Gamawan Fauzi juga pernah hilang di Bukit Barisan

Selasa, 28 Mei 2013 - 17:54 WIB
Gamawan Fauzi juga pernah hilang di Bukit Barisan
Gamawan Fauzi juga pernah hilang di Bukit Barisan
A A A
Sindonews.com - Hutan Bukit Barisan ternyata cukup menyimpan banyak cerita. Pasalnya tak sedikit ternyata korban yang hilang di hutan yang memiliki luas wilayah 356.800 hektare tersebut.

Sebut saja Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang pernah hilang dan tersesat pada bulan Agustus, tahun 1999 lalu. Saat itu, Gamawan masih menjabat Bupati Solok. Gamawan dinyatakan hilang selama lima hari bersama 115 orang lainnya, dan akhirnya berhasil diselamatkan Tim Search And Rescue (SAR)

"Dulu Pak Gamawan juga pernah hilang selama lima hari, namun berhasil ditemukan selamat. Saat itu Pak Gamawan sedang melakukan napak tilas dari Desa Paninggahan, Kabupaten Solok, menuju Lubuk Minturun, Kota Padang," jelas seorang warga sekitar Hutan Bukit Barisan, Hendri Teja kepada Sindonews, Selasa (28/5/2013).

Menurut Hendri, yang menceritakan kembali peristiwa itu, Gamawan melakukan napak tilas atas dasar permintaan ninik mamak Paninggahan.

Saat itu, rombongan Gamawan dan sejumlah pejabat di kabupaten tersebut meninjau tanah ulayat masyarakat Paninggahan yang berperkara dengan Belanda. Dalam kondisi normal, jarak tempuh dari Kabupaten Solok-Padang bisa dicapai dalam 18 jam.

Namun setelah sehari perjalanan, rombongan Gamawan dan terpecah menjadi tiga rombongan besar. Hal itu dikarenakan adanya tawon tanah yang mengamuk.

"Kondisi ini yang memecahkan rombongan Gamawan menjadi tiga dan keluar dari hutan pada tiga lokasi berbeda," kata Hendri melanjutkan.

Gamawan baru diketahui posisinya setelah tiga hari terpisah. Tim SAR berhasil menangkap gelombang handy talky rombongan Gamawan.

Pada hari keempat, tim pencari berhasil menemukan Gamawan dengan 115 rombongannya dalam kondisi terisolasi di patahan bumi yang merupakan air terjun.

"Pak Gamawan saat ditemukan Tim SAR sangat lemah. Dia kekurangan makanan. Sama seperti 115 orang lainnya," jelasnya.

Menurut Hendri, sebenarnya jalur itu sudah biasa dilintasi oleh Mapala sejumlah peguruan tinggi di Padang, namun tak pernah ditemukan adanya masalah.

"Jalur itu memang merupakan jalur napak tilas pejuang pada masa penjajahan dulu. Tapi kalau bicara kehilangan tergantung guidenya. Kalau guidenya tidak paham medan bisa hilang seperti itu. Soalnya masih banyak harimau Sumatera di hutan itu," jelasnya.

Seperti diketahui, Ketua DPRD Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Syafri Datuk Siri Marajo bersama 20 orang anggota rombongan lintas alam hilang di dalam hutan Bukit Barisan, Solok, Sumatera Barat.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang Budhi Erwanto, hilangnya rombongan tersebut terjadi sejak Sabtu (25/5) lalu saat akan melakukan kegiatan lintas alam.

"Rombongan yang hilang itu ada 40 orang, namun 19 orang diantaranya sudah berhasil masuk ke Aie Dingin, Lubuk Minturun, Koto Tangah, Kota Padang. Jadi total yang masih belum ditemukan 21 orang ," jelas Budhi Erwanto kepada Sindonews, Selasa (28/5/2013).
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3669 seconds (0.1#10.140)