Stories - 16 April 2024
NASA dan Strategi Baru Keberlanjutan Luar Angkasa
NASA ingin mengurangi puing-puing yang diakibatkan oleh aktivitas manusia di orbit bumi.
Context.id, JAKARTA - Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) secara resmi telah merilis pendekatan baru mengenai permasalahan lingkungan di orbit bumi.
Pendekatan itu melalui strategi keberlanjutan ruang angkasa yang terintegrasi.
Melansir Space News, volume pertama dari strategi ini menetapkan enam tujuan NASA yang akan bekerja sama dengan lembaga luar angkasa lainnya untuk lebih memahami resiko dan mengurangi puing-puing yang diakibatkan oleh aktivitas manusia di orbit bumi.
“Dengan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan domestik dan internasional, kami bertujuan untuk membangun kerangka kerja bersama dan perspektif bersama.” jelas Wakil Administrator NASA Pam Melroy, seperti dikutip, Selasa, (16/4).
Pam Melroy juga menjelaskan tujuan pertama dari strategi keberlanjutan ruang angkasa adalah untuk lebih memahami kompleksitas masalah secara luas untuk dapat menilai bagaimana keberlanjutan ruang angkasa.
BACA JUGA
- Teknologi Antariksa India yang Melesat ke Bulan
- Bagaimana Cara Astronot Berpuasa di Luar Angkasa?
- Akhir Kerja Sama Rusia dan AS di Luar Angkasa
“Kita perlu berkumpul pada kerangka kerja yang diterima secara luas untuk menilai keberlanjutan ruang angkasa,” kata Melroy, seperti dikutip, Selasa, (16/4).
Tujuan kedua dari strategi keberlanjutan ruang angkasa adalah untuk mengidentifikasi faktor ketidakpastian yang mempengaruhi keamanan ruang angkasa.
“Kami ingin mencari peningkatan terobosan untuk merasakan dan memprediksi lingkungan luar angkasa, mengeksplorasi pendekatan operasional baru dan mengidentifikasi metode hemat biaya untuk membatasi pembuatan puing-puing,” ucap Melroy, seperti dikutip, Selasa, (16/4).
Adapun tujuan ketiga yang diutarakan NASA menjelaskan bahwa mereka siap untuk berinvestasi dalam teknologi untuk permasalahan keberlanjutan ruang angkasa.
“Teknologi tersebut akan mencakup manajemen puing-puing orbital, peningkatan kesadaran situasional ruang angkasa, koordinasi lalu lintas, dan pemahaman lingkungan.” pungkas Melroy, seperti dikutip, Selasa, (16/4).
Tujuan keempat dan kelima dalam strategi keberlanjutan ruang angkasa NASA berkaitan dengan pembaharuan kebijakan dan koordinasi internalnya.
Pembaharuan kebijakan ini dinilai akan mengarahkan NASA untuk terus berkoordinasi dengan lembaga lain dalam pemerintah maupun dengan para pengguna ruang angkasa komersial dan internasional.
“Kami bangga bermitra dengan Kantor Perdagangan Luar Angkasa, apa yang saya harapkan adalah jika kita keluar dengan strategi ini, itu akan memberi investasi teknologi kepada mereka juga.” kata Melroy, seperti dikutip, Selasa, (16/4).
Tujuan terakhir NASA adalah rencana untuk mempekerjakan direktur keberlanjutan ruang angkasa dalam beberapa bulan mendatang untuk memimpin implementasi strategi keberlanjutan di ruang angkasa.
Kendati demikian, Melroy menyatakan jika NASA dalam proyek strategi keberlanjutan ruang angkasa ini hanya akan memfokuskan pada pengembangan sains dan teknologi dan tidak berminat mengambil peran regulasi atau operasional apapun di luar angkasa.
“Sebagai organisasi sains dan teknologi, kita harus mengembangkan kemampuan itu dan kemudian mentransfernya ke pengguna.” jelasnya.
Penulis: Candra Soemirat
Penulis : Context.id
Editor : Wahyu Arifin
MORE STORIES
Tingkatkan Layanan Kesehatan Tak Cukup Dengan Penambahan SDM
Sub sistem tersebut berupa upaya, fasilitas, logistik dan obat-obatan, pembiayaan, serta SDM
Noviarizal Fernandez | 17-05-2024
Miliarder Beli Klub Eropa, Ada Pengaruh ke Sepak Bola Indonesia?
Deretan pengusaha kakap Tanah Air miliki saham mayoritas di klub-klub sepak bola luar negeri
Noviarizal Fernandez | 17-05-2024
Polemik Pernikahan Massal 100 Anak Perempuan di Nigeria
Pendidikan lebih prioritas bagi anak-anak perempuan dibandingkan memaksanya untuk melakukan pernikahan
Context.id | 17-05-2024
Reimajinasi Baru Museum dan Cagar Budaya Menjadi Ruang Belajar Inklusif.
Kemdikbudristek meluncurkan Indonesian Heritage Agency atau IHA untuk memberikan citra baru bagi museum dan situs budaya nasional.
Context.id | 17-05-2024
A modern exploration of business, societies, and ideas.
Powered by Bisnis Indonesia.
Copyright © 2024 - Context
Copyright © 2024 - Context