kehidupan mereka. Berikut ini adalah 10 hal yang tidak boleh dilakukan saat mengunjungi suku Baduy:

  1. Membuang sampah sembarangan. Suku Baduy sangat menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungannya. Mereka tidak menggunakan barang-barang yang menghasilkan sampah, seperti plastik dan kaleng. Jika pengunjung membawa barang-barang tersebut, mereka harus membawanya kembali dan tidak membuangnya di sungai atau di tanah.
  2. Membawa bekal nasi berwadah plastik atau kertas. Jika pengunjung ingin membawa bekal nasi dari rumah, mereka harus menggunakan wadah yang terbuat dari daun pisang atau daun lainnya. Ini juga merupakan cara untuk mengurangi sampah dan menghormati adat suku Baduy.
  3. Membawa dan menggunakan sabun, sampo, dan pasta gigi. Suku Baduy tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang bisa mencemari air sungai. Mereka mandi dan mencuci dengan menggunakan air sungai yang bersih dan segar. Jika pengunjung ingin mandi atau mencuci, mereka harus mengikuti cara suku Baduy dan tidak menggunakan sabun, sampo, atau pasta gigi.
  4. Pria dan wanita tidur satu ruangan. Suku Baduy memiliki aturan yang ketat tentang hubungan antara pria dan wanita. Mereka tidak boleh tidur satu ruangan, kecuali jika mereka sudah menikah. Jika pengunjung ingin menginap di rumah suku Baduy, mereka harus memisahkan ruangan antara pria dan wanita.
  5. Memotret dan merekam video. Suku Baduy Dalam tidak mengizinkan pengunjung untuk memotret atau merekam video di wilayah mereka. Mereka menganggap hal itu sebagai bentuk penghinaan terhadap privasi dan kepercayaan mereka. Suku Baduy Luar masih membolehkan pengunjung untuk memotret atau merekam video, tetapi dengan syarat harus meminta izin terlebih dahulu.
  6. Membawa radio dan pengeras suara. Suku Baduy tidak menggunakan alat-alat elektronik, termasuk radio dan pengeras suara. Mereka menganggap hal itu sebagai gangguan terhadap ketenangan dan kesucian mereka. Jika pengunjung membawa alat-alat tersebut, mereka harus mematikannya dan tidak menggunakannya di wilayah suku Baduy.
  7. Membawa gitar. Suku Baduy tidak mengenal alat musik, kecuali angklung dan suling. Mereka tidak memainkan atau mendengarkan musik selain dari alat-alat tersebut. Jika pengunjung membawa gitar atau alat musik lainnya, mereka harus menyimpannya dan tidak memainkannya di wilayah suku Baduy.
  8. Membawa senjata. Suku Baduy hidup damai dan tidak menggunakan senjata apapun, kecuali parang untuk keperluan sehari-hari. Mereka tidak mau terlibat dalam konflik atau kekerasan dengan siapapun. Jika pengunjung membawa senjata, baik tajam maupun api, mereka harus meninggalkannya di luar wilayah suku Baduy.
  9. Menebang atau mencabut tanaman. Suku Baduy sangat menghormati dan menjaga alam. Mereka tidak menebang atau mencabut tanaman secara sembarangan, kecuali untuk kebutuhan hidup. Mereka juga tidak masuk ke hutan lindung yang menjadi tempat suci mereka. Jika pengunjung ingin melihat atau mengambil tanaman, mereka harus meminta izin dan tidak merusaknya.
  10. Bertindak asusila. Suku Baduy memiliki moral yang tinggi dan menjunjung nilai-nilai agama. Mereka tidak melakukan perbuatan yang melanggar norma dan etika, seperti berzina, minum-minuman keras, atau menggunakan narkoba. Jika pengunjung melakukan hal-hal tersebut, mereka akan diusir dan dilarang masuk lagi ke wilayah suku Baduy
Baca Juga:  Menapak Jejak Keindahan Alam di Watu Lawang Cilegon, Banten

Nah Itulah 10 Hal yang tidak boleh dilakukan saat mengunjungi Suku Baduy, arau Saba Budaya Baduy. apapun itu kita tetap menjaga adat istiadat di sana jangan sampai merusak tradisi dan budaya yang menjadi kekayaan kita. Salam Lestari, Salam Literasi.

*red

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Most Popular

- Advertisment -

Recent Comments