10 Wanita Muslim Paling Berpengaruh dalam Sejarah Islam

10 Wanita Muslim Paling Berpengaruh dalam Sejarah Islam
Ilustrasi Fatimah Al-Fihri. Lukisan Wanita Timur Tengah Karya Jan Frans Portaels (1818-1895). Belgian School.


 

Ilustrasi Fatimah Al-Fihri. Lukisan Wanita Timur Tengah Karya Jan Frans Portaels (1818-1895). Belgian School.

CAKRADUNIA.CO, Jakarta – Sebanyak 10 wanita muslim Ada yang memberikan pengaruh besar dalam sejarah Islam. Kontribusi dari tokoh perempuan ini sangat besar turut membantu Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan firman Allah SWT. Tak hanya itu, beberapa diantaranya juga menguasai bidang ilmu tertentu. Inilah wanita Tangguh itu:

1.    Khadijah binti Khuwailid

Sebelum dipinang Rasulullah, Khadijah berprofesi sebagai saudagar kaya di Mekah. Ia memainkan peran penting dalam menyokong perekonomian dan siar syariat Islam. Ia juga menjaga garis keturunan Nabi Muhammad melalui kedua putranya, yakni al-Hasan dan al-Husain. 

2.    Fatimah al-Zahra binti Muhammad

Putri Nabi Muhammad dari istri pertamanya Khadijah ini berkontribusi terhadap terbentuknya komunitas Muslim awal di Madinah dan Mekah. Fatimah bersama keluarga sempat mengalami tekanan besar dari kaum Quraisy sebelum hijrah. Kemudian, ia menikah dengan Ali bin Abi Thalib yang juga menjadi tokoh penting dalam Islam.

3.    Nusaiba binti Ka’ab al-Anshariyyah

Nusaiba atau dikenal dengan Ummu Ammara  masuk dalam daftar perempuan muslim paling berpengaruh dalam sejarah Islam. Ia merupakan anggota suku Bani Najjar dan salah satu sahabat Nabi yang paling awal mememluk Islam. Ummu Ammara diketahui pernah berperang dengan membawa pedang dan perisai dalam Pertempuran Uhud. 

4.    Aisyah binti Abu Bakar

Istri paling muda Rasulullah, yakni Aisyah putri Abu Bakar berkontribusi dalam aktivitas penyebaran ajaran Islam. Aisyah menjadi salah satu perawi utama hadits dalam tradisi Sunni. Tindakannya sangat berdampak pada kehadiran perempuan di ruang publik yang saat itu berbenturan dengan konsep konservatif. 

5.    Asma binti Abu Bakar

Kakak Aisyah binti Abu Bakar, yakni Asma juga menjadi salah satu wanita berpengaruh dalam sejarah Islam. Asma menjadi istri al-Zubair bin al-Awwam dan menjadi tokoh intelektual selama abad pertama masa keislaman. Ia dipandang sebagai sahabat Rasulullah yang cerdas, tabah, sekaligus berani karena ikut dalam Pertempuran Yarmuk melawan Bizantium.

6.    Ummu al-Darda Hujaima binti Uyayy al-Sughra

Ummu al-Darda merupakan salah satu cendekiawan generasi kedua setelah Nabi Muhammad. Ia termasuk dalam daftar perempuan muslim paling berpengaruh dalam sejarah. Ia adalah perawi hadits, guru, dan juga ahli hukum. Ia menerjemahkan riwayat Aisyah, Salman al-Farisi, hingga Abu Hurairah. 

7.    Rabiah al-Adawiyyah

Rabiah menghabiskan sebagian besar masa mudanya sebagai budak di kawasan Irak selatan. Setelah meraih kebebasan, ia menjadi sufi terpandang pendiri mazhab ‘Cinta Ilahi’. Dalam pandangannya, ia menekankan untuk selalu mencintai Allah tanpa syarat. Artinya, ia tidak menghormati Sang Maha Pencipta hanya karena alasan takut neraka maupun mengharapkan surga. 

8.    Fatimah al-Fihri

Fatimah al-Fihri adalah anak perempuan Mohammed Bnou Abdullah al-Fihri. Ayahnya adalah seorang saudagar sukses di Fez, Maroko. Ketika ia mewarisi kekayaan dari sang ayah, ia justru menginvestasikan kekayaannya untuk masjid dan lembaga pendidikan. Salah satu karyanya ialah pendirian Universitas al-Qarawiyyin atau Al-Karouine yang masih beroperasi hingga sekarang. 

9.    Lubna

Lubna merupakan budak asal Spanyol yang menjadi tokoh penting di istana Umayyah, Kordoba. Ia didaulat sebagai sekretaris istana Abd al-Rahman III dan al-Hakam bin Abd al-Rahman. Lubna juga pandai matematika dan memimpin perpustakaan yang memiliki koleksi lebih dari 500.000 buku. 

10.    Fatimah binti Muhammad bin Ahmad al-Samarqand

Fatimah adalah putri ahli hukum Hanafi, Abu Manshur Muhammad bin Ahmad al-Samarqand. Ayahnya merupakan penulis kitab Tuhfat al-Fuhaqa. Ia diakui sebagai salah satu perempuan muslim paling berpengaruh dalam sejarah Islam karena menjadi ahli tata bahasa, hadits, fikih, hingga teologi. 

(sumber Muhammadiyah.org)

Komentar

Loading...